Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja HUBUNGAN PENGUASAAN KOMPETENSI KEAHLIAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA Mochammad Afif S1 Pend. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: mochammadafif.222@gmail.com Tri Rijanto Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: hari_tri2001@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh informasi penguasaan kompetensi keahlian, informasi dunia kerja dan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya, (2) mengetahui hubungan penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa, (3) mengetahui hubungan informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa, (4) mengetahui hubungan penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap minat bekerja siswa. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas XI Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Surabaya sebanyak 105siswa. Ukuran sampel penelitian sebanyak 59 siswa ditentukan dengan rumus Slovin. Data dikumpulkan menggunakan angket dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasidan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswadari persamaan korelasi dengan nilai korelasi sebesar r= 0.242, (2) terdapat hubungan kuat yang signifikan antara informasii dunia kerja terhadap minat bekerja siswa dengan nilai korelasi sebesar r= 0.595, (3) berdasarkan persamaan regresi ganda Y = a+b 1 x 1 +b 2 x 2 didapatkan hasil Y = 59,26 yang berati terdapat hubungan sangat kuat dan signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap minat bekerja siswa dengan nilai korelasi r=0,646. Kata kunci: kompetensi keahlian, informasi dunia kerja, minat bekerja Abstract An abstranctthis study aims to: (1) obtain a description of competency skills, job market information and interest of working class students XI package engineering expertise installations utilization of electricity in SMK Negeri 3 Surabaya, (2) determine the relationship mastery of competency skills against the interest of working students (3) determine the relationship of job market information on the interest of student work (4) determine the relationship mastery of competency skills and job market information jointly work together towards the interest of students. This study is an ex post facto research approach, the study population is all students of class XI package installation engineering expertise utilization of domestic electric power SMK 3 Surabaya as much as 105 student. For examples are 59 students is determined by the formula slovin.datacollected by questionnaire and documentation later were analyzed using simple regression analysis and multiple regression. Results research show that: (1) there is a significant correlation between mastery of competency skills against the interest of working students with a correlation value of r = 0242, (2) on the strong relationship that significant between the information world of work against the interest of working students with a correlation of r = 0.595, (3) based on multiple regression Y = a+b 1 x 1 +b 2 x 2 with results Y = 59,26 which mean there is a relationship against a very strong and significant correlation between mastery of competency skills and job market information with the same interests working against students with a correlation value of r = 0.646. Keywords: competence of expertise, information world of work, and working interest. PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan yang sesuai dengan syarat dalam bidang keahliannya. Syarat lainya adalah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan sifat spesialisasi kejuruan dan persyaratan dunia industri dan dunia usaha. Tujuan khusus kurikulum SMK sesuai dengan Depdiknas tahun 2006 yaitu: (1) Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di bidangnya dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih 681
