BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAMBAHAN BIAYA PADA PEMESANAN PANEL DI UD VARIA INDAH GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI ISTISHNA. atas dasar saling merelakan, atau jual beli merupakan pemilikan harta benda

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD AS-SALA>M DALAM SISTEM JUAL BELI ONLINE DI SUPPLIER HERBAL MURAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN TENTANG JUAL BELI DENGAN CARA PRE ORDER DI TOKO ONLINE TANJUNG SPORT

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETERLAMBATAN PENYERAHAN BARANG PADA AKAD ISTISHNA DALAM JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK PENGIRIMAN BARANG BERGARANSI POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA ( PERSERO) KANTOR POS SURABAYA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB III PEMBAHASAN. adalah berasal dari kata "ribh" ( ر )yang artinya 'keuntungan'. 14. bersama tambahan keuntungan yang jelas'.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PESANAN BARANG DI PERCETAKAN MEDIAFFA JL. SARWO EDI WIBOWO PLAMONGAN SARI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB II JUAL BELI SALAM DAN A. Jual Beli Salam. 1. Pengertian Jual Beli Salam. Secara terminologis, Salam adalah menjual suatu barang yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Musyarakah dalam Fiqh Muamalah. tanggung jawab yang sama. Musyarakah bisa berbentuk mufawadhah atau

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bersama-sama, dan mencapai tujuan hidup yang lebih maju. Untuk memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAMBAHAN BIAYA PADA PEMESANAN PANEL DI UD VARIA INDAH GRESIK A. Analisis Pelaksanaan Penambahan Biaya Pada Pemesanan Panel di UD Varia Indah Gresik Berdasarkan data yang diperoleh dari UD Varia Indah Gresik, maka pertama kali yang perlu dianalisis adalah bagaimana praktek penambahan biaya pada pemesanan panel di UD Varia Indah di jl Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kota Gresik? Pemesan dapat langsung datang atau berkunjung ke UD. Varaia Indah untuk melihat stok merk dan harga yang disediakan oleh UD. Varia Indah dengan membawa contoh warna yang akan dipesan. Biasanya pemesan membawa contoh warna dengan membawa bagian-bagian mobil yang akan di cat seperti kaca spion, penutup bensin, pintu mobil, dan lain sebagainya. Kemudian pemesan menentukan merk cat apa yang akan digunakan, tinner yang digunakan, jumlah panel yang akan dipesan dan harganya. Setelah sepakat maka penggarap akan mengerjakan panel sesuai dengan warna yang diinginkan pemesan. 1 Penggarap akan memberikan sedikit contoh untuk dilihatkan kepada pemesan apakah sudah sama dengan warna yang diinginkan dengan mengaplikasikan panel yang telah dibuat ke kertas glory. Alasan UD. Varia indah mengaplikasikan sedikit contoh panel yang telah dibuat ke kertas glory 1 Fendik, Wawancara, Gresik, 03 Desember 2016. 47

48 karena tidak memungkinkan jika diaplikasikan ke besi atau bahan yang sama dengan mobil karena biaya yang mahal. Selain itu, bahan dari kertas glory yang tidak menyerap sehingga bisa terlihat warna yang sesuai, tidak terpengaruh oleh bahan lain. Jika pemesan kurang cocok dengan warna yang dibuat maka penggarap akan memperbaiki sampai menurut pemesan warna yang diinginkan sudah sesuai. 2 Dalam proses pembuatan panel pemesan juga ikut berperan yaitu ketika panel sudah jadi, pemesan ikut memberi penilaian terhadap kemiripan warna panel yang dipesan. Namun ketika panel diaplikasikan kemobil, terkadang warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan warna mobil. Karena perbedaan warna tersebut sehingga pemesan kembali ke UD Varia Indah untuk meminta perbaikan warna. Tetapi pihak UD Varia Indah meminta penambahaan biaya pada proses perbaikan warna panel tersebut. 3 Dalam penambahaan biaya pada proses perbaikan warna panel UD. Varia Indah menetapkan beberapa ketentuan komplain bagi para pelangganya, sebagai berikut : 1. Jika panel tidak sesuai dengan warna yang diinginkan, dalam hal ini ketika diaplikasikan ke mobil warnanya sangat berbeda, maka yang bertanggung jawab adalah pihak UD. Varia Indah dengan cara diperbaiki kembali tanpa ada penambahan biaya. Karena ini dianggap kesalahan dari penggarap. 2 Fendik, Wawancara, Gresik, 03 Desember 2016. 3 Fendik, Wawancara, Gresik, 03 Desember 2016.

