BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Dedi Asmajaya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas. pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB I. memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.kegiatan ini dalam perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, disamping memliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. media gerak siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dijenjang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

BAB I PENDAHULUAN. anggaran pendidikan yang besar karena mereka sadar akan pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

BAB I PENDAHULUAN. permainan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mas Athi Sugiarthi, 2013

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang tua. Tiap orang mempunyai tujuan

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sarana rekreasi, pendidikan, prestasi, dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Jasmani tidak diselenggarakan semata-mata agar anak bergembira dan bersenang-senang. Melainkan Pendidikan Jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal penting dalam pertumbuhan dan perkembanganya. Hal ini sejalan dengan pendapat Lutan (2001, hlm. 15) Pendidikan Jasmani itu tak lain adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Ada pula pendapat dari Kartadinata (2011, hlm. 3) Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Begitupun menurut Rosdiani (2013, hlm. 138) Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada dasarnya Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan aktivitas jasmaninya. Dalam sistem pengajaran nasional Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang integral dari pendidikan nasional. Untuk meningkatkan kesehatan jasmani perlu adanya pembinaan dan pengembangan olahraga terhadap seluruh lapisan masyarakat. Di dalam kurikulum Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD ada aspek permainan bola besar, dan penulis tertarik kepada materi tersebut, khususnya permainan cabang bola voli. Munasifah (2008, hlm. 3) dalam jurnal (2012, hlm. 2) menyatakan bahwa Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas enam orang. Bola dimainkan di udara dengan melewati net, setiap regu hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan. Jadi permainan bola voli ini merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain. 1

2 Untuk mencapai kemenangan, setiap pemain harus memiliki teknik dasar yang baik dalam permainan bola voli baik pertahanan maupun penyerangan. Agar dapat bermain bola voli dengan baik, maka setiap pemain dituntut harus menguasai teknik dasar bola voli seperti: teknik dasar servis bawah, teknik dasar servis atas, teknik dasar passing bawah, teknik dasar passing atas, teknik dasar smash. Diantara teknik dasar bola voli di atas, yang paling mendasar adalah teknik servis bawah bola voli. Setelah melakukan pengamatan melalui observasi peneliti ke SD, hasil belajar di Sekolah ternyata banyak siswa yang tidak mampu melakukan gerak dasar servis bawah bola voli dalam permainan bola voli, hal itu dikarenakan berbagai kemungkinan. Dalam perencanaan pembelajaran, guru kurang merencanakan tujuan pembelajaran baik dalam RPP serta pada metode ajar dan media pembelajaran, kebutuhan siswa dalam pembelajaran, pemberdayaan alat yang kurang dapat mengakibatkan kurangnya frekuensi latihan gerak dasar servis bawah bola voli yang rendah. Terlebih guru dalam proses pembelajaran kurang kreatif sehingga siswa cepat merasa jenuh pada saat pembelajaran. Guru disini hanya menyuruh siswa melakukan latihan bola voli dengan menggunakan satu buah bola dan hanya menggunakan gaya komando dalam pembelajarannya. Serta ditambahnya permasalahan yang muncul dari pemahaman siswa masih belum baik terhadap gerakan yang dicontohkan oleh guru mengenai pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli yang benar. Seharusnya yang harus dikuasai oleh siswa dalam melakukan permainan bola voli yaitu salah satunya servis bawah bola voli. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli tidak bervariasi, tidak mengarah kepada pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli dan tidak pula menarik bagi siswa sehingga motivasi dan partisipasi dalam pembelajaran sangatlah rendah. Yang pada akhirnya hasil pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli pada permainan bola voli dinilai kurang efektif. Untuk itu perlu menerapkan pembelajaran yang baik dan tepat, direncanakan dengan baik dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa guna pembelajaran yang aktif,

3 kreatif, efektif dan menyenangkan, maka pembelajaran Pendidikan Jasmani akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Disamping itu juga, siswa akan termotivasi dalam belajarnya, merasa senang karena bentuk pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi dirinya. Tetapi sebaliknya, jika pembelajaran tidak sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa, maka siswa akan merasa bosan, sehingga siswa akan malas melaksanakan tugas ajar, sehingga penguasaan materinya menurun. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran merupakan alat transfer ilmu dari guru terhadap murid. Apabila pendekatannya kurang baik maka hasil daya serap materi yang ditransferkan pun akan kurang maksimal bahkan tidak ada pengaruhnya. Maka, perbaikan pembelajaran yang akan digunakan dalam hal ini adalah pendekatan pembelajaran yang dimodifikasi yaitu suatu pendekatan yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar. Dalam pembelajaran teknik gerak dasar melalui penerapan bola modifikasi dalam sebuah pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah menangkap materi ajar yang diberikan oleh guru. Selain itu, dapat mengubah suasana menjadi lebih menyenangkan. Keadaan ini akan membantu menumbuhkan motivasi dan antusiasme terhadap materi ajar gerak dasar servis bawah karena para siswa cenderung lebih menyukai suasana yang santai dibandingkan dengan suasana yang serius. Serta dengan memaksimalkan alat pembelajaran dalam hal ini bola voli, diharapkan kualitas pembelajaran penjas akan meningkat pula. Namun fakta di lapangan yang terjadi bola voli hanya tersedia dua buah dan untuk bola voli bagi siswa putri merasa kesulitan yang dikarenakan bola voli itu sendiri memiliki massa yang lebih keras dibanding bola karet ringan. Oleh karena itu, dalam melakukan servis bawah dengan frekuensi jumlah yang dinilai sedikit. Sehingga dibutuhkan kekreatifan dalam melaksanakan pembelajaran servis bawah bola voli. Penelitian ini diawali dengan observasi data awal yang dilaksanakan oleh peneliti dengan cara mengobservasi perencanaan guru yang kurang merencanakan tujuan pembelajaran baik dalam RPP serta pada metode ajar yang kurang baik, pemberdayaan alat yang kurang dapat mengakibatkan kurangnya frekuensi latihan

