BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

*ANALISIS KORELASI* { }

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

Data dan Metode Pengolahan Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI. Imam Gunawan

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas (independent vaiable) atau X tehadap vaiabel teikat (dependent vaiable) atau Y. Dalam penelitian ini menggunakan analisis egesi ganda kaena mempunyai dua vaiabel bebas. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU Nuul Huda Mangkang Semaang pada tanggal 3 Januai 011 sampai 7 Pebuai 011. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua peseta didik kelas VII MTs NU Nuul Huda Mangkang Semaang sebanyak 190 peseta didik yang tedii dai lima kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E.. Sampel Untuk menentukan sampel maka dilakukan uji nomalitas dan homogenitas populasi yang diambil dai nilai ujian akhi semeste gasal. a. Uji Nomalitas Pengujian nomalitas dengan menggunakan Chi Kuadat dengan posedu sebagai beikut: 1 1) Menentukan sko tebesa dan tekecil. ) Menentukan entang (R), yaitu data tebesa dikuangi data tekecil. 1 Riduwan, Dasa-Dasa Statistika, (Bandung: Alfabeta, 003), hlm. 188. 7

3) Menentukan banyak kelas inteval (K) dengan umus : K = 1 + (3,3) log n 4) Menentukan panjang kelas : P = () 5) Membuat tabel distibusi fekuensi 6) Menentukan batas kelas (bk) dai masing-masing kelas inteval 7) Menghitung ata-ata (), dengan umus : = = fekuensi yang sesuai dengan tanda = tanda kelas inteval 8) Menghitung vaiansi, dengan umus : = ( ) () Menghitung nilai Z, dengan umus : = x = batas kelas = ata-ata s = standa deviasi 9) Menentukan luas daeah tiap kelas inteval (Ld) 10) Menghitung fekuensi teoitik (Ei), dengan umus : Ei = n x Ld dengan n jumlah sampel 11) Membuat dafta fekuensi obsevasi (" ) 1) Menghitung nilai Chi kuadat ( χ ), dengan umus : hitung χ = k i = 1 Keteangan: ( O E ) i E i i χ : haga Chi-Kuadat " : fekuensi hasil pengamatan 8

# : fekuensi yang dihaapkan k : banyaknya kelas inteval 13) Membandingkan haga Chi-Kuadat dengan tabel Chi-Kuadat dengan taaf signifikan 5%. 14) Menaik kesimpulan dengan kiteia pengujian, jika χ hitung maka data bedistibusi nomal. χ tabel Bedasakan hasil pehitungan dipeoleh hasil nomalitas data awal sebagai beikut. Tabel 1 Hasil Uji Nomalitas Data Awal Kelas χ hitung χ tabel Kiteia VII A 5,8713 11,07 Nomal VII B 8,496 11,07 Nomal VII C 6,589 11,07 Nomal VII D 9,04 11,07 Nomal VII E 6,9100 11,07 Nomal Dai pehitungan dipeoleh kelompok bedistibusi nomal adalah kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E. Adapun pehitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampian 14. b. Uji Homogenitas Analisis pasyaat selanjutnya adalah uji homogenitas dengan menggunakan uji Batlett. Data yang digunakan adalah kelompok yang bedistibusi nomal. Hipotesis: % & ( ) =( =( * =( + =(, % minimal ada satu vaiansi yang bebeda Rumus yang digunakan yaitu: χ = (ln 10){B (- 1)log Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: PT. Tasito, 00), hlm. 63. 9

