PENGGUNAAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DI KELAS V SDN SUNGAI RAYA ARTIKEL PENELITIAN OLEH YENI SURYANI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT SISWA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO ARTIKEL. Oleh HERI PRAMONO F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Keyword: Whole Language, Reading Comprehension

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS V SEKOLAH DASAR

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN AKTIVITAS MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF DI KELAS I SDN 37 SUNGAI KAKAP ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SAPARIAH NIM.

Meningkatkan Ketrampilan Membaca Pemahaman

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF MELALUI PENGGUNAAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PESERTA DIDIK KELAS IV

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE SAS PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUNARI NIM. F

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

Rustam Effendi dan Hendra

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI KELAS IV SD NEGERI

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Keywords: media map, learning outcomes, social science

PENERAPAN METODE STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MELATI / ABA 005 PULAU BALAI

Keywords: Learning Results, Discussion Methods, Social Learning

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI 033 KAMPAR TIMUR

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENGGUNAAN KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN MEMBACA LANCAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD Riana Wahyuni, Tahmid Sabri, Endang Uliyanti PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email : riana_wahyuni24@yahoo.com Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca lancar siswa dengan metode penugasan pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SDN 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, jenis penelitiannya tindakan kelas. Subyek penelitian adalah guru dan siswa berjumlah 10 orang. Teknik yang digunakan adalah observasi langsung. Alat pengumpul data adalah lembar observasi guru dan siswa. Penelitian ini dilaksanakan melalui III siklus, prosedur penelitian menggunakan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah keterampilan membaca lancar siswa pada siklus I mencapai 60%, siklus II mencapai 76% dan siklus III 90% meningkat 32%. Dengan menggunakan metode penugasan dapat meningkatkan keterampilan membaca lancar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SDN 43 Sungai Raya Kabupaten kubu Raya. Kata Kunci: Membaca Lancar, Metode Penugasan Abstract: The purpose of this study was to describe the current reading skills enhancement students with the learning methods of Indonesian assignment in the class II SDN 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya district. The method used is descriptive research type of class action. The subjects of the research were teachers and students of 10 people. The technique used is direct observation. Data collection tool was a teacher and student observation sheets. This research was conducted through a third cycle, the research procedure using the planning, implementation, observation and reflection. The results obtained are fluent reading skills of students in the first cycle reaches 60%, reaching 76% the second cycle and the third cycle 90%, it was increased 32%. By using the assignment method can improve the reading skills of students fluent in Indonesian language learning on the class II of Elementary School Number 43 at Sungai Raya Sub District, Kubu Raya District. Key word: Reading skill, Assignment method. P embelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya satra Indonesia. 1

Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dapat dilakukan dengan cara memberikan latihan yang banyak dan bantuan kepada siswa dalam hal membaca. Lebih banyak siswa membaca maka semakin meningkat pula kemampuan siswa dalam membaca. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar memiliki arti dan peranan penting bagi siswa, karena pada sekolah dasar diletakkan landasan keterampilan berbahasa Indonesia. Landasan berbahasa Indonesia akan tertanam pada siswa apabila mereka telah mampu melakukan keterampilan membaca. Henry Guntur Tarigan (dalam Muchlisoh, dkk. 1994: 133) berpendapat bahwa keterampilan membaca yaitu proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan. Membaca merupakan kunci masuknya ilmu pengetahuan. Keberhasilan membaca menjadi penentu berlangsungnya proses pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran keterampilan membaca. Penerapan metode yang tepat sangat menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru di dalam interaksi edukatif diharapkan benar-benar menerapkan aktivitas siswa yaitu belajar sambil bekerja (learing by doing). Melakukan aktivitas atau bekerja adalah bentuk pernyataan dari siswa bahwa pada hakikatnya belajar adalah perubahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas atau bekerja. Seperti pada pembelajaran bahasa Indonesia, membaca lancar dapat dilakukan dengan penggunaan metode penugasan. Berdasarkan pengalaman penelitian yaitu di Sekolah Dasar Negeri 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya pembelajaran membaca di sekolah dasar menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia ini cukup sulit, karena selama mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia peneliti menemukan beberapa masalah diantaranya: 1) Penerapan metode pembelajaran keterampilan membaca kurang tepat; 2) kurangnya alat peraga yang menunjang proses pembelajaran membaca; 3) guru sering menggunakan cara pembelajaran klasikal yang menyebabkan guru sulit unuk mengetahui siswa yang sudah lancar membaca dan yang belum; 4) guru kurang memberikan latihan secara individual kepada siswa sehingga siswa kurang terlatih dalam membaca. Hal seperti inilah yang menjadi kendala dalam pembelajaran sehingga menimbulkan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran dimana dampak dari keadaan tersebut menimbulkan permasalahan pada diri siswa diantaranya sebagian besar siswa ada yang mengalami kesulitan dalam belajar misalnya membaca yang kurang lancar, tidak bisa berbicara atau mengungkapkan ide, tidak bisa menulis dan menyimak secara baik. Berdasarkan kenyataan diatas peneliti merasa perlu mengatasi kurangnya kemampuan membaca siswa dengan menerapkan metode penugasan untuk meningkatkan keterampilan membaca lancar pada siswa kelas II SDN 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode penugasan adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggung jawabkan tugas yang dibebankan kepadanya. ( M. Sobry Sutikno, 2013: 98 ). Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong 2

untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Metode pemberian tugas ini dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain yaitu memberikan kebiasaan siswa untuk giat belajar. Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik dan memantapkan penguasaan perolehan hasil belajar. Dalam menetapkan rancangan langkah-langkah pemberian tugas hendaknya dapat tercermin: 1) tugas apa yang harus dilakukan anak; 2) hasil yang diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut: 3) bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut; 4) bahan dan alat apa yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi dalam menetapkan rancangan pemberian tugas ada beberapa langkah yang harus dilakukan guru: ( Moeslichatoen R, 2004: 196) Langkah pertama, rancangan mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas. Langkah kedua, membagikan buku/teks kepada masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang diperintahkan. Langkah ketiga, menjelaskan cara mengerjakan tugas tersebut. Langkah keempat, membimbing anak dalam mengerjakan tugas lebih teliti, bekerja lebih baik, dan lebih rapi. Istilah pembelajaran adalah istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita menggunakan istilah proses belajar mengajar dan pengajaran. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction. Menurut Gagne, Bringgs dan Wager (1992) (dalam Udin S. Winataputra dkk 2007: 1.19) pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah interaksi dua arah dari seorang guru dengan siswa, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan dimana target disini adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam (BNSP 2006) menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan: 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, 2. Menghargai dan bangga bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, 3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, untuk memperluas wawasan,memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Masalah pembelajaran membaca dapat terjadi pada setiap jenjang pendidikan. Berbagai penelitian dengan menerapkan bermacam metode dan teknik pembelajaran membaca sudah banyak dilakukan oleh pihak yang peduli dengan masalah pengajaran membaca sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Pada dasarnya penelitian pengajaran membaca dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa agar menjadi lebih baik dari 3

sebelumnya. Membaca adalah suatu aktivitas yang rumit atau kompleks karena bergantung pada keterampilan berbahasa siswa berikut tingkat pembelajarannya ( M. Subana dan Sunarti 2009: 222). Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca (Henry Guntur Tarigan 2008: 9) adalah: a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts). b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh, merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannnya. Membaca seperti ini disebut ( reading for mains ideas). c. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang licu dalam cerita, atau apakah cerita ini benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca mengklasifikasikan (reading to classify). d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang licu dalam cerita, atau apakah cerita ini benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca mengklasifikasikan (reading to classify). e. Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasi atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate). f. Membaca untuk menemukan bagaimana cara tokoh berubah, bagaiman hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaiman dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast). METODE Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan paparan (deskripsi) informasi tentang gejala, peristiwa, kejadian sebagaimana adanya (Suharsimi Arikunto, 2008: 56). Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut John Elliot, 1982 (dalam Iskandar, 2011: 22). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas didalamnya. Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Sifat penelitian yang digunakan adalah kolaboratif, yang melibatkan guru kolaborator untuk menilai peneliti pada waktu meneliti dengan menggunakan metode penugasan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II Sekolah Dasar Negeri43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. 4

Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas II Sekolah Negeri 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Jumlah siswa kelas II adalah 10 orang. Laki-laki berjumlah 8 orang dan perempuan 2 orang. Aspek yang ingin ditingkatkan adalah aspek kemamuan mengajar guru baik perencanaan maupun pelaksanaan, demikian juga aspek keterampilan membaca siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung dan pengukuran. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yakni pencatatan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap jenis gejala yang akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar observasi mengenai keterampilan membaca siswa dan lembar observasi bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berkenaan dengan observasi, pelaksanaannya dilakukan oleh teman sejawat sebagai kolaborator, observasi ini difokuskan pada kemampuan guru melaksanakan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar siswa dengan menggunakan metode penugasan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti berupa lembar perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti dan lembar keterampilan membaca siswa. Berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai hasil pengamatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan mampu dilaksanakan oleh guru dengan kriteria cukup. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata 2,67. Hasil observasi kemampuan guru merencanakan pembelajaran oleh guru selaku peneliti dalam penggunaan metode penugasan, berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai hasil pengamatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan mampu dilaksanakan oleh guru dengan kriteria cukup. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata 2,57. Kemudian Berdasarkan data yang diperoleh berkaitan dengan keterampilan membaca siswa yang dijabarkan dalam bentuk: ketepatan, lafal, intonasi, jeda dan kejelasaan dapat dilihat dengan perolehan skor rata-rata 60%. Berdasarkan hasil observasi dalam pelaksanaan siklus I, memberikan gambaran bahwa metode penugasan yang peneliti gunakan cukup berhasil meningkatkan keterampilan membaca lancar, walaupun tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Terutama masih lemahnya kemampuan siswa membaca lancar khusus pada penggunaan lafal, intonasi, dan jeda. Oleh karena itu peneliti memperhatikan beberapa hal penting yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut: 1)) Masih banyak siswa yang kurang termotivasi dalam membaca karena kurangnya penguatan yang diberikan guru. 2) Kurang optimalnya peragaan yang diberikan oleh guru dalam membaca sehingga keterampilan membaca siswa menjadi kurang maksimal. 3) Kurang menariknya 5

media yang digunakan guru. 4) Kurang tepatnya penggunaan lafal, intonasi, dan jeda siswa saat membaca, karena sering lupa penentu aspek-aspek tersebut pada teks bacaan. Berkenaan dengan observasi pada siklus II, pelaksanaannya dilakukan juga oleh teman sejawat yang sama dengan siklus I, berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai hasil pengamatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan mampu dilaksanakan oleh guru dengan kriteria baik. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata dari sebesar 3,35. Berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai hasil pengamatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan mampu dilaksanakan oleh guru dengan kriteria baik. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata 3,41. Berdasarkan data yang diperoleh berkaitan dengan keterampilan membaca siswa yang dijabarkan dalam bentuk: ketepatan, lafal, intonasi, jeda dan kejelasaan dapat dilihat dengan perolehan skor rata-rata 76%. Berdasarkan tabel di atas, terdapat peningkatan yang sangat signifikan dari hasil monitoring dan observasi pelaksanaan siklus I ke siklus II. Peningkatan keberhasilan pada siklus II dapat dilihat dari naiknya presentase pencapaian. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode penugasan dengan dibantu tanda-tanda tertentu sangat membantu siswa dalam membaca lancar. Namun demikian, peneliti merasa terdapat beberapa kekurangan sehingga hasil pencapaian indikator kinerja tidak maksimal. Oleh karena itu peneliti memperhatikan beberapa hal penting yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut: 1) Masih ada siswa yang kurang maksimal dalam membaca lancar, walaupun peneliti pahami bahwa mereka sebenarnya dapat lebih baik lagi dalam membaca. 2) Kurangnya semangat kompetisi dalam diri siswa untuk menampilkan cara membaca yang lebih baik yang mereka miliki. Berkenaan dengan observasi pada siklus III, pelaksanaannya dilakukan juga oleh teman sejawat yang sama dengan siklus I dan siklus II. Observasi pada siklus II terhadap pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan langkah-langkah pembelajaran dalam siklus III. Adapun hasil observasi kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar siswa dengan menggunakan metode penugasan, berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai hasil pengamatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan mampu perolehan skor rata-rata dari sebesar 3,78. Kemudian berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai hasil pengamatan kemampuan guru dalam 1wmelaksanakan pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan mampu dilaksanakan oleh guru dengan kriteria memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata 3,83. 6

