KAJIAN AWAL PEMBUATAN FILM PLASTIK (BAHAN PLASTIK PENGEMAS) DARI PATI BATANG UBI KAYU

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP SIFAT MEKANIK FILM PLASTIK BIODEGRADASI DARI PATI KULIT SINGKONG

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

SINTESIS PLASTIK BIODEGRADABLE AMILUM BIJI DURIAN DENGAN GLISEROL SEBAGAI PENAMBAH ELASTISITAS (PLASTICIZER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN GULA JAGUNG TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLYPROPYLENE BEKAS DAN PATI SAGU

PENGARUH BERAT PATI DAN VOLUME PLASTICIZER GLISEROL TERHADAP KARAKTERISTIK FILM PLASTIK PATI KENTANG SKRIPSI

PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI SINGKONG SEBAGAI PENGEMAS MAKANAN

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

MODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER

Kata Kunci : styrofoam, polistyren, polistyren tersulfonasi, amilosa, polibled

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI CAMPURAN TEPUNG TAPIOKA, KITOSAN, DAN EKSTRAK JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN PEMLASTIS GLISERIN SKRIPSI

TESIS OLEH : NOVIE HAIRANI /TK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI ABDUL AZIS TANJUNG Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

STUDI PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PEWARNA DAN RASA SECANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

3. Metodologi Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP SIFAT KEKUATAN TARIK DAN PEMANJANGAN SAAT PUTUS BIOPLASTIK DARI PATI UMBI TALAS

Indonesian Journal of Chemical Science

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PENINGKATAN KARAKTERISTIK MEKANIK DAN FISIK BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR PATI SORGUM DAN SERBUK BATANG SORGUM. Fitria Yenda Elpita 1) dan Yuli Darni 1)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SINTESIS BIOPLASTIK DARI KITOSAN-PATI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PENAMBAHAN ZAT ADITIF

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

Hubungan Gugus Fungsi Plastik Biodegradabel Metil Akrilat dan Pati Garut Terhadap Sifat Mekaniknya

SINTESA PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI SAGU DENGAN GLISEROL DAN SORBITOL SEBAGAI PLASTICIZER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4 Hasil dan pembahasan

LAMPIRAN. 3). 94% Resin, 3% Serat Pelepah Salak, dan 3% Serat Glass. 4). 94% Resin, 4% Serat Pelepah Salak, dan 2% Serat Glass.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

PENGARUH FORMULASI PATI SINGKONG SELULOSA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN HIDROFOBISITAS PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN DAN JENIS IMPELLER TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI VARIASI PATI SUKUN (Artocarpus altilis) DAN KITOSAN MENGGUNAKAN PLASTISIZER GLISEROL SKRIPSI OLEH:

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A DATA PENELITIAN

PENGARUH MASSA GLISEROL TERHADAP TITIK LELEH PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI UBI KAYU

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI CAMPURAN TEPUNG TAPIOKA, KITOSAN, GLISEROL DAN EKSTRAK KULIT SEMANGKA(

Pembuatan Film Bioplastik Dari Biji Nangka Dan Kulit Kacang Tanah Dengan Penambahan Gliserol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. konsumsi masyarakat, khususnya untuk plastik kemasan. Berdasarkan data

DEGRADASI GLISEROL MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

Indo. J. Chem. Sci. 2 (3) (2013) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH WAKTU SIMPAN FILM PLASTIK BIODEGRADASI DARI PATI KULIT SINGKONG TERHADAP SIFAT MEKANIKALNYA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

ANALISIS KADAR GLUKOSA PADA BIOMASSA BONGGOL PISANG MELALUI PAPARAN RADIASI MATAHARI, GELOMBANG MIKRO, DAN HIDROLISIS ASAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN PLASTICIZER SORBITOL TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA BIOPLASTIK DARI PATI BIJI ALPUKAT (Persea americana mill) SKRIPSI

PEMANFAATAN SERAT UMBI GANYONG DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SINGKONG

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GELATIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN TEREFTALAT BEKAS DAN PATI SAGU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

Pembuatan dan Pengujian Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbasis Tepung Biji Durian

Oleh: Mei Sulis Setyowati Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Endah Mutiara Marhaeni Putri, M.Si

