ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ARTIKEL PUBLIKASI. Disusun Oleh : A. ROHMAT SURYO D B

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN HUTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH INDONESIA PUBLIKASI NASKAH ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembangunan nasional di negara-negara berkembang. difokuskan pada pembangunan ekonomi dalam rangka upaya pertumbuhan

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pertiga penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan sebagian besar masih

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB II. KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu. dengan judul Pengaruh Tenaga Kerja, Upah Minimum Regional (UMR),

ANALISIS PERMINTAAN LISTRIK RUMAH TANGGA (R1-900 VA) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

ANALISIS PENGARUH RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

ANALISIS PENGARUH INFLASI, PDRBk, UPAH, JUMLAH UNIT USAHA, JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERBASIS SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. data tahunan dari periode yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

M. FARID RACHMAD B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Program. Pembangunan Nasional , bahwa program penataan pengelolaan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan jalan capital investment dan human investment bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi

ANALISIS PROYEKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI MALUKU UTARA. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakaat mengelola sumberdaya-sumberdaya

JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS ISSN April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiah Surakarta Disusun oleh : YULI WULANDARI B300110017 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HALAMAN PENGESAHAN Yang pertanda tangan dibawah ini, telah membaca naskah publikasi dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN WONOGIRI Yang ditulis oleh : YULI WULANDARI B300110017 Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi ini telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, 4 November 2015 Pembimbing Dr.Daryono Soebagiyo,MEc. Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Dr. Triyono, M.Si NIK 642

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI YULI WULANDARI B300110017 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : wullaleo@gmail.com Penelitian ini betujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri. Data yang digunakan adalah data sekunder (time series) dalam kurun waktu 17 tahun (1997-2013) yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Wonogiri serta sumber lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Adapun data yang digunakan meliputi data Pendapatan Asli Daerah, Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Penduduk, Sektor Pertanian, Inflasi. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Berdasarkan hasil Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Variabel Pendapatan Asli Daerah mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan, Variabel Pengeluaran Pemerintah mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan, Variabel Jumlah Penduduk mempunyai pengaruh positif dan signifikan, Variabel Sektor Pertanian mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan, Variabel Inflasi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan. Secara simulatan Variabel Pendapatan Asli Daerah, Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Penduduk, Sektor Pertanian, Inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri. Uji kebaikan model, pada R 2 (Koefisien Determinasi Majemuk) sebesar 0,892840 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri tahun 1997 2013 sebesar 89,2% oleh variasi variabel independen dalam model statistik. Kata Kunci: PDRB, PAD, Jumlah Penduduk, Pengeluaran pemerintah, Sektor Pertanian, Inflasi.

A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka setiap Pemerintah Kabupaten / Kota sebagai daerah otonom dituntut untuk dapat mengembangkan dan mengoptimalkan semua potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakekatnya otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Berkaitan dengan tujuan pembangunan daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut, maka kecepatan dan optimalisasi pembangunan akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya ekonomi (baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia). Keterbatasan dalam kepemilikan sumber daya alam dan sumber daya manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas, dapat menimbulkan kemunduran dalam dinamika pembangunan ekonomi daerah, serta ketidak leluasaan daerah untuk mengarahkan program dan kegiatan pembangunan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah disertai dengan meningkatnya pendapatan asli daerah, jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah, meningkatnya jumlah sektor pertanian, dan tingkat inflasi. dengan adanya pergerakan yang tinggi mampu mempengaruhi peningkatan mobilitas antar Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, maupun antar desa. Disisi lain Negara yang sedang berkembang mampu menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti; tingkat pengangguran yang tinggi, pembagian pendapatan tidak merata serta faktor-faktor lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri? C. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri. D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi pembaca, tentang pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Jumlah Penduduk (dependency ratio), Pengeluaran Pemerintah, Sektor Pertanian (Tanaman bahan makanan padi), dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Wonogiri. 2. Diharapkan mampu mengetahui lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 3. Sebagai masukan untuk Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun berikutnya. 4. Sebagai bahan perbandingan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi kalangan akademis dan peneliti dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama. E. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan kurun waktu 17 tahun yaitu dari tahun 1997-2013 Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau

diambil dari badan atau instansi yang terkait, seperti data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), buku literatur, jurnal penelitian, dan studi pustaka lain yang mendukung teori ini. 2. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Variabel dependen (Variabel terikat) Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari pada tahun sebelumnya. Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat pertumbuhan angka-angka pendapatan nasional, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). (Susanti,dkk 1994). Laju pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Penekanan pada proses mengandung unsur dinamis merubah atau perkembangan. Penggunaan indikator pertumbuhan ekonomi biasanya dilihat dalam kurun waktu tertentu misal satu dekade (satu tahun). Laju pertumbuhan ekonomi akan diukur melalui indikator perkembangan PDB(GDP) atau PNB (GNP) dari tahun ketahun. (Prasetyo, 2011) b. Variabel independen (Variabel bebas) Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (UU.No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah), pendapatan daerah berasal

