PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleksnya tugas dan fungsi dari perawat di rumah sakit, maka rumah

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STATUS KEPEGAWAIAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP. Muhammad Saefulloh STIKes Indramayu

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

ERY SANDI NIM I

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI PERAWAT TERHADAP UJI KOMPETENSI UNTUK PENGEMBANGAN JENJANG KARIR DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SKRIPSI

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INDONESIA YANG BEKERJA DI QATAR

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

HUBUNGAN PRE CONFERENCE DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA FUNGSI MANAJERIAL MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DAN STAF KEPERAWATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

ANALISIS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER DI UNIT REHABILITASI MEDIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT INAP RSUD KAB. MUNA

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

STUDI KOMPARATIF KEPUASAN KERJA PERAWAT PNS DAN NON PNS DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

JURNAL PENGARUH KUALITAS CARING TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-152.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS.

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI FAKTOR PALING MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA

BAB I PENDAHULUAN. Perum dan terakhir ini telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD HAJI BOEJASIN PELAIHARI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

EDY PRABOWO SETIAWAN J

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

Transkripsi:

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN Manuscript Oleh : HERNIK PRIHETI NIM. G2A212014 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014

PERNYATAAN PERSETUJUAN Manuscript dengan judul PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Semarang, Februari 2014 Pembimbing I Dr. Tri Hartiti, S.KM, M.Kep Pembimbing II Edy Wuryanto, SKp, M.Kep 2

Perbedaan Motivasi Kerja Perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dengan Perawat Kontrak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Di RSUD Kraton Pekalongan Hernik Priheti 1, Tri Hartiti 2, Edy Wuryanto 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS 2 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes 3 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes Abstrak Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, sehingga kepentingan pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi klien (pasien) khususnya dalam proses penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit. Pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit dipengaruhi oleh motivasi setiap perawat itu sendiri, dengan motivasi yang baik diharapkan dapat memberikan kinerja yang semakin baik dalam asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. Desain penelitian menggunakan desain study komparatif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat di RSUD Kraton Pekalongan sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling proporsional Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dengan teknik angket. Analisa data menggunakan uji Independent T Test. Hasil uji statistik didapatkan ada perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,000. Disarankan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan untuk memperbaiki manajemen sumber daya manusia, dengan cara mengikuti pelatihan tentang manajeman sumber daya manusia bagi para pejabat yang berwenang, studi banding pada rumah sakit lain yang telah memiliki sistem manajemen yang baik dan selalu mengevaluasi kebijakan kepegawaian yang telah ditetapkan, serta lebih selektif dalam memilih para supervisi, sehingga dapat memilih orang-orang yang berkualitas, baik skill maupun emotional quality. Kata kunci: Motivasi kerja, PNS, BLUD Abstract Nursing services is an integral part of the health care system, so that the interests of nursing services is of significant importance to the client (patient), especially in the process of healing and rehabilitation in the hospital. Implementation of nursing services at the hospital are affected by each nurse's own motivation, with good motivation is expected to provide better performance in nursing. This study aimed to determine differences in work motivation Pegawai Negeri Sipil (PNS) nurses with Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) nurses in Kraton Hospital Pekalongan. Research design used a comparative study, with a crosssectional approach. The sample was nurses in Kraton Hospital Pekalongan 124 people. Technique of sampling used proportional sampling. Instrument research used a questionnaire by angket technique. Data analysis used Independent T Test. Results of statistical tests showed there was difference beetwen work motivation Pegawai Negeri Sipil (PNS) nurses with Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Nurses in Kraton Hospital Pekalongan with ρ value of 0.000. Kraton Hospital Pekalongan advised to improve human resource management, by way of training of human resources management for the competent authorities, comparative studies on other hospitals that already have a good management system and always evaluate personnel policies that have been established. The hospital should be more 3

selective in choosing the supervision, so as to select qualified people, both skill and emotional quality. Key Words: Work Motivation, PNS, BLUD PENDAHULUAN Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (BLUD) sebagai upaya peningkatan pelayanan institusi pemerintah, terutama pemerintah daerah. BLUD adalah satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas (BPKP, 2012). RSUD Kraton yang merupakan rumah sakit daerah di Kabupaten Pekalongan saat ini dikelola oleh pemerintah daerah dalam bentuk BLUD. Status pegawai BLUD terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai kontrak BLUD yang diatur dalam pasal 52 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007. Kompleksnya sumber daya rumah sakit sebagai akibat meluasnya peran dan cakupan kegiatan suatu rumah sakit, memerlukan perhatian besar, perbaikan dan perubahan besar dalam sistem serta manajemennya. Jika dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sumber daya manusia merupakan aset yang bernilai tinggi karena mempunyai potensi untuk terus tumbuh (Ilyas, 2002). Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, sehingga kepentingan pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi klien (pasien) khususnya dalam proses penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit (Hutapea, 2010). Perawat menangani masalah penyakit secara fisik sekaligus memenuhi kebutuhan psikologis pasien seperti keyakinan untuk sembuh, menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri serta perasaan dihargai (Sri, 2006). Pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit dipengaruhi oleh motivasi setiap perawat itu sendiri, dengan motivasi yang baik diharapkan dapat memberikan kinerja yang semakin baik dalam asuhan keperawatan. Motivasi adalah keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut untuk memenuhinya (Sunaryo, 2004). 4

