BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mendeskripsikan/memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kontrol. Penelitian kasus kontrol merupakan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif. Faktor resiko yang diteliti adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2 bulan kemudian. Pasien yang memiliki komorbid Kualitas hidup baik Kualitas hidup buruk Kualitas hidup baik Pasien yang tidak memiliki komorbid Kualitas hidup buruk Gambar 3.1 Metode Penelitian B. Populasi dan Sampel Penelitian Sampel yang menjadi subyek penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Kriteria inklusi yaitu: a. Usia diatas 18 tahun b. Pasien yang menjalankan hemodialisa secara rutin 3 bulan terakhir c. Pasien yang memiliki komorbid. 42

43 d. Pasien mampu diajak berkomunikasi dengan bahasa Indonesia e. Pasien bersedia menjadi responden Kriteria eksklusi antara lain adalah: a. Pasien yang menjalankan operasi tiga bulan sebelumnya. b. Pasien dengan gangguan kejiwaan c. Pasien dengan penurunan kesadaran d. Gangguan pendengaran e. Pasien yang mempunyai penyakit keganasan, tumor. Pengambilan sampel sebagai subyek penelitian dilakukan dengan metode consecutive sampling, setiap pasien hemodialisa yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel minimal terpenuhi. Besar sampel pada penelitian dihitung dengan rumus berdasarkan rumus Slovin yaitu (Sugiyono, 2005): Keterangan: n = sampel; N = populasi; n = N N (d) 2 + 1 n = 151 151 (0,05) 2 + 1 n = 151 1,3775 n = 109,62 dibulatkan menjadi 110 d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05

44 C. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016. Penelitian dilakukan di unit hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel dependen yaitu kualitas hidup. 2. Variabel independen yaitu komorbiditas, yang terdiri dari komorbiditas hipertensi, komorbiditas diabetes melitus, komorbiditas penyakit jantung, dan jumlah komorbid. 3. Variabel pengganggu, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, dan durasi dialisis. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Variabel dependen Kualitas Persepsi individu hidup yang ditinjau dari konteks budaya, sistem nilai tempat mereka tinggal, hubungan kesenangan, dan perhatian mereka yang mencakup kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Tabel 3.1 Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur Kuesioner. Dengan cara memilih salah satu jawaban yang nilainya 1,2,3,4,5. Kuesioner WHO-Qol BREF dengan 26 item. Cut of point < 50 = kualitas hidup buruk 50 = kualitas hidup baik. Ordinal

45 Variabel Definisi Operasional Variabel independen Komorbidi Penyakit penyerta tas yang ada pada hipertensi pasien hemodialisa yang tertera pada rekam medis dengan diagnosa hipertensi sesuai ICD (International Statistical of Disease and Related Health Komorbidi tas DM Komorbidi tas penyakit jantung Problems) 10. Penyakit penyerta yang ada pada pasien hemodialisa yang tertera pada rekam medis dengan diagnosa diabetes melitus sesuai ICD 10. Penyakit penyerta yang ada pada pasien hemodialisa yang tertera pada rekam medis sesuai dengan diagnosa penyakit jantung sesuai ICD 10. Jumlah Banyaknya komorbid komorbid yang dimiliki pasien saat menjalankan hemodialisa Variabel pengganggu Usia Lama hidup dalam tahun dihitung dari lahir sampai dilakukan penelitian. Jenis Kelamin Identitas seksual yang dibawa pasien sejak lahir Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur Check list. Dengan cara mengisi sesuai data rekam medis Check list Dengan cara mengisi sesuai data rekam medis Check list Dengan cara mengisi sesuai data rekam medis Check list Dengan cara mengisi sesuai data rekam medis Kuesioner Kuesioner check list komorbid hipertensi check list komorbid DM check list komorbid penyakit jantung check list jumlah komorbid kuesioner usia responden kuesioner jenis kelamin 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. 1 komorbid 2. > 1 komorbid Usia dalam tahun 40 tahun >40 tahun 1. Laki-laki 2. Perempuan Nominal Nominal Nominal Ordinal Ordinal Nominal

