KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Gambaran Umum Kecamatan Leuwiliang

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING. Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

Karakteristik Wilayah Studi. A. Letak Geografis. Wonosari. Luas wilayah Kecamatan Playen 1.485,36 km 2.Kecamatan Playen

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. km dari pusat pemerintahan kecamatan. Desa Talang Mulya mempunyai luas 654

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

57 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Babakan secara administratif merupakan salah satu dari 25 desa yang terdapat di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Desa tersebut terbagi atas 3 dusun yaitu Dusun Babakan, Dusun Pangkalan dan Dusun Gandasoli. Berdasarkan Buku Profil Desa Babakan 2005, secara geografis Desa Babakan terletak pada 6 68 sampai 6 71 LS dan 107 56 sampai 107 58 BT. Desa Babakan berbatasan dengan Desa Cibeber (sebelah Utara), Desa Pusakamulya (sebelah Timur), Desa Sumbersari (sebelah Barat), dan Desa Wanayasa (sebelah Selatan). Desa Babakan memiliki jarak dengan ibukota kecamatan sejauh 1,5 km dengan waktu tempuh 10 menit, sedangkan jarak desa Desa Babakan dengan ibukota Kabupaten sejauh 23 km dengan waktu tempuh selama 1 jam. Iklim Suhu udara rata-rata di Desa Babakan 25 C. Curah hujan tahunan rata-rata di desa tersebut umumnya 4.540 mm/thn. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Agustus. Gambar 4 menunjukan curah hujan rata-rata tiap bulan di Desa Babakan. 700 Curah Hujan (mm) 600 500 400 300 200 100 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Sumber: Dinas Pengairan Sektor Wanayasa 2005 Gambar 4 Grafik curah hujan rata-rata per bulan di Desa Babakan. Tata Guna Lahan

58 Luas wilayah Desa Babakan adalah 326,11 ha dengan pola penggunaan lahan secara garis besar terdiri dari pemukiman penduduk, bangunan umum, pertanian sawah, tegal/ladang, perkebunan rakyat dan penggunaan lain. Sebagian besar wilayah Desa Babakan (47,44%) merupakan perkebunan rakyat dengan luasan 154,7 ha. Pola penggunaan lahan Desa Babakan ditunjukkan dalam Tabel 4 Tabel 4 Tata guna lahan di Desa Babakan No Penggunaan Luas Wilayah ha Persentase (%) 1. Pemukiman 53,56 16,42 2. Bangunan a. Perkantoran Pemerintah 0,06 0,02 b. Sekolah 1,62 0,45 c. Tempat Ibadah 0,52 0,16 d. Makam 1,00 0,31 3. Pertanian Sawah 63,15 19,36 4. Tegal/Ladang 45,00 13,80 5. Perkebunan Rakyat 154,70 47,44 6. Lapangan Olah Raga 0,80 0,24 7. Tanah Desa 4,00 1,23 8. Kolam 1,70 0,52 Jumlah 326,11 100,00 Sumber: Buku Profil Desa Babakan 2005 Topografi Desa Babakan termasuk daerah dataran tinggi dengan ketinggian 600-700 mdpl. Berdasarkan kondisi topografinya Desa Babakan terbagi ke dalam 3 kelas lereng yaitu kelas lereng A (0-5%), kelas lereng B (5-15%) dan kelas lereng C (15-35%). Sebagian besar (46,91%) merupakan daerah miring/berbukit dengan kemiringan 15-35% dan hanya 12,47% merupakan daerah datar dengan kemiringan 0-5%. Daerah bertopografi relatif datar hingga landai terdapat pada bagian Utara dan pada puncak-puncak bukit, sedangkan daerah agak curam terletak pada punggung bukit.

59 Gambar 5 Peta kelas lereng dan penutupan lahan Desa Babakan Tabel 5 Luasan kelas lereng Desa Babakan Kelas Kemiringan Luas Keterangan Lereng (%) Ha % A 0-5 Datar 50 12,47 B 5-15 Landai/berombak 161 40,61 C 15-35 Miring/berbukit 186 46,91 Geologi dan Tanah Berdasarkan Peta Tanah Semi Detail skala 1:50.000 untuk DAS Citarum Tengah (Pusat Penelitian Tanah 1980), Desa Babakan terbentuk dari bahan induk berupa tuff intermedier dengan fisiografi berupa kaki bukit. Jenis tanah yang tersebar di desa Babakan didominasi oleh latosol coklat. Tekstur liat hingga lempung liat berdebu.