dari penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang berasal daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain pendapatan yang sah. 2. Kependudukan Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Angka jumlah penduduk dapat dijumpai pada hasil sensus penduduk publikasi badan pusat statistik adapun untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk biasanya didasarkan pada angka rata-rata selama periode tertentu. (Soebagiyo, 2013). 3. Pengeluaran pemerintah Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah menerapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, maka pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus di keluarkan oleh pemerintah itu sendiri guna melaksanakan kebijakan tersebut. Peranan pemerintah ini dapat kita lihat dari semakin besarnya pengeluaran pemerintah dalam proporsinya terhadap pendapatan nasional pengeluaran pemerintah dalam arti riil. Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat dipakai sebagai indikator besarnya kegiatan pemerintah, yang dibiayai oleh pengeluaran pemerintah. Jadi, Semakin besar dan banyak kegiatan pemerintah maka semakin besar pula pengeluaran pemerintah yang bersangkuatan. (Suparmoko, 2000). 4. Sektor Pertanian Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,

atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (Arsyad, 2000) 5. Inflasi Inflasi terjadi akibat dari adanya berbagai kendala atau kekakuan struktural (structural rigidities) yang menyebabkan penawaran dalam perekonomian menjadi kurang atau tidak adanya responsif terhadap permintaan yang meningkat.(bank Indonesia, 2007). F. METODE ANALISIS DATA Analisis regresi merupakan studi yang menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen yang bertujuan untuk meramalkan nilai variabel independen tersebut didasarkan pada beberapa nilai variabel dependen yang diketahui (Gujarati, 1999). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen yaitu Pendapatan Asli Daerah, Jumlah Penduduk (Dependency ratio), Pengeluaran Pemerintah, Sektor Pertanian, dan tingkat Inflasi. Di formulasikan hubungan serta fungsinya sebagai berikut : PDRB t = 0 + 1 logpad t + 2 LogJP t + 3 LogPP t + 4 LogSP t + 5 INF t +U t

Keterangan: PDRB = Pertumbuhan Ekonomi (satuan juta rupiah) 0 = Intercept atau konstanta. 1, 2, 3, 4, 5 = Koefisien regresi variabel Log PAD t = Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri (Satuan juta rupiah) Log JP t = Jumlah penduduk didekati dependency ratio kabupaten Wonogiri (Satuan jutajiwa) Log PP t = Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Wonogiri (Satuan juta rupiah) Log SP t = Sektor pertanian didekati tanaman bahan makanan padi kabupaten Wonogiri (satuan juta kwintal) INF t = Inflasi kabupaten Wonogiri (satuan persen) = Variabel Pengganggu U t G. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan analisa regresi linear berganda dengan metode Ordinary least aquare (OLS) tentang variabel yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Wonogiri. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel Pendapatan Asli Daerah mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri tahun 1997-2013. 2. Variabel Pengeluaran Pemerintah mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri tahun 1997-2013. 3. Variabel Jumlah Penduduk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri tahun 1997-2013. 4. Variabel Sektor Pertanian mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri tahun 1997-2013. 5. Variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri tahun 1997-2013.

1. Saran Adapun beberapa manfaat dan saran yang diharapkan penulis berikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah kabupaten Wonogiri sebagai acuan di kebijakan berikutnya dalam meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi variabel pengeluaran pemerintah hendaknya perlu ditingkatkan untuk mengembangkan sektor produktif wilayah tersebut terutama dalam sektor pertanian. 2. Untuk warga masyarakat Wonogiri khususnya, supaya lebih aktif dalam menggerakkan segala sektor perekonomian, meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya supaya secara nyata mampu menaikkan Pendapatan asli daerah yang dampaknya akan diperoleh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 3. Bagi peneliti berikutnya supaya mampu menambah wawasan dengan mengetahui lebih jauh tentang pertumbuhan ekonomi maka perlu memodifikasi variabel bebas baik menambah variabelnya maupun rentan waktu yang akan diteliti sehingga lebih relevan.

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin. 2000. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika dasar. Jakarta : Erlangga. Prasetyo, Eko. 2011. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta. Soebagiyo, Daryono. 2013. Perekonomian Indonesia. Surakarta: Pusat Pengembangan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Suparmoko. 2000. Keuangan negara. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas jenderal soederman. Susanti, Hera dkk. 1994. Indikator-Indikator Makro Ekonomi. Universitas Indonesia. Fakultas Ekonomi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah