PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PERAGA UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI FINAL DRIVE PENGGERAK RODA BELAKANG

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN PANEL PERAGA PADA KOMPETENSI SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR

Automotive Science and Education Journal

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT UJI PERUBAHAN PROPERTIS UAP JENUH YANG MELALUI NOZZEL

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK OTOMOTIF

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEMANFAATKAN PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KOMPRESOR TORAK

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Kelas Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata X GB A X GB B X KB X KK

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Automotive Science and Education Journal

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PEMBELAJARAN MEPERGUNAKAN MEDIA TRAINER STAND SISTEM PENGAPIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN DI SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH CAD KOMPETENSI MENGGAMBAR 3 DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO

PEMANFAATAN MEDIA FILM DOKUMENTER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUNGAI PANDAN

Jurnal IT-EDU, Volume 02 Nomor 01 Tahun 2017,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI SISTEM KEMUDI DAN POWER STEERING

Automotive Science and Education Journal

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION)

Automotive Science and Education Journal

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Automotive Science and Education Journal

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 1-7

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL GUIDED NOTE TAKING (GNT) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

Automotive Science and Education Journal

Suwasono Pendidikan Teknik Elektro-Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang.

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI PROSES MESIN KONVERSI ENERGI SISWA SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

PENGARUH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN GARUNG WONOSOBO ARTIKEL JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

Fashion and Fashion Education Journal

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KOMPONEN PASIF BERBASIS MICROPOSSESOR PADA MATA DIKLAT TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DASAR PENGELASAN UNTUK SISWA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI SLEMAN

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGEMBANGAN MODUL TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh :

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PADA KOMPETENSI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PENGEMBANGAN MODUL MEMPERBAIKI RODA DAN BAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TKR SMK NU 1 KEDUNGPRING LAMONGAN

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Automotive Science and Education Journal

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SUDUT DWELL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SISTEM PENGAPIAN

Automotive Science and Education Journal

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

Automotive Science and Education Journal

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16 No. 1, Juni 2016 (48-52) PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR (DEVELOPMENT OF ELECTROMAGNETIC MEDIA AS A LEARNING BASIC CONCEPT OF ELECTRICITY) Yuris Bahadur Wirawan Email: yurisbahadur@yahoo.co.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Wahyudi Email: wahyudi@mail.unnes.ac.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji kevalidan dan keefektifan peraga trainer elektromagnetik dijadikan media pembelajaran kompetensi memahami dasar-dasar listrik. Penelitian ini menggunakan metode research and development model ADDIE, yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate. Teknik pengambilan data dilakukan dengan angket untuk penilaian kelayakan peraga dan instrumen tes menggunakan desain pretest-posttest control grup design untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Analisis terhadap instrumen tes yang dilakukan adalah dengan membandingkan hasil tes awal/pre-test (sebelum diberikan perlakuan) dan tes akhir/post-test (setelah diberikan perlakuan). Hasil penelitian didapatkan bahwa peraga trainer elektromagnetik memenuhi kriteria sangat valid dari penilaian ahli dan tanggapan siswa, sehingga dapat digunakan sebagai media peraga untuk pembelajaran. Analisis hasil belajar menunjukkan bahwa setelah diberikan pembelajaran menggunakan peraga trainer elektromagnetik terjadi peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen. Peningkatan menggunakan peraga trainer elektromagnetik sebesar 38,01%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alat peraga yang telah dikembangkan valid dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan tanpa menggunakan alat peraga Kata kunci: : Alat Peraga, Elektromagnetik, Dan Induksi Elektromagnetik Abstract This study aimed to test the validity and effectiveness of teaching learning media used electromagnetic trainer competence to understand the basics of electricity. This study uses ADDIE model of research and development, namely Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate. Techniques of data retrieval is done with a questionnaire for assessing the feasibility of teaching and test instruments using design pretest-posttest control group design to determine the level of student understanding. Analysis of the test instrument is done by comparing the results of the initial test / pre-test (before being given treatment) and final test / post-test (after being given treatment). The result showed that the visual trainer is very valid electromagnetic meet the criteria of expert assessment and student responses, so it can be used as display media for learning. Analysis of the results of study showed that after a given learning using electromagnetic trainer teaching an increase learning outcomes in the experimental group. Increased use of electromagnetic trainer teaching of 38.01%. Thus, it can be concluded that the props that have been developed valid and effective improve student learning outcomes compared with no use of props Keywords: Props, Electromagnetic, And Electromagnetic Induction PENDAHULUAN Kelistrikan dasar merupakan disiplin ilmu teknik bersifat praktis yang mempelajari besaran listrik, rangkaian kelistrikan, magnet, dll. Materi kelistrikan dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di kelas X jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan). Materi kelistrikan dasar dapat dikuasai oleh peserta didik apabila peserta didik mampu memahami konsep materi tersebut. Penyampaian konsep kelistrikan dasar di SMK pada umumnya selama ini menggunakan media berupa powerpoint dan animasi seperti yang terjadi di SMK Negeri 7 Semarang. Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 Maret 2015 di SMKN 7 Semarang di kelas X TKR 1 (Tahun Ajaran 2014/2015) yang berjumlah 35 siswa masih terdapat 24 siswa atau 69% yang nilainya masih dibawah 75 (KKM) dengan nilai rata-rata kelas 67. Menurut Sugiyanti, S.Pd salah satu guru pengampu materi kelistrikan dasar kelas X TKR di SMKN 7 Semarang bahwa kemampuan siswa dalam memahami konsep kelistrikan dasar masih kurang. Penggunaan media yang telah ada dirasakan masih kurang dalam menyampaikan konsep kelistrikan dasar pada peserta didik. Media tersebut perlu dikombinasikan dengan media lain berupa benda tiruan yang dapat memperagakan fenomena sebenarnya. Benda tiruan tersebut berupa alat peraga kelistrikan dasar. Menurut Arsyad (2013: 13) hasil belajar seseorang diperoleh dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan serta melalui benda tiruan. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan bermakna mengenai suatu informasi dan gagasan dikarenakan melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Alat peraga merupakan benda tiruan yang dapat memberikan pengalaman langsung pada seseorang sesuai dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan. 48

