Sistem Identifikasi Biometrik Finger Knuckle Print Menggunakan Histogram Equalization dan Principal Component Analysis (PCA)

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah. M.FAIZ WAFI Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

PENGENALAN SESEORANG MENGGUNAKAN CITRA GARIS TANGAN

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Pengenalan Wajah dengan Metode Subspace LDA (Linear Discriminant Analysis)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengenalan Wajah dengan Filter Gabor Menggunakan Algoritma Linear Discriminant Analysis (LDA)

I. PENDAHULUAN. istem biometrika merupakan teknologi pengenalan individu dengan menggunakan bagian tubuh atau

Penerapan Metode Phase Congruency Image (PCI) dalam Pengenalan Citra Wajah secara Otomatis

JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS)

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

ENKRIPSI DATA HASIL ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PCA) ATAS CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN ALGORITMA MD5

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

Principal Component Analysis

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

BAB I PENDAHULUAN. Sistem biometrik merupakan penerapan teknologi yang mempelajari

BAB II LANDASAN TEORI

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

Pembentukan Vektor Ciri Dengan Menggunakan Metode Average Absolute Deviation (AAD)

Analisis Kinerja Pengenalan Telapak Tangan Menggunakan Ekstraksi Ciri Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PULPITIS MENGGUNAKAN METODE WATERSHED

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISA PENGUKURAN SIMILARITAS BERDASARKAN JARAK MINIMUM PADA PENGENALAN WAJAH 2D MENGGUNAKAN DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PEMANFAATAN GUI DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN CITRA WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE EIGENFACES

SIMULASI PENGENALAN WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN LINEAR DUA DIMENSI (2D-LDA) DENGAN JARAK MANHATTAN, CANBERRA DAN EUCLIDEAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENCATAT PEMAKAIAN KOMPUTER LAB DENGAN BIOMETRIKA PENGENAL WAJAH EIGENFACE. Oleh

ABSTRAK. Kata kunci: Citra wajah manusia, Principal Component Analysis (PCA), Eigenfaces, Euclidean Distance. ABSTRACT

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Linear Discriminant Analysis dan k Nearest Neighbor

Perbandingan Unjuk Kerja Pengenalan Wajah Berbasis Fitur Local Binary Pattern dengan Algoritma PCA dan Chi Square

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

Implementasi Pengenalan Citra Wajah dengan Algoritma Eigenface pada Metode Principal Component Analysis (PCA)

EKSTRAKSI CIRI GEOMETRIS UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI WAJAH. Oleh: Kholistianingsih

BAB I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika

Pengenalan Wajah Dengan Algoritma Canonical Correlation Analysis (CCA)

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Pengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SELF ORGANIZING MAPS

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

JURNAL TEODOLITA. VOL. 14 NO. 1, Juni 2013 ISSN DAFTAR ISI

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

Teknik Pengenalan Wajah Dengan Algoritma PCA Berbasis Seleksi Eigenvector

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

UNJUK KERJA METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) DENGAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA APLIKASI PENGENALAN WAJAH

PENGENALAN WAJAH MANUSIA DENGAN METODE PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA)

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

SISTEM PINTU OTOMATIS BERDASARKAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE NEAREST FEATURE LINE

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI BUNGA EUPHORBIA BERDASARKAN KELOPAK DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

APLIKASI REKAM KEHADIRAN DENGAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGNFACE PADA KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI SELATAN

JARINGAN SARAF TIRUAN PADA BIOMETRIKA DETEKSI CITRA GARIS TELAPAK TANGAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengenalan Pola Garis Telapak Tangan Menggunakan Metode Fuzzy K- Nearest Neighbor

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN CITRA UNTUK PENGENALAN WAJAH PADA CITRA WAJAH DENGAN PENCAHAYAAN TIDAK MERATA

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Deteksi Senyum Menggunakan Fitur Gabor dan Histograms of Oriented Gradients pada Bagian Mulut, Hidung, dan Mata

IMPLEMENTASI METODE 2D-PCA UNTUK MENGIDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGAN MIRING

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

REVIEW ALGORITMA PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN PENCOCOKAN CITRA BERBASIS FASA UNTUK SIDIK JARI KUALITAS RENDAH

