LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 36 SERI C NOMOR SERI 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI OBYEK WISATA CANDI AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. b. c. bahwa Candi Agung merupakan objek wisata budaya sebagai asset Nasional, khususnya asset Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan merupakan objek pendapatan daerah dari sektor retribusi daerah; bahwa dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah perlu memungut setiap pengunjung yang memasuki kawasan Candi Agung; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas, perlu mengatur dengan
2 membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Objek Wisata Candi Agung. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 3 Drt. Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756 ) Sebagai Undang-Undang; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lem-baran Republik Indonesia Negara Nomor 3470 ); Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685); Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. 8. 9. 10. 11. 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 8 Tahun 1990 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Utara (Lembaran Daerah Tingkat II Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2000 Nomor 38 Seri D Nomor 27); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 5 Tahun 1992 tentang Lembaran Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 1992 Nomor 16 Seri D Nomor 15); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 19 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara ( Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2000 Nomor 38 Seri D Nomor 27); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Dan BUPATI HULU SUNGAI UTARA
4 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TENTANG RETRIBUSI OBYEK WISATA CANDI AGUNG. B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. 3. Bupati adalah Bupati Hulu Sungai Utara. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. 5. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 6. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, BUMN, BUMD, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau organisasi yang sejenis. 7. Retribusi jasa lainnya adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang tidak termasuk jasa umum, jasa usaha dan jasa perizinan tertentu, tetapi mempunyai potensi untuk dipungut guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ;
5 8. Wajib Retribusi adalah setiap orang yang melakukan kunjungan wisata Candi Agung atau menggunakan fasilitas tertentu yang disediakan oleh Pemerintah Daerah di kawasan situs Candi Agung. 9. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan baik oleh Penyidik Umum maupun oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. B A B II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Obyek Wisata Candi Agung dipungut retribusi setiap kali memasuki kawasan Candi Agung dan penggunaan fasilitas tertentu di kawasan Candi Agung. Pasal 3 (1) Objek Retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat berwisata. (2) Objek Retribusi sebagaimana ayat (1) sebagai berikut : a. Setiap kali memasuki kawasan Candi Agung. b. Toko Souvenir ; c. Kios untuk tempat berjualan ; d. Pelayanan parkir ; e. Toilet. (3) Tidak termasuk objek Retribusi Obyek Wisata Candi Agung adalah dalam rangka penelitian dan penyelidikan kepurbakalaan yang sudah mendapat ijin dari Pemerintah Daerah.
6 Pasal 4 Subjek Retribusi Obyek Wisata Candi Agung adalah orang pribadi yang melakukan kunjungan wisata budaya pada Candi Agung, pemakaian pondokan untuk tempat berjualan dan pemakaian parkir di halaman kawasan Candi Agung. B A B III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Obyek Wisata Candi Agung digolongkan sebagai Retribusi Jasa lainnya. B A B IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 (1) Tingkat penggunaan jasa dihitung per satu kali masuk di lokasi situs Candi Agung untuk pengunjung, pengguna lokasi parkir dan toilet. (2) Tingkat penggunaan jasa untuk pemakaian toko souvenir dan kios dihitung perbulan. B A B V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 7 Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi pada tujuannya untuk menutupi biaya pengelolaan, pemeliharaan, pengamanan dan untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah yang layak.
7 B A B VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 8 (1) Struktur tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis pemakaian jasa kawasan Candi Agung. (2) Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut : a. Karcis Tanda Masuk - Orang Tua/Dewasa = Rp. 2.000,- - Anak-anak = Rp. 1.000,- b. Toko Souvenir = Rp. 50.000,- / bulan c. Kios tempat berjualan = Rp. 2.000,- / minggu d. Toilet = Rp. 1.000,- / kali masuk e. Parkir - roda dua = Rp. 500,- - roda empat = Rp. 1.000,- Pasal 9 Hasil pungutan retribusi disetor ke Kas Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah. B A B V PELAKSANA DAN TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 10 (1) Pelaksanaan pemungutan retribusi Obyek Wisata Candi Agung dilakukan oleh Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara dan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (2) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
8 (3) Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD ) atau dokumen lain yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan Daerah dan diberikan porforasi. B A B VII KETENTUAN PIDANA Pasal 11 (1) Wajib Retribusi yang tidak melakukan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini sehingga merugikan Keuangan Daerah diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp.5.000.000,-( lima juta rupiah). (2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran. (3) Hasil penegakan Peraturan Daerah ini berupa pembayaran denda oleh Terpidana merupakan Pendapatan Daerah dan disetor ke kas Daerah. B A B VIII P E N Y I D I K A N Pasal 12 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah atau Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. menerima, mencari mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas ;
9 b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah atau Retribusi; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi dan badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi; e. Melakukan penggeladahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi ; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e pasal ini ; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan ; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi menurut hukum yang dapat dipertangggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
10 B A B XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Bupati dan atau Keputusan Bupati. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ditetapkan di Amuntai pada tanggal 24 Oktober 2005 BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Cap. TTD. Diundangkan di Amuntai pada tanggal 24 Oktober 2005 H. FAKHRUDDIN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA, Cap. TTD. H. RISNADI BAHARUDDIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 36 SERI C NOMOR SERI 14.