Yuris Bahadur Wirawan dan Wahyudi; Pengembangan Peraga Trainer Elektromagnetik 49 Penggunaan media berupa alat peraga pada proses pembelajaran memudahkan seseorang dalam mempelajari serta memahami konsep dari materi pelajaran. Pernyataan tersebut didukung dari hasil penelitian Setiawan, et al. (2009: 28-29) yang menyimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa pada mata kuliah kelistrikan bodi mengalami peningkatan dengan penerapan peraga yang telah dikembangkan. Peningkatan pemahaman mahasiswa dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa sebelum menggunakan panel peraga adalah 52,33, sedangkan setelah menggunakan peraga meningkat menjadi 69,67. Pemahaman tersebut meningkat sebesar 33,13 %. Penelitian lain Saroja (2013: 67-68) melalui eksperimen peraga berupa motor listrik sederhana, fenomena terjadinya gaya magnetik dapat ditunjukkan. Fenomena tersebut kemudian dicocokkan dengan teori kaidah gaya magnetik yang telah dipelajari siswa. Dalam penelitian ini peraga trainer elektromagnetik yang dibuat akan diuji tingkat kelayakannya sebagai media peraga dan analisis hasil belajar akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah pembelajaran menggunakan peraga tersebut. METODE PENELITIAN Metode penelitan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2011: 164) metode research and development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Model penelitian yang digunakan adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate (Arnetis et al., 2014: 44). Pertama tahap analyze, yaitu menganalisis media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran konsep terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik. Kedua tahap design atau perancangan, yaitu tahapan merancang alat peraga yang dapat membantu, mempermudah serta memperjelas materi pembelajaran. Ketiga tahap develop, yaitu alat peraga yang telah dibuat kemudian diuji kelayakannya oleh ahli materi dan ahli media serta diuji pemakaiannya terhadap beberapa siswa. Keempat tahap implement atau penerapan, yaitu tahapan mengujicobakan alat peraga yang telah dikembangkan pada proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode eksperimen pre-test post-test control grup design. Terakhir tahap evaluate, merupakan tahapan akhir yang dilakukan untuk mengevaluasi peraga trainer elektromagnetik dijadikan media pembelajaran dan evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 7 Semarang kelas X TKR dengan jumlah 72 siswa terdiri dari 2 kelas. Kelas X TKR 1 dengan jumlah 36 siswa dijadikan kelompok eksperimen, dan kelas X TKR 2 dengan jumlah 36 siswa dijadikan kelompok kontrol. Analisis hasil belajar dilakukan dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pembelajaran baik yang menggunakan peraga trainer elektromagnetik dan yang tidak menggunakan peraga tersebut. HASIL PENELITIAN Penelitian dan pengembangan ini mengacu tahapan model research and development model ADDIE. Adapun hasil penelitian ini berdasarkan tahapan dalam penelitian dan pengembangan model ADDIE dijelaskan secara rinci sebagai berikut : 1. Analyze (Analisis) Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan kajian tentang media peraga yang selama ini digunakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam pembelajaran kompetensi memahami dasardasar listrik. Hasil identifikasi didapat bahwa pembelajaran tersebut disampaikan secara teori dengan dibantu media powerpoint dan video. Penggunaan media tersebut dirasakan oleh guru/pendidik masih kurang untuk dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami dan induksi elektromagnetik. Data yang diambil dari guru pengampu pelajaran TLDO (Teknik Listrik Dasar Otomotif) di SMKN 7 Semarang di kelas X TKR 1 (Tahun Ajaran 2014/2015) yang berjumlah 35 siswa masih terdapat 24 siswa atau 69% yang nilainya dibawah 75 (KKM) dengan nilai rata-rata kelas 67. Dalam memecahkan masalah tersebut, maka pada kompetensi memahami dasar-dasar listrik khususnya dan induksi elektromagnetik dilakukan pengembangan media peraga. Pengembangan peraga tersebut berupa peraga trainer elektromagnetik yang dapat memperagakan konsep terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik secara nyata (real). 2. Design (Perancangan) Berdasarkan hasil analisis perlu adanya rancangan alat peraga trainer elektromagnetik yang dapat mempermudah siswa dalam memahami dan induksi elektromagnetik. Adapun beberapa komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan alat peraga yang dikembangkan,