Pengenalan wajah dengan algorithma Eigen Face Oleh: Hanif Al Fatta

Kombinasi KPCA dan Euclidean Distance untuk Pengenalan Citra Wajah

PERANCANGAN SISTEM PENGENAL GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN JARAK EUCLIDEAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN MELALUI PENGENALAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE

BAB V KESIMPULAN. Wajah pada Subruang Orthogonal dengan Menggunakan Laplacianfaces

PERBANDINGAN DTCWT DAN NMF PADA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EUCLIDEAN DISTANCE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi Citra, Pengolahan Citra, dan Pengenalan Pola

Transkripsi:

1 Sistem Identifikasi Biometrik Finger Knuckle Print Menggunakan Histogram Equalization dan Principal Component Analysis (PCA) Fida Maisa Hana Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS,Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang-50131 phydahana@gmail.com Abstrak - Biometrik berbasis otentikasi pribadi adalah sebuah metode yang efektif untuk secara otomatis mengenali identitas seseorang. Biometrik adalah ilmu mengidentifikasi seseorang menggunakan fisiologis atau karakteristik. Sebuah sifat biometrik seperti Finger Knuckle Print (FKP) yang dimiliki seseorang adalah unik dan aman. Dari hasil penelitian saudara Muntasa menunjukan bahwa algoritma PCA memiliki tingkat akurasi paling rendah. Principal Component Anaysis (PCA) adalah suatu teknik reduksi dinamis dan ekstraksi fitur yang optimal jika dipandang dari sudut pandang teori informasi. Apakah penggunan teknik peningkatan citra bisa memaksimalkan tingkat akurasi pengolah citra menggunakan PCA. Salah satu teknik peningkatan citra adalah Histogram Equalization. Histogram Equalization adalah teknik peningkatan kontras dalam pengolahan gambar yang menggunakan histogram gambar. Dari hasil penelitian ini, sistem identifikasi biometrik finger knuckle print analysis dengan peningkatan citra histogram equalization menghasilkan tingkat akurasi lebih besar yaitu 94 % dibandingkan dengan tanpa peningkatan citra histogram equalization yang hanya memiliki tingkat akurasi 81,3 %. Masing-masing di teliti dengan jumlah citra uji 150 (masing-masing orang 3 citra uji) dan citra latih 250 (masing-masing orang 5 citra latih). Ini membuktikan bahwa penggunan teknik peningkatan citra bisa memaksimalkan tingkat akurasi pengolah citra menggunakan algoritma PCA. Kata Kunci : Biometrik, Finger Knuckle Print, Principal Component Analysis, Histogram Equalization I. PENDAHULUAN Sistem Keamanan otomatis adalah salah satu perhatian utama zaman modern. Sistem otentikasi yang aman dan handal banyak diminati [2]. Biometrik adalah ilmu mengidentifikasi seseorang menggunakan fisiologis atau karakteristik [3]. Biometrik berbasis otentikasi pribadi adalah sebuah metode yang efektif untuk secara otomatis mengenali identitas seseorang [2]. Sebuah sifat biometrik seperti Finger Knuckle Print (FKP) yang dimiliki seseorang adalah unik dan aman [2]. Sistem pengenalan diri menggunakan citra Finger Knuckle Print memiliki tingkat akurasi yang tinggi, terbukti dengan hasil penelitian dari jurnal [2] [5] [6] [1] [7]. Dalam penelitian yang dilakukan oleh [8] berjudul Appearance Global and Local Structure Fusion for Face Image Recognition, peneliti meneliti tingkat akurasi pengenalan wajah menggunakan metode ekstraksi Analisis komponen utama (PCA) dan analisis deskriminan linear (LDA) Proyeksi pelestarian lokalitas (LPP) dan wajah- Laplacian orthogonal (OLF). Hasil penelitian dengan lima citra training menghasilkan akurasi menggunakan PCA sebesar 76,50%, LDA sebesar 94,44%,LPP sebesar 83,00% OLF sebesar 91,50%. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa algoritma PCA memiliki tingkat akurasi paling rendah. Principal Component Anaysis (PCA) adalah suatu teknik reduksi dimensi dan ekstraksi fitur yang optimal jika dipandang dari sudut pandang teori informasi [9]. Pada dasarnya Prosedur PCA bertujuan untuk menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara menyusutkan (mereduksi) dimensinya [10]. Peningkatan kontras adalah peningkatan suatu karakteristik tertentu dalam peningkatan citra pengolahan. Salah satu teknik peningkatan citra adalah Histogram Equalization. Histogram Equalization adalah teknik peningkatan kontras dalam pengolahan gambar yang menggunakan histogram gambar [11]. Dari hasil penelitian yang dijelaskan diatas, penulis mempunyai ide untuk membuat sistem identifikasi finger knuckle print menggunakan teknik peningkatan citra Histogram Equalization dan algoritma Principal Component Analysis. Penggunaan teknik peningkatan citra histogram equalization diharapkan bisa memaksimalkan tingkat akurasi pengolahan citra menggunakan algoritma principal component analysis. Dari sinilah didapatkan sebuah judul penilitian Identifikasi Biometrik Finger Knuckle Print menggunakan Histogram Equalization dan Principal Component Analysis (PCA).

