PUBLIKASI ILMIAH MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA. Pendekatan Pada Ekspresi Ruang

dokumen-dokumen yang mirip
I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

MUSEUM GEOLOGI BLORA

PUSAT DIKLAT MOBIL NASIONAL ESEMKA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

MUSEUM BATIK PEKALONGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

NOVI NUR ENDAH RAHAYU A

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

1.1.2 Perpustakaan dan Museum Budaya Sebagai Fasilitas Belajar Budaya

bagi proses penciptaan suatu hasil karya seni.

MUSEUM BATIK TULIS BAKARAN DI KOTA PATI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Perancangan Gedung Kesenian Musik dan Tari Tradisional Jawa Barat Dengan Konsep Hybrid

PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUTINI NIM A54E090112

TUGAS AKHIR JAFT Periode 134/56 Januari-Juni 2016

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( DP3A )

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I P E N D A H U L U A N

MUSEUM BATIK JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

KABUPATEN JEPARA BEBERAPA LANDMARK KABUPATEN JEPARA JEPARA SEBAGAI KOTA UKIR ASAL NAMA JEPARA

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

COVER LEMBAR PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK TENTANG BERTOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA

MUSEUM GUNUNG KRAKATAU DI ANYER, BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BEREMPATI MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI PANDEYAN SEMESTER II TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

Oleh: Arin Purwanti A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N GAWANAN II COLOMADU TAHUN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN Dengan Penekanan Desain Sustainable Settlement

BAB 1 PENDAHULUAN Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1 Neufeld ed. in chief, 1988; Webster New World Dict

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

PUBLIKASI ILMIAH SUSTAINABLE ARCHITECTURE PADA PUSAT KERAJINAN ROTAN TRANGSAN SUKOHARJO

PERANCANGAN MEDIA VISUAL MENGENAI KEINDAHAN SENI UKIR YANG TERDAPAT PADA KERAJINAN KAYU DI KOTA JEPARA TAN BELLA INDAH SANJAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014

DESAIN INTERIOR MUSEUM SASAK DI MATARAM LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul MONUMEN BATIK SOLO Monumen Batik : Solo :

PENGARUH MODAL USAHA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK PADA APARAT DESA (STUDI KASUS DESA KEBONAGUNG KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI)

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KAYEN KABUPATEN

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI SENI MEMBATIK KELOMPOK B DI TK MASARAN 1 KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci: Motif, Ragam Hias, Rono.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG IV KECAMATAN KALIKOTES TAHUN AJARAN 2012 / 2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PASAR KERAJINAN BAMBU DI JAMBU KULON KLATEN. ( Sebagai Pusat Informasi, Promasi, dan Rekreasi )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seni dan budaya yang dimiliki merupakan ciri kepribadian bangsa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TUNGGULSARI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INSTALASI PENERANGAN AC DAN PENANGKAL PETIR WISMA ATLET KAWASAN SPORT CENTRE RUMBAI PEKAN BARU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA SE KECAMATAN BOYOLALI DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh : SEPTIANA A

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUMBER TRI UTAMI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI Guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh : ARIYANI A53C090015

1.5 Ruang lingkup dan Batasan Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Proses modernisasi dan globalisasi menempatkan bangsa Indonesia dalam

Rancang Bangun Animasi 3 Dimensi Anyaman Bambu Khas Kebudayaan Bali Berbasis Android. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) DAN THE POWER OF TWO (TPT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 10

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

Transkripsi:

PUBLIKASI ILMIAH MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA Pendekatan Pada Ekspresi Ruang Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : AHMAD BAYHAQI D 300 090 016 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

LEMBAR PENGESAHAN Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Judul : MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA Pendekatan Pada Ekspresi Ruang Penyusun : AHMAD BAYHAQI NIM : D 300 090 016 Mengetahui, Surakarta, 16 Juli 2013 Surakarta, 16 Juli 2013 Pembimbing I Pembimbing II Nur Rahmawati Syamsiah, ST., MT. Rini Hidayati, ST., MT.

