BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kecerdasan Numerik terhadap Hasil Belajar Matematika. Siswa Kelas VIII MTsN Jambewangi Selopuro Blitar Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of. kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PDF Pro Trial. sebagai langkah berikutnya yang ditempuh adalah menyajikan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

BAB II LANDASAN TEORI

Abstrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu proses menemukan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan test dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kepribadian guru (X) dan

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS XII MIPA SMA NEGERI 3 MAJENE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

BAB IV ANALISIS DATA. Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan

I Made Bawa Mulana (Guru Matematika SMA Negeri 4 Singaraja)

PERBEDAAN KONSEP DIRI SISWA BERPRESTASI TINGGI DENGAN BERPRESTASI RENDAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

HUBUNGAN SIKAP BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

Kata Kunci: sikap belajar, peran orang tua, prestasi belajar

Oleh: Rosyadi FKIP Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan

Desain dan Pengembangan Pelatihan

Pengaruh Kemampuan Awal Matematika dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah SMA (Sekolah Menengah Atas). menurunkan dan menggunakan rumus Matematika yang diperlukan dalam

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA DI KELAS V SD NEGERI LAMREUNG ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kepribadian seseorang akan dibangun. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa pendidikan, ia seakan-akan tidak memiliki keterpaduan dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

SISWA KELAS XI.MIPA.2 SMA NEGERI 1 MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Seyogyanya belajar IPS Terpadu menjadikan siswa lebih kreatif, komunikatif,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan dideskripsikan temuan temuan penelitian dan hasil pengujian hipotesis yang telah di uji pada bab sebelumnya, guna menjawab rumusan masalah. Sebelum membahas rumusan masalah yang diajukan peneliti, berikut ini tabel hasil penelitian yang menggambarkan ada atau tidaknya pengaruh dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel terikat (Y): Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian No. Hipotesis Penelitian 1. Ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap hasil belajar matematika 2. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika 3. Ada pengaruh kecerdasan logis matematis dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika Hasil penelitian t hitung = 3,314 0,003 t hitung = 1,397 0,176 F hitung = 7,174 0,004 Interpretasi Keputusan Kesimpulan t tabel 5% = 1,70814 0,05 t tabel 5% = 1,70814 0,05 F tabel 5% = 3,440 0,05 Tolak Ho ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap hasil belajar matematika Terima Ho tidak ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika Tolak Ho ada pengaruh kecerdasan logis matematis dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika.

Berdasarkan tabel 5.1 diatas, selanjutnya akan di bahas hasil pengujian hipotesis sebagai dasar untuk menjawab rumusan masalah. Berikut pembahasannya: A. Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung Howard Gardner (Hamzah, 2010) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Menurut Gardner (Hamzah, 2010), kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan logis matematis, kecerdasan bahasa, kecerdasan musical, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. 1 Kecerdassan logis matematis memuat kemampuan seseorang dalam berfikir secara induktif dan deduktif, berfikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir. Siswa semacam ini cenderung menyukai aktifitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. 2 Dari pengertian kecerdasan logis matematis yang di ungkapkan Gardner dapat di simpulkan, seseorang dengan kecerdasan logis matematis 1 Hamzah B. Uno, Masri Kuadrat, mengelola kecerdasan dalam pembelajaran, (Jakarta: pt. bumi aksara, 2010), hal. 11 2 Ibid., hal.11

yang tinggi akan lebih mudah dalam mempelajari matematika, serta dapat memecahkan masalah matematika dengan cepat. Dengan demikian seseorang dengan kecerdasan logis matematis yang tinggi di harapkan dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi pula. Berdasarkan teori Gardner tersebut, peneliti lantas melakukan penelitian untuk mengetahui apakah kecerdasan logis matematis berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa di MTsN 2 Tulungagung. Selanjutnya dari paparan hasil analisis data pada bab IV diketahui nilai t hitung = 3,314 dan 0,003 sedangkan nilai t tabel 5% = 1,70814 dan 0,05 (tabel 5.1). Dari pengujian hipotesis disimpulkan tolak Ho. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan logis matematis memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsN 2 Tulungagung. B. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung Hasil belajar matematika dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor psikologi yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. 3 Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yakni minat belajar. Minat belajar timbul dalam diri seseorang untuk memerhatikan, menerima, dan melakukan sesuatu tanpa ada yang menyuruh dan sesuatu itu 3 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 162