46 Variabel Definisi Operasional Tingkat Jenjang sekolah Pendidi- formal yang telah Kan diselesaikan dan mendapatkan pengakuan menyelesaikan program. Variabel Pengganggu Status Segala sesuatu pekerjaan yang dikerjakan yang dijadikan pokok pencaharian dalam kehidupan Status Ikatan perkawinan pernika- yang dilakukan Han sesuai ketentuan hukum dan ajaran agama dan hidup sebagai suami istri tanpa merupakan pelanggaran terhadap agama. Durasi Lama waktu sejak dialisis pertama kali pasien menjalankan hemodialisis hingga saat ini Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur Kuesioner 1. Rendah (SD Ordinal kuesioner dan SMP) 2. Tinggi (SMA tingkat dan Perguruan pendidikan Tinggi) responden Kuesioner Kuesioner Kuesioner kuesioner pekerjaan responden kuesioner status pernikahan responden kuesioner lama menjalankan hemodialisa 1. Tidak bekerja 2. Bekerja 1. Tidak menikah 2. Menikah Cut off point median 1. Baru (< 36 bulan) 2. Lama ( 36 bulan) Dengan nilai : Min = 2 Maks = 120 Nominal Nomi nal Ordinal F. Instrumen Penelitian 1. Karakteristik Responden Lembar isian karakteristik responden dapat dilihat pada instrumen A. Data karakteristik responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, dan durasi dialisis. Instrumen ini berupa check list yang diisi dengan tanda centang ( ) sesuai dengan kondisi pasien. Usia terdiri dari < 40 tahun atau 40 tahun; Jenis kelamin terdiri dari laki-laki atau perempuan; Status pendidikan terdiri dari

47 tingkat pendidikan rendah (SD atau SLTP) atau pendidikan tinggi ( SMA atau perguruan tinggi); Status pekerjaan yang terdiri dari tidak bekerja atau bekerja; Status pernikahan yang terdiri dari tidak menikah atau menikah; Durasi dialisis yang terdiri dari baru (< 36 bulan) atau lama ( 36 bulan). 2. Kualitas Hidup Instrumen kualitas hidup dapat dilihat pada instrumen B yang terdiri dari 26 item. Penelitian ini menggunakan instrumen kualitas hidup yang telah dibuat oleh WHO yaitu WHOQoL-BREF. Instrumen ini berupa kuesioner. Kuesioner adalah dokumen tertulis yang terdiri dari serangkaian, diberikan kepada responden untuk dijawab atas dalam kuesioner tersebut. Kuesioner ini berbentuk self-report dimana subjek diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengan kondisi dirinya. Responden diberikan sejumlah yang sama kemudian jawabannya dikumpulkan dan dianalisis. Kuesioner WHOQoL-BREF terdiri dari empat dimensi, yaitu dimensi kesehatan fisik, psikologi, sosial, dan lingkungan. Untuk dimensi kesehatan fisik terdiri dari 7 item, yaitu nomer 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. Dimensi psikologis terdiri dari 6, yaitu nomer 5, 6, 7, 11, 19, dan 26. Dimensi sosial 3, yaitu nomor 20, 21, dan 22. Dimensi lingkungan 8, yaitu nomer 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25. Responden diminta memilih satu angka dari skala 1-5 pada masing-masing. Instrumen WHOQoL-BREF hanya memberikan satu macam skor dari masing-masing dimensi yang menggambarkan respon

48 masing-masing individu di setiap dimensi. Dimensi kesehatan fisik skor 7-35, dimensi psikologis skor 6-30, dimensi sosial 3-15, dimensi lingkungan skor 8-40. Seluruh hasil perhitungan kualitas hidup akan ditransformasikan menjadi 0-100 sesuai ketetapan dari WHOQoL-BREF. Semakin tinggi skor yang didapat semakin baik kualitas hidup pasien, dan bila skor yang didapat semakin rendah maka semakin buruk kualitas hidup pasien. 3. Komorbiditas Instrumen komorbiditas dapat dilihat pada instrumen C. Peneliti menggunakan check list komorbiditas yang disusun berdasarkan komorbiditas yang sering dialami pasien hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan dikelompokkan berdasarkan ICD 10. Check list komorbiditas terdiri dari 3 item komorbiditas, yaitu komorbiditas hipertensi, komorbiditas diabetes melitus, dan komorbiditas penyakit jantung. Jika pasien memiliki komorbiditas tersebut, diberi tanda centang ( ) pada apakah pasien menderita penyakit tersebut. Daftar check list ini diisi dengan melihat rekam medis pasien. Setelah didapatkan data masing-masing komorbid, maka jumlah komorbid dapat diisi dengan menjumlah berapa komorbid yang dimiliki pasien. Jumlah komorbid dikategorikan menjadi dua, yaitu 1 komorbid dan > 1 komorbid. G. Validitas dan Reliabilitas Menurut Sarwono, J. (2006), uji validitas merupakan indeks korelasi alat ukur setiap (Apakah signifikan atau tidak). Suatu skala pengukuran