3 Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

Oleh: UTARI AGUSTINA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI JAGUNG SKRIPSI ENDANG WIBIYANA NIM

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 9 No. 2 Februari 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

PENGGUNAAN POLIESTER AMIDA PADA BIOPLASTIK PROTEIN KEDELAI DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI TAHU DENGAN GLISEROL SEBAGAI BAHAN PEMLASTIS TESIS OLEH

Transkripsi:

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, No. (Maret 24) KAJIAN AWAL PEMBUATAN FILM PLASTIK (BAHAN PLASTIK PENGEMAS) DARI PATI BATANG UBI KAYU Abstrak Harrison Situmorang, M. Hendra S. Ginting Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU Medan, Indonesia Email: harrison.stmr@gmail.com Film plastik pati dibuat dari pati batang ubi kayu dengan menggunakan gliserol sebagai pemlastis dan asam asetat sebagai katalis yang digelatinasi pada suhu 7 C selama menit. Berat pati, volume air, volume gliserol, dan volume asam asetat divariasikan. Hasil analisa kekuatan tarik dan pemanjangan saat putus menunjukkan bahwa variasi volume asam asetat 3 ml (3: w/w) dan variasi volume gliserol 2 ml (:4 w/w) merupakan kondisi variasi terbaik. Sementara pada variasi volume air, nilai kekuatan tarik berbanding terbalik dengan pemanjangan saat putus. Pada analisa FTIR ditemukan bahwa spectrum α-,6 glikosidik ( cm - ) menghilang sebagai efek kehadiran asam asetat, sementara spektrum α-,4 glikosidik, C-O-H, C=O, dan OH bergeser sebagai efek dari proses plastisasi. Kata kunci : pati batang ubi kayu, gliserol, asam asetat, termoplastik pati Abstract Starch plastic films made from cassava stem starch by using glycerol as plasticizer and acetic acid as a catalyst gelatinized at 7 C for minutes. Starch weight, water volume, glycerol volume, and acetic acid volume were varied. The variation conditions of 3 ml of acetic acid volume (3: w/w) and 2 ml of glycerol volume (:4 w/w) gave the best of tensile strength and elongation at break analysis. While at water volume variation, the tensile strength value is inversely proportional to the elongation at break. In FTIR analysis found that α-,6 glycosidic ( cm - ) spectrum disappears as the effect of acetic acid presence, while the spectrum of α-,4 glycosidic, COH, C=O, and OH shifted as the plasticization effect. Keywords: cassava stems starch, glycerol, acetic acid, thermoplastic starch Pendahuluan Ada sekitar 34 juta ton plastik per tahun diproduksi oleh industri plastik dunia dan sekitar 4% nya dibuang ke tempat penimbunan sampah yang kapasitasnya juga terbatas. Sementara itu kebutuhan plastik 22 juta penduduk Indonesia pada tahun 23 mencapai sekitar juta ton sedangkan kemampuan pemerintah mengolah sampah hanya 2 3% [7]. Sejalan dengan itu, upaya untuk mengurangi pembuangan produk plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kualitas lingkungan, maka perlu dicari bahan baku plastik alternatif yang dapat terurai secara alami oleh lingkungan. Ubi kayu merupakan bahan baku alami untuk membuat film plastik. Hal ini dapat menjadi solusi permasalahan lingkungan sekaligus produk alternatif pengganti plastik sintetik yang berbahan baku petrokimia. Oleh karena itu pemanfaatan bahan baku ubi kayu dapat menyaingi keberadaan plastik sintesis. Terlebih lagi plastik kemasan makanan yang sangat beresiko dengan aspek kesehatan. Peneliti terdahulu mengenai plastik biodegradabel dari ubi kayu telah banyak dilakukan, namun belum ada peneliti yang memanfaatkan pati dari batang ubi kayu sebagai bahan baku dalam pembuatan film plastik. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membuat film plastik dari pati batang ubi kayu sebagai bahan dasar pembuatan film plastik. Teori Pati adalah polimer semi-kristal yang tidak akan melebur secara tradisional menjadi fasa cair. Kristal pati mengandung 9- % w/w kandungan air. Karakteristik unik yang dimiliki oleh pati adalah sifat proses termalnya lebih kompleks dari polimer konvensional karena banyaknya reaksi fisika dan reaksi kimia yang terlibat sepanjang proses. Contoh fenomena yang terjadi selama proses berlangsung seperti : difusi air, pembesaran granula, gelatinasi, dekomposisi, mendidih, dan mengkristal. Mengkristal merupakan bagian terpenting, karena proses inilah yang menunjukkan konversi pati menjadi thermolastik []. Pati 27

