mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS.

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

PENGGEMBOS DAKWAH LEBIH BERBAHAYA DARI AHLI BID AH PARA PENGGEMBOS DAKWAH LEBIH BERBAHAYA DARI AHLI BID AH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB IV ANALISIS. Muqsam bih pada huruf wawu yang pertama pada surah al-ti>n ayat 1-3:

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB I PENDAHULUAN. ciptaannya yakni manusia. Manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI SMP HASANUDDIN 7 SEMARANG SKRIPSI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup, dan di antara

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah tampak cukup pesat, terutama di kota-kota besar. (TPA), Taman Kanak-Kanak Al Qur an (TKA), Madrasah Diniyah,

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

TOLERANSI BERAGAMA MENURUT PANDANGAN HAMKA DAN NURCHOLISH MADJID

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8).

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA (STUDI ANALISIS TERHADAP TAFSIR Q.S. AT-TAHRIM AYAT 6)

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB IV. A. Analisis Fiqh Siya>sah Terhadap Kewenangan Badan Intelijen Negara Menurut UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara

Dampak Buruk. Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-qahthani. Publication : 1437 H_2016 M. DAMPAK BURUK dan BAHAYA NIFAK*

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

Post

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

)ر واه ابن ماجو( BAB I PENDAHULUAN

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab suci al-qur an sebagai pedoman hidup umat manusia yang haqiqi senantiasa memberikan kontribusi monumental dalam setiap lini kehidupan, selain itu juga al-qur an tidak menjadikan dirinya sebagai pengganti usaha manusia, akan tetapi pendorong dan pemandu, demi berperannya manusia secara positif dalam berbagai kehidupan.1 Akhir-akhir ini gelora jihad terutama di kalangan para pemuda makin semarak. Berbagai macam slogan baik secara lisan atau tulisan tersebar dimana-mana. Fenomena ini di satu sisi memang menandakan adanya perkembangan positif dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya yang mana seseorang harus sembunyi-sembunyi dalam menyebarkan ajaran tentang jihad. Namun perlu diimbangi dengan kesadaran bahwa amaliah jihadiyah bukanlah suatu amalan yang mudah laksana membalikkan telapak tangan. Jihad bukanlah sesuatu baru bagi kalangan umat Islam, sebab pada masa Nabi Muhammad SAW fenomena ini sudah menjadi bagian dari ajaran Islam yang sangat penting. Seruan jihad pun bukan sekedar perintah Nabi melainkan sebuah perintah yang haq termaktub dalam al-qur an. Tentu saja fenomena jihad pada masa lalu berbeda dengan konsep jihad yang selazimnya diimplementasikan pada zaman sekarang ini. Pada masa lalu jihad bukanlah untuk mengalahkan dan menghancurkan musuh melainkan sekedar untuk membela menyerang diri (self-defence) secara agresif, dan tidak dan satu pun dimaksudkan untuk memenangkan pertempuran dengan mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2 1 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Cet. III, Jakarta, PT Mizan Pustaka, 2009, hlm. 383. 2 M. Agus Nuryatno, Islam Teologi Pembebasan dan Kesetaraan Gender, Yogyakarta, UII Press, 2001, hlm. 5 1

Selama ini terdapat anggapan yang salah di dalam masyarakat yang menyamakan jihad dengan terorisme. Kekeliruan pemahaman ini bisa saja disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Islam, tetapi tidak tertutup kemungkinan karena sebagian muslim justru melakukan jihad melalui aksi-aksi terorisme. Padahal jihad dalam arti yang lebih luas bukan hanya mengedepankan kekuatan dan kekuasaan saja, melainkan bersungguhsungguh dan bekerja keras dalam menjalankan serta mengamalkan ajaran agama Islam juga bisa diartikan dengan jihad, dan antara jihad terorisme jelas terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Ini berarti ada perbedaan pemahaman dalam memahami aksi khususnya jihad yang mereka lakukan, bahkan mereka yang dianggap ulamapun berbeda dalam memberi komentar tentang mereka. Kalau kita runtut orang seperti Usamah bin Laden begitu juga Imam Samudra, mereka lakukan itu karena salah dalam memahami kandungan al-qur an, ada yang memahami definisi jihad adalah perang. Juga ada yang memahami bersungguh-sungguh seperti pada Surat al-furqon Ayat 52 sebagai berikut : ف ل ت ط ع ال كاف رين وج ريا اه د ه م ب ه ج ه ادا كب Artinya : Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir dan berjihadlah terhadap mereka dengannya (yaitu dengan alqur an) dengan jihad yang besar. (QS. al-furqon : 52).3 Dalam surat ini jihad tidak diartikan perang, para ulama sepakat bahwa arti jihad dalam surat ini adalah jihad dengan al-qur an. Sedang dalam QS. at-taubah : 73 adalah : ي أ ي ها الن ني واغ ل ظ ع ل ي ه م و مأ واه م ج هن من اف ق س ال مصري ب جاهد ال ك ف ار وال م وبئ Artinya : Wahai Nabi! Jihadilah kafir-kafir dan munafik-munafik itu, dan berlaku gagahlah terhadap mereka. Sedang tempat pulang mereka adalah jahannam dan itulah yang seburuk-buruk kesudahan. (QS. at-taubah : 73)4 3 Al-Qur an Surat al-furqon ayat 52, Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan terjemahnya, Semarang, CV. Toha Putra, 1996, hlm. 54. 4 Al-Qur an Surat at-taubah ayat 73, Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan terjemahnya, Semarang, CV. Toha Putra, 1996, hlm. 158. 2

