APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN SPARE PARTS SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKKAN LOKASI UMAH MAKAN YANG STRATEGIS MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS PADA UD. NUSANTARA JAYA SAMARINDA

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

BAB I PENDAHULUAN. Tembakau Deli (Jacobus Nienhuys Deli Maatschappij) adalah Salah satu

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

P2 Pengantar Sistem Penunjang Keputusan

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN)

STMIK WIDYA CIPTA DHARMA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

STMIK WIDYA CIPTA DHARMA SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ]

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI DATA MINING DALAM PENERIMAAN KARYAWAN BARU DENGAN METODE DECISION TREE DI BENDESA HOTEL

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Rici Efrianda ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

P1 Sistem Penunjang Keputusan (TIF49) Pengantar (RPKPS) A. Sidiq P.

STMIK POTENSI UTAMA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN PINJAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PADA KOPDIT CU HARAPAN KITA

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1( )

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI SERVICE DAN PENJUALAN SPARE PARTS PADA BENGKEL RACHMAT MOTOR IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

KAJIAN PEMILIHAN SOFTWARE DESAIN GRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE AHP STUDI KASUS SMK MUHAMMADIYAH 9

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN

MODEL MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN PENERIMA PINJAMAN

Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank Rakyat Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE EOQ ( ECONOMIC ORDER QUANTITY ) DI SENTRA PRODUKSI KRUPUK KABUPATEN KEDIRI

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM STUDI S1 DI LPKIA MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH

DECISION SUPPORT SYSTEM PEMANFAATAN SURPLUS AIR DENGAN METODE ANALLYTIC HIERARKHI PROCESS (AHP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan alternatif-alternatif solusi yang terbaik. menentukan alternatif, diperlukan data-data yang akurat untuk mendukung

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM137

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN BAYI SEHAT DI RSI KALIMASADA BANTUL. Naskah Publikasi. diajukan oleh Tri Wahyu Ari Wijaya

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

P11 AHP. A. Sidiq P.

Muhammad Yudin Ritonga ( )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

P6 Arsitektur SPK. SQ

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang menghilangkan batas, waktu,

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KOMODITI UNGGULAN PADA DAERAH PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMBERIAN KREDIT

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMK N I DEMAK DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU DI PT. MITRA JAVA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE PERFORMANCE INDEX

Pemilihan Tanaman Pangan Unggulan Kotamadya Cilegon Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)

APLIKASI PENGOLAHAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI PADA TVRI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN METODE AGEN CERDAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penilaian Kelayakan Usaha...

P6 Arsitektur SPK. SQ

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2008/2009

Rudi Hartoyo ( )

Transkripsi:

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN SPARE PARTS SAMARINDA Heny Pratiwi 1), Ekawati Yulsilviana 2), Siti Qomariah 3) 1,3) Teknik Informatika STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda Jl. M.Yamin No. 25 Samarinda 2) Manajemen Informatika STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda Jl. M.Yamin No. 25 Samarinda email : henypratiwi@gmail.com 1) Abstrak Dalam menentukan suatu keputusan penjualan, biasanya perusahaan menggunakan keputusan dari pimpinan perusahaan berdasarkan track record dari customer tersebut. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah timbul rasa keragu-raguan dalam menentukan keputusan karena data-data yang mendukung keputusan penjualan belum lengkap seperti data customer, data piutang dan data penjualan, lalu adanya kesulitan untuk menentukan kualitas customer, waktu pembayaran piutang dari customer serta keuntungan penjualan sehingga dapat menghasilkan prediksi dan keputusan penjualan yang kurang tepat. Aplikasi sistem pendukung keputusan penjualan spare parts ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Aplikasi ini memberikan suatu keputusan diterima atau ditolaknya suatu penjualan spare parts kepada customer beserta alasan-alasannya. Namun, untuk lebih meyakinkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan penjualan, maka dibuat laporan track record piutang, grafik keputusan penjualan, grafik track record piutang, surat keputusan penjualan kepada customer dan surat keputusan penjualan kepada manajemen. Dengan aplikasi ini maka, pimpinan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan penjualan yang tepat dan bermutu. Aplikasi Sistem pendukung keputusan penjualan pada perusahaan spare parts ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan database MS. Access 2003. Kata kunci : Pendukung Keputusan, Penjualan, Analytical Hierarchy Process (AHP) 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang ada. Dalam era globalisasi, bisnis tidak bisa dijalankan hanya dengan mengandalkan cara-cara konvensional. Harus dipikirkan suatu strategi baru agar bisnis tersebut mampu bersaing dengan bisnis lainnya. Dalam menentukan keputusan suatu penjualan spare parts, perusahaan menggunakan keputusan dari pimpinan perusahaan berdasarkan track record dari customer tersebut. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah timbul rasa keragu-raguan dalam menentukan keputusan suatu penjualan karena data-data atau fakta-fakta yang mendukung keputusan penjualan belum lengkap seperti data customer, data piutang dan data penjualan, lalu adanya kesulitan untuk menentukan kualitas customer, waktu pembayaran piutang serta keuntungan penjualan sehingga dapat menghasilkan prediksi dan keputusan penjualan yang kurang tepat. Untuk membantu pihak manajemen agar dapat mengatasi kesulitan dalam mengambil keputusan karena adanya beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi antara lain, kriteria pertama adalah kualitas customer yang terdiri dari tiga parameter yaitu bonafide, non bonafide dan loose bonafide, selanjutnya untuk menentukan kualitas customer tersebut diperlukan subsub parameter antara lain mendapatkan pengakuan, kepercayaan dan dukungan dari rekan-rekan bisnis, masyarakat dan pemerintah. Kriteria kedua adalah waktu pembayaran piutang dari customer dan kriteria terakhir adalah keuntungan penjualan. Berdasarkan ketiga kriteria tersebut, penulis membuat Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Pada Perusahaan Spare Parts Samarinda. Pada sistem tersebut disediakan fasilitas untuk melakukan analisis yang didasarkan pada keadaan bisnis yang sedang berjalan yang digabungkan dengan data-data dari luar perusahaan dan data privat dari pengambil keputusan sehingga proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku bisnis menjadi lebih berkualitas. 2. Ruang Lingkup Pembahasan Pada penelitian ini, penulis membatasi masalah hanya pada pembahasan : 1. Input 1. Input Kualitas Customer, yang terdiri dari a. Bonafide b. Non Bonafide c. Loose Bonafide 2. Input Data Waktu Pembayaran Piutang 3. Input Data Penjualan 2. Proses 1. Proses Penentuan Kualitas Customer 2. Proses Waktu Pembayaran Piutang 09-45

3. Proses Keuntungan Penjualan 4. Proses Penentuan Keputusan Penjualan Spare Parts 5. Proses Laporan 3. Output Output yang dihasilkan dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Pada Perusahaan Spare Parts Samarinda adalah memberikan keputusan diterima atau ditolaknya suatu penjualan spare parts kepada customer beserta alasanalasannya. Namun, untuk lebih meyakinkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan penjualan spare parts, maka akan dibuat laporan dan grafik sebagai berikut : 1. Laporan Track Record Piutang. 2. Grafik Keputusan Penjualan. 3. Grafik Track Record Piutang. 4. Laporan Keputusan Diterima atau Ditolaknya Suatu Penjualan Spare Parts Kepada Customer dan Manajemen Beserta Alasan- Alasannya. 2. Tinjauan Pustaka Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menurut Sudiyantoro (2005), Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System merupakan sebuah alat bantu yang menggunakan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. Sistem Pendukung Keputusan ini digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. [2]. Sedangkan, menurut Kusrini (2007), Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, permodelan dan pemanipulasian data. [1] Menurut Turban (20 05), Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah : a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur. b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. d. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah. e. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbedabeda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis. [3]. Analytical Hierarchy Process (AHP), menurut Kusrini (2007), Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama Analytical Hierarchy Process adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarkhi memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarkhi. Analytical Hierarchy Process memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan yaitu dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. [1] Komponen-komponen dalam Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menurut Sudiyantoro (2005), Komponen -komponen dalam SPK meliputi 8 (delapan) bagian [2], yaitu : 1. Hardware Resourches 2. Software Resourches 3. Sumber Data 4. Sumber Model 5. Sumber Daya Manusia 6. Model Sistem Pendukung Keputusan 7. Electronic Spreadsheet 8. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok 3. Metode Penelitian Model Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan penulis gambarkan dengan menggunakan Kriteria dan parameter yang ada, yaitu : Kriteria Yang Digunakan Dalam Sistem Berdasarkan analisa kebutuhan, maka diperlukan pembobotan penilaian terhadap kriteria-kriteria yang akan dinilai seperti yang dapat dilihat pada tabel 1 Kriteria Keputusan Penjualan Bobot Kualitas Customer 0,5 Waktu Pembayaran Piutang 0,3 Keuntungan Penjualan 0,2 Tabel 1 Kriteria Keputusan Penjualan Parameter-Parameter Yang Digunakan Dalam Sistem Kriteria-kriteria yang diperlukan dalam membuat Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Spare Parts adalah 1. Kualitas Customer 09-46