Pemanjangan saat Putus (%) Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, No. (Maret 24) merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Struktur amilosa merupakan struktur lurus dengan ikatan α-(,4)-glikosidik. Amilopektin terdiri dari struktur bercabang dengan ikatan α-(,4)-glikosidik dan titik percabangan amilopektin merupakan ikatan α- (,6) glikosidik [4]. Metodologi Penelitian Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah batang ubi kayu, asam asetat, gliserol, air, dan NaOH. Alat utama yang digunakan adalah beaker glass sebagai wadah pembuatan film plastik, kaca akrilik sebagai cetakan film plastik, dan timbangan digital untuk mengukur massa pati dan film plastik. Pembuatan Film Plastik (bahan plastik pengemas) dari pati batang ubi kayu Masukkan gr serbuk pati ubi kayu, ml air, dan 3 ml CH 3 COOH glasial ke dalam beaker gelas. Diaduk sampai homogen, lalu ditambahkan gliserol sebanyak 2 ml dan diaduk lagi. Larutan kemudian dipanaskan pada hot plate dengan suhu 7 C selama menit. Untuk menghindari keasaman pada gelatin yang terbentuk ditambahkan NaOH, M hingga ph gelatin netral. Gelatin dituang ke dalam cetakan dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Hasil dan Pembahasan Pengaruh berat pati terhadap sifat kekuatan tarik (σ T ) dan pemanjangan saat putus (ε) film plastik 2. 2......9.742.942 2.67 8 gram gram 2 gram 4 gram Berat Pati (gr) Gambar. Pengaruh Berat Pati terhadap Kekuatan Tarik Film Plastik Pengaruh berat pati terhadap sifat kekuatan tarik film plastik terlihat pada gambar. Pengaruh berat pati terhadap pemanjangan saat putus film plastik terlihat pada gambar 2. pada variasi berat pati 4 gr yaitu 2,67 MPa dan terendah pada variasi 8 gr pati yaitu sebesar,9 MPa. Nilai pemanjangan saat putus ratarata tertinggi diperoleh pada penambahan pati 8 gr yaitu 34, %. Pertambahan berat pati mengakibatkan meningkatnya nilai kekuatan tarik film plastik dan menurunnya pemanjangan saat putus film plastik. Hal ini disebabkan pada konsentrasi yang tinggi, pati batang ubi kayu sebagai penyusun film plastik dibentuk semakin banyak berikatan sehingga menyebabkan plastik semakin kuat, akan tetapi perbandingan % berat air, gliserol dan asam asetat semakin kecil yang mengakibatkan pemanjangan saat putus film plastik rendah []. 3 2 34. 33.22 32.922 27.989 8 gram gram 2 gram 4 gram Berat Pati (gr) Gambar 2. Pengaruh Berat Pati terhadap Pengaruh volume air terhadap sifat kekuatan tarik (σ T ) dan pemanjangan saat putus (ε) film plastik Pengaruh volume air terhadap sifat kekuatan tarik film plastik terlihat pada gambar 3. Pengaruh volume air terhadap pemanjangan saat putus film plastik terlihat pada gambar 4. pada variasi volume air 2 ml yaitu 2,8 MPa dan terendah pada 4 ml air sebesar,88 MPa. Pemanjangan saat putus film plastik tertinggi diperoleh pada variasi volume air 4 ml yaitu sebesar 37,4 %. Bertambahnya volume air mengakibatkan menurunnya nilai kekuatan tarik film plastik dan meningkatnya pemanjangan saat putus film plastik. Hal ini disebabkan karena ikatan glikosidik plastik telah digantikan oleh ikatan hidrogen pada air yang kekuatannya lebih 28