60 Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Kependudukan Jumlah penduduk Desa Babakan menurut jenis kelamin sebanyak 3.287 orang, yang terdiri atas 1.690 orang laki-laki (51,41%) dan 1.597 orang perempuan (48,59%) dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.036 KK (Kepala Keluarga). Kepadatan penduduk di Desa Babakan adalah 62/km². Komposisi jumlah penduduk Desa Babakan menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah penduduk Desa Babakan Menurut Jenis Kelamin dan Umur No. Kelompok Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 0-10 353 340 693 21,08 2 10-20 289 270 559 17,01 3 21-30 259 233 492 14,97 4 31-40 229 205 434 13,20 5 41-50 278 263 541 16,46 6 51-60 196 193 389 11,83 7 61 86 93 179 5,45 Jumlah 1.690 1.597 3.287 100,00 Sumber: Buku Profil Desa Babakan 2005 Pendidikan Tingkat pendidikan tertinggi yang ditempuh oleh masyarakat Desa Babakan adalah tingkat perguruan tinggi, tetapi pada umumnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Babakan relatif rendah. Sebagian besar masyarakat, yaitu sekitar 50,84%, hanya mencapai tingkat pendidikan sekolah dasar dan hanya 2,73% yang mencapai tingkat pendidikan perguruan tinggi. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 7.

61 Tabel 7 Jumlah penduduk Desa Babakan menurut tingkat pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase (%) 1 Belum sekolah 406 12,35 2 Tidak sekolah 59 1,79 3 Tidak Tamat SD 11 0,33 4 Tamat SD 1671 50,84 5 Tamat SLTP 286 8,70 6 Tamat SLTA 97 2,95 7 Perguruan Tinggi 90 2,73 8 Masih sekolah 667 20,29 Jumlah 3.287 100,00 Sumber: Buku Profil Desa Babakan 2005 Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk di Desa Babakan memiliki mata pencaharian pokok sebagai petani sawah, kebun dan buruh tani. Mata pencaharian lainnya adalah wiraswasta, peternak, pedagang, PNS, buruh dan lain-lain. Pada usaha tani, terutama petani kebun umumnya dibantu oleh keluarga dan rata-rata setiap harinya bekerja 4-6 jam. Jumlah penduduk menurut mata pencahariannya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah penduduk Desa Babakan menurut mata pencahariannya Bidang Mata Pencaharian Jumlah Orang Persentase (%) Petani 856 26,04 Buruh tani 519 15,79 Buruh swasta 67 2,04 PNS 89 2,71 Wiraswasta 91 2,59 Pedagang 97 2,95 Peternak 62 1,89 Dokter 3 0,09 ABRI 16 0,49 Pensiunan ABRI/Sipil 53 1,61 Belum/tidak bekerja 1434 43,63 Total 3.287 100,00 Sumber: Buku Profil Desa Babakan 2005

62 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Babakan berdasarkan Buku Profil Desa Babakan 2005 terdiri dari sarana dan prasarana perhubungan, perekonomian, pendidikan, keamanan, keagamaan dan kesehatan. Sarana dan prasarana perhubungan Desa Babakan meliputi jalan aspal sepanjang 1 km, jalan yang diperkeras dengan batu sepanjang 3,5 km dan jalan tanah tanpa pengerasan sepanjang 1 km. Untuk jenis jalan, terdapat jalan negara sepanjang 1 km, jalan propinsi sepanjang 1 km, jalan kabupaten sepanjang 1,5 km dan jalan desa sepanjang 2,5 km. Jumlah jembatan besar sebanyak 1 buah dan jembatan kecil sebanyak 6 buah. Untuk sarana perhubungan di Desa Babakan terdapat angkutan umum berupa angkot, ojek/sepeda. Sarana perekonomian Desa Babakan antara lain 2 buah koperasi, 7 buah toko, 3 buah peternakan, 3 buah pabrik teh, 1 buah pabrik tahu, 2 buah penggilingan padi dan 1 buah pabrik kerupuk. Sedangkan sarana dan prasarana ibadah yang ada meliputi 5 buah masjid dan 15 surau/mushalla. Sarana kesehatan yang ada adalah 3 buah posyandu. Desa Babakan juga memiliki 4 buah pos kamling dan 2 buah balai dusun. Untuk bangunan sekolah, Desa Babakan memiliki bangunan TK sebanyak 1 buah, TK Al Qur an 1 buah, SDN 4 buah dan pondok pesantren 1 buah. Sarana dan prasarana olah raga meliputi lapangan sepak bola 1 buah, lapangan bulu tangkis 1 buah dan lapangan voli 1 buah. Sarana kesehatan yang ada adalah 3 buah posyandu. Desa Babakan juga memiliki 4 buah pos kamling dan 2 buah balai dusun. Kelembagaan Lembaga-lembaga yang berperan langsung dalam pengembangan agroforestry kebun campuran di Desa Babakan adalah Kelompok Tani, BPD (Badan Pembangunan Desa), Departemen Pertanian Kabupaten Purwakarta dan LSM. Kelompok Tani yang terdapat di Desa Babakan diantaranya Wargi Mukti, Wargi Mulya I, Wargi Mulya II, Wargi Pusaka I, Wargi Pusaka II dan beberapa kelompok tani lainnya yang bergerak di bidang peternakan, perikanan dan kehutanan.