49 2. Jika panel tidak sesuai dengan warna yang diinginkan, dalam hal ini ketika diaplikasikan ke mobil warnanya sedikit berbeda, maka pihak UD. Varia Indah tidak bertanggung jawab. Karena itu bisa saja terpengaruh oleh beberapa faktor seperti cara penyepraiannya, jumlah berapa kali lapisan yang dibuat, dan lain sebagainya. Jika pemesan menginginkan untuk perbaikan warna panel maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar 1.000,- per gram. 3. Jika panel tidak sesuai dengan warna yang diinginkan, dalam hal ini pemesan mengkomplain dengan membawa contoh yang berbeda dengan ketika memesan, seperti ketika memesan membawa contoh kaca spion tapi ketika komplain membawa contoh tutup bensin dan pemesan menginginkan warna yang sesuai tutup bensin. Maka akan dikenakan tambahan biaya sebesar 1.000,- per gram. 4 Kerugian yang dialami oleh pemesan panel yakni pada ketentuan UD Varia Indah poin pertama adalah warna yang dihasilkan dari panel sangat berbeda dengan warna yang dipesan, tingkat perbedaan yang tinggi itu dianggap UD Varia Indah Gresik disebabkan kesalahan pencampuran warna dari penggarap, bisa karena terlalu banyak atau kurangnya salah satu warna yang dijadikan campuran untuk membuat warna panel yang dipesan. Poin kedua disebabkan karena warna yang dihasilkan panel setelah diaplikasikan kemobil sedikit berbeda, pihak UD Varia Indah menganggap kesalahan pada pihak pemesan yang disebabkan beberapa faktor diantaranya 4 Chanda Tanujaya K, Wawancara, Gresik, 03 Desember 2016.

50 bidang dan tiner yang digunakan, cara dan banyaknya penyepraian, jenis cat yang digunakan, dan lain sebagainya. Poin ketiga sama dengan poin kedua yaitu perbedaan warna yang dihasilkan sedikit berbeda, namun disini ketika pemesan ingin memperbaiki panel, contoh yang dibawa berbeda ketika pertama kali memesan, hal ini yang menjadi penyebab dikenakan biaya tambahan karena warna dari dua contoh yang berbeda itu dimungkinkan juga berbeda warna meskipun tingkat perbedaannya sedikit. B. Analisis Hukum Islam Pada Penambahan Biaya Pada Pemesanan Panel di UD Varia Indah Gresik Jual beli panel di UD Varia Indah dilakukan secara pesanan, dimana biasanya pembeli/pemesan mendatangi penjual untuk memesan barang dengan membawa contoh yaitu bagian mobil yang akan dicat yang nantinya akan pemesan ambil setelah barang yang dipesan telah selesai pembuatannya dan menggunakan perjanjian yang disepakati masing-masing pihak. Memang tidak ada perjanjian tetulis antara penjual dan pemesan. Sesuai dengan teori yang ada pada bab II, telah dijelaskan bahwa: 1. Salam adalah menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya disebutkan dengan jelas dengan pembayaran modal terlebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari. Akad istis}na@ ialah salah satu bentuk transaksi yang dibolehkan oleh para ulama sejak dahulu kala, dan menjadi salah satu solusi islami yang tepat dalam dunia perniagaan di masa kini.

