HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD LIUNKENDAGE TAHUNA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Intan A. E. Sari, J. S. V. Sinolungan 2, F. J. O. Pelealu 1. Faculty of Public Health. Sam Ratulangi University ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Keywords : Work motivation, Labor productivity

HUBUNGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. rawat jalan dan gawat darurat (Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

ERY SANDI NIM I

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

NASKAH PUBLIKASI RINI DARMAYANTI NIM

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI POLIKLINIK BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

Kajian Total Quality Management dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Tuminting Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN 2017 Agrivani A. Soleman*, F.J.O. Pelealu*, Franckie R.R. Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Pelayanan tenaga keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Rumah sakit dituntut memiliki kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama pasien sebagai objek layanan. Untuk meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di rumah sakit, dibutuhkan pelatihan. Selain pelatihan, motivasi juga sangat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan antara pelatihan dan motivasi kerja dengan kinerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional atau studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga keperawatan yang ada di RSIA Kasih Ibu Manado yang berjumlah 33 orang. Penelitian ini menggunakan uji chi square. Alat ukur menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan realibilitas. Cara pengukuran dengan menggunakan wawancara. Hasil uji menggunakan Uji Chi Square menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dan kinerja tenaga keperawatan, dimana nilai p = 0.520 lebih besar dari 0,05. Hasil uji menggunakan Uji Chi Square menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara motivasi dan kinerja tenaga keperawatan, dimana nilai p = 0.611 lebih besar dari 0,05. Kata Kunci: Pelatihan, Motivasi, Kinerja ABSTRACT The service of nursing is a form of a professional service which is an integral part of health service that is based on the science and trick of nursing that is pointed to the individual, family, group, or society, either healthy or sick. The hospital is demanded to have the performance in giving the service for the society particularly for the medical patient as the service object. For increasing the performance of nursing in the hospital, it needs the training. In addition to the training, the motivation also gives the big impact for increasing the performance. This research has a purpose to know the correlation between training and work motivation and performance of nursing in Kasih Ibu Hospital of Mother and Children in Manado. This research is a quantitative research that has the observational analytic characteristic with the cross sectional approach or studi potong lintang. The population in this research is the entire nurses who are in Kasih Ibu Hospital of Mother and Children in Manado that amount to 33 people. This research uses Chi Square testing. The measuring instrument is the questionnaire that has been tested its validity and reliability. The measure way uses the interview. The testing result by using Chi Square Testing shows that there is no meaning correlation between the training and the performance of nursing, where the value p = 0.520 is bigger than 0,05. The testing result by using Chi Square Testing shows that there is no meaning correlation between motivation and performance of nursing, where the value p = 0.611 is bigger than 0,05. Keywords: Training, Motivation, Performance 1

PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Hal ini merupakan upaya yang harus dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia, agar pembangunan kesehatan dapat menjadi investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Renstra Kemenkes RI, 2015). Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2015). Pelayanan yang bermutu dapat diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat, dengan mempersiapkan pelayanan yang ada dirumah sakit, diantaranya adalah pelayanan tenaga keperawatan. Pelayanan tenaga keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit (UUK NO 38 2014). Menghadapi era globalisasi saat ini, Rumah sakit dituntut memiliki kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama pasien sebagai objek layanan. Dalam rangka meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di rumah sakit, dibutuhkan pelatihan. Menurut Mangkuprawira dan Hubies (2007) dalam buku Hamali (2016) pelatihan dibutuhkan agar meningkatkan keahlian karyawan/tenaga keperawatan agar semakin trampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik, sesuai dengan standar kerja. Selain pelatihan, motivasi juga sangat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja. Motivasi kerja penting karena dengan adanya motivasi kerja kepada individu maupun karyawan/tenaga keperawatan akan membuat mereka mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi (Hasibuan, 2016). Dunia Keperawatan saat ini telah memperlihatkan paradigma keperawatan dimana profesi perawat dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2015) tentang Hubungan 2

Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Cideras Kabupaten Majalengka Tahun 2015 menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pelatihan dengan kinerja (p = 0,018 < 0,05). Penelitian yang dilakukan oleh Rongkonusa (2015) tentang hubungan antara pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja dengan kinerja perawat di RSUD kabupaten kepulauan talaud dengan kesimpulan ada hubungan antara pelatihan dan motivasi dengan kinerja perawat di RSUD Kabupaten Kepulauan Talaud. Survei awal yang di lakukan di RSIA Kasih Ibu Kota Manado sampai saat ini belum ada penelitian tentang pelatihan dan motivasi kerja yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan. Penelitian ini seharusnya dibutuhkan karena kinerja pegawai akan sangat memengaruhi pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hubungan antara pelatihan dan motivasi kerja dengan kinerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Kota Manado. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang diambil merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional atau study potong lintang. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Maret-Mei 2017. Tempat Penelitian mengambil tempat di RSIA Kasih Ibu Manado. Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga keperawatan yang bekerja di RSIA Kasih Ibu Manado berdasarkan data kepegawaian yaitu berjumlah 33 orang. Sampel seluruh populasi tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu yang berjumlah 33 orang yang sudah memenuhi kritera Inklusi dan Eksklusi. a. Kriteria Inklusi 1. Bersedia menjadi responden 2. Merupakan tenaga keperawatan tetap RSIA Kasih Ibu Manado 3. Masa Kerja 1 Tahun b. Kriteria Eksklusi 1. Tenaga keperawatan yang mengambil cuti dan sakit di RSIA Kasih ibu saat penelitian dilakukan Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: - Pelatihan - Motivasi kerja 2. Variabel terikat: Kinerja Pegawai Instrumen penelitian dengan menggunakan: 1. Kuesioner: kuesioner yang sudah di uji validitas dan realibilitas 2. Alat Tulis Menulis 3. Kamera (Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu: 3

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berdasarkan kuesioner yang dibagikan untuk diisi. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari RSIA Kasih Ibu Manado berupa gambaran umum tempat penelitian dan data jumlah pegawai RSIA Kasih Ibu. HASIL PENELITIAN Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu diresmikan pada tanggal 16 Juli 2010, berlokasi di Jl. R. W. Monginsidi No.1 Kompkleks Bahu Mall Blok C.23 Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado. Dengan lokasi yang sangat strategis, menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak mudah untuk diakses oleh masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu Manado. Sebagian besar responden pernah mengikuti pelatihan yaitu berjumlah 23 orang (69,7%) dan responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan berjumlah 10 orang (30,3%). Selanjutnya untuk motivasi, responden yang memiliki motivasi kerja baik ada 18 orang (54,5%) dan yang memiliki motivasi kerja kurang baik berjumlah 15 orang (45,5%). Distribusi responden menurut kinerja menunjukan bahwa yang memiliki kinerja yang baik berjumlah 17 orang (51,5%) dan kinerja kurang baik berjumlah 16 orang (48,5%) Hasil analisis hubungan antara pelatihan dan kinerja tenaga keperawatan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hubungan antara Pelatihan dan Kinerja tenaga keperawatan Pelatihan Tidak Mengikuti Pelatihan Mengikuti Pelatihan Kinerja Pegawai Kurang Baik n % n % 4 40 6 60 12 52,2 P value 11 47,8 0.520 Total 16 48,49 17 51,51 Hasil penelitian menggunakan Uji Chi Square menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dan kinerja tenaga keperawatan, dimana nilai p = 0.520 > 0,05. Hasil analisis hubungan antara motivasi dan kinerja tenaga keperawatan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hubungan antara Motivasi dan Kinerja tenaga keperawatan Motivasi Motivasi Kurang Baik Motivasi Baik Kinerja Pegawai Kurang Baik n % n % 8 53 7 47 8 44 P value 10 56 0.611 Total 16 48,49 17 51,51 Hasil penelitian menggunakan Uji Chi Square menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara Motivasi dan kinerja tenaga 4