2 II. TEORI PENUNJANG 2.1 Finger Knuckle Print Finger Knuckle Print merupakan biometrik yang masih relatif baru diteliti dan digunakan untuk sistem pengenalan diri. Sebenarnya, fitur garis permukaan luar dari sendi jari lebih jelas dari permukaan telapak tangan, sementara permukaan luar dari sendi jari memiliki wilayah jauh lebih kecil dari pada permukaan telapak tangan [5]. hasil penelitian [5] menunjukkan bahwa sistem otentikasi FKP diusulkan dapat memverifikasi identitas pribadi secara real time dengan tingkat akurasi tinggi. Dibandingkan dengan sidik jari, FKP sulit untuk terkelupas karena orang memegang barang dengan bagian dalam tangan [16]. Posisi Finger Knuckle Print yang sedikit menekuk ketika sedang dicitrakan dalam sistem yang diusulkan. hal ini dapat membuat pola FKP ditangkap dengan jelas dan fitur unik dari FKP dapat lebih baik dimanfaatkan [7]. 2.2 Histogram Equalization Histogram Equalization adalah teknik peningkatan kontras dalam pengolahan gambar yang menggunakan histogram gambar. Peningkatan kontras merupakan area yang penting dalam bidang pengolahan citra digital untuk persepsi visual manusia dan computer vision. Peningkatan Kontras adalah peningkatan suatu karakteristik tertentu dalam peningkatan citra pengolahan. Histogram equalization adalah teknik peningkatan kontras dalam sebuah domain spasial dalam gambar pengolahan menggunakan histogram gambar [11]. Pendekatan yang dilakukan dalam Histogram Equalization adalah untuk mempersempit aras keabuan pada daerah yang berpiksel sedikit dan mendapatkan aras keabuan yang lebih luas pada daerah yang memiliki banyak piksel. efeknya dapat meningkatkan kontras secara menyeluruh [15]. 2.3 Principal Component Anaysis (PCA) Principal Component Analysis (PCA) telah banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti pengolahan citra, pengenalan pola, kompresi data, data mining, machine learning dan computer vision [17]. Principal Component Analysis (PCA) adalah suatu teknik reduksi dinamis dan ekstraksi fitur yang optimal jika dipandang dari sudut pandang teori informasi [9]. Ide dasar dari Principal Component Analysis (PCA) yaitu Menentukan dimensi-dimensi dan komponenkomponen dimana koleksi dari semua citra-citra diharapkan memperoleh distribusi energi maksimal pada komponen-komponen tersebut. Yang dipertahankan adalah dimensi-dimensi yang berkontribusi dan dihilangkan sisanya untuk proses selanjutnya [18]. Untuk mempermudah proses perhitungan, digunakan reduksi dimensi dari titik yang berdimensi tinggi menuju titik yang berdimensi lebih rendah. Awal dalam Algoritma PCA adalah proses proyeksi PCA yang terdapat proses perhitungan zeromean dengan tujuan mencari mean dari semua citra kemudian mengurangkanya dan juga penghitungan matrik kovarian untuk himpunan citra latihnya. Tahap reduksi dilakukan setelah didapatkan matrik kovarian. Citra latih akan ditransformasikan ke dimensi yang lebih rendah. selanjutnya masuk ke tahap otentikasi, pada tahap otentikasi akan terjadi proses perhitungan dan mendapatkan hasil yang berupa tingkat akurasi [9]. 2.4 Euclidean Distance Pengukuran jarak pada dasarnya digunakan untuk menghitung perbedaan antara dua vektor citra dalam eigenface. Tugas selanjutnya setelah citra wajah diproyeksikan adalah menentukan citra wajah mana yang paling mirip dengan citra dalam database [9]. Euclidean Distance adalah salah satu cara mengukur tingkat kesamaan dan jarak. Ruang Euclidean adalah ruang dimensi terbatas yang mempunyai nilai real. 2.5 Confusion Matrix Suatu confusion matrix merupakan alat yangberguna untuk menganalisis seberapa baik pengklasifikasi tersebut dapat mengenali record dalam kelas-kelas yang berbeda. Evaluasi dengan confusion matrix menghasilkan nilai accuracy. Accuracy dalam klasifikasi adalah persentase ketepatan record data yang diklasifikasikan secara benar setelah dilakukan pengujian pada hasil klasifikasi. Classification Actual Class Tabel 1: Tabel Confusion Matrix Predicted Class Class True False True True false Positive negative False false true positive negative - True Positive adalah jumlah record positif yang diklasifikasikan sebagai positif. - false positive adalah jumlah record negative yang diklasifikasikan sebagai positif. - false negative adalah jumlah record positif yang diklasifikasikan sebagai negative.

