Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk menunjang

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi keadaan gizi masyarakat yang baik menjadi salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

HIGIENE SANITASI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyebutkan bahwa

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

Gambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian serius adalah pangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA Anak Sekolah Dasar Sikap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah

Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dalam hal ini higienitas sangat berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 48 telah. kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengawasan makanan dan minuman,

PERAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK PENJAMINAN KEAMANAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian

BAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini membahas tentang implementasi kebijakan sertifikasi keamanan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, makanan harus baik, dan aman untuk dikonsumsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup pangan yang bergizi dan aman dikonsumsi (Kemenkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Setiap penyedia jasa penyelanggara makanan seperti rumah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber daya manusia yang memperhatikan beberapa faktor seperti faktor

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dan untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang

BAB I PENDAHULUAN. klien kekurangan cairan / dehidrasi. Keadaan kekurangan cairan apabila tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi baik secara bakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. saing manusia akan meningkat yang berpengaruh terhadap kelanjutan serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dirumah atau di tempat berjualan dan disajikan dalam wadah atau sarana penjualan di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

Theresia Ronny Andayani Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tingkatan Pencapaian Program GKACI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbagi menjadi dua macam yaitu komersial dengan orientasi pada profit dan non

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

BAB 1 : PENDAHULUAN. disebut penyakit bawaan makanan (foodborned diseases). WHO (2006)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

BAB I PENDAHULUAN. Pangan atau makanan merupakan kebutuhan primer setiap. manusia.keamanan serta kebersihan makanan tersebut menjadi faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB I PENDAHULUAN. fokus terhadap peraturan teman, namun orangtua masih berpengaruh dalam. memberikan arahan untuk anak (Santrock, 2008; Wong, 2009).

ABSTRAK DUKUNGAN SEKOLAH BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK KEAMANAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DI KANTIN SEKOLAH DASAR KECAMATAN GIANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Makanan jajanan dapat memberikan kontribusi zat gizi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan.

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III (tiga) Kesehatan Program Studi Gizi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi dan dikenal oleh banyak

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk Bandara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

III. METODE PENELITIAN

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

SISTEM KEAMANAN PANGAN TERPADU

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. mikroba patogen. Pangan juga dapat menimbulkan masalah serius jika

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

BAB I PENDAHULUAN. serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya (Depkes RI, 1999). Memenuhi kebutuhan makhluk hidup membutuhkan bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. makanan (foodborne illnesses) pada orang yang mengonsumsinya. Lebih dari 250

Transkripsi:

Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi Makanan disekolah Lilis Nuraida dan Purwiyatno Hariyadi SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor PENDAHULUAN Kualitas SDM yang baik merupakan syarat mutlak untuk keberhasilan pembangunan Anak sekolah sebagai penentu kualitas SDM di masa mendatang Kualitas fisik penduduk dapat dilihat dari: derajat kesehatan angka kematian bayi angka harapan hidup status gizi masyarakat Penyediaan makanan yang aman bagi anak sekolah 1

MAKANAN ANAK SEKOLAH Bekal dari rumah Kantin sekolah Pedagang makanan di sekitar sekolah Makanan jajanan j yang aman adalah makanan jajanan yang tidak mengandung bahaya keamanan pangan, yang terdiri atas cemaran biologis/mikrobiologis, kimia dan fisik yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia Permasalahan keamanan pangan di Indonesia Di SEKOLAH?? 2

Permasalahan keamanan pangan di Indonesia Di SEKOLAH?? Permasalahan keamanan pangan di Indonesia Di SEKOLAH?? Keracunan Pangan (KLB) di lingkungan Sekolah pd Tahun 2006 (BPOM) Untuk lokasi kejadian di SD (2006): Korban yang terpapar/yang mengkonsumsi sebanyak 4150 siswa dan korban sakit sebanyak 1576 siswa N = jumlah kejadian Jakarta 29-30 Oktober 62009 3