4 gerak dasar servis bawah bola voli. Pelaksanaan pembelajaran, guru kurang kreatif sehingga siswa cepat merasa jenuh pada saat pembelajaran. Guru hanya menyuruh siswa melakukan latihan bola voli dengan menggunakan satu buah bola dan hanya menggunakan gaya komando dalam pembelajaran serta pada saat pembelajaran guru hanya duduk di tempat yang teduh. Dalam metode latihan pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli tidak bervariasi dan tidak pula menarik bagi siswa sehingga motifasi dalam pembelajaran sangat rendah. Dalam aktivitas siswa, adanya permasalahan yang muncul dari pemahaman siswa masih belum baik terhadap gerakan yang di contohkan oleh guru dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli yang benar, sebagian besar siswa masih kurang mampu dalam melakukan gerakan servis bawah, karena masih adanya rasa takut pada diri anak, kurang berani dan sakit manakala tangannya memukul bola voli yang sebenarnya, terutama untuk anak perempuan hal ini disebabkan karena proses belajar yang dilaksanakan menggunakan fasilitas yang baku, baik bola, lapangan, maupun net dan pada akhirnya hasil pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli dinilai kurang efektif. Untuk memperkuat data yang diperoleh, maka kegiatan observasi awal diakhiri dengan pemberian tes pada siswa. Adapun data awal pada tes hasil belajar siswa dalam pemebelajaran gerak dasar servis bawah bola voli merupakan hasil observasi peneliti terhadap pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru penjas di SD yang juga sebagai mitra peneliti. Berdasarkan hasil tes praktek gerak dasar servis bawah bola voli yang dilaksanakan pada SDN Ganeas 1 sebagai data hasil observasi peneliti pada tabel 1.1 sebagai berikut :

5 Tabel 1.1 Format Hasil Tes Awal Aspek yang Dinilai No Nama L/P Sikap pelaks Sikap Skor Nilai awal anaa akhir T TT 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Angga L 5 55 2 Ari L 7 77 3 Cinta P 3 33 4 Dudin L 7 77 5 Dela P 5 55 6 Hazna P 4 44 7 M.Nur L 3 33 8 M.Giyasul L 4 44 9 Nurohmanudin L 7 77 10 Padli L 3 33 11 Rifan L 7 77 12 Rama L 5 55 13 Risnawati P 4 44 14 Salsabila P 3 33 15 Sany P 5 55 16 Zaki L 3 33 17 M.Dimas L 5 55 18 Randi L 4 44 Jumlah 12 5 1 7 9 2 9 8 1 84 924 4 14 Presentase (%) 22.2% 77.8% Dari data di atas terlihat masih banyak siswa yang hasil belajar khususnya gerak dasar servis bawah bola voli di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni sebesar 70. Dari 18 siswa hanya 4 orang siswa atau sekitar 22.2% yang tuntas, sedangkan 14 orang siswa dari 18 orang siswa atau 77.8% yang belum tuntas. Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 terdapat permasalahan pembelajaran. Ditinjau dari proses hasil ternyata pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli pada permainan voli kurang berhasil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Sehingga harus diselediki dan dikaji lebih lanjut seputar perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, aktivitas siswa, dan hasil pembelajaran.

6 Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis memandang perlu untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) mengenai penerapan bola modifikasi terhadap peningkatan gerak dasar pembelajaran servis bawah bola voli pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Tahun Ajaran 2014/2015. Maka dari itu timbul pemikiran penulis untuk meneliti lebih lanjut dengan judul Meningkatkan Gerak Dasar Servis Bawah Permainan Bola Voli Menggunakan Bola Modifikasi pada Siswa Kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan masalah Supaya lebih rinci maka penelitian ini dibagi menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut. a. Bagaimana merencanakan gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka? b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka? c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka? d. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka? 2. Pemecahan Masalah Mengacu pada inti permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif pemecahan masalah. Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan memodifikasi alat yang digunakan dalam pembelajaran yaitu bola modifikasi. Sebagaimana menurut Husdarta (2011, hlm.