3 - true negative adalah jumlah record negative yang diklasifikasikan sebagai negative. III. PERANCANGAN SISTEM Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra Region of Interest (ROI) Finger Knuckle Print yang berasal dari Biometric Research Center The Hong Kong Polytechnic University [12], didapatkan 400 sampel citra Region of Interest (ROI) Finger Knuckle Print dari 50 responden. Setiap responden diambil sampel sebanyak 8 kali. 250 sampel (5 sampel dari setiap responden) akan diproses yang nantinya menghasilkan ciri dari masing-masing garis finger knuckle print untuk dilatih sebagai citra acuan. kemudian 150 sampel (3 sampel dari setiap responden) digunakan sebagai citra uji. analysis (PCA). Tahap terakhir adalah dilakukan pencockan menggunakan metode pengukuran jarak euclidean, yaitu proses pencocokan citra uji finger knuckle print dengan citra acuan yang ada di database. Sedangkan arsitektur utama sistem identifikasi biometrik finger knuckle print menggunakan algoritma principal component analysis tanpa peningkatan citra histogram equalization adalah : Adapun arsitektur utama sistem identifikasi biometrik finger knuckle print menggunakan algoritma principal component analysis dengan peningkatan citra histogram equalization adalah : Gambar 2. Arsitektur Utama Sistem tanpa HE. 3.1 Prapengolahan Citra Langkah-langkah prapengolahan citra biometrik finger knuckle print dengan dan tanpa peningkatan citra histogram equalization adalah hampir sama, perbedaannya adalah jika tanpa peningkatan citra histogram equalization, pada langkah tiga dihilangkan. Disini yang di tampilkan adalah proses prapengolahan dan pengolahan citra biometrik finger knuckle print menggunakan algortima PCA dengan histogram equalization. Gambar 1. Arsitektur Utama Sistem dengan HE. arsitektur utama pengolah citra sistem identifikasi di atas menunjukan bahwa data citra ROI (Region of Interest) dari finger knuckle print dilakukan peningkatan citra menggunakan teknik Histogram Equalization, tahap ini bertujuan untuk meningkatan kontras menggunakan histogram gambar. Selanjutnya, berdasarkan hasil citra Histogram Equalization, dilakukan proses ekstraksi 1. Menyiapkan citra ROI Finger Knuckle Print. 2. Resize menjadi 20 x 40 piksel. 3. Lakukan Peningkatan citra Histogram Equalization s i = (L 1) n i n i ni=0 L = menyatakan nilai gray level maksimum L disini = 256 n i = jumlah pixel yang memiliki derajat keabuan i n = jumlah seluruh pixel di dalam citra