Dimana B = (Log s ) Σ(n i - 1) dan / = ( )0 ( ) Dengan kiteia pengujian adalah H 0 diteima jika χ hitung χ tabel untuk taaf nyata α = 5% dengan dk = k 1. Data yang digunakan hanya data nilai awal dai kelas yang nomal. Di bawah ini disajikan sumbe data nilai awal. Tabel Hasil Uji Homogenitas Data Awal Sampel n i dk = n i 1 1/dk s i Log s i dk.log s i dk.s i 1 40 39 0,056 115,307,0619 80,414 4496,97 37 36 0,078 144,048,1585 77,7063 5185,73 3 38 37 0,070 11,445,0844 77,10 4493,47 4 40 39 0,056 57,1994 1,7574 68,5383 30,78 5 35 34 0,094 83,3143 1,907 65,3045 83,69 Jumlah 190 185 0,1355 51,314 9,989 369,0834 1939,6 / = ( )0 ( ) = 11,4 56 B = (Log s ) Σ(n i - 1) = (,017) (185) = 373,145 =103,9979 χ = (ln 10){B- (- 1)log } =,303{373,145 369,0834} =,303{4,06} = 9,354 Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 5-1 = 4 dipeoleh χ tabel = 9,49. Bedasakan hasil analisis tesebut dipeoleh χ hitung < χ tabel yang beati populasi mempunyai vaians sama (homogen). Pehitungan uji homogenitas data awal tedapat pada lampian 15. Setelah dilakukan uji nomalitas dan homogenitas, maka ditetapkan pengambilan sampel dengan caa andom sampling. Pengambilan sampel 30

dilakukan secaa acak tanpa mempehatikan stata yang ada dalam populasi. Dalam penelitian diambil dengan caa undian. Dengan demikian peneliti membei hak yang sama kepada setiap subjek dalam populasi untuk mempeoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. 3 Ketetepan yang diambil untuk sampel adalah bedasakan teoi yang dikemukakan oleh Suhasimi Aikunto bahwa apabila subyeknya kuang dai 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya meupakan penelitian populasi. Tetapi apabila jumlah subyeknya besa, dapat diambil antaa 10-15% atau 0-5% atau lebih. 4 Dalam penelitian yang dilakukan ditetapkan bahwa yang menjadi sampel diambil 0% dai populasi, sehingga sampel bejumlah 38 peseta didik. D. Vaiabel dan Indikato Penelitian 1. Vaiabel Independent (Vaiabel Bebas) Vaiabel independent (vaiabel bebas) dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaan (X 1 ) dan kemampuan komunikasi matematika (X ). Bedasakan kajian teoi di depan, indikato kemampuan penalaan (X 1 ) dalam penelitian ini adalah sebagai beikut: a. Mengajukan dugaan. b. Mempekiakan jawaban dan poses solusi. c. Melakukan manipulasi matematika. d. Menaik kesimpulan, menyusun bukti, membei alasan tehadap kebenaan solusi e. Memeiksa kesahihan suatu agumen Bedasakan kajian teoi di depan, indikato kemampuan komunikasi matematiika (X ) dalam penelitian ini adalah sebagai beikut: a. Menjelaskan ide, situasi, dan elasi matematika secaa lisan dan tulisan, dengan benda nyata, gamba, gafik dan aljaba. 3 Suhasimi Aikunto, Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktik, (Jakata: Rineka Cipta, 006), hlm. 134. 4 Suhasimi Aikunto, Posedu Penelitian, hlm. 134. 31

b. Menghubungkan benda nyata, gamba, dan diagam kedalam ide-ide matematika. c. Membuat model dai suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konket, gamba, gafik, dan metode-metode aljaba. d. Mengapesiasi nilai-nilai dai suatu notasi matematis temasuk atuanatuannya dalam mengembangkankan idea matematika Menjelaskan dan membuat petanyaan tentang matematika yang telah dipelajai. e. Menyatakan peistiwa sehai-hai dalam bahasa atau simbol matematik.. Vaiabel Dependent (Vaiabel Teikat) Vaiabel dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal ceita matei pokok himpunan (Y). Bedasakan kajian teoi di depan, indikato kemampuan menyelesaikan soal ceita (Y) dalam penelitian ini sebagai beikut: a. Menunjukkan pemahaman masalah. b. Menyajikan masalah secaa matematik dalam bebagai bentuk. c. Memilih metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah. d. Membuat dan menafsikan model matematika dai suatu masalah. e. Menyelesaikan masalah. E. Pengumpulan Data Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data a. Metode Wawancaa Metode wawancaa digunakan untuk mempeoleh dan melengkapi data-data sebelum pelaksanaan penelitian, yaitu untuk mendapatkan infomasi tentang jumlah peseta didik dan sejaah bediinya MTs NU Nuul Huda. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mempeoleh data tentang nama-nama peseta didik yang menjadi populasi penelitian seta nilai 3