51 2. Istis}na@ adalah akad jual beli antara pemesan (mus}tani ) dengan perima pesanan (s}ani ) atas sebuah barang dengan spesifikasi tertentu (mas}nu ), contohnya untuk barang-barang industri ataupun properti. Spesifikasi dan harga barang pesanan haruslah sudah disepakati pada awal akad, dengan pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan. Apakah pembayaran dilakukan dimuka, melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang. Dari kedua teori tersebut apabila dikaitkan dengan kasus yang diteliti oleh peneliti yaitu pemesanan panel pada UD. Varia Indah dapat digolongkan kedalam akad istis}na@. Penghormatan terhadap perjanjian (akad) menurut Islam hukumnya wajib, melihat pengaruhnya yang positif dan perannya yang besar dalam memelihara perdamaian dan melihat urgensinya dalam mengatasi kemusykilan, menyelesaikan perselisihan dan menciptakan kerukunan. Allah SWT memerintahkan agar memenuhi janji, baik itu terhadap Allah ataupun sesama manusia, firman Allah dalam surat al-maidah ayat 1: ي ا ي ه ا ال ذ ين آم ن وا أ وف وا ب ل ع ق ود أ ح ل ت ل ك م ب يم ة األن ع ام إ ال م ا ي ت لى ع ل ي ك م غ ي ر م ل ل ال ي ي و أ ن ت م ح ر م إ ن ا لل ي ك م م ا ي ر ي Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum hukum menurut yang dikehendaki-nya.(qs. Al-Maidah:1) 5 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, (Bandung : Syaamil Al-Qur an, 2005),193.

52 Dari ayat diatas jelas menuntut orang-orang untuk melaksanakan akad perjanjian yang telah mereka sepakati. Ayat diatas menjelaskan hukum taklifi, adapun hukum taklifi yaitu sesuatu yang menuntut sesuatu pekerjaan dari mukalaf untuk berbuat, atau memberikan pilihan antara melakukan dan meninggalkanya. Namun, dalam kasus jual beli pesanan panel di UD Varia Indah Gresik salah satu pihak yaitu penjual (pihak UD Varia Indah) sudah melanggar perjanjian, dengan tidak menyerahkan barang sebagaimana mestinya yaitu warna panel ketikadiaplikasikan kemobil tidak sesuai dengan warna yang dipesan mengakibatkan rusaknya perjanjian tersebut. Dalam setiap perjanjian haruslah memuat unsur-unsur perjanjian di dalamnya. Unsur-unsur perjanjian tersebut diantaranya yaitu: 6 1. Adanya pertalian Ijab dan Qabul, 2. Dibenarkan oleh Syara, 3. Mempunyai akibat hukum terhadap obyeknya dan konsekuensi hak dan kewajiban yang mengikat para pihak. Ketidaksesuaian warna panel yang dipesan juga bisa membuat berakhirnya kontrak Istis}na@, karena kontrak Istis}na@ bisa berakhir berdasarkan kondisi-kondisi sebagai berikut: 1. Tidak terpenuhinya kewajiban secara formal oleh kedua belah pihak. 2. Persetujuan kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak. 6 Gemala Dewi, Hukum Ekonomi Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), 48.

53 3. Pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul sebab ia masuk untuk mencegah dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan masingmasing pihak dapat membatalkannya. 7 Pada poin pertama yaitu tidak terpenuhinya kewajiban secara formal oleh kedua belah pihak adalah alasan yang menjadikan perjanjian pemesanan panel bisa berakhir karena tidak terpenuhinya kewajiban dari penjual untuk menyediakan warna panel yang sesuai dengan warna yang diinginkan. Dalam Fatwa DSN MUI No.06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli Istis}na@ juga menjelaskan jika ada ketidaksesuaian atau kecacatan barang yang dipesan pada poin ketentuan tentang barang, yaitu : 1. Barang pesanan harus jelas spesifikasinya (jenis, ukuran, motu) sehingga tidak ada lagi jahalah dan perselisian dapat dihindari. 2. Barang pesanan diserahkan kemudian. 3. Waktu dan penyerahan pesanan harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan. 4. Barang pesanan yang belum diterima tidak boleh dijual. 5. Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai dengan kesepakatan. 6. Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau mebatalkan akad. 7 Sri Nurhayati-Wasilah, Akuntansi Syari ah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 214.

