KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PERSEPSI GURU PENJASORKES SD TENTANG KESELAMATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SE-KECAMATAN MANISRENGGO KLATEN JAWA TENGAH.

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

Tingkat Pengetahuan Guru SD Negeri se Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul Tentang Internet

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA BOLA BASKET PADA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 2 NGAGLIK SLEMAN

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

OPINI PENYEBAB DAN PENANGANAN TERAPI MASASE PADA PASIEN CEDERA OTOT TUMIT DI PHYSICAL THERAPY CLINIC

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

Persepsi Guru Pembimbing. 748 (Yulia Erik Saputri)

IDENTIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

PENDAHULUAN. Andri Irawan

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBES DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES SKRIPSI

IDENTIFIKASI TENTANG HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2017

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN ANAK KE SEKOLAH LABORATORI OLAHRAGA BOLA VOLI (SELABORA) FIK UNY

Faktor-faktor (Muhammad Chandra.)1

Kata kunci : tingkat pengetahuan dan pemahaman, guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, media pembelajaran, Sekolah Dasar

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

Tingkat Kesiapan Untuk Menjadi...(Amirudin Baktiar Yusup) 1

UPAYA MENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LARI ABC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PAGERGUNUNG

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PELAKSANAAN FUNGSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

THE DIFFERENCES OF SOCIAL VALUES OF THE STUDENTS WHO PARTICIPATE SPORTS AND NON SPORTS EXTRACURRICULAR AT STATE HIGH SCHOOL 1 IMOGIRI BANTUL

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL

KEMAMPUAN GURU DAN MOTIVASI SISWA SERTA SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 22 ANDALAS PADANG

Transkripsi:

Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)1 KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Oleh: Giat Sanjaya, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, sanjaya_giat94@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan yang kurang baik terhadap Penjasorkes SD Negeri se -Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Berbes. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Penjasorkes di SD Negeri se -Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Angket yang pada penelitian ini menggunakan angket yang digunakan dalam skripsi Susilowati. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru Penjasorkes yang mengajar di SD Negeri se Kecamatan Bantarkwung Kabupaten Brebes yang berjumlah 25 guru. Teknik analisis data meggunakan analisis deskriptif kuantitatif.hasil penelitian menunjukan bahwa Pejasorkes di SD Negeri se -Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes dalam pembelajaran yaitu 2 guru masuk dalam kategori baik sekali, 5 guru masuk dalam kategori baik, 12 guru masuk dalam kategori sedang, 3 guru masuk dalam kategori kurang dan 3 guru masuk dalam kategori kurang sekali.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata Penjasorkes di SD Negeri se Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes yaitu sedang. Kata kunci: keterampilan mengajar, guru penjasorkes TEACHING SKILL OF PHYSICAL EDUCATION, SPORT, AND HEALTH (PENJASORKES) TEACHERS IN STATE ELEMENTARY SCHOOL IN BANTARKAWUNG DISTRICT BREBES REGENCY IN PENJASORKES LEARNING Abstract This research is motivated by the consideration that is not good for nonphysical education teachers and community on the teaching skills of Penjasorkes teachers of elementary school in Bantarkawung District Berbes Regency. The purpose of this research is to investigate the teaching skills of Penjasorkes teachers of elementary school in Bantarkawung District Berbes Regency.This research was descriptive quantitative. The method used in this research was by survey method with data collection using the questionnaire. This research used

Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)2 the questionnaire from Susilowati thesis (2011). The subjects in this research were all Penjasorkes teachers who taught in elementary schools throughout Bantarkawung District Brebes Regency for 25 teachers. The data were analyzed by using descriptive quantitative analysis.the results show that the teaching skills of Penjasorkes teachers of elementary school in Bantarkawung District Berbes Regency in the learning that 2 teachers are categorized as "very good", 5 teachers are categorized as "good", 12 teachers are categorized as "medium", 3 teachers are categorized as "less", and 3 teachers are categorized as "very less". To sum up, it can be concluded that the average teaching skills of Penjasorkes teachers in elementary school in Bantarkawung District Brebes Regency is in medium category with 12 of 25 respondents. Keywords:teaching skill, Penjasorkes teacher PENDAHULUAN Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes memiliki banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya kurikilum yang digunakan, peserta didik yang mengikuti pembelajaran, kelengkapan dan kualitas sarana prasarana yang digunakan dan tentunya guru yang melaksanakan pembelajaran. Keempat faktor tersebut sangat menentukan berhasil tidaknya suatu pembelajaran yang dilakukan. Mutu hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui proses belajar mengajar yang efektif. Mutu hasil belajar juga sangat dipengaruhi oleh terampil tidaknya seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang standar dan kualifikasi dan kompetensi guru telah menentukan 4 kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu: kompetensi pedagogis, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial. Menurut Raka Joni yang dikutip Suhadi (2004:70) terdapat lima gugus kemampuan yang sepenuhnya harus dikuasai seorang guru dari 10 kompetensi yang harus dimiliki. Lima gugus tersebut meliputi; (1) menguasai bahan, (2) merencanakan program belajar mengajar, (3) mengelola proses belajar mengajar, (4) memiliki kemajuan belajar, (5) menggunakan media dan sumber belajar. Menurut Ngatman (2015:1) keterampilan dasar mengajar terdiri dari 10 keterempilan, yaitu: (1) kete rampilan membuka dan menutup pelajaran, (2) keterampilan menjelaskan, (3) keterampilan memberikan penguatan, (4) keterampilan menggunakan media dan alat pembelajaran, (5) keterampilan menyusun skenario pembelajaran, (6) keterampilan mengadakan variasi, (7) keterampilan membimbing diskusi, (8) keterampilan mengelola kelas, (9) keterampilan bertanya, (10) keterampilan mengevaluasi. Seperti yang diketahui bahwa keberhasilan pencapaian prestasi dalam pembelajaran penjas sangat ditentukan oleh keterampilan guru penjas dalam melaksanakan pembelajaran penjas. Oleh sebab itu guru pendidikan jasmani dituntut untuk kreativ dalam melaksanakan pembelajaran penjas dan mengembangkan prestasi siswa dalam pembelajaran penjas.

Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)3 Dari hasil pengamatan peneliti dan hasil wawacara dengan BB kepala sekolah SD Negeri 04 Bantarkawung, proses pembelajaran pendidikan jasmani di beberapa sekolah dasar negeri di Kecamata Bantarkawung terlihat masih sebatas guru menyampaikan materi dan siswa menerima apa yang disampaikan guru, masih adanya sebagian siswa yang menganggap pendidikan jasmani kurang penting dan siswa merasa pendidikan jasmani membosankan dan melelahkan, disamping itu sarana prasarana juga masih kurang menunjang dalam pelaksanana pembelajaran penjas. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru penjas mengenai pendidikan jasmani di kecamatan Bantarkawung kabupaten Brebes diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran penjas masih ada guru yang melaksanakan pembelajaran tidak seusai dengan RPP yang telah dibuat, misalnya guru tidak memimpin pemanasan, tidak memberi apersepsi, tidak mengikuti atau mengawasi pembelajaran inti, tidak memberikan pendinginan. Hal ini tetu saja berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan, siswa kemungkinan tidak menyerap secara maksimal materi yang disampaikan. Guru pendidikan jasmani di sekolah dasar jarang membuat rencana pelaksanaan pembelajaran atau melaksanakan pembelajaran yang tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru hanya menyalin rencana pelaksanaan pembelajaran tahun lalu, karena apa yang akan diajarkan sudah ada dalam konsep pemikiran guru tersebut tanpa memikirkan kurikulum yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru kelas di beberapa sekolah dasar negeri yang menyebutkan bahwa diluar lingkungan sekolah mendengar pernyataan negatif terhadap kinerja guru penjas. Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa guru penjas yang masih dalam proses melanjutkan pendidikan dari jenjang D2/D3 ke jenjang S1. Tentu terdapat perbedaan pengetahuan tentang penjas yang didapat saat kuliah antara guru berlatar belakang pendidikan D2/D3 dengan guru berlatar belakang pendidikan S1.Ada pula guru yang melanjutkan kuliah tidak regular atau kelas kariawan yang pertemuannya hanya sabtu minggu. Perkuliahan dipadatkan. Menurut peneliti perkuliahan seperti ini kurang efektif untuk bidang penjas mengingat banyaknya kuliah praktek yang harus dilakukan. Guru pendidikan jasmani juga masih kurang mendapatkan kesempatan dalam menambah wawasan keilmuan dibidangnya, seperti KKG yang jarang dilakukan dan ada pula guru yang belum mengikuti. Hal itulah yang pada akhirnya menimbulkan bermacam-macam persepsi dari berbagai kalangan dunia pendidikan maupun masyarakat umum. Dari beberapa masalah yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tersebut, maka peneliti dalam hal ini ingin meneliti keterampilan mengajar guru penjasorkes di SD Negeri se Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes. METODE PENELITIAN

Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)4 Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan satu variabel tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variabel lainnya. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan (Suharsimi Arikunto, 2006; 234). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, survey dilakukan untuk mengetahui keterampilan mengajar guru Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes dalam pembelajaran Penjasorkes. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bermaksud untuk mengetahui penjasorkes dalam melaksanakan pembelajaran penasorkes dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif.penelitian deskriptif kuantitatif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan.kemudian data tersebut dianalisis dan deskripsikan agar mempunyai makna untuk di ambil kesimpulan. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, cara pengambilan subjek penelitian yaitu dengan adanya tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penjasorkes se Kecamatan banatarkawung Kabupaten Brebes dalam pembelajaran Penjasorkes. Jadi yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah guru Penjasorkes yang mengajar di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes yang berjumlah 25 guru. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Berikut ini penjelasan mengenai kedua teknik pengumpulan data tersebut. Observasi Observasi yang digunakan adalah jenis observasi nonpartisipasi. Peneliti akan mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan alat bantu lembar observasi berupa angket. Dokumentasi Metode dokumentasi yang digunakan mendapatkan data melalui catatan peninggalan tertulis berupa arsip, kasus termasuk pendapat atau teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Tekhnik dokumentasi digunakan untuk mencari subjek yang tercatat sebelumnya. Adapun data yang diungkap meliputi identitas subjek, RPP pembelajaran, foto pembelajaran penjasorkes. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen observasi dan dokumentasi

Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)5 dalam mengumpulkan data.pada penelitian kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu instrumen penelitian berupa lembar observasi. Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan lembar pengamatan yang digunakan oleh Sulistiowati (2011). 15 10 5 0 Diagram Keseluruhan Keterampilan Mengajar sangat baik baik sedang kurang sangat kurang HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa responden yang termasuk dalam kategori baik sekali yaitu sejumlah 2 responden dengan perolehan nilai antara 310.026-318.528, responden yang termasuk dalam kategori baik yaitu sejumlah 5 responden dengan perolehan nilai antara 293.022-310.026, responden yang termasuk dalam kategori sedang yaitu sejumlah 12 responden dengan perolehan nilai antara 276.018-293.022, responden yang termasuk dalam kategori kurang yaitu sejumlah 3 responden dengan perolehan nilai antara 259.014-276.018, responden yang termasuk dalam kategori kurang sekali yaitu sejumlah 3 responden dengan perolehan nilai anatara 250.512-259.014. Rata-rata keterampilan mengajar guru Penjasorkes di SD Negeri se- Kecamatan Bantarkawung yaitu sebesar 88,20, nilai maksimum yang diperoleh yaitu sebesar 100 dan nilai minimum yaitu sebesar 79. Pembahasan Secara keseluruhan Penjasorkes di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes adalah sedang. Hal ini karena pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar masih ada beberapa aspek pembelajaran yang kurang diperhatikan oleh guru atau bahkan tidak dilakukan. Contohnya saat membuka pelajaran ada guru yang tidak menyampaikan tujuan pembelajaran ada pula guru yang kurang memperhatikan siswa pada saat melakukan pemanasan. Saat pembelajaran inti ada guru yang tidak menggunakan media saat pembelajaran padahal sudah tertulis di RPP. Beberapa guru tidak memberikan pendinginan diakhir pembelajaran. Berdasarkan data hasilpengamatan yang telah disajikan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penjasorkes di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bantarkawung kabupaten Brebes belum cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukan sebagian besar guru penjasorkes di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bantarkawung masuk dalam kategori sedang. KESIMPULAN DAN SARAN

Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)6 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru penjasorkes di sekolah dasar negeri se- kecamatann Bantarkawung kabupaten Brebes dalam pembelajaran penjasorkes rata-rata adalah sedang. Kesimpulan ini diambil dari hasil perolehan nilai masingmasing responden dan masing-masing fokus penilaian keterampilan mengajar. Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan di atas, peneliti memberikan beberapa saran kepada pihak terkait agar lebih baik lagi dimasa mendatang. Saran tersebut sebagai berikut. 1. Guru secara berkelanjutan perlu memperluas wawasan dibidang pendidikan khususnya bidang penjasorkes. 2. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah perlu mendorong guru dalam meningkatkan kemampuan dalam mengajar. DAFTAR PUSTAKA Ngatman S. (2015). Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta: P2 PPL dan Suhadi. (2004). Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani SMU N Lulusan Prodi PJKR FIK UNY. Yogyakarta. FIK UNY. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sulistiowati. (2011). Keterampilan guru penasorkes di SD Negeri