2. Waktu Pembayaran Piutang dari Customer (Masa Waktu Kredit) 3. Keuntungan Penjualan (Persentase Laba) Adapun parameter dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut : 1. Kualitas Customer Kualitas customer yang dimaksud disini adalah gambaran dan keadaan operasional dari suatu customer yang berkualitas dan bonafide. Kualitas customer terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu customer bonafide, customer non bonafide dan customer loose bonafide. a. Customer Bonafide, adalah customer yang telah diakui, mendapatkan kepercayaan tinggi dan dukungan dari rekan-rekan bisnis, masyarakat dan pemerintah. b. Customer Non Bonafide, adalah customer yang belum diakui, belum mendapatkan kepercayaan tinggi dan belum mendapatkan dukungan dari rekan-rekan bisnis, masyarakat dan pemerintah. c. Customer Loose Bonafide, adalah customer yang tidak diakui dan telah kehilangan kepercayaan serta dukungan dari rekan-rekan bisnis, masyarakat dan pemerintah. Dengan parameter yang terlihat pada tabel 2, Kualitas customer diberikan bobot penilaian sebesar 0,5 Tabel 2 Parameter Kualitas Customer Parameter Kualitas Customer Bonafide 1 Non Bonafide 0,5 Loose Bonafide 0 Untuk menentukan kualitas customer, maka digunakan beberapa sub parameter yaitu mendapatkan pengakuan, kepercayaan dan dukungan dari rekan-rekan bisnis, masyarakat dan pemerintah. (Lihat Tabel 3). Tabel 3 Bobot Sub Parameter Kualitas Customer Sub Parameter Kualitas Customer Bobot Mendapatkan Pengakuan 0,5 Mendapatkan Kepercayaan 0,3 Mendapatkan Dukungan 0,2 1. Mendapatkan Pengakuan Tabel 4 Sub Parameter Mendapatkan Pengakuan Sub Parameter Mendapatkan Bobot Pengakuan Diakui 1 Ragu-Ragu 0,5 Tidak Diakui 0 2. Mendapatkan Kepercayaan. Tabel 5 Sub Parameter Mendapatkan Kepercayaan Sub Parameter Mendapatkan Kepercayaan Bobot Dipercaya 1 Ragu-Ragu 0,5 Tidak Dipercaya 0 3. Mendapatkan Dukungan Tabel 6 Sub Parameter Mendapatkan Dukungan Sub Parameter Mendapatkan Dukungan Didukung 1 Ragu-Ragu 0,5 Tidak Didukung 0 Maka, formula perhitungan dari penilaian Kualitas Customer dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu : KC = NC1 x BC1 + NC2 x BC2 + NC3 x BC3 Keterangan : KC = Kualitas Customer NC1, NC2, NC3 = Masing-Masing Sub Parameter BC1, BC2, BC3 = Bobot Masing-Masing Sub Parameter Nilai dari hasil perhitungan rumus tersebut akan menentukan kualitas customer selanjutnya, apakah termasuk dalam kategori Bonafide, Non Bonafide atau Loose Bonafide. Range atau jangkauan dari kategorikategori tersebut dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7 Kualitas Customer Kualitas Customer Kualitas Customer >= 0,6 Bonafide >= 0,4 And < 0,6 Non Bonafide < 0,4 Loose Bonafide Semakin baik kualitas customer maka akan semakin meningkatkan kepercayaan perusahaan terhadap customer sehingga hal ini akan mempengaruhi aplikasi sistem untuk mendukung keputusan penjualan spare parts kepada customer, demikian pula sebaliknya. Kualitas customer juga berkaitan dengan waktu pembayaran piutang serta keuntungan penjualan. Semakin bonafide/berkualitas keadaan customer maka, waktu pembayaran piutang semakin cepat dan keuntungan pun semakin meningkat, demikian sebaliknya. 2. Waktu Pembayaran Piutang dari Customer Waktu pembayaran piutang yang dimaksud disini adalah tanggal waktu terjadinya pembayaran spare parts yang dilakukan secara kredit oleh customer. Waktu pembayaran piutang dalam satuan bulan terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : a. <= 1 Bulan 09-47