Hezberg mengemukakan teori motivasi dua faktor yaitu faktor ekstrinsik dan faktor higienis. Faktor-faktor ini menjadi penyebab ketidakpuasan jika tidak ditangani dengan benar. Faktor ini menciptakan kesempatan untuk kepuasan yang tinggi, motivasi yang tinggi, dan penampilan kerja yang baik (Swanzburg, 2001). Masalah perawat yang sering timbul di rumah sakit pemerintah yang disuarakan oleh masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa seperti majalah, surat kabar, dan televisi menyangkut penurunan pelayanan perawat meliputi penampilan, sikap perawat dalam menjalankan perannya diantaranya mengenai: keterampilan, keramahan, disiplin, perhatian, tanggung jawab yang kurang disebabkan rendahnya motivasi. Penurunan ini akan berpengaruh pada lingkungan pekerjaan yang berdampak pada kinerja perawat di Rumah Sakit (Rifai, 2000). Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang karyawan BLUD di RSUD Kraton Pekalongan diketahui 6 orang (60%) mempunyai motivasi cukup, 4 orang (40%) motivasi baik dan 1 orang (10%) motivasi kurang, sedangkan pada perawat PNS diketahui 3 orang (30%) mempunyai motivasi baikdan 7 orang (70%) motivasi kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. Manfaat penelitian adalah sebagai masukan bagi rumah sakit untuk pengambilan kebijakan sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas kerja perawat dan pelayanan yang diberikan pada pasien. METODE Desain penelitian menggunakan desain study komparatif yaitu mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya suatu perlakuan atau rekayasa dari peneliti (Nursalam 2008, h.83). Sampel penelitian ini adalah perawat di RSUD Kraton Pekalongan sebanyak 124 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada awal tahun 2012 RSUD Kraton melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pada saat ini RSUD Kabupaten Pekalongan didukung oleh sekitar 688 orang yang merupakan aset organisasi, dengan jenis tenaga terdiri dari 390 orang PNS, 298 orang non PNS yang terbagi menjadi 16 PTT Daerah dan 275 tenaga BLUD. Sumber daya manusia di rumah sakit ini terdiri dari 143 orang perawat PNS, 49 orang perawat BLUD, 1 perawat PTT Daerah, 19 bidan PNS, 46 bidan BLUD, 13 dokter umum, 20 orang dokter spesialis serta 7 dokter mitra. Hasil Penelitian Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Responden (n=124) Status Umur Responden Total Kepegawaian 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun f % f % f % f % BLUD 21 16,9 4 3,2 0 0 25 20,2 PNS 41 33,1 50 40,3 8 6,5 99 79,8 Total 62 54 8 124 100 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin (n=124) Status Kepegawaian Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total f % f % f % BLUD 14 11,3 11 8,9 25 20,2 PNS 52 41,9 47 37,9 99 79,8 Total 66 58 124 100 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Lama Kerja Responden (n=124) Status Kepegawaian Jenis Kelamin < 5 tahun 5 tahun Total f % f % f % BLUD 7 5,6 18 14,5 25 20,2 PNS 43 34,7 56 45,2 99 79,8 Total 50 74 124 100 6

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Imbalan Responden (n=124) Imbalan Motivasi Baik Kurang Total f % f % f % < 1.000.000 11 8,9 14 11,3 25 20,2 1.000.000 40 32,3 59 47,6 99 79,8 Total 51 73 124 100 Analisa Univariat Tabel 4.5. Distribusi Motivasi Kerja Perawat PNS di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan (n=99) Variabel Mean Median Modus Min-Max SD Motivasi kerja perawat PNS 21,57 22 22 13-30 3,405 Tabel 4.6. Distribusi Motivasi Kerja Perawat BLUD di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan (n=25) Variabel Mean Median Modus Min-Max SD Motivasi kerja perawat PNS 24,52 25 27 18-30 3,885 Analisa Bivariat Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas (n=124) Motivasi kerja PNS Motivasi kerja BLUD Variabel Signifikansi Keterangan 0,067 0,083 Normal Normal 7

