BAB I PENDAHULUAN. jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan asuransi tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perbankan yang melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena sumber daya manusia merupakan pelaku dalam perusahaan

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena. dengan adanya pendidikan manusia dapat belajar memahami dan mengerti segala

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan oleh perusahaan.semakin ketat persaingan antar perusahaan maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. penting oleh organisasi, sebab berhasil atau tidaknya menghadapi era tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

PENGARUH KOMUNIKASI DAN SUPERVISI TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN DI PT. INDOANTIQUE SUKOHARJO PADA TAHUN 2008/2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KOMPETISI KERJA DENGAN PERFORMANSI KERJA KARYAWAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini berkembang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dan menjaga mutu layanan yang dihasilkan oleh suatu instansi. Perkembangan teknologi juga semakin pesat, di samping

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini banyak perusahaan yang mengalami kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai sistem tertutup (closed system) sudah waktunya. menuntut para pekerja harus terampil.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. terbuka (openedsystem) yang harus dapat merespon dan. untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup (survive) dan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia perlu dijelaskan tidak dengan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sebagai tempat menyimpan uang, Bank juga menjadi sarana kredit bagi usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. ataupun sebuah perusahaan. Agar seluruh aktivitas perusahaan berjalan dengan baik,

I. PENDAHULUAN. pemerintah maupun swasta. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan -

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang ditandai dengan semakin

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan asuransi sebagai salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang dijadikan indikator oleh para nasabahnya dalam menilai apakah jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan asuransi tersebut tetap eksis dan semakin berkembang. Dengan kebutuhan dan variasi dari produkproduk asuransi yang makin beragam, asuransi harus bisa memenuhi kebutuhan nasabah agar tetap bisa mempertahankan nasabahnya. Peluang itu semakin besar mengingat kesadaran masyarakat terhadap produk asuransi dalam 3 (tiga) tahun ini meningkat dengan tajam, hal ini didukung dengan adanya pernyataan dari Kurniasih (2011) yang menyatakan bahwa akhir tahun 2011, asuransi kerugian diprediksi akan mencapai pertumbuhan premi sebesar 15% dan pada 2012 pertumbuhannya diproyeksikan mencapai 22%-23%. Ini terbukti dengan semakin bertambahnya perusahaan asuransi kerugian di Indonesia dari tahun 2011 sebanyak 77 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 83 perusahaan menurut Djalil (2012). PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 sebagai badan usaha yang bergerak di sektor jasa khususnya asuransi kerugian dituntut untuk dapat menciptakan bisnis dengan memberikan pelayanan semaksimal mungkin dalam upaya tetap unggul untuk persaingan jangka panjang dengan menawarkan janji berupa jaminan kepastian dalam pelayanan asuransi bagi nasabahnya. Hal ini 1

disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dengan adanya peningkatan kualitas jasa yang baik maka dapat menimbulkan suatu loyalitas nasabah, dan berkemungkinan besar akan menarik nasabah baru. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat maka PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 kini memperbaiki pelayanan dan kualitas benefit dari produk-produk yang mereka luncurkan agar tercapai sasaran perusahaan untuk 5 (lima) tahun kedepan dimana pencapaian premi gross minimal Rp.1,3 Trilyun dan premi bruto minimal Rp.953 Milyar di tahun 2013 dengan laba bersih minimal 3,3% dari premi gross dan minimal 4,5% dari premi bruto. Dengan semakin banyaknya perusahaan asuransi maka persaingan akan semakin kompetitif sehingga perusahaan asuransi perlu meningkatkan kinerjanya agar memiliki daya saing yang kuat sehingga dapat survive. Salah satunya dengan cara peningkatan sumber daya manusia yang profesional atau berkualitas, sistem manajemen yang baik, budaya organisasi yang mengakar serta adanya komitmen terhadap visi dan misi yang jelas. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya, yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas Menurut Rossett dan Arward (sebagaimana dikutip dalam Haryono, 2002:18) menyatakan bahwa rendahnya tingkat kinerja seseorang dipengaruhi oleh: kurangnya pengetahuan dan keterampilan; kurangnya insentif yang diberikan; lingkungan kerja yang 2