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 681-687 karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (3) Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan (4) Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Keberadaan SMK dalam mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil masih perlu ditingkatkan. Siswa lulusan SMK belum semuanya dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini disebabkan adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Usaha yang dilakukan oleh sekolah menengah kejuruan agar lulusannya mudah mendapatkan pekerjaan adalah dengan memberi bekal kemampuan teori maupun praktik kepada siswanya. Kemampuan teori akan membuka wawasan pengetahuan dan daya pikir sedangkan kemampuan praktik melatih keterampilan yang akan dipakai di dunia kerja. Kemampuan praktik disesuaikan dengan masingmasing kompetensi keahlian yang ada pada sekolah tersebut. Tidak dapat dipungkiri, bila dilihat di lapangan kualitas tamatan di Indonesia masih rendah, termasuk kualitas tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Data BPS tahun 2015 membuktikan masih tingginya tingkat pengangguran menurut pendidikan tertinggi di Indonesia termasuk tamatan SMK yaitu sebesar 669.700 jiwa (9,05%) dari total pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada 2015 sebesar 7,4 juta jiwa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2015 mencapai 128,3 juta orang, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2015 mencapai 7,4 juta jiwa atau 5,81% dari total angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka untuk lulusan pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 8,17%, 7,14%, dan 9,03% dari total tingkat pengangguran terbuka dibanding dengan lulusan pendidikan SD sebesar 3,61%, lulusan Diploma I/II/III sebesar 7,49% dan lulusan perguruan tinggi sebesar 5,34% dari total tingkat pengangguran terbuka. Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 3 Surabaya, diketahui pada tahun kelulusan 2013 dari 501 lulusan, terlihat adanya jumlah lulusan yang bekerja sebanyak 381 lulusan atau sebesar 76,04%, siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 101 lulusan atau sebesar 23,15% sedangkan sisanya sebanyak 19 siswa atau sebesar 3,79% belum bekerja. Begitu pula pada lulusan tahun 2014, dari 517 lulusan terlihat adanya jumlah lulusan yang bekerja sebanyak 379 lulusan atau sebesar 73,30%, siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 116 lulusan atau sebesar 22,43% sedangkan sisanya sebanyak 22 siswa atau sebesar 4,25% belum bekerja. NO JURUSAN Tabel 1. Data Lulusan SMK Negeri 3 Surabaya JUMLAH TAMATAN KERJA JUMLAH (%) Kuliah BELUM BEKERJA JUMLAH (%) JUMLAH (%) 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 1 TGB 82 90 56 61 68,29 64,21 21 22 25,60 23,16 5 7 6,10 7,37 2 TAV 90 91 64 62 71,11 67,39 23 26 25,56 28,26 3 3 3,33 3,26 3 TITL 93 96 75 76 80,64 90,47 15 17 16,13 20,24 3 3 3,23 3,57 4 TPM 91 85 66 58 72,52 76,31 20 21 21,98 27,63 5 6 5,49 7,89 5 TKR 81 90 66 69 81,48 85,18 13 19 16,05 23,46 2 2 2,47 2,47 6 MM 64 65 54 53 84,37 84,12 9 11 14,29 17,46 1 1 1,19 1,59 JUMLAH 501 517 381 379 76,04 73,30 101 116 23,15 22,43 19 22 3,79 4,25 Sumber: Dokumentasi SMK N 3 Surabaya Data diatas menunjukan bahwa persentase lulusan SMK yang memasuki dunia kerja mengalami penurunan sebesar 2,74%, lulusan yang memilih untuk melanjutkan kuliah mengalami penurunan sebesar 0,72%, sedangkan yang belum bekerja mengalami peningkatan 0,46%. Hal ini menandakan minat siswa untuk langsung bekerja setelah lulus mengalami penurunan dan cenderung memilih untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi, meskipun masih banyak siswayang belum diketahui keberadaannya setelah lulus. Apabila minat siswa SMK untuk bekerja setelah lulus terus menurun, maka dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi negatif pada masyarakat. Masyarakat dapat berpersepsi bahwa SMK tidak lagi menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan cenderung lebih memilih untuk melanjutkan ke jenjang perguruan yang lebih tinggi, karena lulusan SMK tidak lagi dianggap sebagai lulusan yang menjanjikan untuk langsung memasuki dunia kerja. Sekolah diharapkan mampu menumbuhkan minat kerja siswa semenjak siswa baru memasuki SMK. Siswa memiliki minat yang tinggi untuk bekerja dan berharap mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi keahliannya. Siswa paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik (TIPTL) tentunya berharap agar setelah lulus segera mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Dalam memilih pekerjaan, siswa harus mampu memilih pekerjaan yang tepat. Dalam memilih pekerjaan ini erat kaitannya dengan minat dari masing-masing siswa. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam diri subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut (Winkel, 2004:212). Menurut Kartono (1990:78) timbulnya minat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terbagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi adanya kebutuhan akan pendapatan, nilai-nilai pribadi, konsep diri, harga diri, persepsi dan perasaan senang. Faktor ekstrinsik yang berhubungan minat yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang, dan pendidikan. Siswa yang melihat pekerjaan bidang ketenagalistrikan sebagai suatu obyek yang menyenangkan, menarik perhatian dan dianggap bermanfaat bagi dirinya serta ada kemungkinan untuk melaksanakannya berarti ia berminat pada pekerjaan tersebut, sehingga ia akan cenderung lebih aktif menaruh perhatian pada obyek tersebut. Selain adanya minat pada diri siswa, pengetahuan atau informasi tentang pekerjaan perlu diberikan. Hal ini sengaja dilakukan mengingat usia yang pada akhir masa remaja sedang menginjak tahapan perkembangan yang dituntut untuk lebih 682
Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja peduli dan mulai serius memikirkan soal kerja dan pekerjaan demi masa depannya. Tugas-tugas perkembangan masa remaja salah satunya adalah memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Dilihat dari hakekat tugasnya adalah (1) memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keinginannya; (2) mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan pekerjaannya. Dilihat dari dasar biologisnya remaja yang mencapai usia 18 tahun dianggap cukup kuat untuk mempersiapkan dirinya memperoleh lapangan pekerjaan. Sedangkan dilihat dari dasar psikologisnya, ternyata pada kaum remaja yang berusia 16 sampai 19 tahun minat yang utama tertuju pada pemilihan dan mempersiapkan lapangan pekerjaan (Zulkifli, 1992:78). Pembentukan minat untuk memasuki dunia kerja pada siswa SMK dapat pula dipengaruhi oleh informasi dunia kerja yang diterimanya. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki oleh informasi itu sendiri dalam memberikan pengetahuan atau gambaran tentang dunia kerja. Informasi tentang jenis-jenis pekerjaan dan peluang dalam satu bidang akan membangkitkan perhatian dan bisa mempengaruhi minat siswa untuk memasuki dunia kerja. Siswa yang berminat untuk masuk ke dunia kerja akan memberikan perhatian yang besar terhadap minat yang dituju. Perhatian yang diberikan dapat diwujudkan dengan rasa ingin mengetahui, mempelajari dan membuktikan seluk-beluk tenaga kerja yang diminatinya sehingga setelah siswa lulus dari sekolah sudah benar-benar siap beradaptasi dengan tenaga kerja tersebut. Berdasarkan pemaparan diatas, dilakukan penelitian yang berjudul Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja terhadap Minat Bekerja Siswa Kelas XI Paket Keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Surabaya. Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat hubungan antara penguasaan kompetensi keahlian dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik, (2) Apakah terdapat hubungan antara informasi dunia kerja dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, (3) Apakah terdapat hubungan penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hal-hal sebagai berikut: (1) Mengetahui hubungan antara penguasaan kompetensi keahlian dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya, (2) Mengetahui hubungan antara informasi dunia kerja dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya, (3) Mengetahui hubungan antara penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya. Penguasaan kompetensi keahlian merupakan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan praktik yang didapat dari latihan terus-menerus dan terstruktur dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan program keahliannya. Data penguasaan kompetensi keahlian diperoleh dari data nilai siswa yang digunakan untuk mengelompokkan siswa dalam kategori tinggi, cukup, kurang, dan rendah terhadap penguasaan kompetensi keahlian. Informasi dunia kerja adalah keterangan atau penjelasan tentang suatu jenis pekerjaan tertentu yang dicari, diterima, diketahui dan dimanfaatkan siswa. Pengetahuan tentang keadaan angkatan kerja, kesempatan kerja diindustri dan persyaratan yang diinginkan untuk memasuki dunia kerja akan mendorong siswa untuk dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia sehingga mereka akan lebih mampu untuk mempersiapkan dirinya baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Indikator variabel