49 dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Sedangkan uji reliabilitas mencerminkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Reliabilitas menunjukkan pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Alat ukur variabel kualitas hidup menggunakan alat ukur WHOQoL- BREF yang merupakan pengembangan alat ukur WHOQoL-100, kedua alat ukur tersebut dibuat oleh tim WHO. Alat ukur WHOQoL-BREF adalah alat ukur yang valid (r=0,89-0,95) dan reliabel (r=0,66-0,87). Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas WHOQoL-BREF ini, skor yang digunakan adalah skor tiap dimensi. Nurcayati, S. (2011) melakukan uji instrumen WHOQoL versi bahasa Indonesia yang diunduh dari http://www.who.int/. Uji instrumen ini di lakukan di RSUD Cilacap dengan sampel sebanyak 30 orang pada pasien hemodialisa. Hasil uji validitas instrumen diperoleh nilai r hitung 0,390 sampai dengan 0,798. Setelah membandingkan hasil r tabel dengan r hitung didapatkan bahwa semua item (26 item ) tersebut valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan r tabel dengan r hasil untuk mendapatkan nilai Alpha. Bila r Alpha lebih besar dari r tabel (r 0,7), maka disebut reliabel (Arikunto,2006;Sugiyono, 2005;Hastono,2007). Hasil uji reliabilitas instrumen ini menghasilkan koefisien internal dan koefisien reliabilitas (Cronbach s Alpha) sebesar 0,941,

50 sehingga dari hasil tersebut disimpulkan bahwa seluruh item kuesioner WHOQoL adalah valid dan reliabel. H. Cara Pengumpulan Data Peneliti melakukan penelitian di unit hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti. Uraian dari setiap tahapan sebagai berikut : a. Peneliti menentukan teknik penentuan sampel penelitian sesuai kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Didapatkan jumlah sampel sebanyak 79 sampel yang menyebar pada 3 shift hemodialisa; pagi, siang, dan sore. b. Tahap pelaksanaan pengumpulan data, peneliti mengambil data secara kuantitatif dengan memberikan kuesioner kualitas hidup dan mengumpulkan data komorbid melalui rekam medis. c. Tata cara dalam pengambilan data terdiri dari, yaitu a) peneliti menjelaskan kepada calon responden mengenai maksud dan tujuan dari penelitian, kompensasi berupa souvenir yang akan diterima oleh calon responden, bahaya dan manfaat dari pengambilan data; b) peneliti bertanya kepada calon responden, mengenai kesediaan atau tidak bersedia menjadi responden, dan dilanjutkan dengan mengisi lembar kesediaan menjadi responden. d. Peneliti memberikan kuesioner data diri yang diisi oleh responden sesuai dengan kondisi responden.

51 e. Peneliti mengumpulkan data komorbid melalui rekam medis pasien saat pasien terakhir kali kontrol di poliklinik. f. Peneliti mengumpulkan data kualitas hidup 2 bulan setelah data komorbid. Sebelum peneliti mempersilahkan responden mengisi kuesioner, peneliti akan menawarkan kepada responden untuk membacakan dan menuliskan jawaban dari responden atau responden akan membaca dan menulis sendiri jawaban dari responden g. Peneliti mengambil kembali kuesioner, sebelum peneliti berpamitan dengan responden, peneliti memastikan kembali item-item pernyataan dari setiap nomor sudah terisi dan tidak ada item pernyataan yang terlewati. Kriteria inklusi dan ekslusi Pasien hemodialisa Sampel penelitian 79 pasien Pasien yang memiliki komorbid hipertensi, DM, dan penyakit jantung Pasien yang tidak memiliki komorbid hipertensi, DM, dan penyakit jantung Kualitas Hidup Kualitas Hidup 2 bulan Analisa Data Gambar 3.2 Skema Jalannya Penelitian

52 I. Analisis Data a. Analisis univariat Analsiis univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menggambarkan tentang distribusi frekuensi dan presentase dari tiap-tiap variabel yang dteliti. Analisis univariat untuk data kategorik seperti kualitas hidup, komorbiditas hipertensi, komorbdiitas DM, komorbiditas penyakit jantung, jumlah komorbid, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, dan durasi dialisis dijelaskan dengan frekuensi dan presentase. b. Analisis bivariat Analisis bivariat merupakan analisis tabel silang dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah komorbiditas hipertensi, komorbiditas diabetes melitus, komorbiditas penyakit jantung, dan jumlah komorbid, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hidup. Untuk mengetahui hubungan dari variabel independen dengan dependen menggunakan uji chi square, dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%. Bila nilai p < 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna. Kemudian dilakukan perhitungan Odds ratio (OR), nilai OR merupakan estimasi resiko terjadinya outcome sebagai pengaruh adanya variabel independen.

53 J. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin pelaksanaan penelitian dari pembimbing penelitian, uji etik oleh Badan Etik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 25 Maret 2016 dengan nomor surat 117/EP-FKIK-UMY/III/2016 (terlampir). Sebagai pertimbangan etik, peneliti meyakinkan bahwa hak-hak responden terlindungi, dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Inform Concent (lembar persetujuan) Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pasien bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika pasien menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Hal ini untuk menjaga kerahasiaan pasien hemodialisa. Peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan kode dan inisial nama pada masing-masing lembar tersebut. 3. Confidentiallity (kerahasian) Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subyek selama penelitian akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Penyajian data hasil penelitian hanya disajikan dalam forum akademik.