7 183), Salah satu sarana pembelajaran yang harus dimodifikasi adalah bola. Yang terkadang bagi siswa yang memiliki riwayat trauma akan bola maka dengan adanya bola malah membuat anak menjadi takut dan malah tidak mau mengikuti pembelajaran penjas dan itu akan berakibat fatal. Lebih jauh lagi Husdarta (2011, hlm. 183) menjelaskan bola yang dapat digunakan antara lain bola balon, bola karet yang ringan, bola plastik atau bola yang sebenarnya. Sehingga penggunaan alat disini diharapkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan pembelajaran bola voli khususnya dalam servis bawah bola voli. Untuk memecahkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka dirancanglah melalui bola modifikasi pada permainan bola voli: a. Tahap persiapan, pada tahap ini guru mempersiapkan sumber dan alat pembelajaran yang diperlukan, serta mengkondisikan siswa pada pembelajaran. Guru dapat menjelaskan kepada siswa mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dan hasil belajar yang diharapkan. Diberikan contoh-contoh cara melakukan gerak dasar servis bawah bola voli biasa dilakukan oleh guru dan siswa b. Guru membimbing siswa dengan memberikan latihan untuk mendorong dan merangsang minat anak untuk mengikuti proses pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli melalui bola modifikasi. c. Peneliti membuat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran bola voli menjadi lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga membuat aktivitas siswa jauh lebih menyenangkan. d. Tahap evaluasi, untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan siswa, maka guru mengadakan tes, dimana siswa diberikan kesempatan untuk melakukan servis bawah bola voli dengan menggunakan bola modifikasi. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka peneliti merumuskan tujuan sebagai berikut.

8 a. Untuk meningkatkan perencanaan pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. b. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. c. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. d. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah permainan bola voli menggunakan bola modifikasi pada siswa kelas V SDN Ganeas 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapakan dapat dirasakan oleh berbagai pihak diantaranya adalah siswa, guru, lembaga dan masyarakat. Peneliti merasa yakin bahwa masalah di atas penting untuk diteliti terutama ditinjau dari segi kegunaanya yang akan berpengaruh pada peningkatan pembelajaran bola voli. Maka manfaat penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan servis bawah pada permainan bola voli. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan dorongan untuk terus meningkatkan latihan di luar sekolah. Pengetahuan dan keterampilan yang optimal diperlukan oleh siswa sebagai bekal untuk dikembangkan di masyarakat serta untuk mencapai prestasi. 2. Bagi masyarakat, pelatih dan pembina olahraga, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan : a. Sumbangan pemikiran bagi kepentingan progresif cabang olahraga bola voli, penelitian yang lebih luas, dan berguna pula untuk kegiatan yang bertujuan untuk pemanduan minat dan bakat.

9 b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada relevansi atau korelasinya dengan masalah penelitian ini. 3. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan : a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui manfaat pembelajaran servis bawah pada permainan bola voli. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber dan acuan dalam proses pembelajaran servis bawah pada permainan bola voli. 4. Bagi lembaga, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka inovasi pembelajaran. E. Batasan Istilah Untuk menghindari kesamaan konsep dalam mengartikan istilah perlu ditegaskan beberapa istilah yang diantaranya meningkatkan, gerak dasar, servis bawah, bola voli dan modifikasi. Meningkatkan adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri hasil belajar atau latihan (SISDIKNAS, 2003). Gerak Dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan (Kawandnews.com, 2014). Servis bawah adalah sentuhan pertama dengan bola.mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja.cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang (Dieter Beutelstahi 2008, hlm. 8) Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu yang masingmasing terdiri atas enam orang. Bola dimainkan di udara dengan melewati net, setiap regu hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan Munasifah (2008, hlm. 3) dalam jurnal (2012, hlm. 2). Modifikasi adalah menciptakan peralatan dan perlengkapan lapang yang sesuai dengan kondisi siswa dan sekolahnya (Husdarta, 2011, hlm. 178).

10 F. Stuktur Organisasi Dalam penelitian ini, terdiri dari lima Bab pembahasan yang terdiri dari Bab I (Pendahuluan), Bab II (Kajian Puataka), Bab III (Metode Penelitian), Bab IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan) dan Bab V ( Simpulan dan Saran). Tabel 1.2 SKRIPSI Meningkatkan Gerak Dasar Servis Bawah Permainan Bola Voli Menggunakan Bola Modifikasi pada Siswa Kelas V SDN Ganeas 1 Kecamalatan Talaga Kabupaten Majalengka BAB I PENDAHU LUAN A. Latar Belakang Penelitian. B. Rumusan dan Pemecahan Masalah. C. Tujuan Penelitian. D. Manfaat Penelitian. E. Batasan Istilah F. Struktur Organusasi BAB II KAJIAN PUTAKA A.Kajian Teoritis B.Hasil Penelitian yang Relevan C.Hipotesis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penlitian. B. Desain Penelitian. C. Metode Penelitian. D. Definisi Operasional. E. Instrumen Penelitian F. Proses Pengembangan Instrumen. G. Teknik Pengumpulan Data. H. Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian. B. Analisis Data. C. Pembahasan Penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan. B. Saran.