54 7. Dalam hal pemesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan, hukumnya mengikat, tidak boleh dibatalkan sehingga penjual tidak dirugikan karena ia telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan. Namun dalam hal ini kesalahan tidak sepenuhnya berada pada UD Varia Indah karena perbedaan warna panel yang dipesan saat diaplikasikan pada mobil bisa terpengaruhi oleh beberapa faktor dalam teknik penyepraian, diantaranya adalah : 1. Bidang yang digunakan. a. Dalam proses pembuatan panel, UD Varia Indah menggunakan kertas glory saat memberikan contoh warna yang dihasilkan, sedangkan pemesan mengaplikasikan pada badan mobil yang terbuat dari besi. b. Bidang yang digunakan pemesan lebih besar sehingga lebih jelas untuk melihat warnanya. 2. Tiner yang digunakan. Perbedaan merk tiner juga mempengaruhi perbedaan warna yang dihasilkan. 3. Cara penyepraian. a. Jauh dekatnya alat penyepraian dengan bidang mempengaruhi warna yang dihasilkan. b. Jumlah lapisan penyepraian juga mempengaruhi warna yang dihasilkan.

55 Proses jual beli pesanan panel di UD Varia Indah dalam pandangan peneliti sudah sesuai dengan syariat yang diberikan oleh hukum Islam mengenai hukum akad istis}na@ karena proses jual beli pesanan dilakukan dengan memesan terlebih dahulu dan terjadi kesepakatan diantara keduanya tentang warna panel yang akan diperjual belikan secara pesanan, dengan memberikan contoh warna yang ingin dipesan dengan membawa sebagian mobil yang akan dicat. Jual beli pesanan panel di UD Varia Indah Gresik juga sudah sesuai dengan syarat karena perbedaan warna yang dihasilkan ketika diaplikasikan kemobil disebabkan ada beberapa faktor diluar kuasa penjual. Perjanjian pesanan barang (akad Bai istis}na@ ) di UD Varia Indah Jl. Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kab. Gresik juga perlu dicermati dan diamati rukunnya, meliputi: 1. Aqid (pihak UD Varia Indah dan pemesan ) 2. Ma'qud alaih (benda yang diakadkan berupa panel) 3. Shighat al-aqd (kesepakatan barang yang dibeli, tempo, dan harga, juga pembayaran). 8 Dalam akad pesan barang apabila salah satu rukunnya tidak ada atau tidak terpenuhi, maka pelaksanaan akad pesan barang batal, untuk lebih jelasnya perlu kiranya dipaparkan beberapa rukun akad dengan praktek akad pesanan barang di UD Varia Indah Jl. Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kab. Gresik: 8 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 46.

56 1. Aqid (orang yang berakad) Orang yang berakad adalah orang yang diperkenankan (secara syariah) untuk melakukan transaksi, yaitu orang yang merdeka, mukallaf, dan orang yang sehat akalnya, maka tidak sah jual beli dari hamba sahaya dengan tanpa izin tuannya, anak kecil, orang gila, tapi jika orang gila dapat sadar seketika dan gila seketika (kadang-kadang sadar dan kadang-kadang gila), maka akad yang dilakukannya pada waktu sadar dinyatakan sah, dan yang dilakukannya pada waktu tidak sadar dinyatakan tidak sah, begitu juga anak kecil yang sudah dapat membedakan dinyatakan valid (sah), hanya kevalidannya tergantung pada izin walinya. 9 Terkait dengan penjual, DSN mengharuskan penjual agar penjual menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. Penjual dibolehkan menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang telah disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan dan ia tidak boleh menunutut tambahan harga. Dalam praktek jual beli pesanan panel di UD Varia Indah Jl. Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kab. Gresik, orang yang berakad sudah memenuhi syarat yang telah disebutkan diatas yaitu penjual dan pemesan merupakan orang yang merdeka, mukallaf, sehat akalnya dan 9 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Terj) Mujahidin Muhayan, Terjemah Fiqh Sunnah, Jilid 4, (Jakarta Pusat: PT. Cempaka Putih Aksara, 2009), 51.