63 Dalam kegiatan pengelolaan lahan, Kelompok Tani merupakan lembaga yang paling berperan penting terutama dalam kegiatan-kegiatan peningkatan produktifitas kebun campuran. Dalam pertemuan atau kegiatan rutin yang dilakukan 3 bulan sekali, biasanya para anggota membicarakan berbagai permasalahan yang dihadapi kelompok tani seperti pengadaan bibit, pemupukan, penanggulangan hama, pengelolaan kebun sampai pemasran hasil dipecahkan bersama. Selain itu pertemuan seringkali diadakan pada saat menjelang panen untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul. Adanya bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta, LSM dan BPD berupa tenaga penyuluhan pertanian baik dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan sangat membantu kelompok tani Desa Babakan untuk mengetahui informasi terkini dari luar. Koordinasi antara PPL dan Kelompok Tani Desa Babakan serta masyarakat pertanian telah terjalin dengan baik sejalan telah dinobatkannya Desa Babakan sebagai salah satu Desa Agropolitan di daerah Jawa Barat. Sejarah Perkembangan Kebun Campuran di Desa Babakan Kondisi tanah dan iklim yang terdapat di Desa Babakan (jenis tanah latosol coklat dan tipe iklim A menurut Schmidht dan Ferguson dengan curah hujan rata-rata 4.540 mm/thn) menjadi faktor utama bagi pertumbuhan beragam jenis tanaman baik tanaman pertanian (holtikultura), tanaman keras kehutanan maupun tanaman buah-buahan. Ketiga jenis tanaman ini merupakan komponen penyusun kebun campuran tradisional di Desa Babakan. Kondisi tanah yang relatif subur dan iklim yang sangat mendukung memudahkan proses pemeliharaan, pengelolaan dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Sejak pemerintahan Belanda, Desa Babakan merupakan areal perkebunan dengan kepemilikan lahan yang sebagian besar dimiliki oleh pemerintah Belanda dan sisanya merupakan hak milik masyarakat. Perkebunan milik Belanda merupakan perkebunan monokultur dengan jenis tanaman diantaranya jeunjing (Paraserianthes falcataria), karet, sereh dan teh. Sedangkan lahan masyarakat umumnya lebih bervariasi dengan jenis tanaman kehutanan, tanaman pertanian dan tanaman buah-buahan. Adanya kecenderungan masyarakat untuk menanami

64 lahannya dengan berbagai macam jenis tanaman telah dilakukan sejak dahulu. Pada lahan masyarakat sistem budidaya tanaman kebun campuran telah diusahakan dan terus bertahan dari generasi ke generasi walaupun dalam prakteknya terdapat beberapa perubahan dan modifikasi sebagai perwujudan adaptasi terhadap perkembangan kebutuhan dan peradaban. Jenis tanaman yang terdapat pada kebun campuran masyarakat didominasi oleh tanaman buah-buahan terutama manggis. Manggis merupakan salah satu tanaman ciri khas Wanayasa yang telah berumur ratusan tahun. Tanaman buah lain yang terdapat pada kebun campuran diantaranya rambutan, durian, duku, mangga, kaweni, meteng, alpukat, nangka, sawo, jambu, pisitan dan duku. Tanaman kehutanan yang sering ditemui sengon, suren, kayu manis, puspa, manglid, mahoni sedangkan tanaman pertanian perkebunan diantaranya teh, karet, pisang, nenas, singkong, kelapa, cabe, kapulaga, aren dan kopi. Hal ini menyebabkan masyarakat Desa Babakan mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap alam. Pada umumnya penduduk desa mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Penguasaan lahan milik Belanda terhenti ketika pemerintahan Belanda di Indonesia berakhir yaitu sekitar tahun 1942. Tanah milik Belanda menjadi terlantar. Keadaan ini segera disikapi oleh tokoh masyarakat saat itu dengan membagikan lahan-lahan tersebut kepada masyarakat untuk menghindari perebutan lahan. Tanah pembagian milik Belanda tersebut dinamakan tanah endong. Dengan demikian lahan kebun camuran milik masyarakat menjadi semakin luas. Masyarakat memiliki kebebasan penuh untuk menanam segala macam jenis tanaman dalam kebunnya. Penambahan jenis tanaman pada kebun campuran di Desa Babakan disesuaikan dengan minat masyarakat, keadaan iklim dan lahan serta komoditas yang sedang tinggi di pasaran. Pada tahun 1970, masyarakat Desa Babakan beramai-ramai menanam cengkeh, hal ini dikarenakan pada saat itu harga cengkeh sangat tinggi. Perkembangan manggis pada tahun tersebut sempat mengalami penurunan karena perhatian masyarakat yang teralih pada tanaman cengkeh. Namun sekitar tahun 1990, tanaman manggis menjadi primadona ekspor. Purwakarta khususnya Desa Babakan menjadi sentra pertumbuhan manggis

65 kualitas ekspor. Sejak saat itu perkembangan manggis semakin meningkat. Manggis yang menjadi ciri khas Desa Babakan tersebut hingga saat ini keberadaannnya tetap dipertahankan sebagai suatu kesatuan dalam kebun campuran. Hasil komoditas yang berasal dari kebun campuran sangat menguntungkan dalam hal kualitas dan kuantitas tidak hanya bagi masyarakat petani Desa Babakan namun bagi seluruh masyarakat Desa Babakan.