Pemanjangan saat Putus (%) Pemanjangan saat Putus (%) Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, No. (Maret 24) lemah sehingga menyebabkan menurunnya nilai kekuatan tarik film plastik, akan tetapi pemanjangan saat putus film plastik meningkat karena air juga berfungsi sebagai pemlastis []. 3 2. 2.. 2.8.747.364.889 Volume air (ml) Gambar 3. Pengaruh volume air terhadap kekuatan tarik film plastik 38 37 36 34 33 32 3 2 ml ml 3 ml 4 ml 33.86 34.9.644 37.4 2 ml ml 3 ml 4 ml Volume air (ml) Gambar 4. Pengaruh Volume Air terhadap Pengaruh volume gliserol terhadap sifat kekuatan tarik (σ T ) dan pemanjangan saat putus (ε) film plastik Pengaruh volume air terhadap sifat kekuatan tarik film plastik terlihat pada gambar. Pengaruh volume air terhadap pemanjangan saat putus film plastik terlihat pada gambar 6. pada variasi volume air 2 ml yaitu 2,8 MPa dan terendah pada 4 ml air sebesar,88 MPa. Pemanjangan saat putus film plastik tertinggi diperoleh pada variasi volume air 4 ml yaitu sebesar 37,4 %. Bertambahnya volume air mengakibatkan menurunnya nilai kekuatan tarik film plastik dan meningkatnya pemanjangan saat putus film plastik. Hal ini disebabkan karena ikatan glikosidik pada plastik mampu digantikan oleh air dengan ikatan hidrogen yang kekuatannya lebih lemah sehingga menyebabkan menurunnya nilai kekuatan tarik film plastik, akan tetapi air juga berfungsi sebagai pemlastis yang mengakibatkan pemanjangan saat putus film plastik meningkat. Hal yang sama juga ditunjukkan pada penelitian Leon Janssen, dkk yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kandungan pati maka kekuatan tarik plastik akan semakin besar akan tetapi nilai pemanjangan saat putus film plastik tersebut akan semakin rendah karena rantai ikatan film plastik semakin renggang []..8.6.4.2.8.6.4.2.662.836.82 Gambar. Pengaruh Volume Gliserol terhadap Kekuatan Tarik Film Plastik 4 4 3 2 ml 2 ml 4 ml 6 ml Volume gliserol (ml) 34.944 4.33 29.333 ml 2 ml 4 ml 6 ml Volume gliserol (ml) Gambar 6. Pengaruh Volume Gliserol terhadap Pengaruh volume asam asetat terhadap sifat kekuatan tarik (σ T ) dan pemanjangan saat putus (ε) film plastik Pengaruh volume asam asetat terhadap sifat kekuatan tarik film plastik terlihat pada 29