b. > 1 And <= 3 bulan c. > 3 Bulan Namun, untuk customer baru diberikan pengecualian atau suatu kondisi khusus yaitu waktu pembayaran piutang <= 1 bulan. Hal ini dikarenakan adanya ketentuan/agreement bahwa setiap customer baru untuk mendapatkan penjualan dari perusahaan akan melakukan pembayaran piutang dalam waktu <= 1 bulan. Kriteria waktu pembayaran piutang dari customer ini mempengaruhi tingkat kepercayaan perusahaan terhadap customer serta menjadi kriteria yang cukup penting bagi sistem untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu keputusan penjualan spare parts kepada customer. Semakin cepat waktu pembayaran piutang dari customer maka, akan semakin baik dan meningkatkan kepercayaan perusahaan terhadap customer. Selanjutnya, kemungkinan sistem untuk mendukung keputusan Setelah melakukan analisis dan desain, maka dilakukan implementasi berupa pengembangan sistem yang difokuskan pada pembuatan program. Bagian-bagian yang dibangun dalam Sistem Pendukung Keputusan Penjualan adalah form-form dan laporan-laporan. 4. Hasil dan Pembahasan 1. Flowchart Volume Penjualan Spare Parts penjualan spare parts juga semakin besar, demikian pula sebaliknya. 3. Keuntungan Penjualan Keuntungan Penjualan yang dimaksud disini adalah hasil penjualan setelah dikurangi harga pembelian, biaya kirim dan biaya operasional. Keuntungan penjualan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : a. >= 20% b. >= 10% And < 20% c. < 10% Semakin besar keuntungan penjualan maka akan semakin baik karena menyebabkan kondisi perusahaan semakin stabil dan dapat menutupi biaya-biaya yang ditimbulkan seperti biaya kirim dan biaya operasional. Dengan demikian, kemungkinan sistem untuk mendukung keputusan penjualan spare parts juga semakin besar, demikian pula sebaliknya. Model Fungsi Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Dari kriteria kualitas customer, waktu pembayaran piutang dari customer dan keuntungan penjualan maka, formula perhitungan dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan dapat dirumuskan sebagai berikut : Persyaratan : P = N 1 x B 1 + N2 x B2 + N3 x B3 Keputusan Penjualan diterima jika P >= 0,6 Keterangan : P = Nilai Hasil Evaluasi Total Kriteria Penjualan N1, N2, N3 = Masing-Masing Kriteria B1, B2, B3= Bobot Masing-Masing Kriteria Gambar 1 Flowchart Volume Penjualan Spare Parts Pada gambar 1 dijelaskan bahwa Flowchart Volume Penjualan Spare Parts ini dimulai dengan penginputan volume penjualan spare parts dalam satuan juta, selanjutnya dilakukan proses perkiraan volume penjualan. Apabila volume penjualan lebih dari 15 (lima belas) juta maka diberikan N atau Nilai sebesar 100, apabila tidak maka akan ditanya kembali apakah volume penjualan lebih dari atau sama dengan 5 (lima) juta dan kurang dari atau sama dengan 15 (lima belas) juta apabila ya, maka diberikan N atau penilaian sebesar 50. Tetapi apabila tidak, maka diberikan N atau penilaian sebesar 20. Hasil penilaian dari volume penjualan akan digabungkan dengan proses penilaian variabel lain di halaman berikutnya. Implementasi 09-48

2. Flowchart Pendapatan ( Omzet) Yang Diterima Perusahaan 3. Flowchart Waktu Pembayaran Piutang Dari Customer Gambar 3 Flowchart Waktu Pembayaran Piutang Dari Customer Gambar 2 Flowchart Pendapatan (omzet) yang diterima perusahaan Pada gambar 2 dijelaskan bahwa Flowchart Pendapatan ( omzet) yang diterima perusahaan ini dimulai dengan penginputan pendapatan ( omzet) yang diterima perusahaan dalam satuan juta, selanjutnya dilakukan proses perkiraan pendapatan yang diterima perusahaan. Apabila pendapatan lebih dari 15 (lima belas) juta maka diberikan N atau Nilai sebesar 100, apabila tidak maka akan ditanya kembali apakah pendapatan lebih dari atau sama dengan 5 (lima) juta dan kurang dari atau sama dengan 15 (lima belas) juta apabila ya, maka diberikan N atau penilaian sebesar 50. Tetapi apabila tidak, maka diberikan N atau penilaian sebesar 20. Hasil penilaian dari pendapatan yang diterima perusahaan akan digabungkan dengan proses penilaian variabel lain di halaman berikutnya. Pada gambar 3 dijelaskan bahwa Flowchart Waktu Pembayaran Piutang Dari Customer dimulai dengan penginputan waktu pembayaran piutang dalam satuan bulan, selanjutnya dilakukan proses perkiraan waktu pembayaran piutang dari customer. Apabila waktu pembayaran piutang kurang dari atau sama dengan 1 (satu) bulan maka diberikan N atau Nilai sebesar 100, apabila tidak maka akan ditanya kembali apakah waktu pembayaran piutang lebih dari 1 (lima) bulan dan kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan apabila ya, maka diberikan N atau penilaian sebesar 50. Tetapi apabila tidak, maka diberikan N atau penilaian sebesar 20. Hasil penilaian dari waktu pembayaran piutang dari customer akan digabungkan dengan proses penilaian variabel lain di halaman berikutnya. 4. Flowchart Harga Jual Pesaing Gambar 4 Flowchart Harga Jual Pesaing 09-49

