BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Kencana, 2013),hlm Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keterampilan bersastra adalah keterampilan menulis. Selain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

2015 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERORIENTASI SILANG WATAK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA MORAL/FABEL

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar meliputi empat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu anak didik yang sedang berusaha untuk memperoleh atau mengembangkan penguasaan bahasa melalui proses dan berbagai cara serta menggunakan berbagai sarana. Seseorang dikatakan terampil dalam berbahasa Indonesia apabila ia telah menguasai sistem bahasa Indonesia secara keseluruhan. 1 Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan. Disamping itu dengan pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra. Apresiasi sastra di sekolah dasar dimulai dari sastra secara umum yang memberi gambaran tentang ruang lingkup sastra dalam kehidupan masyarakat dan yang diajarkan di sekolah. Standar kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan kualifikasi minimal bagi peserta didik, yang menggambarkan penguasaan keterampilan berbahasa. 1 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan, (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm. 103. 1

Kemampuan sastra untuk sekolah dasar bersifat apresiatif, karena dengan sastra dapat menanamkan peka terhadap kehidupan. Pembelajaran apresiasi sastra untuk sekolah dasar dilaksanakan melalui empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. 2 Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis diartikan sebagai proses kreatif yang banyak melibatkan cara berfikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Dalam hal ini, menulis merupakan proses penyampaian informasi secara tertulis berupa hasil kreativitas penulisnya dengan menggunakan cara berfikir yang kreatif, tidak monoton dan tidak berpusat pada satu pemecahan masalah saja. Menulis dalam prosesnya akan menggunakan kedua belahan otaknya. Menulis adalah proses mengait-ngaitkan antara kata, kalimat, paragraf maupun antar bab secara logis agar dapat dipahami. Menurut Marwoto dalam buku Iskandarwassid dan Dadang Sunendar dengan judul Strategi Pembelajaran Bahasa menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa. Dalam hal ini, menulis membutuhkan skemata yang luas sehingga penulis mampu menuangkan ide, gagasan, dan pendapatnya dengan 2 Zulela, Pembelajaran bahasa Indonesia, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 4&5. 2

mudah dan lancar. Skemata sendiri adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. 3 Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. 4 Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur diluar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan yang runtut dan padu. Seperti halnya kemampuan berbicara, kemampuan menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif. Kedua keterampilan berbahasa ini merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seseorang. Hal yang berbeda terjadi pada penggunaan bahasa secara tertulis. Dalam mengungkapkan perasaan atau pikiran 3 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 248. 4 Alek dan H. Achmad H.F, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm.106. 3

secara tertulis, menulis memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempersiapkan, baik dalam hal apa yang akan diungkapkan maupun bagaimana cara mengungkapkannya. Pesan yang diungkapkan dipilih secara cermat dan disusun secara sistematis agar mudah dipahami oleh si pembaca. 5 Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami oleh siswa. Karena kegiatan menulis mempunyai banyak keuntungan, yaitu dengan menulis dapat menggali kemampuan diri, dan juga dapat mengembangkan gagasan. Karena dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/ tanda/ tulisan yang berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf akan membentuk wacana/karangan yang utuh dan bermakna. 6 Kemampuan menulis yang dimaksud adalah terampil membuat huruf-huruf (besar maupun kecil) dengan menyalin atau meniru tulisan-tulisan dalam struktur kalimat. Kemampuan menulis yang lebih penting adalah kemampuan merangkai bahasa atau mengarang. Mengarang berarti merangkai atau menyusun hasil pikiran dalam bahasa tulis. Dapat pula diterangkan bahwa 5 Iskandarwassid dandadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 248. hlm. 5. 6 H. Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 4

mengarang adalah menuliskan hasil pikiran-pikiran yang didengar, dilihat atau dialami. 7 Dalam berbagai hal, kebanyakan siswa kesulitan dalam mengungkapkan ide dan imajinasinya dalam bentuk tulisan. Siswa sering merasa bingung tentang bagaimana memulai cerita, apa yang akan ditulis selanjutnya, dan bagaimanakah akhirnya. Selain itu siswa kurang mampu menghubungkan ide-ide yang mereka miliki. Karena di dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraf dengan paragraf berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Keterampilan menulis khususnya menulis deskripsi adalah keterampilan yang bertujuan untuk menggambarkan suatu objek atau suatu hal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolaholah berada di depan kepala pembaca. 8 Menulis memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah: meningkatkan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian, dan pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi sebagai suatu keterampilan berbahasa. Namun yang terjadi saat ini dalam 7 DR. A.S. Broto,Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hlm. 106. hlm. 6. 8 H. Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 5

pembelajaran menulis di sekolah khususnya di MI Al Islam Dempet Kec. Dempet Kab. Demak berdasarkan survei diperoleh bahwa rendahnya keterampilan menulis karena siswa masih merasa kesulitan dalam menuangkan ide/gagasan mereka kedalam bentuk tulisan, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa menulis sehingga minat menulis karangan siswa pada pelajaran bahasa Indonesia masih rendah. Kekurangterampilan siswa dalam menulis terletak pada: 1. Kesulitan dalam menentukan judul 2. Kesulitan dalam menemukan ide atau pengembangan gagasan 3. Kesulitan dalam menggambarkan objek yang akan dijadikan sebuah karangan Untuk itu dalam rangka menanggulangi permasalahan diatas dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi maka perlu adanya pembenahan yang berfokuskan pada penulisan untuk membantu menemukan ide pokok maupun gagasan dalam pembelajaran mengarang siswa. Maka metode image streaming adalah alternatif pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Mapel Bahasa Indonesia Kelas V di MI Al Islam Dempet Kec. Dempet Kab. Demak. Metode image streaming adalah kegiatan berkhayal, berimajinasi, atau mengalirkan bayangan yang ada dalam pikiran manusia kemudian dituangkan ke dalam kertas sebagai alat perekam yang berbentuk tulisan. Diharapkan nanti siswa dapat 6

menemukan ide pokok sehingga mempermudah siswa dalam menulis karangan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disimpulkan, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Apakah melalui metode pembelajaran image streaming dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V di MI Al Islam Dempet Kec. Dempet Kab. Demak? 2. Apakah melalui metode pembelajaran image streaming dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di MI Al Islam Dempet Kec. Dempet Kab. Demak? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas V MI Al Islam Dempet Kec. Dempet Kab. Demak dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode image streaming. 2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa kelas V MI Al Islam Dempet Kec. Dempet Kab. Demak terhadap pembelajaran 7

karangan deskripsi dengan menggunakan metode pembelajaran image streaming. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat dalam pendidikan secara langsung maupun tidak langsung. Manfaatnya antara lain : 1. Manfaat Teoretis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut: a. Sebagai bahan referensi/pendukung penelitian yang selanjutnya. b. Untuk menambah pengembangan ilmu mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis karangan deskripsi. 2. Manfaat Praktik a. Bagi Guru 1) Guru dapat memilih metode yang cocok untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. 2) Mendapatkan referensi baru untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. b. Bagi Siswa 1) Meningkatkan keterampilan menulis siswa. 2) Meningkatkan kreativitas siswa. 8

c. Bagi Sekolah 1) Meningkatkan mutu proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi. 2) Menambah metode pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi. 9