EVALUASI EXISTING BUILDING DAN PEMBUATAN PETA EVAKUASI VERTIKAL TERHADAP TSUNAMI DI KOTA PADANG. Fauzan 1 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KEGAGALAN STRUKTUR DAN RETROFITTING BANGUNAN MASJID RAYA ANDALAS PADANG PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER Fauzan 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI KEGAGALAN, ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PERKUATAN PADA STRUKTUR GEDUNG POLTEKES SITEBA PADANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERKUATAN STRUKTUR KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN DINDING GESER DAN STEEL BRACING Nugrafindo Yanto, Rahmat Ramli

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: gempa, kolom dan balok, lentur, geser, rekomendasi perbaikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN RANGKA BAJA SEBAGAI PENGGANTI SHEAR WALL EXSISTINGPADA CORE BUMIMINANG PLAZA HOTEL PADANG SUMATERA BARAT SKRIPSI

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

KAWAT ANYAM SEBAGAI PERKUATAN PADA RUMAH SEDERHANA TANPA BETON BERTULANG SKRIPSI

ANALISA KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG A SMAN 10 PADANG AKIBAT GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

Tugas Akhir. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf pembangunan,

(dilatasi), sehingga memiliki perbandingan panjang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENEMPATAN DAN POSISI DINDING GESER TERHADAP SIMPANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT BEBAN GEMPA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. sering mengalami gempa bumi dikarenakan letak geografisnya. Dalam segi

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambar- gambar yang akan menjadi acuan dalam perancangan,. Berikut adalah gambar dan

Gambar 4.12 Alternatif Alternatif rute evakuasi kelurahan Purus, Ujung Gurun dan Padang Pasir

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR DAN ALTERNATIF PERBAIKAN SERTA PERKUATAN GEDUNG BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG KANTOR KALIMANTAN SAWIT KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN ULANG STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG PLAZA HOTEL ROCKY PADANG PROYEK AKHIR. Oleh : HAZMAL HERMAN

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

PERENCANAAN RUSUNAWA EMPAT LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara vertikal yaitu Pembangunan gedung bertingkat. bangunan gedung yang tepat sangat diperlukan.

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

Ma ruf Hadi Sutanto NIM : D NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Studi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa merupakan fenomena alam yang harus diterima sebagai fact of life.

BAB 4 ANALISIS RISIKO BENCANA TSUNAMI DI KOTA PADANG

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG HOTEL 8 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KUBU RAYA

BAB 1 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Efek dinding..., Yohannes Arief Ninditta Siregar, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

STUDI TINGKAT AKSESIBILITAS MASYARAKAT MENUJU BANGUNAN PENYELAMATAN (SHELTER) PADA DAERAH RAWAN TSUNAMI (STUDI KASUS: KOTA PAINAN, SUMATERA BARAT)

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Umum

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENILAIAN KELAYAKAN FISIK BANGUNAN PASAR DI PASAR GIANYAR KABUPATEN GIANYAR

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

BAB III METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Lapangan 3.2. Studi Pustaka 3.3. Metodologi Perencanaan Arsitektural dan Tata Ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN KOLOM BERBENTUK PIPIH

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kerusakan Hotel Ambacang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/09/2009), (Sumber : wikipedia.org).

Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II STUDI PUSTAKA

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

Transkripsi:

VOLUME 7 NO. 2, OKTOBER 2011 EVALUASI EXISTING BUILDING DAN PEMBUATAN PETA EVAKUASI VERTIKAL TERHADAP TSUNAMI DI KOTA PADANG Fauzan 1 ABSTRAK Kota Padang adalahdaerah yang rawangempadan tsunami.selaindaerahrawan bencana, distribusikepadatanpopulasi Padang sangat memprihatinkan.lebihdarisetengahpopulasipendudukbermukim di daerahpantai.berdasarkancatatangempa, Padang memilikimasalahdalamevakuasi horizontal karena terjadi kemacetan pada ruas-ruas jalan. Pemerintahkota Padang belummemilikikepastiandalammenentukangedung yang memadaiuntuktempatdanjalurevakuasivertikal. Olehsebabituperludilakukanpenelitianuntukmemeriksakelayakanexisting building yang ada di kota Padang terhadappengaruhbebangempadan tsunami sertamembuatpetaevakuasivertikalterhadap tsunami. Penelitianinidilakukandalamduakategoriyaitupenyelidikanbangunansecara visual danpenyelidikanmelaluianalisastruktur (ETABS dan SAP 2000 berlisensi).penyelidikanbangunansecara visual meliputifungsibangunan, jumlahlantai, dimensibalokdankolom, umurbangunan, jenispondasi, persentasebukaanlantaidasar, ketinggianlantaisatu, jumlahpintumasuk, danpotensialpounding. Kemudiandilakukanscoring data sesuaidengankondisibangunan.analisa strukturdilakukanpadagedung Hotel Mercure, gedungdinaspekerjaanumumprasjaldantarkim Sumatera Barat, danescape Building Kantor Gubernur Sumatera Barat. Dari hasilanalisastrukturterhadapgedung-gedung tersebutdapatdisimpulkanbahwagedunglayakuntukdijadikansebagaisaranaevakuasivertikalterhadap bencana Tsunami.Petaevakuasivertikalterhadap tsunami Kota Padang jugadihasilkandari penelitianini. Kata Kunci:gempa, tsunami, evakuasi,gedung 1. PENDAHULUAN Kota Padang, Ibukota Provinsi Sumatera Barat, adalahdaerah yang rawangempadan tsunami karenaberdekatandenganpertemuandualempenghindiadan Asia padapesisirpantainyasertadilaluiolehsesarsemangko.wilayah laut Padang merupakanwilayahpatahansubduksi yang merupakansumbergempakuatdansumberpembangkit tsunami.selaindaerahrawan, distribusikepadatanpopulasi Padang sangatmemprihatinkan. Padang memilikijumlahpenduduk 900.000 orang, setengahdaripenduduktersebuttinggaldekatdaerahpantaidanberadapadaelevasilima meter di ataspermukaanlaut. Pusatkota Padang yang terletak di sepanjangujungselatankota, merupakandaerahkomersial yang sibukpenuhdengantoko-tokodankantor. Kepadatanpenduduk di wilayahiniadalahsekitar 9.000 orang per km 2.Faktorfaktorkepadatanpendudukdandistribusinyadalamkombinasidengandaerahtersebut, membuat Padang rentanterhadap tsunami. Berdasarkan catatan gempa besar yang terjadi semenjak tahun 2006, 2007 dan 2009, kota Padang memiliki permasalahan dalam hal evakuasi secara horizontal(gambar 1.). Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain: infrastruktur jalan yang tegak lurus arah pantai menuju daerah tinggi 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, fauzan@ft.unand.ac.id 29