kurang mendukung seperti gaya kepemimpinan dan faktor internal individu seperti lemahnya motivasi. Dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan sumber daya manusia memiliki kinerja unggul, sehingga mampu mendorong keberhasilan organisasi. Faktor-faktor yang dapat menentukan kinerja karyawan diantaranya: gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya organisasi. Dalam pencapaian tujuan perusahaan banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah unsur kepemimpinan atau pemimpin. Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2009:303) adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Cara untuk mempengaruhi orang lain agar menjadi efektif, setiap orang bisa berbeda dalam melakukannya tergantung pada karakteristik gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan bagaimana karyawan menerima suatu gaya kepemimpinan, senang atau tidak, suka atau tidak. Kunci keberhasilan seorang pimpinan dalam suatu organisasi terletak pada pimpinan yang mampu menggerakkan bawahannya. Itulah sebabnya pemilihan gaya kepemimpinan yang benar akan dapat membangun iklim motivasi kearah pencapaian tujuan organisasi. Adapun pengertian motivasi menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (2000:252) adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang mengarahkan individu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang 3

diinginkannya. Motivasi dari pemimpin dapat mendorong atau menggerakan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja dengan giat. Kecanggihan peralatan yang didukung Sumber Daya Manusia yang terampil dan berkualitas akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan keadaan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dan motivasi yang diberikan oleh pemimpin kepada bawahannya sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahan dalam hal ini adalah karyawan. Kinerja yang baik dari bawahan dapat diperoleh dengan gaya kepemimpian dan motivasi pemimpin yang baik pula. Motivasi dalam diri karyawan sangat bermanfaat sekali bagi perusahaan, karena dengan adanya motivasi tersebut akan menimbulkan rasa memiliki terhadap perusahaan. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan 4

perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya. Budaya organisasi memiliki kontribusi yang menentukan dalam membentuk perilaku karyawan. banyak perusahaan yang berlomba-lomba membangun budaya organisasi sebagai sarana untuk meningkatkan kinerjanya. Misi, visi, nilai-nilai perusahaan, tradisi, ritual dan upacara-upacara seremonial, yang sebelumnya tidak begitu dipedulikan karena dianggap tidak memiliki korelasi dengan kegiatan bisnis dan tidak memberi kontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan lantas dijadikan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari perusahaan. Tujuan beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan, tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena lingkungan organisasinya berbeda-beda pula. Perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat, identik, original dan berkarakter cenderung akan mudah bersaing dalam pasar. Robbins (sebagaimana dikutip dalam Udaya, 1995:479) mengemukakan bahwa budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan nasabah. Budaya organisasi memiliki manfaat baik langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan organisasi, terutama dalam persaingan yang semakin ketat karena lingkungan kerja yang menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang lebih produktif. Peranan budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan sebab setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan 5

pencapaian arah organisasi di masa yang akan datang yang dinyatakan dalam visi dan misi organisasi. Berdasarkan hasil riset Kotter dan Haskett dalam buku Corporate Culture and Performance (sebagaimana dikutip dalam Sudarmanto, 2009:183) menyatakan bahwa budaya organisasi menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam dasawarsa yang akan datang, karena dengan nilai-nilai budaya kuat yang dimiliki perusahaan mampu merubah dirinya terus menerus sesuai dengan tuntutan konsumen dan pasar. Sesuai dengan pemikiran tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian mengenai: Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Persepsi Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam hal ini penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 3. Apakah persepsi budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 6

4. Apakah gaya kepemimpinan, motivasi dan persepsi budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan ini untuk lebih jelasnya adalah: 1. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 2. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 3. Untuk mengetahui apakah persepsi budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 4. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan, motivasi dan persepsi budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967?. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Menyajikan hasil empiris pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan persepsi budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. 2. Bagi PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai masukan untuk dapat dipergunakan sebagai 7

bahan dalam menyusun kebijakan guna meningkatkan pelayanan dan kinerja kepada masyarakat. 3. Bagi para peneliti, sebagai salah satu bahan kajian empirik terutama menyangkut perilaku organisasi khususnya bidang gaya kepemimpinan, motivasi dan persepsi budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. 4. Bagi para praktisi SDM, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan di perusahannya. 1.4 Ruang Lingkup dan Obyek Penelitian Pembahasan masalah dalam penelitian ini terbatas pada ruang lingkup PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan, motivasi dan persepsi budaya organisasi. Obyek penelitian adalah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa asuransi kerugian. 8