ujian akhi semeste satu yang dipeoleh peseta didik. Nilai tesebut digunakan untuk mengetahui nomalitas dan homogenitas populasi. c. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mempeoleh data tentang kemampuan penalaan dan komunikasi seta kemampuan menyelesaikan soal ceita peseta didik kelas VII MTs NU Nuul Huda Mangkang Semaang pada matei pokok himpunan. Jenis tes yang digunakan yaitu tes uaian untuk soal kemampuan penalaan, komunikasi matematika, dan menyelesaikan soal ceita. Tes dibuat oleh peneliti yang sebelumnya dilakukan uji coba.. Uji Coba Instumen Penelitian a. Analisis Validitas Untuk mengetahui validitas item soal digunakan umus koelasi poduct moment. Rumus yang digunakan yaitu: 5 xy = Keteangan: N XY ( X )( Y) { N X ( X ) }{ N Y ( Y ) } xy = Koefisien Koelasi X = sko item Y = sko total N = Jumlah peseta didik Setelah dipeoleh haga xy, kemudian dikonsultasikan dengan haga kitik xy dengan ketentuan, apabila haga xy > tabel maka instument tesebut valid. 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh validitas tahap satu pada soal kemampuan penalaan adalah sebagai beikut: hlm. 7. 5 Suhasimi Aikunto, Dasa-dasa Evaluasi Pendidikan, (Jakata: Bumi Aksaa, 009), 33

Tabel 3 Hasil Analisis Validitas Tahap Satu Soal Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 6, 9 7 77,8 % Tidak 7, 8, % valid Total 9 100% Kaena buti soal nomo 7 dan 8 tidak valid, maka haus dilakukan uji validitas tahap dua. Bedasakan hasil uji validitas kemampuan penalaan tahap dua pada lampian 16 dipeoleh hasil sebagai beikut: Tabel 4 Hasil Analisis Validitas Tahap Dua Soal Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 6, 9 7 100 % Tidak - 0 0 % valid Total 7 100% Contoh pehitungan validitas kemampuan penalaan untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 19. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh validitas tahap satu pada soal kemampuan komunikasi matematika adalah sebagai beikut: Tabel 5 Hasil Analisis Validitas Tahap Satu Soal Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 7, 8 7 77,8 % Tidak valid 6, 9, % Total 9 100% 34

Kaena buti soal nomo 6 dan 9 tidak valid, maka haus dilakukan uji validitas tahap dua. Bedasakan hasil uji validitas kemampuan komunikasi matematika tahap dua pada lampian 17 dipeoleh hasil sebagai beikut: Tabel 6 Hasil Analisis Validitas Tahap Dua Soal Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 7, 8 7 100 % Tidak - 0 0 % valid Total 7 100% Contoh pehitungan validitas kemampuan komunikasi matematika untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 0. 3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Dai hasil pehitungan pada lampian 18 dipeoleh validitas soal kemampuan menyelesaikan soal ceita sebagai beikut: Tabel 7 Hasil Analisis Validitas Soal Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 7 7 100 % Tidak - 0 0 % valid Total 7 100% Contoh pehitungan validitas untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 1. Tahap selanjutnya buti soal yang valid dilakukan uji eliabilitas. b. Analisis Reliabilitas Sepeangkat tes dikatakan eliabel apabila tes tesebut dapat membeikan hasil yang tetap. Atinya apabila tes tesebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau elatif sama. Untuk mencai eliabilitas soal bentuk 35