Evaluasi Existing Buildingdan Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal Terhadap Tsunami Di Kota Padang sangat sedikit. Banyaknya sungai-sungai yang membelah kota Padang, jika tsunami terjadi maka daerah sekitar aliran sungai sangat rawan terhadap genangan tsunami dalam radius 200 meter. Banyaknya jalur evakuasi secara horizontal harus melewati jembatan sedangkan secara teori jembatan tidak tahan terhadap gempa dan tsunami. Berdasarkan pengalaman gempa yang pernah terjadi di Padang, sangat sulit untuk melakukan evakuasi horizontal setelah gempa terjadi karena terjadi kemacetan pada ruas-ruas jalan yang ada seperti pada kejadianpada gempa 30 September 2009. Seiring dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapi kota Padang dalam kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami, pemerintah kota Padang belum memiliki kepastian dalam menentukan bangunan atau gedung bertingkat yang memadai untuk dijadikan sebagai tempat evakuasi vertikal terhadap tsunami dan belum adanya jalur evakuasi vertikal terhadap tsunami. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian dalam bidang Evaluasi bangunan eksisting (Existing Building) sebagai tempat evakuasi vertikal terhadap tsunami di kota Padang agar adanya kejelasan dalam merekomendasikan gedung-gedung yang ada untuk dijadikan tempat evakuasi vertikal terhadap tsunami dan terbentuknya peta evakuasi vertikal terhadap tsunami di kota Padang. Gambar 1. Kerentanan Bahaya Tsunami di Dunia (National Geographic, Maret 2005). Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa kelayakan existing building yang ada di Kota Padang terhadap pengaruh beban gempa dan tsunami dan membuat model peta evakuasi vertikal terhadap tsunami berdasarkan sebaran penduduk yang ada di sekitar lokasi existing building yang telah diperiksa dan dinyatakan layak sebagai tempat evakuasi dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan peta evakuasi vertikal terhadap tsunami untuk wilayah kota Padang. 2. METODE PENELITIAN 30 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan Lokasi penelitian adalah daerah di sepanjang pesisir pantai Padang pada jarak 500 m-1500 m. Existing building yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah bangunan-bangunan publik berupa masjid bertingkat dan bangunan kantor di kota Padang yang berpotensi untuk dijadikan tempat evakuasi vertikal terhadap tsunami dan memenuhi standar-standar sesuai dengan aturan FEMA P646 (Federal Emergency Management Agency, 2008). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data teknis; terdiri dari data dimensi bangunan, kuat material bangunan, engineering drawings dan data-data yang berkenaan dengan fisik bangunan lainnya. 2. Data non-teknis; terdiri dari data jumlah penduduk di sekitar existing building, peta prediksi genangan tsunami yang dikeluarkan pemerintah kota Padang dan lain-lain. Data teknis diperoleh dari survey lapangan.untuk menentukan kekuatan material bangunan seperti kuat tekan beton dan kuat leleh baja, data-data ini diperoleh dari gambar bestek masing-masing bangunan.engineering drawings diperoleh dengan cara menghubungi pihak pengelola existing building yang akan diteliti. Data-data non-teknis diperoleh dengan cara menghubungi pihak pemerintahan terkait. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian Evaluasi Existing Building dan pembuatan peta evakuasi vertikal terhadap tsunami di kota Padang, peneliti membagi atas dua kategori yaitu penyelidikan bangunan secara visual serta melalui analisa struktur bangunan dengan software Etabsdan SAP 2000. 3.1 Penyelidikan Secara Visual Penyelidikan visual dilapangan dilaksanakan pada gedung yang tertera pada Tabel 1. Tabel 1.Bangunan Lokasi Penelitian No. Nama Bangunan Alamat 1 Hotel Eden S.Parman 2 Masjid Darul Mukhlishin Olo nanggalo. Jl.Gajah Mada No.23 A 3 Masjid Muhsinin Jl. Rasuna Said no.101,khatib sulaiman 4 Masjid Nurul Iman JL. Imam Bonjol 5 Plasa Andalas Pemuda 6 MasjidTaqwa Muhammadiyah Jl. Bundo Kanduang no 1 7 Masjid Baitussalam Jl. Air Tawar Barat 8 Masjid Baitul Muttaqien S.Parman 9 Masjid Al Wustha Veteran 10 Masjid Bustanul 'Ulum Rimbo Kaluang,SMA 2 Padang 11 Masjid Istiqlal Rimbo Kaluang 12 Masjid Nurul Ulya Jl. Damar III 13 Masjid Raya SUMBAR Khatib Sulaiman 14 Hotel Mercure Purus Data yang diselidiki (Tabel 1.) dilapangan terdiri dari fungsi bangunan, jumlah lantai, dimensi balok dan kolom, umur bangunan, jenis pondasi, persentase bukaan pada lantai 1, ketinggian lantai 1, jumlah pintu masuk, jumlah tangga dan potensial ponding. VOLUME 7 NO.2, OKTOBER 2011 31

Evaluasi Existing Buildingdan Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal Terhadap Tsunami Di Kota Padang Fungsi Bangunan Fungsi bangunan yang dimaksud dalam kajian ini adalah berupa kantor, tempat ibadah, dan hotel. Bangunan yang berfungsi sebagai masjid umumnya lebih mudah dijangkau oleh masyarakat karena merupakan tempat umum dan berada pada lokasi padat penduduk, dibandingkan dengan bangunan berupa kantor dan hotel yang hanya diperuntukkan untuk kepentingan tertentu dan bukan merupakan tempat umum. Jumlah Lantai Dalam penelitian ini direkomendasikan bangunan minimal 2 lantai, dimana lantai 2 diperuntukan sebagai tempat evakusi. Gelombang tsunami akan menghantam bangunan dengan kedalaman tertentu sehingga ketinggian tempat evekuasi rata-rata harus lebih besar dari ketinggian gelombang, dalam penelitian ini digunakan data bangunan dengan ketinggian antara 3,2-6,8 m. Dimensi Balok dan Kolom Bangunan dengan dimensi kolom dan balok yang lebih besar akan lebih mampu menerima hantaman beban gempa dan tsunami karena secara struktur bangunan dengan dimensi kolom dan balok yang besar lebih kokoh dan stabil. Umur Bangunan Seiring dengan perkembangan teknologi dalam pembangunan, bangunan yang usianya sudah lama memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan bangunan yang baru karena bangunan yang lama masih menerapkan metoda konstruksi yang berlaku pada masanya. Selain itu bangunan yang usia nya sudah tua bisa saja terjadi kerusakkan struktur karena pengaruh lingkungan seperti korosi, retak, lendutan dan pelapukan. Jenis Pondasi Pondasi merupakan struktur bagian bawah yang menopang semua beban bangunan, sehingga agar bangunan tetap kokoh dan stabil perlu adanya pondasi yang kuat ada beberapa pondasi yang digunakan pada bangunan diantaranya pondasi tiang pancang, pondasi sumuran dan pondasi telapak. Pondasi tiang pancang lebih direkomendasikan pada tanah dengan kedalaman tanah keras yang besar, sehingga dapat menopang semua beban yang bekerja. Persentase Bukaan pada Lantai 1 Tsunami merupakan suatu gelombang air yang memiliki energi besar yang dapat menghantam semua benda yang menghalangi jalannya.tingkat kerusakan yang diakibatkannya tergantung besarnya energi tsunami tersebut.tingkat kerusakan terhadap gedung juga dipengaruhi oleh persentase bukaan pada gedung. Gedung dengan persentase bukaan yang rendah akan mengalami kerusakan yang lebih besar daripada bangunan dengan persentase bukaan tinggi karena bangunan dengan persentase bukaan yang kecil akan menghambat laju tsunami. Ketinggian Lantai 1 Untuk menentukan kelayakan suatu bangunan dijadikan tempat evakuasi vertikal perlu berbagai pertimbangan, tidak hanya dari segi kekuatan struktur tetapi dari kondisi fisik bangunan tersebut, salah satunya ketinggian lantai 1. Sebagaimana yang telah diketahui, ketinggian tsunami tidak sama untuk masing-masing tempat sehingga syarat ketinggian gedung pun berbeda-beda di setiap tempat. Syarat bangunan yang dapat dijadikan tempat evakuasi vertikal adalah bangunan yang memiliki ketinggian lebih tinggi dari perkiraan ketinggian tsunami di tempat tersebut. Jumlah Pintu Masuk 32 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan Aksesibilitas adalah suatu faktor penentu keberhasilan pengevakuasian dari bencana tsunami. Saat terjadinya bencana tsunami, masyarakat akan mengalami kepanikan yang hanya memikirkan agar dapat sampai di tempat yang aman dengan cepat dan mudah. Dari permasalahan tersebut diperlukan pemilihan bangunan yang memiliki banyak akses masuk untuk dijadikan tempat evakuasi vertikal.selain faktor aksesibilitas, secara tidak langsung bangunan dengan jumlah pintu masuk yang banyak juga memperbesar persentase bukaan bangunan sehingga mengurangi dampak hantaman tsunami pada bangunan. Potensial Pounding Bencana Tsunami selalu didahului oleh gempa bumi dengan skala yang besar sehingga kerusakan bangunan tidak hanya disebabkan hantaman tsunami namun juga dapat disebabkan oleh gempa. Bangunan yang tidak dapat memikul beban gempa akan runtuh dan dapat pula menyebabkan kerusakan pada bangunan di sekitarnya. Untuk itu tiap bangunan diberi ruang bebas minimal 10 cm yang berguna untuk menghindari benturan antar bangunan saat beban gempa bekerja. 3.2 Penyelidikan Melalui Analisa Struktur Bangunan Analisa struktur bangunan yang diteliti dilakukan pada beberapa sampel bangunan dengan mengunakan software Etabs V9.07 (Lisensi) yaitu untuk gedung Dinas Pekerjaan Umum Prasjal dan Tarkim Sumatera Barat dan Hotel Mercure, sedangkan untuk gedung Escape Building Kantor Gubernur Sumatera Barat menggunakan SAP 2000 (Lisensi). a. Hotel Mercure Berdasarkan fungsinya, bangunan milik Hotel Mercure Padang yang terletak di Jl. Purus IV No. 8Padang ini, diklasifikasikan sebagai gedung hotel. Bangunan ini terdiri dari dua bagian bangunan yang dipisahkan dengan dilatasi. Bangunan pertama merupakan bangunan yang terdiri atas delapan lantai yaitu lima lantai yang difungsikan untuk kegiatan hotel, satu lantai untuk lantai dasar dan dua lantai untuk parkir. Sedangkan bagian yang lain merupakan bangunan yang terdiri dari empat lantai, yaitu dua lantai untuk parkir dan dua lantai untuk fasilitas pertemuan (Convention). Dinding bangunan terbuat dari dinding bata ringan (Bata Hebel). Dinding tembokan dimodelkan sebagai beban(gambar 2 dan 3.). Untukkeperluananalisastruktur, diambil data berdasarkanhasilobservasi di lapangan yang berpedoman pada gambar rencana dan perubahanpelaksanaan di lapangan. Hasil output analisa struktur tersebut menunjukkan bahwa struktur cukup kuat untuk menahan beban yang bekerja. Tim juga melakukan analisa struktur terhadap beban gempa dinamis yang menggunakan respon spektrum Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 sebagai acuan dalam penentuan wilayah gempa dengan menggunakan asumsi yang sama (faktor daktilitas µ=5.3 dan faktor reduksi gempar=8.5). Dari hasil output analisa struktur ini juga menunjukkan bahwa struktur Hotel Mercure cukup kuat untuk menahan beban yang bekerja. Dari hasil analisa di atas yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gedung Hotel Mercure Padang dapat atau layak dijadikan sarana evakuasi vertikal untuk bencana Tsunamidi daerah Purus. VOLUME 7 NO.2, OKTOBER 2011 33