Pemanjangan saat Putus (%) Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, No. (Maret 24) gambar 7. Pengaruh volume asam asetat terhadap pemanjangan saat putus film plastik terlihat pada gambar 8. Asam asetat berfungsi sebagai katalis yang memutuskan ikatan,4 glikosidik pada amilum dan,4 glikosidik serta,6 glikosidik pada amilopektin [8]. Kekuatan tarik film plastik tertinggi (,64 MPa) dan nilai pemanjangan saat putus tertinggi (34,72 %) diperoleh pada volume asam asetat 3 ml. Bertambahnya volume asam asetat hingga 3 ml mengakibatkan meningkatnya nilai kekuatan tarik dan pemanjangan saat putus film plastik. Hal ini disebabkan karena semakin banyak volume asam asetat yang digunakan maka semakin banyak ikatan,6-glikosidik pada amilopektin yang terputus menghasilkan amilosa yang berikatan linier heliks..8.6.4.2.8.6.4.2.24.64.48 Gambar 7. Pengaruh Volume Asam Asetat terhadap Kekuatan Tarik Film Plastik 4 3 ml ml 3 ml ml Volume asam asetat (ml) 24.9 34.722 23.78 Hal ini menyebabkan kekuatan tarik dari film plastik semakin besar karena semakin banyak amilum yang terbentuk [3], dan nilai pemanjangan saat putus dari film plastik tersebut juga semakin besar akibat formasi heliks pada amilum [2]. Jika penambahan volume asam asetat dilanjutkan lagi hingga ml, kekuatan tarik dan pemanjangan saat putus film plastik menjadi menurun [2]. Hal ini disebabkan karena apabila ikatan percaba-ngan (,6 glikosidik) telah habis, maka asam asetat justru akan memutus rantai linier (,4 glikosidik) membentuk rantai heliks amilum yang lebih pendek [3]. Analisa FTIR (Fourier Transform Infrared) Analisa ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan gugus fungsi yang terdapat pada pati batang ubi kayu dan film plastik. Uji FTIR dilakukan dengan Shimadju IRPrestidge-2. Dengan tepung KBr, spectra dilakukan sebanyak 4 pemindaian antara 4-4 cm - dengan resolusi 6 cm -. Kehadiran asam asetat menyebabkan putusnya rantai percabangan amilopektin yaitu gugus α-,6 glikosidik ( cm - ) pada film plastik, dan menyisakan rantai linier heliks amilum yang mempunyai gugus α-,4 glikosidik (8 cm - ). Kehadiran gliserol menyebabkan bergesernya spektrum gugus fungsi seperti N^H (763 cm - menjadi 786 cm - ), α-,4 glikosidik (8 cm - menjadi 8 cm - ), C-O-H (49 cm - menjadi 72 cm - ), C=O (643 cm - menjadi 68 cm - ), C-H (293 cm - menjadi 2962 cm - ), dan OH (3379 cm - menjadi 2 cm - ). Dalam pembuatan film plastik, terjadi proses kimia. Hal ini ditunjukkan dengan hilangnya gugus fungsi seperti CH 2 OH dan α-,6 glikosidik serta munculnya gugus baru seperti CH 2, dan gugus CH n [6]. 2 ml ml 3 ml ml Volume asam asetat (ml) Gambar 8. Pengaruh Volume Asam Asetat terhadap 3

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, No. (Maret 24) Gambar 9. Grafik Uji FT-IR Pati Batang Ubi Kayu dan Film Plastik Kesimpulan. Semakin besar berat pati yang digunakan maka nilai kekuatan tarik dan daya serap air film plastik yang dihasilkan semakin besar, akan tetapi nilai pemanjangan saat putusnya semakin kecil. 2. Semakin banyak volume air yang digunakan maka nilai kekuatan tarik dan daya serap air film plastik yang dihasilkan semakin kecil, akan tetapi nilai pemanjangan saat putusnya semakin besar. 3. Kekuatan tarik maksimum (,64 MPa) dan pemanjangan saat putus maksimum (34,722 %) diperoleh pada penambahan asam asetat 3 ml (3: w/w), begitu juga daya serap air film plastik yang dihasilkan semakin besar seiring penambahan asam asetat. 4. Kekuatan tarik maksimum (,662 MPa) diperoleh pada penambahan gliserol sebanyak 2 ml (:4 w/w), akan tetapi pemanjangan saat putus maksimum (4,33 %) diperoleh pada penambahan gliserol 4 ml (:2 w/w), sementara daya serap air film plastik yang dihasilkan semakin besar seiring penambahan gliserol. [4] Kellerhals, et al., Transcrystallization in Mcl-PHAs/Cellulose Whisker Composites, Macromolecules, 32, 999, p.7396 74. [] Leon Janssen et al., Thermoplastic Starch. Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim-Germany, 29, p.. [6] Silverstein et al., Spectrometric Identification of Organic Compounds, 6th ed., John Wiley and Sons, New York, 998. [7] Syamsir, Plastik dari Senyawa Limonin, http://thekebun.wordpress.com, 28, diakses pada 8 Oktober 22. [8] Yulia Gladyshko, Extraction of Hemicelluloses by Acid Catalyzed Hydrolysis, Saimaa University of Applied Sciences, Imatra, 2. Daftar Pustaka [] Cui SW, Food Carbohydrates Chemistry Physical Properties and Application, Boca Raton, CRC Press, Taylor & Francis Group,, p.39-. [2] David K. Platt, Biodegradable Polymers Market Report, Rapra Technology, Shawbury, United Kingdom, 26. [3] James N. BeMiller, et al., Starch Chemistry and Technology (3rd ed.), Academic Press, p. 39. 3