uaian digunakan umus alpha. Adapun umus alpha adalah sebagai beikut: - ; =< - 1 =>1 ( (? Keteangan: 11 n = eliabilitas yang dicai = banyaknya item soal ( = jumlah vaians sko tiap-tiap item ( = vaians total 6 Dengan ( = ( @) A B Keteangan: x : sko item N : banyaknya subjek pengikut tes 7 Setelah dipeoleh haga 11 kemudian dikonsultasikan dengan tabel. Apabila haga 11 > tabel, maka instumen tesebut eliabel. 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh nilai eliabilitas buti soal kemampuan penalaan 11 = 0,816 dengan taaf signifikan 5% dan n = 30 dipeoleh tabel = 0,361 setelah dikonsultasikan dengan tabel tenyata 11 > tabel. Oleh kaena itu instumen soal dikatakan eliabel. Contoh pehitungan eliabilitas soal kemampuan penalaan untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh nilai eliabilitas buti soal kemampuan komunikasi matematika 11 = 6 Suhasimi Aikunto, Dasa-dasa, hlm. 109. 7 Suhasimi Aikunto, Dasa-dasa, hlm. 110. 36

0,564 dengan taaf signifikan 5% dan n = 30 dipeoleh tabel = 0,361 setelah dikonsultasikan dengan tabel tenyata 11 > tabel. Oleh kaena itu instumen soal dikatakan eliabel. Contoh pehitungan eliabilitas soal kemampuan komunikasi matematika untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 3. 3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Dai hasil pehitungan pada lampian 18 dipeoleh nilai eliabilitas buti soal kemampuan menyelesaikan soal ceita 11 = 0,707 dengan taaf signifikan 5% dan n = 30 dipeoleh tabel = 0,361 setelah dikonsultasikan dengan tabel tenyata 11 > tabel. Oleh kaena itu instumen soal dikatakan eliabel. Contoh pehitungan eliabilitas soal kemampuan menyelesaikan soal ceita untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 4. c. Analisis Tingkat Kesukaan Soal Dalam soal uaian secaa teoitis tidak ada kesalahan yang mutlak, sehingga dejaat kebenaan jawaban tesebut akan bepeingkat sesuai dengan mutu jawaban masing-masing peseta didik. Rumus yang digunakan untuk mencai tingkat kesukaan soal uaian adalah sebagai beikut: 8 C= 0 D.B Keteangan: P = tingkat kesukaan = jumlah sko / F = sko maksimum N = jumlah peseta tes 8 Sumana Suapanata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Intepetasi Hasil Tes, Implementasi Kuikulum 004, (Bandung: Remaja Rosdakaya, 005), hlm. 1. 37

Dengan kiteia: 0,00 < P 0,30 (Soal suka) 0,30 < P 0,70 (Soal sedang) 0,70 < P 1,00 (Soal mudah) 9 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh tingkat kesukaan soal kemampuan penalaan sebagai beikut: Tabel 8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaan Soal Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Suka 5, 9, % Sedang 1,, 3, 4, 6, 7, 8 7 77,8 % 3 Mudah - 0 0 % Total 9 100 % Contoh pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan penalaan untuk buti nomo 1, dapat dilihat pada lampian 5. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh tingkat kesukaan soal kemampuan komunikasi matematika sebagai beikut: Tabel 9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaan Soal Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Suka 8 1 11,1 % Sedang 1, 3, 4, 6, 7, 9 6 66,7 % 3 Mudah, 5, % Total 9 100% Contoh pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan komunikasi matematika untuk buti nomo 1, dapat dilihat pada lampian 6. 9 Sumana Suapanata, Analisis, hlm. 1. 38