Permasalahan keamanan pangan di Indonesia Di SEKOLAH?? Keracunan Pangan (KLB) di lingkungan Sekolah pd Tahun 2007 (BPOM) Untuk lokasi kejadian di SD (2006): Korban yang terpapar/yang mengkonsumsi sebanyak 3894 siswa dan korban sakit sebanyak 1336 siswa Jakarta 29-30 Oktober 72009 Permasalahan keamanan pangan di Indonesia Di SEKOLAH?? Kasus Keracunan Pangan Tahun 2006 dan 2007 NO I Uraian 2006 2007*) Menurut Sumber Pangan - Pangan Rumah Tangga 63 (41% ) 45 (55% ) - Pangan Olahan 21 (14%) 11 (14%) - Pangan Jasa Boga/Catering g 43 (28%) 15 (19%) - Pangan Jajanan 25 (16%) 10 (12%) - Tidak dilaporkan/ Lain-lain 1 (1%) - II Menurut Tempat/ Lokasi Keracunan - Sekolah/Kampus 36 (24%) 12 (15%) - Asrama/ Panti Asuhan 2 (1%) 5 (6%) - Rumah Tangga 74 (47% ) 50 (61% ) - Perayaan Umum/Pesta Keluarga 21 (14%) - - Hotel/restoran 4 (3%) - - Tempat umum/ibadah 6 (4%) - - Kantor/ Pabrik 9 (6%) 8 (10%) - Rumah Sakit - 3 (4%) - Supermarket/Pasar - 3 (4%) - Tidak dilaporkan 1 (1%) - III Menurut Penyebab Keracunan: - Mikroba patogen 21 (14%) 14 (17%) - Kimia 15 (10%) 9 (11%) - Tidak diketahui 104 (68% ) 57 (71% ) - Tidak ada sampel 13 (8%) 1 (1%) Sumber Badan POM, *) Data tahun 2007 data per Oktober Workshop 2007 Finalisasi Pedoman Promosi Higiene dan Sanitasi 4

BANYAK permasalahan keamanan pangan disebabkan oleh kesalahan mendasar dalam persiapan/penanganan pangan. HAMPIR SEMUA seharusnya dapat dihindari dengan pengetahuan dasar keamanan pangan. 5

Permasalahan pada usaha jajanan makanan di sekolah Sarana dan Prasarana Praktek Sanitasi dan Higiene Risiko keracunan pangan Pengetahuan Pedagang dan Konsumen Sistem Pengawasan dan Monitoring SARANA DAN PRASARANA: PERSYARATAN & SANITASI Fasilitas apa yang harus tersedia untuk usaha makanan jajanan? Air bersih Bangunan: tetap atau tidak tetap Tempat pengolahan Tempat penyajian Tempat penyimpanan Peralatan pengolahan dan penyajian Ruang makan dilengkapi dengan meja dan kursi makan Tempat pencucian Fasilitas Penanganan sampah Perlengkapan kerja 6

Apakah ada persyaratan khusus untuk tempat penyimpanan uang? Ya, karena uang merupakan sumber kontaminasi mikroba yang sering tidak kita sadari. Tempat penyimpanan uang sebaiknya terpisah dari etalase atau display pangan siap saji. Sebaiknya orang yang menerima pembayaran tidak merangkap sebagai pengolah dan/atau penyaji makanan, agar tidak terjadi pemindahan mikroba melalui uang. Praktek Sanitasi Sanitasi ruangan dan lingkungan Sanitasi peralatan Pencegahan kontaminasi silang Higiene pekerja: Hal yang harus dilakukan Hal yang tidak boleh dilakukan Kebiasaan cuci tangan yang benar 7

Jagalah Kebersihan Pisahkan Pangan Mentah dari Pangan Matang Masaklah Pangan dengan Benar Simpan Pangan pada Suhu yang Aman Gunakan Air dan Bh Bahan Bk Baku yang Aman Sumber : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Pengetahuan Pedagang dan Konsumen Pengetahuan pedagang: Keamanan pangan Persyaratan sarana dan prasarana mininum untuk usaha makanan jajanan yang sehat Cara penanganan makanan yang baik Cara pengolahan makanan yang baik Cara penyajian makanan yang baik Higiene dan sanitasi Pengetahuan konsumen: Keamanan pangan Higiene dan sanitasi 8

Pengawasan dan Monitoring Secara informal, seluruh pihak termasuk orang tua dan murid dapat menjadi pengawas kantin sekolah. Secara formal sekolah dapat menunjuk guru atau petugas UKS sebagai pembina dan pengawas internal kantin sehat di sekolah. Petugas Dinas Kesehatan/ Puskesmas dapat dilibatkan sebagai pengawas eksternal. Three Pilars Strategy Makanan Jajanan Sehat di Sekolah Penyediaan sarana dan prasarana Pengembangan Pedoman-pedoman praktis Program Keamanan Pangan di Sekolah Pembinaan pelaku usaha makanan jajanan dan promosi Pemberdayaan Guru, UKS dan siswa Kemitraan Sektor Pemerintah (Depdiknas, Depkes, BPOM, Depdagri, Pemda, dll) Kemitraan Masyarakat Partisipasi Aktif Siswa 9

PENYULUHAN PUBLIK DAN PARTISIPASI MASYARAKAT/STAKEHOLDER strategi penting untuk membangun keamanan pangan yang baik Terima kasih SEAFAST Center http://seafast.ipb.ac.id/ 10