dinilai penting atau berguna bagi dirinya. Minat belajar juga sangat mempengaruhi hasil belajar seseorang. Minat belajar yang tinggi dapat menuntun anak untuk belajar lebih baik lagi. Seseorang yang mempunyai bakat dan minat belajar terhadap sesuatu tentu akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Berbeda dengan seseorang yang belajar karena paksaan dari orang lain. 4 Berdasarkan teori di atas, peneliti lantas mengadakan penelitian di lapangan guna mengetahui apakah minat belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa di MTsN 2 Tulungagung. Namun setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan dan mendapatkan data lantas peneliti melakukan analisis data, ternyata dari pengujian data yang ada (dapat dilihat pada tabel 5.1) diketahui nilai signifikansi minat belajar adalah 0,176 dan nilai t hitung = 1,397. Sedangkan nilai nilai t tabel (α = 0,05, df = 25) = 1,70814. Karena taraf Sig. = 0,176 > 0,05 dan t hitung (1,397) < t tabel (1,70814). Dari pengujian hipotesis disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi kesimpulan pengujian hipotesis tidak ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa MTsN 2 Tulungagung. Teori sebelumnya mengatakan, bahwa minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Namun, ada beberapa faktor yang di duga mempengaruhi hasil dari pemberian tes minat belajar. Pada penelitian di hal.21-22 4 Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak, (Jogjakarta: Javalitera, 2011),

lapangan peneliti menemukan beberapa hal yang di duga mempengaruhi hasil penelitian variabel minat belajar, diantaranya: 1. Ketidakmandirian siswa (responden) dalam menjawab pernyataan pada angket minat belajar. Hal ini ditunjukkan dari skor minat belajar beberapa siswa yang sama. Padahal seharusnya angket minat belajar di kerjakan secara mandiri sesuai dengan keadaan diri siswa masing-masing. Karena tentu setiap individu mempunyai kecerdasan, minat dan kecenderungan diri yang berbeda-beda. 2. Tidak kondusif dalam pelaksanaan pengambilan data di lapangan. Pengisisan angket minat belajar di lakukan setelah peneliti memberikan tes kecerdasan logis matematis, yakni pada jam ke VI. Pada saat pengisian angket minat belajar ini, suasana kelas sudah tidak sekondusif saat pelaksanaan tes yang pertama. 3. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi hal ini, diantaranya: a. kondisi kognitif siswa pada jam-jam terakhir tidak se prima pada jam pagi. b. fisik dan psikis siswa pada jam-jam terakhir yang sudah mulai lelah. c. keadaan kelas yang mulai tidak setenang sebelumnya. Kondisi ini tentu mempengaruhi saat pelaksanaan pengisian angket minat belajar siswa.

C. Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung Belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyangkut hal yang sangat luas, yakni menyangkut semua aspek kepribadian individu. Perubahan tersebut dapat berkenaan dengan penguasaan dan penambahan pengetahuan, kecakapan, sikap, nilai, motivasi, minat, apresiasi, dll. Demikian juga dengan pengalaman, berkenaan dengan segala segala bentuk pengalaman atau hal-hal yang pernah dialami. Pengalaman karena membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, menghayati, membayangkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, mencoba, menganalisis, memecahkan, dll. 5 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua macam, yakni faktor dari dalam diri individu yang meliputi: kondisi jasmani, rohani, motivasi, keterampilan, bakat minat dan hubungan individu tersebut dengan orang lain. Sedangkan faktor dari luar individu yang meliputi: kondisi keluarga, suasana lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah atau tempat individu tersebut belajar. 6 Hasil belajar seorang individu adalah kemampuan yang dimiliki individu tersebut setelah proses belajar yang telah ia lakukan. Sedangkan hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki individu setelah ia mempelajari pelajaran matematika. Hasil belajar matematika dipengaruhi 5 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi, hal. 156 6 Ibid, hal 162-163

oleh banyak faktor. Faktor psikologi yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. 7 Berdasarkan uraian di atas kecerdasan logis matematis dan minat belajar tentunya memberikan pengaruh terhadap pencapaian hasil belajar. Karena seorang siswa dengan kecerdasan logis matematis yang tinggi tentunya dapat dengan mudah menyelesaikan persoalan-persoalan matematika dengan cepat dan tepat, apalagi di dorong dengan minat belajar matematika tentunya akan memberikan andil dalam pencapaian hasil belajar siswa tersebut. Haal ini sejalan dengan hipotesis yang diajukan peneliti. Pada tabel 5.1 diketahui nilai F hitung hasil regresi adalah 7,174 dengan taraf signifikansi 0,004 dan nilai F tabel = 3,440 untuk taraf Sig. 5%. Karena taraf signifikansi = 0,004 < 0,05 dan F hitung = 7,174 > F tabel = 3,440. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan logis matematis dan minat belajar secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Namun dari pengujian variabel minat belajar, menunjukkan bahwa minat belajar tidak memberikan pengaruh terhadap hasil belajar, karena dipengaruhi beberapa faktor yang telah peneliti diskripsikan sebelumnya. Jadi variabel yang memberikan pengaruh besar yakni kecerdasan logis matematis. 7 Agus Suprijono, Cooperative Learning, hal. 162

Berdasarkan pada pengujian analisis regresi sebelumnya telah dikemukakan bahwa kecerdasan logis matematis dan minat belajar secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 0,395 (output Model Summary nilai R Square). Artinya presentase sumbangan pengaruh variabel kecerdasan logis matematis dan minat belajar terhadap hasil belajar sebesar 39,5%. Sedangkan sisanya sebesar 60,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (selain kecerdasan logis matematis dan minat belajar).