3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Sedangkan hasil pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan menyelesaikan soal ceita pada lampian 18 yaitu sebagai beikut: Tabel 10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaan Soal Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Suka - 0 0 % Sedang, 3, 4, 5, 7 5 71,4 % 3 Mudah 1, 6 8,6 % Total 7 100% Contoh pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan menyelesaikan soal ceita untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 7. d. Analisis Daya Pembeda Dalam penelitian ini tes diujicobakan pada peseta didik yang bejumlah kuang dai 100, sehingga temasuk dalam kelompok kecil. Rumus untuk menentukan daya pembeda soal yaitu: G=C ) C Dengan C ) = ) ( H.0 D ) Keteangan: dan C = ( I.0 D ) D = indeks daya pembeda J = Jumlah peseta tes yang menjawab bena pada kelompok atas K= Jumlah peseta tes yang menjawab bena pada kelompok bawah / F = Sko maksimum tiap soal - ) = Jumlah peseta tes kelompok atas - = Jumlah peseta tes kelompok bawah Untuk soal uaian - ) =- = 7% x N, N adalah jumlah peseta tes. Kiteia Daya Pembeda untuk kedua jenis soal adalah sebagai beikut: 39

0,00 0,0 kategoi soal jelek 0,0 0,40 kategoi soal cukup 0,40 0,70 kategoi soal Baik 0,70 1,00 kategoi soal baik sekali 10 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh daya pembeda soal kemampuan penalaan sebagai beikut: Tabel 11 Hasil Analisis Daya Pembeda Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Jelek 7, 8, % Cukup 1, 5, 6, 9 4 44,4 % 3 Baik, 3, 4 3 33,3 % Total 9 100% Contoh pehitungan daya pembeda soal kemampuan penalaan untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 8. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh daya pembeda soal kemampuan komunikasi matematika sebagai beikut: Tabel 1 Hasil Analisis Daya Pembeda Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Jelek 6, 9, % Cukup 1,, 3, 4, 5, 8 6 66,7 % 3 Baik 7 1 11,1 % Total 9 100% Contoh pehitungan daya pembeda soal kemampuan komunikasi matematika untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 9. 10 Sumana Suapanata, Analisis, hlm. 31-47. 40

3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Sedangkan pehitungan daya pembeda kemampuan menyelesaikan soal ceita pada lampian 18 yaitu sebagai beikut: Tabel 13 Hasil Analisis Daya Pembeda Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Jelek 3, 4, 6 3 4,8 % Cukup 1, 8,6 % 3 Baik 5, 7 8,6 % Total 7 100% Contoh pehitungan daya pembeda kemampuan menyelesaikan soal ceita untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 30. F. Analisis Data Penelitian Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik kuantitatif. Untuk menganalisis data yang telah ada, dipelukan adanya analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai beikut. 1. Analisis Pasyaat (Uji Nomalitas) Uji nomalitas dilakukan untuk mengetahui kenomalan data dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah menggunakan statistik paametik atau non paametik. Analisis yang digunakan untuk menguji nomalitas data adalah uji chi kuadat sebagai beikut: Hipotesis: H o = Data bedistibusi nomal H a = Data tidak bedistibusi nomal Pengujian hipotesis χ = ( Oi Ei Ei k ) i= 1 Keteangan: χ : haga Chi-Kuadat 41

" : fekuensi hasil pengamatan # : fekuensi yang dihaapkan Kiteia yang digunakan H 0 diteima jika χ hitung χ tabel dengan taaf signifikan 5%.. Analisis Uji Hipotesis a. Pesamaan Regesi Sedehana pesamaan egesi linie sedehana, ditentukan dengan umus: 11 LM =N+P Adapun besa nilai a dan b ditentukan dengan umus sebagai beikut: 1 N= ( L)( ) ( )( L) Q ( ) P= Q L ( )( L) Q ( ) b. Kebeatian dan Keliniean Regesi Linie Sedehana Uji keliniean egesi menggunakan umus analisis vaians dengan bantuan tabel beikut: Sumbe Vaiasi Tabel 14 Dafta ANAVA Regesi Linie Sedehana 13 dk JK KT F Total N L L Koefisien (a) Regesi (b a) Sisa 1 1 n- JK (a) JK (b a) JK (S) JK (a) / R =ST(P N) / = ST(/) - S S eg sis 11 Sudjana, Metoda, hlm. 31. 1 Sudjana, Metoda, hlm. 315. 13 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Penebit Alfabeta, 007), hlm. 66. 4