Abdullah Azzam dan KH. Bisri Mustofa mendefinisikan ayat ini dengan perang5, sedangkan M. Quraish Shihab mengartikan ayat ini dengan perjuangan melawan hawa nafsu dan setan6. Dalam hal ini ada perbedaan sehingga penulis tertarik untuk mengulas makna jihad beserta konsepnya. B. Fokus Penelitian Berdasarkan judul di atas, maka dalam penelitian ini akan dibahas tentang penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang konsep jihad yang merupakan salah seorang ulama yang handal pada masanya. KH. Bisri Mustofa juga memiliki corak pemikiran yang berbeda dengan pemikir-pemikir lain. Sebab disamping KH. Bisri Mustofa memiliki wawasan yang luas tentang Islam, dirinya juga seorang intelektual Muslim yang mempunyai pengetahuan mendalam dalam bidang Tafsir, Ushul Fiqh juga seorang pengarang yang produktif. Sehingga dalam menguraikan konsep jihad akan terasa pengaruhpengaruh dari bidang-bidang ilmunya tersebut. Hal ini membuat pembahasannya lebih dinamis dan kontekstual sesuai dengan kehidupan sosial. Disini penulis lebih memfokuskan pada penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang konsep jihad dalam Tafsir Al-Ibriz. C. Rumusan Masalah Bagaimana pandangan KH. Bisri Mustofa tentang jihad dalam Tafsir AlIbriz? Bagaimana implementasi ayat-ayat jihad menurut KH. Bisri Mustofa dalam kehidupan beragama? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui eksplorasi penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang jihad dalam Tafsir Al-Ibriz. Untuk mengetahui implementasi ayat-ayat jihad menurut KH. Bisri Mustofa dalam kehidupan beragama. 5 Bisri Mustofa, Tafsir Al-Ibriz, Kudus, Percetakan Menara Kudus, t.t., hlm. 553. M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur an, Tafsir Maudhu atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung, Mizan, 1998, hlm. 507. 6 3

E. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi khazanah dan ikut memperluas wacana keilmuan, khususnya di dalam dunia Islam dan menambah informasi mengenai eksplorasi penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang konsep jihad dan implementasiya. b. Diharapkan dapat memperkaya khazanah karya tulis ilmiah yang telah ada serta bisa menjadi salah satu acuan untuk penelitian selanjutnya. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu informasi sekaligus pertimbangan bagi semua pihak yang membutuhkan pengetahuan mengenai eksplorasi penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang konsep jihad dan implementasinya. b. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan penelitian yang sejenis. F. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika pembahasan ini merupakan rangkaian pembahasan yang termuat dan tercakup dalam isi di dalam penelitian, di mana antara satu bab dengan yang lain saling berkaitan sebagai satuan yang utuh. Sistematika ini merupakan deskripsi sepintas yang mencerminkan urutan bahasan dari setiap bab. Agar penelitian ini dapat disusun dengan teratur, maka dalam pembahasan ini akan digunakan sistematika sebagai berikut Bab Pertama adalah Pendahuluan pada bab : ini mencakup tentang latarbelakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab Kedua berisi Kajian Teori pada bab ini diuraikan tentang pengertian jihad, Jihad dalam al-qur an, ayat-ayat tentang jihad serta asbabun nuzulnya, 4

dan menurut pandangan para mufassir terhadap jihad serta kajian tentang jihad dan radikalisme. Bab Ketiga mencakup Metode Penelitian pada bab ini dijelaskan mengenai beberapa metode seperti jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Bab Keempat berisi Pembahasan pada bab ini dijelaskan mengenai biografi dan karya KH. Bisri Mustofa, Tafsir Al-Ibriz dan karakteristiknya, makna dan konsepsi jihad menurut Bisri Mustofa serta implementasi ayat-ayat jihad dalam kehidupan beragama serta analisis ayat jihad menurut KH. Bisri Mustofa dalam Tafsir Al-Ibriz. Bab Kelima adalah Penutup Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan dan berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 5