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Ahmad Bayhaqi NIM : D 300 090 016 Fakultas/Prodi : Teknik Arsitektur Jenis : Skripsi Judul : MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA Pendekatan Pada Ekspresi Ruang Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan 2. Memberikan hak penyimpanan, mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkanya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya Surakarta, 11 Juli 2013 Yang Menyatakan (Ahmad Bayhaqi)

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS Bismillahirrahmanirrohim, Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh agar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di sepanjang pengetahuan Saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak kemudian hari terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan Saya di atas, maka Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya. Surakarta, 11 Juli 2013 Yang Menyatakan (Ahmad Bayhaqi)

MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA Pendekatan Pada Ekspresi Ruang AHMAD BAYHAQI D 300 090 016 Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Indonesia memerlukan adanya sebuah wadah sebagai Landmark kesenian ukir Indonesia yang dapat mewadahi kesenian ukir dari beberapa Wilayah Indonesia sebagai upaya melestarikan kasanah kebudayaan bangsa ini dari kepunahan yang dapat mengancam penurunan citra kepribadian bangsa Indonesia. Dari observasi yang di lakukan dengan di tunjang studi literatur yang memadai serta menganalisis dan menciptakan sintesis sementara menghasilkan sebuah perancangan museum yang mempunyai filosofi ukir yang kuat dengan pengaplikasian terhadap ekspresi ruang dan tampilan bangunan menjadikan sebuah museum dengan tampilan modern yang tanpa meninggalkan roh dari ukir utamanya. Sehingga museum ukir dapat mendistribusikan maksud positif dari filosofi ukir melalui sebuah bangunan. Kata kunci : Jepara, Ukir, Museum ABSTRACT Indonesian need a place to be indonesian landmark of carving art and accommodate carving art from some indonesian region as effort conserve nation culture repertoire from extinction and can threaten indosesian nation personality the image down. From observationing with study literatur supported adequate and analyze and create while sintesis and than create a museum design have a strong carving philosophy with application against expression room and building image make a museum with modern image without leave the main soul of carving. It mean that the carving museum can distributate the positif point of carving philosophy through a buliding. Keywords : Jepara, Carving, Museum

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dengan keunikanya menciptakan suatu potensi bagi bangsa Indonesia untuk lebih memperhatikan dan melestarikan ketrradisionalan yang memiliki keragaman dan keunikan tersendiri. Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman kebudayaan dengan keunikan keunikan yang khas tersendiri di dalamnya, maka seyogyanya pengelolaan pelestarian warisan nenek moyang dan pemanfaatan diperlukan pada ketradisionalan bangsa. Oleh karena itu, pengelompokan berbagai produk tradisional bangsa serta informasi sejarah mengenai tradisional bangsa Indonesia membutuhkan suatu tempat yang dapat memberikan dan menyuguhkan informasi termasuk pengetahuan yang lengkap akan pentingnya pelestarian kebudayaan bangsa dengan ketradisionalan di dalamnya yang memiliki keunikan tersendiri dan juga sebagai Landmark atas berbagai ketradisionalan bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Indonesia memerlukan adanya sebuah wadah sebagai Landmark kesenian ukir Indonesia yang dapat mewadahi kesenian ukir dari beberapa Wilayah Indonesia sebagai upaya melestarikan kasanah kebudayaan bangsa ini dari kepunahan yang dapat mengancam penurunan citra kepribadian bangsa Indonesia. Berdasarkan dari sejarah kawasan ukir yang berada di daerah Mulyoharjo Jepara, pemilihan lokasi site yang berada di Jepara berpotensi untuk perencanaan MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA, dan juga pengelompokan berbagai produk tradisional Jawa Tengah yang berupa kesenian ukir atau pemusatan produk tradisional bangsa sangat diperlukan sebagai upaya untuk memperkuat sejarah kota dan ketradisionalan bangsa. Sebagai tiang penyangga perekonomian Kabupaten Jepara, kerajinan ukir sangatlah memerlukan identitas yang kuat untuk