57 dewasa. Penjual juga sudah menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. 2. Ma qud alaih (benda-benda yang diakad) Barang yang diakadkan atau disebut dengan al-mahal ( احملل ) adalah rukun yang kedua dalam akad ini. Sehingga yang menjadi objek dari akad ini semata-mata adalah benda atau barang-barang yang harus diadakan. 10 Namun menurut sebagian kalangan mazhab Hanafi, akadnya bukan atas suatu barang, namun akadnya adalah akad yang mewajibkan pihak kedua untuk mengerjakan sesuatu sesuai pesanan. Menurut yang kedua ini, yang disepakati adalah jasa bukan barang. 11 Menurut ulama Madzhab Hanafi, terdapat dua pendapat : Pertama, apabila didasarkan pada dalil qiyas. Akad tersebut tidak sah karena obyek yang dibeli belum ada oleh sebab itu akad ini dikategorikan sebagai bay al-ma dum (jual beli terhadap sesuatu yang tidak ada) yang dilarang Rasulullah SAW. Kedua, sebagian madzhab Hanafi membolehkan akad ini didasarkan kepada dalil istihsan (berpaling dari kehendak qiyas karena ada indikasi yang kuat yang membuat pemalingan ini) dan meninggalkan kaidah qiyas. Seperti benda-benda yang dibuat dalam akad jual beli pesan panel di UD Varia Indah, dalam akad tersebut barang yang belum ada wujud 10 As Sarakhsi, Al-Mabsuth, Jilid 12, (Beirut: Dar al-fikr), 159. 11 Muhamad al-kausyani, Fathul Qadir, Jilid 7, (Beirut: Dar al-fikr), 355.

58 dan bentuknya, hanya dapat dilihat melalui contoh dari pemesan. Apabila terjadi kecocokan harga, baru lah panel yang dipesan itu dibuat. Ma qud alaih ialah benda yang berlaku padanya hukum akad atau barang yang dijadikan obyek dari akad. Sebelum melaksanakan perjanjian pesanan barang, harus diketahui terlebih dahulu barang yang akan dipesan. Ma qud alaih dijadikan salah satu rukun agar kedua belah pihak mengetahui jenis dan bentuk atau wujud barang. Apabila transaksi pemesanan telah disepakati, maka menjadi kewajiban penjual untuk membuatkan barang yang dipesan oleh pembeli. Dalam praktek jual beli pesanan panel di UD Varia Indah Jl. Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kab. Gresik sudah memenuhi ma qud alaih karena pada awal akad sudah dijelaskan warna panel, banyak panel dan jenis cat yang dipesan. 3. Ijab Qabul Dalam akad bai istis}na@ selalu menggunakan ijab kabul. Ijab qabul dipakai dalam penjualan (pesanan) agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Sistem ijab qabul yang dipakai dalam transaksi jual beli pesan panel di UD Varia Indah Jl. Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kab. Gresik adalah sistem lisan, sehingga kesepakatan kedua belah pihak hanya dituangkan dalam bentuk perkataan yang menunjukkan adanya persetujuan antara kedua

59 belah pihak. sehingga tidak ada masalah (sah menurut syara ), karena pada dasarnya ijab dan qabul memang menggunakan lisan. 12 Pencatatan bermuamalah dalam Islam juga tidak merupakan suatu keharusan, tetapi hanya bersifat anjuran, sebagaimana firman Allah SWT.: ي أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ت اي ن ت م ب ي ن إ ل أ ج ل م س م ى ف اك ت ب وه, و ل ي ك ت ب ب ي ن ك م ك ات ب ل ع ل ب Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan suatu perikatan (bermu alamah) tidak secara tunai untuk jangka waktu tertentu, maka hendaklah kalian menuliskannya... (QS. al-baqarah: 282). 13 Pada dasarnya Pelaksanaan akad atau ijab kabul yang sah mempunyai tiga prinsip: a. Tidak sah akad itu kecuali dengan sighat, yakni suatu bentuk perkataan(lafadh) yang diucapkan oleh kedua belah pihak yang melakukan akad, b. Akad itu sah dilakukan dengan perbuatan (af al) bagi hal-hal yang biasanya dilakukan dengan perbuatan, seperti jual beli dengan muathah (saling memberi), 12 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002). 46. 13 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, (Bandung : Syaamil Al-Qur an, 2005),193.