Tuna Cocok Galat Keteangan: k- n-k JK (TC) JK (G) / W* = ST(XY) Z / [ = ST(\) - Z S S TC G JK(T) = L JK(a) = (]) b = ^] ( ^)( ] ) ^ ( ^) JK(b a) = P{ L ( ^)( ]) } JK(S) = JK(T) - JK(a) - JK(b a) JK(G) = a L (]) b ^ JK(TC) = JK(S) - JK(G) Hipotesis: 1) Uji Kebeatian H 0 : koefisien aah egesi tidak beati (b = 0) H a : koefisien aah egesi beati (b 0) Untuk menguji hipotesis dipakai statistik c= 0 def 0 (F hitung ) gg dibandingkan dengan F tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n. Jika F hitung < F tabel maka data bepola linie. 14 ) Uji Linieitas H 0 : egesi linie H a : egesi non-linie Untuk menguji hipotesis dipakai statistik c= 0 hi 0 (F hitung ) j dibandingkan dengan F tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan dk 14 Sugiyono, Statistika, hlm. 73. 43

pembilang (k-) dan dk penyebut (n-k). Jika F hitung < F tabel maka data bepola linie. 15 c. Koefisien Koelasi pada Regesi Linie Sedehana Koefisien koelasi ini dihitung dengan koelasi poduct-moment menggunakan umus: = iy ( X )( Y ) i i i ( X ) n Y { n X i }{ i ( Yi ) } n X i Kiteia koefisien koelasi adalah sebagai beikut: 16 0,00 ; < 0,0 = sangat endah 0,0 ; < 0,40 = endah 0,40 ; < 0,60 = sedang 0,60 ; < 0,80 = tinggi 0,80 ; < 1,00 = sangat tinggi d. Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Besa kecilnya koefisien koelasi dan tingkat keeatan yang sudah dipeoleh tidak memiliki ati apapun sebelum dilakukan pengujian koefisien koelasi. Dengan demikian pengujian koefisien koelasi dilakukan untuk mengetahui beati tidaknya hubungan antaa vaiabelvaiabel yang diteliti hubungannya. Pengujian koefisien koelasi dilakukan dengan langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai beikut: 17 1) Menentukan umusan hipotesis statistik yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu: H 0 : koefisien koelasi tidak signifikan H a : koefisien koelasi signifikan 15 Sugiyono, Statistika, hlm. 74. 16 Riduwan, Dasa-Dasa, hlm. 8. 17 Sambas Ali Muhidin, Maman Abduahman, Analisis Koelasi, Regesi dan Jalu dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 007), hlm. 18. 44

) Menentukan taaf nyata α = 5% dan dk = n-. 3) Menentukan dan menghitung uji statistik yang digunakan dengan umus: t = n 1 4) Membandingkan nilai t yang dipeoleh tehadap nilai ttabel dengan kiteia: jika nilai t hitung ttabel, maka H 0 ditolak. 5) Membuat kesimpulan. e. Koefisien Deteminasi pada Regesi Linie Sedehana Koefisien deteminasi meupakan koefisien yang menyatakan beapa pesen besanya pengauh vaiabel X tehadap Y. Adapun umus yang digunakan sebagai beikut: 18 KP = x 100% Dengan KP = besanya koefisien penentu (diteminan) = koefisien koelasi f. Pesamaan Regesi Linie Ganda Regesi linie ganda dengan dua peubah X 1 dan X pesamaannya adalah sebagai beikut: 19 Y ˆ = a + a X + a X 0 1 1 X 1 = kemampuan penalaan X = kemampuan komunikasi matematika Y = kemampuan menyelesaikan soal ceita Untuk menghitung haga-haga N &,N, dan N dapat menggunakan pesamaan beikut: N & =L N N N = ( )( q ) ( )( q ) ( )( ) ( ) 18 Riduwan, Dasa-Dasa, hlm. 8. 19 Sudjana, Metoda, hlm. 348. 45