50 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 1, Juni 2016 (48-52) Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelompok Nilai rata-rata Nilai rata-rata Peningkatan Persentase pre-test post-test Eksperimen 56,11 77,44 21,33 38,01% Kontrol 56,69 72,03 15,34 27,06% yaitu: baterai 12 V, sekring 10 A, saklar, kabel penghubung, alat ukur (voltmeter, ampermeter, dan mili ampermeter), kumparan diameter 0,3 mm dan 0,5 mm, akrilik, besi, dan multiplek. Dalam perancangan ini dibuat alat peraga yang dapat memperlihatkan fenomena sebenarnya serta dapat dirasakan langsung saat terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik. Siswa diharapkan lebih mudah memahami konsep kelistrikan dasar melalui bantuan alat peraga karena dapat melihat fenomena secara langsung melalui peraga trainer elektromagnetik. 3. Develop (Pengembangan) Setelah peraga dibuat, sebelum diterapkan pada pembelajaran di kelas atau uji coba lapangan, maka terlebih dahulu harus diuji kelayakannya oleh ahli media dan ahli materi. Hasil validasi alat peraga media peraga trainer elektromagnetik dipandang dari segi media pembelajaran memiliki persentase sebesar 82,73% dan persentase ratarata kelayakan media peraga dipandang dari segi materi memiliki persentase sebesar 84,29%. Hasil persentase menunjukkan media peraga trainer elektromagnetik memiliki kriteria kevalidan sangat valid/layak digunakan sebagai media pembelajaran pada kompetensi memahami dasar-dasar listrik khususnya pada pembelajaran proses terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik. Hasil validasi dari para ahli diperkuat dengan penilaian dari siswa sebagai calon pengguna. Siswa diberikan angket tertutup yang berisi beberapa aspek yang perlu ditanggapi. Data dari penilaian siswa ini digunakan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai media peraga trainer elektromagnetik. Hasil respon siswa terhadap media peraga yang dikembangkan sebesar 90% dengan kategori kevalidan sangat valid. Dengan demikian pengembangan media peraga trainer elektromagnetik pada kompetensi memahami dasar-dasar listrik dapat dikatakan baik dan layak untuk digunakan. 4. Implement (Penerapan) Tahapan ini merupakan tahap uji coba lapangan peraga trainer elektromagnetik dijadikan media pembelajaran di kelas. Hasil belajar siswa yang menggunakan peraga trainer elektromagnetik dan yang tidak menggunakan peraga tersebut dibandingkan. Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan hasil tes awal (pre-test) dengan hasil tes akhir (post-test). Perbandingan hasil tes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dari hasil tes awal dan tes akhir yang telah diberikan pada masing-masing kelompok didapatkan hasil yang dijabarkan pada tabel 1. Tabel 1 menunjukkan, hasil belajar kedua kelompok yang diperoleh setelah diberikan perlakuan (post-test) meningkat jika dibandingkan dengan hasil belajar sebelum diberikan perlakuan (pre-test). Hasil belajar kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan menggunakan peraga trainer elektromagnetik mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan alat peraga. 5. Evaluate (Evaluasi) Pada tahapan ini, kegiatan evaluasi adalah revisi akhir media peraga setelah uji coba lapangan yang kemudian dijadikan sebuah produk akhir yang benar-benar layak untuk media pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi terhadap media peraga yang dikembangkan, peraga trainer elektromagnetik dinyatakan valid atau layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran pada kompetensi memahami dasar-dasar listrik. Sedangkan melihat hasil dari evaluasi hasil belajar siswa, alat peraga yang telah dikembangkan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Secara umum alat peraga yang telah dikembangkan, yaitu peraga trainer elektromagnetik benar-benar layak digunakan sebagai media pembelajaran pada kompetensi memahami dasardasar listrik khususnya pembuktian fenomena terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik. PEMBAHASAN Peningkatan hasil belajar peserta didik dianalisis dengan membandingkan nilai peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan (pre-test) dengan nilai peserta didik setelah mendapatkan perlakuan (post-test). Nilai rata-rata pre-test yang diperoleh kelompok kontrol sebesar 56,69, sedangkan nilai rata-rata akhir post-test kelompok kontrol adalah sebesar 72,03, peningkatan yang terjadi yaitu sebesar 15,34 poin atau 27,06%. Nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen adalah sebesar 56,11, sedangkan nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 77,44 peningkatan yang terjadi sebesar 21,33 poin atau 38,01%. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada tes akhir (post-test) kompetensi memahami dasar-dasar listrik dari kedua ke-

