Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Kedaton Bandar lampung semester 1 tahun ajaran pada materi

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang. Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. Mata Pelajaran Kelas / Semester : VI / 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan (Action

I. METODE PENELITIAN. Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang. Faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas VI SDN 1 Kotakarang Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung, semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 pada materi gaya dan perubahannya. Dan metode yang digunakan adalah metode inkuiri. Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak perempuan dan akan dibentuk dalam enam kelompok. Anggota yang dibentuk bersifat heterogen ditinjau dari kemampuan akademiknya, ini dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama dikelompoknya. Penelitian ini diselenggarakan oleh peneliti, seorang guru mitra dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab. A. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan (planning), diteruskan dengan pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi berdasarkan hasil pengamatan (reflecting) yang dapat digambarkan sebagai berikut. Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I

2 Siklus I Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan data I Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Siklus II Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berikutnya Bagan 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diadopsi dari Suhardjono, (2006: 74) B. Gambaran Umum Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, berlangsung selama 3 bulan, yaitu bulan Januari sampai bulan Maret 2011. Persiapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menyusun jadwal penelitian, perangkat pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan metode inkuiri. b. Menyusun tiap-tiap siklus yaitu siklus pertama dilaksanakan dua kali pertemuan serta membuat laporan siklus pertama dan siklus berikutnya dilakukan setelah siklus pertama dilaksanakan, pelaksanaan diamati oleh seorang guru mitra serta pembelajaran dengan menggunakan metode

3 inkuiri, setiap siklus dilaksanakan refleksi guna mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalannya. Setelah berlangsung satu siklus kemudian dilaksanakan analisis sebagai bahan perbaikan pada tindakan siklus berikutnya. Tindakan baru pada siklus II tergantung pada refleksi siklus I dan begitu juga pada siklus III tergantung pada siklus II. C. Rincian Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 tahap. Tahap-tahap tersebut adalah: tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suhardjono (2006 : 73). a. Perencanaan 1) Membuat perangkat pembelajaran yang akan diterapkan. 2) Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diberikan. 3) Mempersiapkan lembar observasi dan APKG. b. Pelaksanaan 1) Siklus I a) Sebagai orientasi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dengan tanya jawab tentang aktivitas yang dilakukan siswa sehari-hari. b) Untuk merumuskan masalah, guru menyampaikan materi diawali dengan menunjukkan gambar aktivitas permainan anak, yaitu jungkat jungkit, ketapel, dan traktor pegas. Dilanjutkan dengan tanya jawab tentang aktivitas dalam gambar.

4 c) Membagi siswa dalam kelompok dengan cara berhitung 1 sampai 6, sehingga terbentuk enam kelompok. d) Untuk merumuskan hipotesis, guru membagi tugas kelompok untuk berdiskusi menemukan jawaban sementara dari permasalahan yang diberikan oleh guru. e) Dalam mengumpulkan data, setiap kelompok berdiskusi menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak pada model jungkat-jungkit, ketapel, dan traktor pegas. f) Guru mengamati diskusi dan kerja kelompok dengan memberikan bimbingan jika perlu. g) Untuk menguji hipotesis, Setiap kelompok berdiskusi menguji/mempraktikkan model jungkat-jungkit, ketapel, dan traktor pegas yang dibuatnya, kemudian membuat catatan laporan hasil diskusi kelompok. h) Merumuskan kesimpulan, setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara pleno, dan kelompok lain saling menanggapi. Kemudian guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusi dan kerja kelompok. i) Siswa mengerjakan evaluasi tugas individu. j) Apabila ada siswa yang memperoleh hasil dengan nilai < 60 maka dijelaskan kembali materi yang dianggap sulit. c. Pengamatan Hal-hal yang akan diamati atau diobservasi dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar

5 siswa. Kemudian hasil observasi tersebut diolah menjadi data kualitatif dan data kuantitatif sebagai berikut : 1) Data kualitatif yaitu data keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siklus I yang diperoleh dari lembar observasi. 2) Data kuantitatif yaitu berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari ulangan harian pada siklus I. Adapun yang menjadi indikator aktivitas belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini adalah (1) bertanya, (2) mengeluarkan pendapat, (3) aktif diskusi kelompok, (4) mengambil keputusan. Sardiman (2003: 100) d. Analisa dan Refleksi Data yang terkumpul melalui instrumen penelitian ditabulasi kemudian dirata-rata, dideskripsikan dan selanjutnya disimpulkan baik menyangkut keberhasilan maupun kelemahan-kelamahan selama kegiatan yang dilakukan pada siklus yang baru dilalui selanjutnya diperbaiki sebagai dasar kegiatan pada siklus berikutnya. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar evaluasi. Lembar observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Untuk menghitung persentase keaktifan siswa mengikuti pelajaran dengan metode inkuiri digunakan rumus sebagai berikut : Xa Pa N Keterangan : x100%

6 Pa = Persentase jumlah siswa yang aktif Xa = Jumlah siswa yang aktif N = Jumlah siswa Aktivitas belajar siswa dikatakan meningkat atau baik jika prosentase yang diperoleh > 75%. Untuk menghitung hasil belajar siswa digunakan rumus : Xb Pb N Keterangan : x100% Pb = Persentase banyak siswa yang mampu memperoleh nilai >60 Xb = Jumlah siswa yang memperoleh nilai >60 N = Jumlah siswa Hasil belajar siswa dikatakan meningkat atau optimal apabila siswa telah tuntas belajar >75%.