menunjang perekonomian. Dengan identitas yang kuat memungkinkan perekonomian akan lebih maju. Berangkat dari hal tersebut, perencanaan Museum Ukir Di Kabupaten Jepara di harapkan dapat menjadi identitas yang kuat terhadap kerajinan ukir dengan keberadaanya yang menjadi ikon kerajinan ukir produk kebudayaan tradisional. Kelestarian kesenian Ukir kian hari tergerus oleh kebudayaan asing yang masuk tanpa di sadari oleh masyarakat. Dengan adanya museum diharapkan kelestarian kesenian Ukir tetap terjaga kelestarianya. Perancangan MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut di atas adalah dengan menginformasikan dan mempublikasikan keaneka ragaman budaya dengan ketradisionalan didalamnya yang memiliki keunikan secara fiosofi dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya sebagai representasi kepribadian bangsa Indonesia terdahulunya. 2. Tujuan Merancang sebuah wadah yang mampu memberikan informasi akan keanekaragaman ukiran sebagai khasanah kebudayaan indonesia dengan nilai nilai filosofi yang terkandung di dalamnya yang memiliki keunikan dan memiliki nilai nilai historis yang dapat di ambil manfaatnya sebagai kepribadian bangsa dan juga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar akan hadirnya wadah tersebut dengan pelestarian Kesenian Ukir yang diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap masuknya paradigma filosifi seni ukir yang mempunyai nilai nilai historis yang baik bagi kehidupan bermasyarakat ke dalam paradigma masyarakat.

B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Museum Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums disingkat ICOM, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Tugas museum secara rinci dijelaskan oleh Drs. Moch. Amir Sutaarga sebagai berikut: (Sutaarga, 1989). a. Pengumpulan atau pengadaan b. Pemeliharaan c. Konservasi d. Penelitian e. Pendidikan f. Rekreasi 2. Pengertian Ukir Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek Trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu. Macam dan ciri ciri ukir dari beberapa daerah antara lain : a. Motif Pajajaran : Semua bentuk ukiran daun mulai dari daun pokok, daun trubus, daun patran bunga buah dan sebagainya berbentuk cembung (bulat) Motif Majapahit : Semua bentuk ukiran daun, bunga dan buah berbentuk cembung dan cekung (Campuran). b.

Motif Bali : Semua bentuk ukiran daun, bunga dan buah berbentuk cembung dan cekung (Campuran). c. Motif Mataram : Semua bentuk ukiran daun baik daun pokok maupu daun yang kecil kecil berbentuk cekung ( Krawingan ). d. Motif Jepara : Bentuk bentuk ukiran daun pada motif ini bentuk segitiga dan miring. e. Motif Cirebon : Bentuk ukiran daun motif ini berbentuk cembung dan cekung (campuran). f. g. Motif Pekalongan : Bentuk ukiran motif pekalongan ini berbentuk cembung dan cekung (campuran). h. Motif Madura : Pada garis besarnya bentuk ukiran daun madura ini melengkung dan terdapat ikal pada ujung daunnya. Pecahan cawen pada daun pokok menyerupai gergaji.

C. METODE 1. Observasi Mengadakan pengamatan terhadap museum-museum, antara lain : a. Museum Roggowarsito,Semarang b. Museum H. Widayat, Magelang c. The British Museum, London d. Museum of Folk Art, Amerika 2. Studi Literatur Pengambilan beberapa refrensi sebagai landasan teori, antara lain : a. Antropologi (menungkap keragaman kebudayaan) b. Ensiklopedia c. Jepara Dalam Angka d. Komposisi Arsitektur. dll 3. Analisis Pembahasan dilakukan dengan metode analisis deduktif 4. Sintesis Melakukaan penyusunan dari hasil analisis dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa diskripsi konsep perancangan sebagai pemecahan, yang selanjutnya menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa disain.

D. HASIL Hasil dari studi perencanaan dan perancangan arsitektur, antara lain : 1. 3 buah masa bangunan, yaitu bangunan utama (museum), bangunan pengelola, dan bangunan penunjang (MEE & tempat pelatihan ukir) 2. Konsep tampilan bangunan yang mencerminkan filosofi kejelasan visual dari bentuk ukir (krawangan & kruwikan) 3. Pola tata masa yang terbentuk dari salah satu bentuk dasar motif ukir 4. Pola sirkulasi storyline yang di aplikasikan ke dalam ruang ruang museumdan di angkat dari pencerminan sejarah perkembangan ukir dari masa ke masa. 5. Ikut sertanya Museum ke dalam pelajaran Muatan Lokal sekolah dasar maupun menengah di Jepara sebagai penyedia tempat pelatihan ukir yang dapat menghidupkan fungsi Museum setiap harinya. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Perencanaan dan perancangan Museum Ukir Tradisional Jawa Tengah Di Jepara menjadi sebuah upaya dalam melestarikan kesenian ukir sebagai khasanah kebudayaan Indonesia dan juga sebagai landmark

dari kesenian ukir Indonesia yang diharapkan dapat menyatukan mempunyai kekayaan F. DAFTAR PUSTAKA