60 c. Setiap akad itu sah dilakukan dengan cara apa saja yang menunjukkan kepada maksudnya, baik perkataan maupun perbuatan. 14 Akad diperlukan dalam proses jual beli untuk menguatkan jual beli, antara penjual dan pembeli agar tidak ada kesalah pahaman antara keduanya dan agar akad jual beli bisa berjalan lancar dan mempermudah penjualan. Barang sebelum diberikan kepada pembeli (pemesan) harus ada akadnya terlebih dahulu. Supaya pembeli (pemesan) tidak merasa dirugikan atau tertipu dan barang yang akan dibeli (dipesan) harus dijelaskan terlebih dahulu secara jelas. Dari sekian analisis yang sudah di paparkan di atas, jual beli pesanan panel di UD Varia Indah Jl. Usman Sadar No. 18b-c Kec. Gresik Kab. Gresik. Penulis mengemukakan beberapa analisis, yaitu seseorang perlu melihat dahulu batasan-batasan dalam melakukan aktivitas pesanan barang (istis}na@ ) dan itu perlu adanya kejelasan dari objek yang akan diperjualbelikan. Kejelasan tersebut paling tidak harus memenuhi beberapa hal (dalam hal ini merupakan syarat barang yang diakadkan), antara lain: 15 1. lawfulness, artinya barang tersebut dibolehkan oleh syariat Islam. Barang tersebut harus benar-benar halal dan jauh dari unsur-unsur yang diharamkan oleh Allah. Tidak boleh menjual/membuat barang atau jasa yang haram dan merusak. Dari hasil penelitian, UD Varia 14 Hamzah Ya'qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV. Diponegoro, 1992), 72. 15 Al-Omar, Fuad dan Mohammed Abdel-Haq, Islamic Banking: Theory, Practise, and Challenges, (: Oxford University Press, 1996), 43.

61 Indah menjual berbagai macam jenis cat dan alat-alatnya, juga menerima berbagai macam pesanan pembuatan cat, antara lain: cat tembok oplosan dan panel. Dan sesuai dengan syari at Islam, barangbarang pesanan tersebut halal dan tidak bertentangan dengan syari at Islam. 2. Masalah Existence, artinya objek barang dari barang tersebut harusbenar-benar nyata dan bukan tipuan. Barang tersebut memang benar-benar bermanfaat dengan wujud yang tetap. Dari kata lain, bahwa barang-barang yang dibuat di UD Varia Indah merupakan barang-barang nyata dari hasil pemesanan pihak pemesan. 3. Delivery, artinya harus ada kepastian pengiriman dan distribusi yang tepat. Ketetapan waktu menjadi hal yang penting di sini. Dari keterangan beberapa pihak pelanggan di UD Varia Indah selama ini pengiriman barang pesanan sebagian besar tepat waktu dan jika ada keterlambatan pengiriman pihak percetakan bertanggung jawab sesuai yang dijanjikan. 4. Precise determination, yaitu kualitas dan nilai yang dijual/dipesan itu harus sesuai dan melekat dengan barang yang dipesan oleh pemesan. Dalam hal pembuatan barang yang dipesan, ada beberapa hal yang membuat beberapa pelanggan/pemesan kecewa, salah satunya dalam hal mengenai perbedaan warna panel yang dipesan, sehingga tidak

62 sesuai dengan yang diharapkan pemesan. Di dalam salah satu syarat barang yang diakadkan adalah mampu menyerahkan, Islam mengatakan bahwa yang dimaksud mampu menyerahkan yaitu pihak penjual (baik sebagai pemilik maupun sebagai kuasa) dapat menyerahkan barang sesuai yang diperjanjikan pada waktu penyerahan barang kepada pihak pembeli. Namun dalam kasus yang tersebut di atas, pihak UD Varia Indah tidak memberikan solusi yang tepat dalam menyelesaikannya kepada pihak pemesan/pelanggannya, namun itu dikarenakan adanya faktor diluar kuasa penjual. Dengan demikian dari kasus komplain yang terjadi di UD Varia Indah dalam segi rukunnya sudah sesuai hukum Islam, namun dalam segi syarat belum terpenuhi. Karena perbedaan warna panel yang dipesan saat diaplikasikan pada mobil. Namun perbedaan warna itu dikarenakan beberapa faktor diluar kuasa dari penjual. Sehingga untuk perbaikan warna panel yang berbeda saat diaplikasikan kemobil dikenakan biaya tambahan oleh UD. Varia Indah Gresik untuk tambahan cat yang digunakan dan juga ongkos perbaikan sudah sesuai dengan hukum Islam.