Evaluasi Existing Buildingdan Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal Terhadap Tsunami Di Kota Padang Gambar 2. PemodelanBangunanUtama Hotel Mercure b. Kantor Dinas Prasjal Tarkim Gambar 3. PemodelanBangunanConvention Hotel Mercure Berdasarkan fungsinya, gedung Kantor Dinas Prasjal Tarkim di kota Padang berada di Jl. Taman Siswa. Bangunan ini diklasifikasikan sebagai gedung pemerintahan dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Permukiman. Bangunan ini terdiri dari empat lantai.gambar 4. menunjukkan denah dari bangunan Kantor Dinas Prasjal Tarkim.Pemodelan struktur kantor dinas Prasjal Tarkim ini dilakukan dalam bentuk 3-dimensi(Gambar 5.). Analisa struktur dilakukan dengan menggunakan respon spektrum peta Hazard Gempa Indonesia 2010 sebagai acuan dalam penentuan wilayah gempa dengan menggunakan asumsi yang sama (faktor daktilitas µ=5.3 dan faktor reduksi gempa R=8.5). 34 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan Dari hasil output analisa struktur ini juga menunjukkan bahwa struktur bangunan kantor dinas Prasjal Tarkim cukup kuat untuk menahan beban yang bekerja dan layak dijadikan sarana evakuasi vertikal untuk bencana gempa dan Tsunami. 7 6 5 4 3 2 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 BA1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 BA2 S1 S1 S1 S1 T A N A H S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 1 A B C D E F G H Gambar 4. DenahStrukturLantai1 PrasjalTarkim Gambar 5. PemodelanKantor Dinas PrasjalTarkim c. Escape Building Kantor Gubernur Sumatera Barat Berdasarkan fungsinya, gedung kantor Gubernur sumatera Barat berada di Jl. Jend. Sudirman no. 15 Padang. Padang ini, diklasifikasikan sebagai gedung pemerintahan. Bangunan ini merupakan bangunan beton bertulang lima lantai. Untukkeperluananalisastruktur, diambil data berdasarkanhasilobservasi di lapangan yang berpedoman pada gambar rencana dan perubahanpelaksanaan di lapangan. Pemodelan struktur Kantor Gubernur ini dilakukan dalam bentuk 3-dimensi(Gambar 6.). Darihasilanalisa struktur terutama kapasitas penampang balok dan kolom menunjukkan bahwa struktur bangunan gedungescapebuildingkantorgubernursumaterabaratcukup kuat menanggung beban luar yang bekerja sehingga dapatdijadikansaranaevakuasivertikaluntukbencanagempa dan Tsunami. VOLUME 7 NO.2, OKTOBER 2011 35