Yuris Bahadur Wirawan dan Wahyudi; Pengembangan Peraga Trainer Elektromagnetik 51 lompok tersebut mengalami peningkatan yang berbeda. Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen pada kompetensi memahami dasar listrik khususnya dalam memahami konsep terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen tidak lepas dari peran media peraga sabagai sarana pembelajaran dalam menyampaikan informasi mengenai materi pembelajaran. Siswa dapat merasakan dan mengalami pengalaman langsung fenomena yang terjadi melalui alat peraga, sehingga materi pelajaran menjadi lebih mudah untuk dipahami. Pembelajaran pada kelompok kontrol media yang digunakan tidak dapat memperagakan fenomena yang terjadi secara langsung dan siswa tidak mendapatkan pengalaman secara nyata. Penjelasan tersebut menguatkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol adalah akibat dari perlakuan dengan menggunakan peraga trainer elektromagnetik bukan karena sebab lain, mengingat kemampuan awal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelumnya sama. Peraga trainer elektromagnetik dapat memperagakan visual secara nyata fenomena yang terjadi dan pengguna dapat merasakan pengalaman langsung, sedangkan melalui powerpoint dan video (media yang sudah ada) fenomena yang terjadi divisualkan melalui gambar bergerak dan tidak dapat dirasakan secara langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana dan Rivai (2011:9) pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun tidaklah berarti bahwa media harus selalu meyerupai keadaan yang sebenarnya SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa peraga trainer elektromagnetik dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran kelistrikan dasar berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh ahli media dan materi serta didukung dengan tanggapan dari siswa sebagai calon pengguna. Penerapan media peraga tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi memahami dasar-dasar listrik khususnya kosep terjadinya kemagnetan, elektromagnetik, dan induksi elektromagnetik. Hal ini dapat ditunjukkan dari kenaikan nilai rata-rata kelompok eksperimen yang meningkat signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Saran Saran terhadap peraga yang dikembangkan adalah peraga trainer elektromagnetik dapat dibuat lebih minimalis/diperkecil. Penggunaan atau pengoperasian peraga trainer elektromagnetik sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan manual book. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kesalahan dalam merangkai peraga trainer elektromagnetik, sehingga terjadinya kerusakan pada peraga dapat diminimalisir. Jumlah peraga tentang dasar kelistrikan di sekolah maupun di perguruan tinggi jumlahnya terbatas. Pendidik hendaknya dapat mengembangkan lebih banyak peraga tentang dasar kelistrikan sebagai media pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Arnetis, Mariani Natalina, dan Sri Ayuni. 2014. Penilaian Berbasis Kelas untuk Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Biologi SMP. Jurnal Biogenesis. 11/1: 43-48. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Pers. Saroja, Gancang. 2013. Pembelajaran Gaya Magnetik untuk Siswa SLTA Melalui Eksperimen Motor Listrik Sederhana. ERUDIO. 2/1:65-68 Setiawan, Edy, Dwi Widjanarko, dan Aris Budiyono. 2009. Pengembangan Panel Peraga Multifungsi Sistem Lampu Kepala Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Sistem Penerangan Mahasiswa. Jurnal PTM. 9/1: 22-29. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

52 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 1, Juni 2015 (48-52) ISSN 1412-1247