Tabel 4.8 Analisa Perbedaan Motivasi Kerja Perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan (n=124) Motivasi Kerja N Mean SD value Motivasi kerja BLUD 25 24,52 3,885 0,000 Motivasi kerja PNS 99 21,57 3,405 Pembahasan 1. Motivasi Kerja Perawat PNS Robin (2002) menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need), dalam terminologi kami, berarti suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik. Motivasi kerja perawat yang baik diharapkan dapat memberikan kinerja pelayanan kesehatan yang baik pula. Motivasi kerja perawat PNS dapat mendasari kepuasan dan ketidakpuasan kerja perawat yang berpengaruh pada kualitas pelayanan. Faktor yang mendasari kepuasan tersebut seperti upah, kebijakan, kondisi kerja. Hal ini sesuai dengan Nursalam (2008) yang menyatakan dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya. 2. Motivasi Kerja Perawat BLUD Herzberg dalam Robin (2002) mengemukakan bahwa salah satu faktor pekerjaan yang selalu mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu faktor pemeliharaan (hygiene), yaitu faktor eksternal yang berkaitan dengan produktivitas sebuah pekerjaan. Misalnya kondisi tempat kerja yang nyaman, kebijakan perusahaan mengenai penggajian, dan lain sebagainya. Motivasi kerja perawat BLUD diharapkan lebih baik karena motivasi kerja yang kurang akan menyebabkan kinerja perawat kurang baik. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan kontrak kerja perawat BLUD dengan pihak rumah sakit. 8

Dalam dunia kepegawaian atau ketenagakerjaan baik di lingkungan lembaga atau perusahaan pemerintah atau swasta tidak semua pegawai atau pekerja yang bekerja di dalamnya mempunyai status kepegawaian yang sama sehingga berbeda pula hak dan kewajiban masing-masing. Penggunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan ketenagakerjaan pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan arti dengan kaitannya dengan kehadirannya di dalam suatu perusahaan hanya berbeda lingkungan penggunaannya. 3. Perbedaan Motivasi Kerja Perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan Hasil korelasi uji independent t test diketahui value sebesar 0,000< 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. Status kepegawaian yang terdapat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan terdiri dari BLUD dan pegawai negeri sipil (PNS). Status kepegawaian di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan banyak dijumpai tenaga BLUD, hal ini kemungkinan disebabkan rumah sakit kesulitan memenuhi sumber daya manusia sehingga membuka kesempatan untuk merekrut tenaga perawat BLUD. Perawat dengan status kepegawaian BLUD mempunyai motivasi kurang karena status kepegawaian yang dimiliki saat ini tidak dapat menjamin keberlangsungan tetap bekerja sebagai perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, karena sistem yang diberlakukan hampir sama dengan tenaga kontrak yang setiap kali dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja. Motivasi kerja pada perawat PNS sedikit lebih baik daripada perawat BLUD karena dalam sistem kepegawaian PNS dapat memberikan peluang untuk peningkatan jenjang karier dan jabatan. Hal ini memotivasi perawat untuk mendapatkan kesempatan pelatihan, peningkatan jabatan yang disertai dengan peningkatan kompensasi dalam bentuk uang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden yang mendapatkan imbalan < Rp 1.000.000 yang mempunyai motivasi yang kurang lebih banyak daripada yang mempunyai motivasi baik, namun pada responden yang mendapatkan imbalan Rp 1.000.000 diketahui responden yang mempunyai motivasi 9

kurang lebih banyak daripada yang mempunyai motivasi baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tidak hanya dipengaruhi faktor imbalan tetapi faktor yang lain seperti peningkatan jenjang karier, lingkungan kerja yang menyenangkan dan kesempatan promosi. PENUTUP Ada perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,000. Pihak rumah sakit sebaiknya memperbaiki manajemen sumber daya manusia, dengan cara mengikuti pelatihan tentang manajeman sumber daya manusia bagi para pejabat yang berwenang, studi banding pada rumah sakit lain yang telah memiliki sistem manajemen yang baik dan selalu mengevaluasi kebijakan kepegawaian yang telah ditetapkan. Pihak rumah sakit sebaiknya mengadakan personal development training, sehingga dapat memberikan wawasan bagi perawat tentang cara menjadi pribadi yang menarik dan dapat membina hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja yang lain sehingga dapat menciptakan kondisi kerja yang nyaman. KEPUSTAKAAN Ilyas, Y, 2002, Kinerja (Teori dan Penilaian), Bumi Aksara, Jakarta Hutapea, J, 2010, Pengaruh Kompetensi Dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung, 2010 (Skripsi) (Online) Nursalam, 2008, Pendidikan dalam Keperawatan, PT, Salemba Medika, Jakarta Rifai, 2000, Penjaminan Kualitas Dalam Keperawatan, Cetakan Kedua, EGC, Jakarta Robbins, 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Erlangga, Jakarta Sri, T, 2006, Pengantar Keperawatan Profesional, Rineka Cipta, Jakarta Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta Swanzburg, 2001, Perawat dan Keperawatan, EGC, Jakarta 10