Evaluasi Existing Buildingdan Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal Terhadap Tsunami Di Kota Padang Gambar 6.PemodelanBangunanKantorGubernurSumateraBarat 3.3 Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal Kota Padang Dari hasil penyelidikan lapangan dan analisa struktur dapat digambarkan bentuk penyebaran dan kapasitas tampung bangunan jika terjadi bencana Tsunami dan gempa dikota padang dengan hasil seperti terlihat pada Gambar 7dan Tabel 2. 4. KESIMPULAN Dari hasil penyelidikan lapangan secara visual bangunan yang dinyatakan layak sebagai sarana evakusi vertikal adalah sebagai berikut ini, Hotel Mercure, Plaza Andalas, Hotel Eden, Masjid Istiqlal, Masjid Baitussalam, Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Darul Muhsinin, Masji Nurul Ulya, Masjid Taqwa Muhammadiyah, Masjid Nurul Iman, Masjid Bustanul Ulum, Masjid Alwhusta, Masjid Baitul Muttaqin. Analisa struktur bangunan dengan menggunakan Software berupa Etabs V9.01 dan SAP 2000 diperoleh hasil bahwa Hotel Mercure, Bangunan Escape Building Kantor Gubernur Sumatera Barat, dan Kantor Dinas PU Prasjal Tarkim dinyatakan mampu menopang beban gempa sehingga layak dijadikan bangunan evakusi vertikal terhadap bencana gempa dan tsunami dikota Padang. Peta evakuasi yang diperoleh dapat dijadikan pedoman dalam perencanaan evakuasi penduduk kota padang jika terjadi bencana gempa dan tsunami. 36 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan Gambar 7. Peta EvakuasiVertikalterhadapbencanaTsunami di kota Padang Tabel 2. Data BangunanPengamatan Visual no Nama Bangunan Alamat fungsi bangunan jumlah Elevasi Jrk. Tepi Area Evakuasi lnt. m Pantai km m2 1 Hotel Eden S.Parman Hotel 4 7 0.46 180 2 Masjid Darul Mukhlishin Olo nanggalo. Jl.Gajah Mada No.23 A Tempat ibadah 2 13 1.83 280 3 Masjid Muhsinin Jl. Rasuna Said no.101,khatib sulaiman Tempat ibadah 2 9 1,28 500 4 Masjid Nurul Iman JL. Imam Bonjol Tempat ibadah 2 8 1.1 990 5 Plasa Andalas Pemuda Market / Mall 4 5 0.43 1800 6 MasjidTaqwa Muhammadiyah Jl. Bundo Kanduang no 1 Tempat ibadah 3 4,5 0.87 2000 7 Masjid Baitussalam Jl. Air Tawar Barat Tempat ibadah 2 6 0.8 400 8 Masjid Baitul Muttaqien S.Parman Tempat ibadah 2 4 0.48 205 9 Masjid Al Wustha Veteran Tempat ibadah 4 7 0.47 505 10 Masjid Bustanul 'Ulum Rimbo Kaluang,SMA 2 Padang Tempat ibadah 2 4 0.38 102 11 Masjid Istiqlal Rimbo Kaluang Tempat ibadah 2 5 0.56 225 12 Masjid Nurul Ulya Jl. Damar III Tempat ibadah 2 5 0.49 240 13 Masjid Raya SUMBAR Khatib Sulaiman Tempat ibadah 2 8 1.37 3105 14 Hotel Mercure Purus Hotel 8 3 0.24 2500 DAFTAR KEPUSTAKAAN Federal Emergency Management Agency,(2008), Vertical Evacuation from Tsunamis, A Guide for Community Official (FEMA P646A), Federal Emergency Management Agency, Washington, D.C., USA. VOLUME 7 NO.2, OKTOBER 2011 37

Evaluasi Existing Buildingdan Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal Terhadap Tsunami Di Kota Padang Majalah National Geographic Indonesia, (2005), Kompas Gramedia, Maret 2005 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum,(2010), Peta Hazard Gempa Indonesia 2010, Jakarta. 38 JURNAL REKAYASA SIPIL