Berdasarkan data yang diperoleh berkaitan dengan keterampilan membaca siswa yang dijabarkan dalam bentuk: ketepatan, lafal, intonasi, jeda dan kejelasaan dapat dilihat dengan perolehan skor rata-rata 90%. Dari hasil pelaksanaan siklus III, di dapatkan hasil yang sangat memuaskan tentang peningkatan keterampilan membaca lancar dengan menggunakan metode penugasan pada siswa kelas II SDN 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, sebagai berikut: 1) Meningkatnya keterampilan pembelajaran membaca lancar pada siswa kelas II SDN 43 Sungai Raya. 2) Meningkatnya motivasi dan minat siswa dalam membaca. 3) Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan bersungguh-sungguh. Pembahasan Data yang dikumpulkan dalam penelitian kelas ini adalah data tentang perencanaan, pelaksanaan dan keterampilan membaca lancar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode penugasan di kelas II Sekolah Dasar Negeri 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Semua aspek tersebut terbagi lagi pada indikator kinerja yang diperoleh dari siklus I sampai siklus III. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 2 September 2013, siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 13 September 2013 dan siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 24 September 2013. Perencanaan, pelaksanaan dan keterampilan membaca lancar siswa yang dilaksanakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1 Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran No. Aspek yang Diamati SKOR Siklus I Siklus II Siklus III A Perumusan Tujuan Pembelajaran 2,67 3,00 4,00 B Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 2,50 3,50 3,75 C Pemilihan Sumber/media Ajar 2,67 3,00 3,67 D Skenario/kegiatan Pembelajaran 2,50 3,25 3,50 E Penilaian Hasil Belajar 3,00 4,00 4,00 Total Skor 13,34 16,75 18,92 Rata-rata Skor 2,67 3,35 3,80 Tabel 2 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran No. Aspek yang Diamati SKOR Siklus I Siklus II Siklus III I. Pra Pembelajaran 2,50 3,00 4,00 II. Membuka pembelajaran 2,50 3,50 3,50 III. A. Penguasaan materi pembelajaran 2,50 3,50 4,00 B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 2,57 3,29 3,86 C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber 2,50 3,75 3,75 belajar D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 2,17 3,00 3,83 7

E. Kemampuan khusus pembelajaran bahasa 2,67 3,33 4,00 F. Penilaian Proses Hasil Belajar 3,50 4,00 4,00 G. Penggunaan bahasa 2,33 3,33 3,33 Rata-rata aspek III 2,67 3,46 3,82 IV. Penutup 2,67 3,67 4,00 Rata-rata skor 2,57 3,41 3,83 Tabel 3 Keterampilan Membaca Lancar Siswa Keterlaksanaan No. Aspek yang Diamati Siklus I Siklus II Siklus III Jlh % Jlh % Jlh % 1. Ketepatan 7 70 8 80 10 100 2. Lafal 6 60 8 80 9 90 3. Intonasi 5 50 7 70 8 80 4. Jeda 5 50 7 70 9 90 5. Kejelasan 6 70 8 80 9 90 Rata-rata Skor 60,00 76,00 90,00 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui penelitian Penggunaan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas II Sekolah Dasar Negeri 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode penugasan kelas II Sekolah Dasar Negeri 43 Sungai Raya, pada siklus I memiliki rata-rata 2,67 (cukup) pada siklus II sebesar 3,15 (baik) dan pada siklus III sebesar 3,80 (baik sekali). Terjadi peningkatan sebesar 1,13. 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode penugasan kelas II Sekolah Dasar Negeri 43 Sungai Raya, pada siklus I memiliki rata-rata 2,45 (cukup) pada siklus II sebesar 3,42 (baik) dan pada siklus III sebesar 3,84 (baik sekali). Terjadi peningkatan sebesar 1,39. 3. Dengan menggunakan metode penugasan ternyata dapat meningkatkan keterampilan membaca lancar dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas II Sekolah Dasar Negeri 43 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, pada siklus I memiliki rata-rata 58,00 pada siklus II sebesar 76,00 dan pada siklus III sebesar 90,00. Terjadi peningkatan sebesar 32,00. 8

Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Penggunan metode penugasan membawa pengaruh positif dalam meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Untuk itu disarankan kepada guru yang mengajar pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II untuk menggunakan metode penugasan. 2. Unuk menerapkan metode penugasan ini disarankan kepada guru untuk dapat mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada didalam penggunaan metode penugasan agar pembelajaran menjadi terarah dapat terlaksana dengan tujuan yang ingin dicapai. 3. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khusus guru diharapkan menggunakan metode penugasan, karena dengan menggunakan metode penugasan siswa langsung mengamati atau menganalisis permasalahan yang dihadapinya. DAFTAR RUJUKAN BSNP. (2006). KTSPSD/MI. Depdiknas. Jakarta : Dirjen. Dikdasmen. Hadari Nawawi. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press. Henry Guntur Tarigan. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. M. Sobry Sutikno. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica M. Subana dan Sunarti. (2008). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar & Menengah. Jakarta: BNSP. Sabarti Akhhadiah. (1992/1993). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono, (2010). Memahami Peneliian Kualitatif. Bandung: Alfabet. Suharsimi Arikunto. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Akasara. Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif. Jakarta: Kencana. Udin S. Winataputra. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. 9