Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV Ulasan Karya Perancangan

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

MEDIA INFORMASI MENGENAL BATIK PEKALONGAN

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

Elemen Elemen Desain Grafis

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB III ELABORASI TEMA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang masalah

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN MANDALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

DISKRIPSI KARYA. Pameran Keragaman Seni Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa Judul Karya: Keharmonisan

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN III W A R N A

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI. Kesatuan/unity Keselarasan/harmony Keseimbangan/balance Proporsi /Proportion Irama/Rhytm Tekanan/Emphasize

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB II METODE PERANCANGAN

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

KOMPAS.com - Ungu itu bukan warna jomblo. Malah sebaliknya. Ungu itu membuat tubuh menjadi lebih rileks?

BAB III TEORI PENUNJANG

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Teknik dasar BATIK TULIS

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB II METODE PENULISAN

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

Written by Anin Rumah Batik Tuesday, 06 November :59 - Last Updated Tuesday, 06 November :10

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang ( Namun menurut Suyatno, desain grafis

Gambar Cover buku

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu jenis kain yang memiliki corak tertentu. Corak

III. METODE PENCIPTAAN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

BAB I PENDAHULUAN. disebut juga dengan Batik Girli (Pinggir Kali) 1980-an. Sebab, pionir kerajinan batik di Sregen umunya pernah bekerja

BAB IV Desain Scrapbook

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :

Transkripsi:

BAB III DATA PERANCANGAN A. Sejarah Batik Pekalongan Sejarah Batik di Pekalongan dimulai dari pasca peperangan dan perpecahan di lingkungan kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh rajanya Panembahan Senopati. Peperangan melawan kolonial belanda maupun perpecahan di antara lingkungan kraton memang kerap kali terjadi, hingga pada suatu saat kondisi yang paling parah menyebabkan banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Pekalongan. Keluarga-keluarga kraton yang memang telah mempunyai tradisi batik dan mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan ke daerah pengungsian di Pekalongan. Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti Page 10

di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya. Sampai awal abad ke-xx proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris. Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang Page 11

dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini. Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, soga Jawa, dan sebagainya. 1.1. Tinjauan perkembangan Data Batik Pekalongan Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang sama dengan batik Solo atau Yogya, seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari pekalongan adalah motif batik Jlamprang. Batik Pekalongan banyak dipasarkan hingga ke daerah luar jawa, diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Minahasa, hingga Makassar. Biasanya pedagang batik di daerah ini memesan motif yang sesuai dengan selera dan adat daerah masing-masing. Keistimewaan Batik Pekalongan adalah para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan jaman. Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahir batik dengan nama Batik Jawa Hokokai,yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang. Page 12

Pada umumnya batik jawa hokokai ini merupakan batik pagi-sore. Pada tahun enampuluhan juga diciptakan batik dengan nama tritura. Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah presiden SBY diangkat muncul batik dengan motif SBY yaitu motif batik yang mirip dengankain tenun ikat atau songket. Motif yang cukup populer akhir-akhir ini adalah motif Tsunami. Memang orang Pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik. Dari catatan sejarah batik Pekalongan yaitu : 1.Batik Pribumi Yaitu batik yang dibuat dengan selera dan gaya pribumi, batik ini diproduksi oleh sebagian masyarakat asli Pekalongan / pribumi. Sebagaimana diketahui didaerah pesisir Pekalongan tidak ada kraton sehingga tidak ada raja raja yang membatasi motif atau corak batik yang boleh dibuat dan dipakai oleh masyarakat di luar keraton. Karena itu maka batik Pekalongan yang diproduksi oleh masyarakat asli Pekalongan yang tidak terikat oleh ketentuan raja-raja, sehingga motifnya sangat bebas, bahkan ada batik Pekalongan yang dibuat sampai dengan delapan. Batik pribumi Pekalongan ini mempunyai keistimewaan yaitu sangat cepat mengikuti perkembangan pasar, dengan memproduksi batik-batik yang cepat laku dipasaran. 2. Batik Encim Batik ini dari namanya sudah dapat diduga bahwa diproduksi oleh sebagian masyarakat keturunan Cina dengan pengaruh tata warna dan budaya leluhurnya. Batik encim dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar yang didasari oleh motif / ragam hias yang diterapkan pada kain batik tersebut yaitu : Page 13

Buketan, biasanya motifnya banyak dengan untaian bunga ( buket ) dengan warna warna tertentu dari Timur ( antara lain bunga mawar ). Budaya Cina, biasanya motif / ragam hiasnya diisi dengan budaya Negara leluhurnya, dengan gambar symbol kebudayaan antara lain gambar naga atau kupu-kupu. Ragam hias lukisan, biasanya motif / ragam hias ini diisi dengan corak lukisan, antara lain arak-arakan pengantin Cina. 3. Batik Londo Seperti halnya batik Encim, batik yang dibuat oleh sebgaian masyarakat keturunan Belanda, dengan motif / ragam hiasnya dipengaruhi oleh selera / budaya Belanda. Kebanyakan batik londo ini berupa kain sarung karena dianggap lebih praktis dalam memakainya. Motif atau ragam hias yang diterapkan antara lain buketan bunga-bunga gaya Eropa ( krysan, anggur, dsb.). juga ada ragam hias berupa lambang atau permainan kalangan pendatang Belanda yaitu kartu Bridge. Ketiga golongan batik Pekalongan ini berkembang secara berdampingan, masing-masing telah mempunyai penggemar dan atau pembeli masing-masing. Page 14

Page 15

B. Unsur-unsur Desain : 1. Garis Adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Sebuah garis menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain. Seorang pakar grafis bernama Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, mengatakan potensi dari garis adalah : Dapat mengekspresikan gerak massa objek tertentu yang luwes tanpa ada maksud untuk meniru sehingga memberi irama yang dapat dirasakan seperti penikmat musik. Mempunyai nilai ekspresi pribadi, apabila mempunyai suasana, sentuhan, dan media. Mempunyai kemampuan membentuk tekstur yang bersifat semu dan nyata. Garis dapat memberi sugesti dalam sebuah kontur. Mempunyai kemampuan menciptakan komunikasi. Mempunyai kemampuan gelap-terang untuk arsir gambar Berikut adalah beberapa karakteristik dari garis : - Garis horisontal Memberikan karakter damai, tenang, pasif, dan kaku - Garis vertikal Memberikan karakter megah, kuat, tetapi statis dan kaku. Melambangkan keseimbangan, kemegahan, kekuatan, kekokohan, kejujuran, dan kemasyuran. - Garis diagonal Page 16

Memberikan karakter gerakan, meluncur, dinamik, tidak seimbang, gesit, lincah, dan menggetarkan. Garis ini melambangkan kedinamisan, kegesitan, dan kelincahan. - Garis zig-zag Garis ini memberikan rasa gairah, semangat, bahaya, dan mengerikan. - Garis lengkung Garis ini melambangkan kemegahan, kekuatan, keanggunan, dan kedinamikaan. - Garis lengkung S 2. Warna Garis ini melambangkan karakter indah, luwes, dan dinamis. Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena warna dapat menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Beberapa jenis klasifikasi warna : 2.1. Klasifikasi warna berdasarkan spektrum warna a. Warna Primer Warna primer adalah warna utama / warna pokok. Dikatakan primer karena warna tersebut tidak dibentuk dari warna lain. Dan juga warna pokok digunakan sebagai pokok pencampuran untuk memperoleh warna-warna lain. Warna pokok terdiri dari merah, kuning, dan biru. b. Warna Sekunder Page 17

Warna sekunder adalah warna kedua hasil turunan dari pencampuran berbagai warna primer. Terdiri dari orange (pencampuran merah dengan kuning), ungu (pencampuran biru dengan merah), dan hijau (pencampuran kuning dengan biru). Ketiga warna sekunder ini disebut dengan warna standard. c. Warna Tersier Adalah warna ketiga, yaitu warna-warna yang berada diantara berbagai warna yang ada, hasil pencampuran dari dua warna sekunder. d. Warna Kuarter Adalah warna keempat hasil pencampuran dua warna tersier. e. Warna Intermediate Merupakan warna perantara, yaitu warna yang berada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna. f. Warna Komplementer Merupakan warna-warna yang berlawanan secara kontras. g. Warna Analogus Merupakan warna-warna yang menggunakan terang-gelap dan intensitas dari warna terdekat. Page 18

2.2. Klasifikasi warna berdasarkan sensasinya a. Warna Panas Adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna, mulai dari merah hingga kuning. b. Warna Dingin Adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna, mulai dari hijau hingga ungu. c. Warna Netral Adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna. d. Warna kontras Adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. e. Warna Terang Adalah warna-warna dengan tambahan putih didalamnya. f. Warna Gelap Adalah warna-warna dengan tambahan hitam didalamnya. g. Warna-warni Warna ini melambangkan kegembiraan dan keceriaan.mengidentifikasikan kegelisahan, kepatuhan, pemikiran yang lemah lembut, seperti biru, biru kemerahan, merah kebiruan. Page 19

2.3. Klasifikasi warna berdasarkan kualitasnya a. Hue Adalah sifat khas dari warna yang membedakan antara warna yang satu dengan lainnya sebagai keunikan masing-masing warna. b. Chroma Adalah kekuatan dan kelemahan warna yang mengacu pada intensitas warna.adalah jenjang gelap terangnya suatu warna. 2.4. Teori Tata Letak (Layout) Layout adalah pengaturan tipografi dan unsurunsur seni, yaitu foto, ilustrasi,dan elemen-elemen desain lainnya. Sebuah layout yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: 1. Works (berfungsi) Artinya dapat menyampaikan pesan secara cepat dengan cara yang tepat. 2. Organizes (teratur) Artinya tata letaknya harus teratur sehingga tingkat kepentingan pesan dapat diikuti dengan jelas. 3. Attracts (menarik perhatian) Artinya harus tampil beda dan menarik perhatian. Page 20

C. Teknik cetak - Cetak Digital Cetak digital atau Digital Printing adalah suatu teknik cetak tanpa melalui proses pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing mesin cetak. Keunggulan dari proses cetak digital adalah harga yang murah, dapat diproduksi massal, - Air brush Secara harfiah, airbrush merupakan kata hasil penggabungan dua buah kata dalam bahasa inggris, yaitu air dan brush. Air berarti Angin atau Udara sedangkan Brush diartikan sebagai kuas. Pada akhirnya airbrush diartikan sebagai sebuah cabang seni lukis yang menggunakan udara sebagai kuas. Untuk hasil akhir dari proses ini sangat ditentukan oleh skill si pembuat karya, kelemahan dari proses air brush adalah tidak dapat di produksi massal dan harga yang cukup mahal Page 21

. pr osepr ose - Etching Plate Adalah proses cetak dengan bahan dari plat besi yang dipola terlebih dahulu lalu press sehingga menjadi bentuk bentuk yang diinginkan. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat digunakan pada alat musik gitar akustik dan membutuhkan biaya yang lumayan mahal. Page 22