informasidunia kerja adalah frekuensi siswa mencari informasi, Ruang lingkup informasi dunia kerja,dan kualitas informasi. Minat bekerja adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki perhatian lebih terhadap suatu bidang pekerjaan disertai dengan perasaan senang dan pendirian kuat untuk melakukan pekerjaan yang akan dijalani untuk memenuhi kebutuhannya. Indikator variabel minat bekerja adalah perasaan senang siswa, perhatian siswa, dan berpendirian kuat. METODE Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian expost facto, karena tidak memberi perlakuan kepada variabel sehingga tidak menimbulkan gejala baru. Penelitian dengan metode kuantitatif ini meneliti gejala-gejala yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Surabaya pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa seluruh SMK kelas XI paket keahlian TIPTL yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, dan untuk populasi terjangkau adalah semua siswa kelas XI paket keahlian TIPTL di SMKN 3 Surabaya tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 105 siswa. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 59 siswa yang dihasilkan dengan perhitungan slovin dengan tarafkesalahan 5%. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner dan dokumentasi. Variabel penguasaan kompetensi keahlian (X1) menggunakan teknik dokumentasi, yaitu menggunakan data nilai siswa mata pelajaran Instalasi Motor Listrik, Instalasi Penerangan Listrik, dan Instalasi Tenaga Listrik pada semester gasal. Sedangkan variabel informasi dunia kerja (X2) dan minat bekerja (Y) dengan menggunakan teknik kuesioner atau angket. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi: (1)Pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas data variabel-variabel penelitian, uji homogenitas, dan uji linearitas (2) pengujian hipotesis dengan teknik korelasi, dan analisis regresi. 683
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 681-687 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Data hasil penelitian terdiri dari satu variabel terikat yaitu Minat Bekerja (Y), serta dua variabel bebas yaitu Penguasaan Kompetensi Keahlian (X1) dan informasi dunia kerja (X2). Variabel Penguasaan Kompetensi Keahlian Data mengenai penguasaan kompetensi keahlian (X1) didapat dari dokumentasi nilai mata pelajaran Instalasi Motor Listrik, Instalasi Penerangan Listrik, dan Instalasi Tenaga Listrik pada akhir semester gasal kemudian dihitung nilai rataratanya. Nilai rata-rata dari mata pelajaran tersebut diperoleh dari 68 siswa (dua kelas) menunjukan besarnya nilai maksimal sebesar 3,80 dan nilai minimumnya sebesar 1,43. Pengkategorian variabel penguasaan kompetensi keahlian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pengkategorian Variabel Penguasaan Kompetensi Keahlian Frekuensi NO Interval Nilai Kategori TITL 1 TITL 2 1 X 3,00 100% 86% 2 3,00 > X 2,00 0% 11% 3 2,00 > X 1,00 0% 3% 4 X < 1,00 0% 0% Hasil diatas menunjukan bahwa siswa kelas XI TITL 1 dinyatakan berkompetensi tinggi sebanyak 32 siswa (100%), untuk siswa kelas XI TITL 2 dinyatakan berkompetensi tinggi sebanyak 31 siswa (86%), cukup berkompetensi sebanyak 4 siswa (11%), dan yang kurang berkompetensi ada 1 siswa (3%) dari total 37 siswa. Pengkategorian penguasaan kompetensi keahlian dapat dilihat pada Gambar 1. Variabel Informasi Dunia Kerja Variabel Informasi dunia kerja (X2) diukur melalui angket dengan 25 butir pernyataan. Hasil data yang diperoleh dari 2 kelas yang terdiri dari kelas XI TITL 1 dan XI TITL 2, hasil data menunjukkan skor tertinggi sebesar 90 dari skor maksimal yang mungkin dicapai sebesar 100 dan skor terendah sebesar 67 dari skor minimal yang mungkin dicapai sebesar 25. Data tersebut kemudian diolah dan dilakukan perhitungan didapat harga Mean sebesar 62,5, dan standar deviasi sebesar 12,5. Berdasarkan perhitungan harga Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi), digunakan untuk mengelompokan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah. Pengkategorian variabel Informasi dunia kerja dapat dilihat pada Tabel 3. No Tabel 3. Pengkategorian Variabel Informasi Dunia Kerja Frekuensi Presentase (%) Interval Kategori TITL 1 TITL 2 TITL 1 TITL 2 1 X 81,25 9 12 28% 33% 2 81,25 > X 62,5 23 24 72% 67% 3 62,5> X 43,75 0 0 0% 0% 4 X < 43,75 0 0 0% 0% Total 32 36 100% 100% Hasil diatas menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh informasi dunia kerja dengan kategori tinggi pada kelas XI TITL 1 sebesar 28% dan di kelas TITL 2 sebesar 33%. Hasil pengkategorian variabel informasi dunia kerja lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Informasi Dunia Kerja XI TITL 1 28% Nilai kompetensi siswa XI TITL 1 72% 100% Nilai kompetensi siswa XI TITL 2 11% 3% 86% TINGGI CUKUP KURANG RENDAH TINGGI CUKUP KURANG RENDAH Gambar 1. Pie Chart Pengkategorian Variabel Penguasaan Kompetensi Keahlian Informasi Dunia Kerja XI TITL 2 67% 33% Gambar 2. Pie Chart Pengkategorian Variabel Informasi Dunia Kerja Variabel Minat Bekerja Variabel minat bekerja (Y) diukur melalui angket dengan 25 butir pernyataan. Hasil data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi sebesar 94 dari skor maksimal yang mungkin dicapai sebesar 100 dan skor terendah sebesar 61 dari skor 684
Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja minimal yang mungkin dicapai sebesar 25. Data tersebut diolah sehingga didapat harga Mean sebesar 62,5 dan standar deviasi sebesar 12,5. Perhitungan harga Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) digunakan untuk mengelompokan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah. Pengkategorian variabel minat bekerja dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pengkategorian Variabel Minat Bekerja No Interval Frekuensi Presentase (%) TITL 1 TITL 2 TITL 1 TITL 2 Kategori 1 X 81,25 13 15 41% 42% 2 81,25 > X 62,5 18 21 56% 58% 3 62,5> X 43,75 1 0 3% 0% 4 X < 43,75 0 0 0% 0% Total 32 36 100% 100% Hasil diatas menunjukkan bahwa siswa paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK Negeri 3 Surabaya yangmempunyai minat bekerja dengan kategori tinggi pada kelas XI TITL 1 sebesar 41% (13 siswa) dan kelas XI TITL 2 sebesar 42% (42 siswa).hasil pengkategorian variabel minat bekerjalebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3. 56% Minat Bekerja XI TITL 1 3% 41% Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel X1, X2 dan Y Signifikansi No Variabel Notasi Kesimpulan (Sig) 1 Penguasaan kompetensi keahlian X 1 0.088 Normal 2 Informasi dunia kerja X 2 0.2 Normal 3 Minat bekerja Y 0.2 Normal Berdasarkan dari hasil uji normalitas data, dapat disimpulkan bahwa variabel Penguasaan Kompetensi Keahlian, Informasi Dunia Kerja dan Minat Bekerja mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan ketiga variabel memiliki nilai taraf signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji Homogenitas Uji homogenitas menggunakan uji Levene test. Setelah dilakukan perhitungan uji homogenitas diperoleh hasil yang kemudian dirangkum sepertitabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas No Variabel Signifikansi (Sig) Kesimpulan 1 Penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja 0.219 Homogen 2 Informasi dunia kerja terhadap minat bekerja 0.105 Homogen Berdasarkan Tabel 5. Dapat diketahui untuk penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja = 0,219 maka dapaat disimpulkan penguasaan komptensi keahlian dan minat bekerja mempunyai varian yang sama (homogen). Begitu pula variabel informasi dunia kerja terhadap minat bekerja mempunyai varian yang sama karena mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0.05. sehingga dapat disimpulkan variabel yang digunakan semua homogen. 58% Minat Bekerja XI TITL 2 42% Uji Linearitas Uji linearitas menggunakan Test for Linearity. Setelah dilakukan perhitungan uji linearitas diperoleh hasil perhitungan yang dirangkum pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Linearitas No Variabel Signifikansi (Sig) Kesimpulan 1 Penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja 0.312 Linear Gambar 3. Pie Chart Pengkategorian Variabel Minat Bekerja Pengujian Prasyarat Analisis Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data pada masing-masing variabel. Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogolov-Smirnov (software SPSS versi 16). Untuk melakukan pengujian digunakan taraf signifikan sebesar α=0,05. Data dikatakan normal apabila taraf signifikansi hasil perhitungan lebih dari 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas dirangkum pada tabel berikut. 2 Informasi dunia kerja terhadap minat bekerja 0.688 Linear Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara penguasaan kompetensi keahlian dan minat bekerja serta informasi dunia kerja terhadap minat bekerja. Uji Hipotesis Terdapat dua jenis analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini yaitu: teknik analisis regresi sederhana dan teknik regresi ganda. Uji Hipotesis Pertama Uji hipotesis pertama pada penelitian ini berbunyi: H 0 = Tidak terdapat hubungan positif antara penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa 685