keperawatan, dimana nilai p = 0.611 > 0,05. PEMBAHASAN Hubungan Antara Pelatihan Dan Kinerja Di RSIA Kasih Ibu Manado Hasil perhitungan statistik menggunakan chi square dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kinerja tenaga keperawatan (nilai p = 0,520 > 0,05). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasenda (2013) tentang hubungan antara pelatihan dan motivasi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Liunkendage Tahuna bahwa tidak terdapat hubungan antara pelatihan dan kinerja di Ruang Rawat Inap RSUD Liunkendage Tahuna dengan diperoleh hasil p = 0,748 > 0,05, Sejalan juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dai (2007) di ruang rawat inap Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado dimana tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kinerja perawat. Dengan demikian penelitian diatas dapat membuktikan bahwa tidak selamanya pelatihan, diklat yang dilaksanakan oleh suatu instansi/organisasi dapat merubah kinerja dari pegawai atau petugas. Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2015) tentang hubungan pendidikan dan pelatihan dengan kinerja perawat dalam pelayanan kesehatan di RSUD Muntilan Regency Magelang yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dan kinerja perawat yang ada di RSUD tersebut. Secara logika akan membenarkan bahwa sebenarnya pelatihan memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan kinerja karena ketika seseorang mengikuti pelatihan ia menginginkan dirinya untuk dilatih agar kinerjanya semakin baik apalagi jika pelatihan tersebut diberikan dari intsansi atau organisasi pasti dari instansi/organisasi tersebut menginginkan kinerja pegawai atau petugas mereka meningkat dan menjadi lebih baik. Pada kenyataan juga dalam hasil penelitian di atas menunjukan bahwa sebagian besar tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu sudah mengikuti pelatihan yaitu 23 orang (69,7%) dan yang tidak pernah mengikuti pelatihan 10 orang (30,3%). Akan tetapi jika dihubungkan dengan hasil penelitian kinerja maka akan di dapati hasil yaitu yang tidak pernah mengikuti pelatihan kinerja kurang baik berjumlah 4 orang (40%), yang tidak pernah mengikuti pelatihan kinerja baik berjumlah 6 orang (60%), yang pernah mengikuti pelatihan kinerja kurang baik berjumlah 12 orang (52,2%) dan yang pernah mengikuti pelatihan kinerja baik berjumlah 11 5

orang (47,8%). Dari hasil ini bisa dilihat masih ada 12 orang (52,2%) tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado yang sudah mengikuti pelatihan tetapi memiliki kinerja yang kurang baik sehingga mempengaruhi ada tidaknya hubungan yang signifikan antara pelatihan dan kinerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu tersebut. Dari hasil observasi dan wawancara dengan tenaga keperawatan dan kepala rumah sakit RSIA Kasih Ibu didapati bahwa sebagian besar tenaga keperawatan mengikuti pelatihan kesehatan pada umumnya. Seharusnya mereka harus mengikuti pelatihan yang sesuai dengan instansi tempat dimana mereka bekerja yaitu pelatihan seputar tentang ibu dan anak. Hal ini bisa terjadi juga karena ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja dari tenaga keperawatan tersebut. Seperti faktor lingkungan kerja, rekan kerja, kepemimpinan/organisasi, atau faktor dari diri sendiri yang menganggap remeh pelatihan yang diikuti dan tetap memakai cara lama dalam bekerja dan memberikan pelayanan. Hubungan Antara Motivasi Dan Kinerja di RSIA Kasih Ibu Manado Hasil perhitungan statistik menggunakan chi square dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kinerja tenaga keperawatan (nilai p = 0,611 > 0,05). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sagala dan Fathi (2012) tentang motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan yang menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dan kinerja dengan hasil penelitian p = 0,182 > 0,05. Penelitian ini memiliki hasil yang sama juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyono dkk (2013) yaitu faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Tingkat III Ambon bahwa motivasi tidak ada pengaruh yang signifikan dengan kinerja perawat yang ada di rumah sakit tersebut dengan hasil penelitian p value: 0,615 > 0,05. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasniah (2013) yaitu hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat di unit rawat inap RSUD Salewangan Maros menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja. Secara logika juga membenarkan bahwa motivasi memiliki pengaruh dalam peningkatan kinerja. Orang yang memiliki motivasi kurang baik pasti kinerjanya kurang dan orang yang 6