Pada gambar 4 dijelaskan bahwa Flowchart Harga Jual Pesaing ini dimulai dengan penginputan harga jual pesaing, selanjutnya dilakukan proses perkiraan harga jual pesaing. Apabila harga jual pesaing lebih mahal maka diberikan N atau Nilai sebesar 100, apabila tidak maka akan ditanya kembali apakah harga jual pesaing sama dengan harga dari perusahaan apabila ya, maka diberikan N atau penilaian sebesar 60. Tetapi apabila tidak, maka diberikan N atau penilaian sebesar 10. Hasil penilaian dari harga jual pesaing akan digabungkan dengan proses penilaian variabel lain di halaman berikutnya. 5. Flowchart Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Pada Perusahaan Spare Parts Gambar 5 Flowchart Harga Jual Pesaing 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai Aplikasi pendukung keputusan penjualan pada perusahaan spare parts, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Aplikasi pendukung keputusan penjualan pada perusahaan spare parts ini memberikan keputusan diterima atau ditolaknya suatu penjualan spare parts kepada customer beserta alasan-alasannya. Namun, untuk lebih meyakinkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan penjualan spare parts, maka dibuat laporan yaitu laporan track record piutang, grafik keputusan penjualan, grafik track record piutang, surat keputusan penjualan spare parts kepada customer dan manajemen. 2. Kriteria penilaian dari keputusan penjualan spare parts ini adalah kualitas customer, waktu pembayaran piutang dan keuntungan penjualan. 3. Keputusan penjualan akan diterima dengan kriteria penilaian kualitas customer bonafide, waktu pembayaran piutang > 3 bulan dan keuntungan penjualan >= 10% dan < 20%. Dengan demikian, nilai penjualan >= 0,6. Dampak dari keputusan penjualan tersebut adalah perusahaan akan selalu mengingatkan customer untuk segera melunasi piutangnya. 4. Keputusan penjualan juga akan diterima dengan kriteria penilaian kualitas customer non bonafide, waktu pembayaran piutang > 1 dan <= 3 bulan serta keuntungan penjualan >= 20%. Dengan demikian, nilai penjualan >= 0,6. Dampak dari keputusan penjualan tersebut adalah perusahaan akan melakukan penjualan terhadap customer namun, tetap mengikuti keadaan kualitas customer terkini. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis adalah sebagai berikut : 1. Sesuai dengan kesimpulan di atas, aplikasi sistem pendukung keputusan penjualan pada perusahaan spare parts yang telah terkomputerisasi ini diharapkan dapat segera ditindaklanjuti agar dapat mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat dalam proses penjualan spare parts kepada customer. 2. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Pada Perusahaan Spare Parts ini dapat pula dikembangkan dengan metode lain yaitu metode logika fuzzy. Daftar Pustaka [1] Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta: Andi Offset. [2] Sudiyantoro, 2005, Konsep Pendukung Keputusan, Jakarta: Penerbit Gramedia. [3] Turban, E., and Aronson, J.E., 2001, Decision Support Systems and Intelligent Systems, 6th ed. Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall. Biodata Penulis Heny Pratiwi, S.Kom., M.Pd. memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Program Studi Teknik Informatika STMIK Widya Cipta Dharma, lulus tahun 2008. Januari, tahun 2011 memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) dari Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Mulawarman. Saat ini aktif menjadi mahasiswi semester akhir Program Doktor Universitas Negeri Jakarta dan sebagai Staff Pengajar di STMIK Widya Cipta Dharma. Hj. Ekawati Yulsilviana, SP., MM. memperoleh gelar Sarjana Pertanian (SP), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman lulus tahun 1997. Kemudian Pasca Sarjana S2 Jurusan Marketing Fakultas Magister Manajemen di Universitas Mulawarman lulus tahun 2007/2008. Sekarang aktif sebagai dosen tetap Jurusan Manajemen Informatika di STMIK Widya Cipta Dharma. Siti Qomariah, memperoleh gelar sarjana komputer (S.Kom) di STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda tahun 2010. Tahun ini dalam masa studi pasca Sarjana S2 di STMIK Eresha Jakarta. Saat ini sedang tugas kuliah. 09-50