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 681-687 H 1 = Terdapat hubungan positif antara penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi. x1y r x1y = ( x 2 1 )( y 2 ) Setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS 16, diperoleh hasil seperti pada Tabel 8. Tabel 8. X 1 Y Variabel A b 1 R R 2 Sig Ket X 1 Y 66.990 3.929.242.059.046 Linear Dari hasil analisis diatas analisis didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bx 1 Y = 66,99 + 3,929 X 1 Tabel 7 menunjukkan nilai konstanta dan koefisien bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan yang positif antara minat bekerja dan kompetensi keahlian. Persamaan regresi sederhana menunjukkan jika variabel penguasaan keahlian (X 1 ) dinaikkan satu satuan maka minat bekerja (Y) akan naik sebesar 3,929 satuan. Besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,242 dan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.059 artinya bahwa 5,9% minat bekerja siswaberhubungan dengan faktor penguasaan kompetensi keahlian sedangkan sisanya dihubungkandengan variabel yang lain. Uji Hipotesis Kedua Uji hipotesis kedua pada penelitian ini berbunyi: H 0 = Tidak terdapat hubungan positif antara informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa H 1 = Terdapat hubungan positif antara informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa Untuk menguji hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan teknik analisa korelasi. x2y r x2y = ( x 2 2 )( y 2 ) Setelah dilakukan pengujiankorelasi menggunakan SPSS 16, diperoleh hasil seperti pada Tabel 8. Tabel 8. X 2 Y Variabel A b 1 R R 2 Sig Ket X 2 Y 20.352.752.595.345.000 Linear Dari hasil analisis di atas didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bx 2 Y = 20,352 + 0,75 X 2 Tabel 8 menunjukkan nilai konstanta dan koefisien bernilai positif, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang positif antara minat bekerja dan kompetensi keahlian. Persamaan regresi sederhana menunjukkan jika variabel informasi dunia kerja (X 2 ) dinaikkan satu satuan maka minat bekerja (Y) akan naik sebesar 0.752 satuan. Besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0.595 dan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.345 artinya bahwa 34.5% minat bekerja siswaberhubungan dengan faktor informasi kerja sedangkan sisanya dihubungankandengan variabel yang lain. Uji Hipotesis Ketiga Uji hipotesis ketiga pada penelitian ini berbunyi: H 0 =Tidak terdapat hubungan positif antara penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa. H 1 = Terdapat hubungan positif antara penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa. Untuk menguji hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan teknik uji regresi ganda. Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil seperti pada tabel 9. Tabel 9. sx 1, 2 Y Variabel A b 1 b 2 R R 2 Sig Ket X 1,2 Y 8.824.747 3.792.640.409.000 Linear Dari hasil analisis menggunakan SPSS 16 untuk anlaisis regresi sederhana didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y = 8.824 + 0.747 X 1 + 3.792 X 2 Keterangan: Y = hasil uji minat bekerja a = konstanta b = hasil informasi dunia kerja Tabel 9 menunjukkan nilai konstanta dan koefisien bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan positif antara minat bekerja dan kompetensi keahlian. Persamaan regresi ganda menunjukkan bahwa nilai minat bekerja akan naik jika penguasaan kompetensi keahlian (X 1 ) naik dan informasi dunia kerja (X 2 ) naik. Besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,640 dan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,409 yang diperoleh dari perkalian R (0,640 x 0,640 ) memberi arti bahwa 40,9% nilai minat bekerja yang dimiliki siswa berhubungan dengan faktor penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian tentang hubungan penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya. Hal tersebut terlihat pada nilai korelasi sebesar r= 0.242 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswasebesar 0.242. (2) Terdapat 686