memiliki motivasi yang baik pasti kinerjanya juga baik. Tapi perlu diingat bahwa berbicara tentang motivasi kita akan dapat melihat berbagai varian yang terlibat dalamnya seperti karakter individu (tingkat kebutuhan), sikap dan minat, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan kerja yang akan mempengaruhinya. Sehingga tidak selamanya orang yang memiliki motivasi kurang, kinerjanya tidak baik begitupun sebaliknya. RSIA Kasih Ibu sendiri adalah Rumah Sakit swasta yang memiliki manajemen yang cukup teratur dan memiliki Standard Operation Procedure (SOP) yang jelas. Oleh sebab itu setiap tenaga keperawatan yang bekerja di RSIA Kasih Ibu sudah punya patokan yang jelas, yaitu bekerja sesuai dengan SOP yang berlaku. Sehingga tidak memerlukan motivasi yang kuat dari dalam diri mereka untuk memiliki kinerja yang baik. Karena jika mereka sudah bekerja sesuai dengan SOP maka kinerja mereka sudah bisa dikatakan baik. Dari hal tersebut memperkuat data dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tidak ada hubungannya motivasi kerja mereka dengan kinerja. Hasil penelitian dari data di atas juga menunjukan bahwa yang memiliki motivasi kurang baik kinerja kurang berjumlah 8 orang (53%), yang memiliki motivasi kurang tapi kinerja baik berjumlah 7 orang (47%), yang memiliki motivasi baik tapi kinerja kurang berjumlah 8 orang (44%) dan yang memiliki motivasi baik kinerja baik berjumlah 10 orang (56%). Bisa dilihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara orang-orang atau tenaga keperawatan yang memiliki motivasi kerja yang kurang baik dan memiliki motivasi kerja yang baik sehinnga membuat motivasi dan kinerja tidak memiliki hubungan yang signifikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Sebagian besar tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado sudah mengikuti pelatihan (69,7%). 2. Motivasi Kerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado sudah cukup baik (54,5%). 3. Kinerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado sudah cukup baik (51,5%). 4. Hasil penelitian antara pelatihan dengan kinerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado tidak terdapat hubungan yang signifikan/bermakna p = 0.520 > 0.05. 5. Hasil penelitian antara motivasi dengan kinerja tenaga keperawatan di RSIA Kasih Ibu Manado tidak 7

terdapat hubungan yang signifikan/ bermakna p = 0.611 > 0.05. SARAN Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka saran yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Kepada pihak pimpinan RSIA Kasih Ibu, dalam rangka untuk meningkatkan kinerja tenaga keperawatan disarankan agar dapat memberikan pengarahan kepada setiap tenaga keperawatan yang ada untuk memilih dan mengambil pelatihan yang sesuai dengan tempat instansi mereka bekerja dan memberi kesempatan kepada tenaga keperawatan yang belum mengikuti pelatihan untuk mengikuti pelatihan. Serta memberikan motivasi bagi tenaga keperawatan yang motivasi kerjanya masih kurang baik. 2. Menambah jumlah tenaga keperawatan 3. Perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2017. Profil RSIA Kasih Ibu Manado Tahun 2017 Duminggu F. 2015. Hubungan antara pendidikan dan pelatihan serta penghargaan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Skripsi tidak diterbitkan. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Fahmi I. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta Feriyanto A. dan Triana E.S. 2015. Pengantar Manajemen (3 in 1). Jakarta: Mediatara Hamali A.Y. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogykarta: CAPS (Center for Academik Publishing Service) Hasanah L. 2015. Hubungan Pendidikan Dan Peelatihan Dengan Kinerja Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan Di RS UD Muntilan Kabupaten Magelang. Diakses Pada 17 Juli 2017. Hasibuan H.M.S.P. 2016. Organisasi dan Motivasi. Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hasniah dkk. 2013. Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Salewengan Maros. Diakses pada 17 Juli 2017. 8

Kasenda A. 2013. Hubungan Antara Pelatihan Dan Motivasi Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud Liunkendage Tahuna. Jurnal. Diakses pada 1 April 2017. Kaswan. 2013. Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan kinerja SDM. Bandung: CV. Alfabeta Kereh H.M. 2015. Hubungan Antara Pelatihan dan Motivasi dengan kinerja perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Tingkat II Robert Wolter Monginsidi Manado 2015. Skripi tidak diterbitkan. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Kurniawan. W. 2015. Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2015. Diakses pada 23 Juli 2017. Mangkunegara A. 2014. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama Mulyono dkk. 2013. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon. Diakses pada 17 Juli 2017. Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Rongkonusa P.M. 2015. Hubungan Antara Pendidikan, Pelatihan Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal: http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wpc ontent/uploads/2015/11/paulini- Merry-Rongkonusa.pdf. Diakses pada 1 April 2017. Sagala. N. S dan Fathi.A. 2012. Motivasi Dan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Di RSUP. H. Adam Malik Medan. Diakses pada 23 juli 2017 9