4 4. Representasikan masing-masing citra menjadi satu suatu vektor Γ i berukuran 800 x 1 5. Membentuk semua citra Γ menjadi satu matrik. emua citra Γ yang berfungsi sebagai citra train dijadikan satu matrik dan citra test juga demikian. M i=1 Γi 3.4 Confusion Matrix Untuk Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print equalization menghasilkan : Tabel 10: Tabel Confusion Matrix dengan HE dengan M adalah banyaknya citra 3.2 Pengolahan Citra Langkah-langkah Pengolahan citra adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai rata-rata citra Ψ = M i=1 Γi M M adalah banyaknya citra untuk, citra trains = 250 dan citra tests = 150. 2. Representasikan dalam bentuk mean-corrected data Masing-masing nilai pada setiap piksel Γ i dikurangkang dengan rata-ratanya Ψ. Φ i = Γ i Ψ 3. Hitung matrik kovarian Matrik kovarian dibentuk dengan mengalikan matrik Φ dengan Φ. Matrik Φ adalah matrik hasil pengurangan mean pada langkah dua dan Φ adalah transpose dari Φ. C = Φ x Φ 4. Mencari nilai eigen dan vektor eigen Untuk mencari nilai eigen pada matrik C(800 x 800) adalah menggunakan persamaan: Cx = λx Skalar λ disebut nilai eigen dari C dan x disebut vektor eigen dari C yang bersesuaian dangan λ. Setelah diperoleh nilai eigen λ, maka masukan nilai-nilai eigen kepersamaan : (C-λI) x = 0 5. Reduksi dimensi Dimensi direduksi menjadi 101. Jadi matrix citra berukuran 800 x 101. Sekumpulan vektor eigen ini disebut eigenface. 3.3 Pencocokan Citra Dalam penelitian ini, pencocokan citra menggunakan metode pengukuran jarak Euclidean. Menghitung perbedaan antara dua vektor citra dalam eigenface dengan Euclidean Distance. Ini adalah step untuk menentukan citra wajah dalam database tests mana yang paling mirip dengan citra dalam databas trains. x = (x 1,x 2,x 3,.x n) dan y = (y 1,y 2,y 3, y n) x = vector eigen citra trains y = vector eigen citra tests maka jarak antara dua vector x dan y dinyatakan dengan : d(x, y) = (x 1 y 1 ) 2 +. (x n y n ) 2 Accuracy = = TP + TN TP + FN + FP + TN 141 + 0 141 + 0 + 9 + 0 = 0,94 x 100% = 94 % Untuk Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print equalization menghasilkan tingkat akurasi sebesar 94 %. Sedangkan untuk Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print menggunakan algoritma principal component analysis tanpa peningkatan citra Histogram equalization menghasilkan : Tabel 11: Tabel Confusion Matrix tanpa HE Accuracy = = TP + TN TP + FN + FP + TN 122 + 0 122 + 0 + 28 + 0 = 0,813 x 100% = 81,3 % Sedangkan untuk Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print menggunakan algoritma principal component analysis tanpa peningkatan citra Histogram equalization menghasilkan tingkat akurasi sebesar 81,3 %.