N = ( )( q ) ( )( q ) ( )( ) ( ) g. Uji Kebeatian Regesi Linie Ganda Untuk menguji kebeatian egesi linie ganda digunakan umus: 0 = st uvw/y st uvz /({y ) Dengan x1 i yi + a x i yi + + JK... eg = a1 ak xki yi i dan JK ( Y Y ) ˆ es = i Kemudian nilai F hitung dikonsultasikan dengan F tabel. Jika Fhitung F tabel, maka egesi linie ganda beati. Sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka egesi linie ganda tidak beati. h. Koefisien Koelasi Ganda Koefisien koelasi ganda dicai untuk mengetahui sebeapa besa pengauh kemampuan penalaan dan kemampuan komunikasi matematika secaa besama-sama tehadap kemampuan menyelesaikan soal ceita matei pokok himpunan. Adapun untuk mencai nilai koefisien koelasi ganda ini digunakan umus: 1 R JK eg = yi Dengan x1 i yi + a x i yi + + JK... eg = a1 ak xki yi i. Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Ganda c= } /Z (1 } )/(- Z 1) 0 Sudjana, Metoda, hlm. 355. 1 Sudjana, Metoda, hlm. 383. 46

Dengan k yang menyatakan banyaknya vaiabel bebas dan n = banyaknya sampel. Kemudian nilai F hitung dikonsultasikan dengan F tabel dengan α = 5%. Apabila F hitung > F tabel maka koefisien koelasi ganda beati. j. Koefisien Koelasi Pasial Koefisien koelasi pasial adalah koefisien koelasi antaa sebagian dai sejumlah vaiabel apabila hubungan dengan vaiabel lainnya dianggap tetap. Untuk pesamaan egesi ganda di atas hubungannya dengan koefisien koelasi pasial dapat dinyatakan dengan umus beikut. 3 1) Koefisien koelasi pasial antaa X 1 dan Y, dengan menganggap X tetap. y1. Dengan: = y1 ( 1 )( 1 ) y y. y1 = koefisien koelasi antaa Y dan X 1 = koefisien koelasi antaa Y dan X y 1 = koefisien koelasi antaa X 1 dan X 1 1 ) Koefisien koelasi pasial antaa X dan Y, dengan menganggap X 1 tetap. y.1 = Dengan: y ( 1 )( 1 ) y1 y1. y1 = koefisien koelasi antaa Y dan X 1 = koefisien koelasi antaa Y dan X y 1 = koefisien koelasi antaa X 1 dan X 1 1 Sudjana, Metoda, hlm. 385. 3 Sudjana, Metoda, hlm. 386. 47

k. Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Pasial Untuk mengetahui apakah pengauh pengujian signifikan atau tidak, maka pelu diuji dengan uji signifikansi. Untuk koefisien koelasi pasial menggunakan umus: 4 ~= ; R - 3 1 ; R 1) Uji kebeatian antaa X 1 dan Y, dengan menganggap X tetap. ~= ;. - 3 1 (;. ) ) Uji kebeatian antaa X dan Y, dengan menganggap X 1 tetap. ~= ;. - 3 1 (;. ) l. Koefisien Deteminasi Untuk menyatakan besa kecilnya sumbangan suatu vaiabel bebas tehadap vaiabel teikat dapat ditentukan dengan umus koefisien deteminan sebagai beikut: 5 Koefisien deteminasi = ; 100% Bedasakan tiga hipotesis yang dibuat, koefisien deteminansi juga dipecah menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Koefisien deteminasi vaiabel X 1 tehadap Y jika X tetap. (;. ) x 100% ) Koefisien deteminasi vaiabel X tehadap Y jika X 1 tetap. (;. ) x 100% 3) Koefisien deteminasi vaiabel X 1 dan vaiabel X tehadap Y. } x 100% 4 Riduwan, Dasa-Dasa, hlm. 34. 5 Riduwan, Dasa-Dasa, hlm. 8 48