5 IV. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print equalization menghasilkan tingkat akurasi 94 %. 2 Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print analysis tanpa peningkatan citra histogram equalization menghasilkan tingkat akurasi 81,3 %. 3 Sistem identifikasi biometrik finger knuckle print equalization menghasilkan tingkat akurasi lebih besar yaitu 94 % dibandingkan dengan tanpa peningkatan citra histogram equalization yang hanya memiliki tingkat akurasi 81,3 %. Masingmasing di teliti dengan jumlah citra uji 150 (masingmasing orang 3 citra uji) dan citra latih 250 (masing-masing orang 5 citra latih). Ini membuktikan dengan peningkatan citra histogram equalization dapat memaksimalkan tingkat akurasi penggunakan algoritma principal component analysis dalam sistem identifikasi biometrik finger knuckle print. DAFTAR PUSTAKA 1. Andriani, A. (2012 ). Penerapan Algoritma C4.5 pada Program Klasifikasi Mahasiswa Dropuot. Seminar Nasional Matematika 2012. Jakarta. 2. Ardiansyah, D., Edi Satriyanto, S. M., Eru Puspita, S. M., & Budi Nur Iman, S. M. (n.d.). Identifikasi Wajah pada Sistem Keamanan Brankas Menggunakan Principal Component Analysis. Jurnal Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. 3. Hegde, C., Shenoy, P. D., R, V. K., & Patnaik, L. M. (2011). FKP Biometrics for Human Authentication Using Gabor Wavalets. IEEE. 4. Hermawati, F. A. (2013). Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 5. Kadir, A., & Susanto, A. (2013). Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi. 6. Lingyu, W., & Leedham, G. (January 2004). Near and far infrared imaging for vein pattern biometrics. In IEEE Trans. on Circuits Sys., vol. 14, no.1, pp. 4-20. 7. Lismawati, P. (2006). Penggunaan Vektor Eigen pada Metode Principal Component Analysis dalam Pengenalan Wajah Manusia. Jakarta: Skripsi FMIPA Universitas Indonesia. 8. Meade, M., Sivakumar, S. C., & Phillips, W. J. (2005). Comparative performance of principal component analysis, Gabor wavelets and discrete wavelet transforms for face recognition. can. J. Elect. Comput. Eng. 9. Muntasa, A., Sirajudin, I. A., & Purnomo, M. H. (2011). Appearance Global and Local Structure Fusion for Face Image Recognition. TELKOMNIKA, Vol.9, No.1. 10. Patel, O., Maravi, Y. P., & Sharma, S. (2013). A Comparative Study Of Histogram Equalization Based Image Enhancement. SIPIJ, Vol.4, No.5. 11. Putra, D. (2009). Sistem Biometrika. Yogyakarta: Penerbit Andi. 12. Putra, K. G. ( 2012). Sistem Verifikasi Biometrika Telapak Tangan Dengan Metode Fraktal Dan Lacunarity. Universitas Udayana, Bali. 13. Rahmah, D. A. (n.d.). Teknik Pengenalan Wajah Dengan Algoritma PCA Berbasis Seleksi Eigenvecktor. Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS. Surabaya. 14. Rizky, D. Z., Isnanto, R. R., & Hidayatno, A. (2013). Klasifikasi Penyakit Melitus Berdasar Citra Retina Menggunakan Principal Component Analysis Dengan Jaringan Saraf Tiruan. TRANSIENT, Vol.2, No. 3. 15. Saigaa, M., Meraoumia, A., Chitroub, S., & Bouridane, A. (2012). Efficient Person Recognition by Finger- Knuckle-Print. IEEE. 16. Smith, L. I. (2002). A tutorial on Principal Components Analysis. 17. Song, F., Guo, Z., & Mei, D. (2010). Feature selection using principal component analysis. IEEE. 18. Sutojo, T. (2010). Teori dan Aplikasi Aljabar Linier & Matrik. Yokyakarta: Penerbit ANDI. 19. University, B. R. (n.d.). The Hong Kong Polytechnic University (PolyU) Finger-Knuckle-Print Database. Retrieved December 2, 2013, from http://www4.comp.polyu.edu.hk/~biometrics/fkp.h tm 20. Yaniar, N. S. (n.d.). Perbandingan Ukuran Jarak pada Proses Pengenalan Wajah Berbasis Principal Component Analysis (PCA). Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS. Surabaya. 21. Zhang, L., Zhang, L., & Zhang, D. (2009). Finger- Knuckle-Print Verification Based on Band-Limited Phase-Only Correlation. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 22. Zhang, L., Zhang, L., & Zhang, D. (2009). FINGER- KNUCKLE-PRINT: A NEW BIOMETRIC IDENTIFIER. In Proc. of IEEE Int. Conf. on Image Processing. 23. Zhang, L., Zhang, L., Zhang, D., & Guo, Z. (2012). Phase Congruency Induced Local Features For Finger- Knuckle-Print Recognition. ELSEVIER. 24. Zhang, L., Zhang, L., Zhang, D., & Zhu, H. (june 2010). Ensemble of local and global information for finger knuckle-print recognition. Pattern Recognition.