III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengujian, maka didapatkan data yang merupakan parameterparameter

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

III. METODOLOGI PENELITIAN

KEMAMPUAN BENTONIT PELET TEKAN TERAKTIVASI FISIK SEBAGAI PENGGANTI ZEOLIT DALAM MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

PENAMBAHAN ADITIF PRESTONE, REDEX DAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL, TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR CAIR SPESIFIK.

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 2, April 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

Pengaruh Variasi Jenis Aktivator Asam dan Nilai Normalitas Pada Aktivasi Zeolit Pelet Perekat Terhadap Prestasi Mesin Motor Diesel 4-Langkah

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan bakar minyak disebabkan oleh terjadinya peningkatan

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

PENAMBAHAN ADITIF PRESTONE, REDEX DAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL, TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

I. PENDAHULUAN. ditegaskan oleh BP Plc. Saat ini cadangan minyak berada di level 1,258 triliun barrel

l. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengaruh Variasi Normalitas NaOH pada Aktivasi Basa-Fisik Zeolit Pelet Perekat terhadap Prestasi Sepeda Motor Bensin 4-Langkah

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan bahan baku biodiesel dilakukan di laboratorium PIK (Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. FPMIPA UPI, Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, dan

I. PENDAHULUAN. produksi minyak per tahunnya 358,890 juta barel. (

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DENGAN MANUAL. data data dari tabel hasil pengujian performansi motor diesel. sgf = 0,845 V s =

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB III METODE PENELITIAN Alat Penelitian 1. Mesin electrospinning, berfungsi sebagai pembentuk serat nano.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi Motor Diesel 4-Langkah Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat langkah satu silinder dengan spesifikasi sebagai berikut: Merk/Type Jenis Posisi katup Valve rocker clearance : ROBIN FUJI DY23D : Motor Diesel, 1 silinder : Diatas : 0,10 mm (Dingin) Volume Langkah Torak : 230 cm 3 Langkah Torak Diameter Silinder : 60 mm : 70 mm Perbandingan Kompresi : 21 Torsi Maksimum Daya Engkol Maksimum Putaran Maksimum Waktu Injeksi Bahan-Bakar Berat : 10,5 Nm pada 2200 rpm : 3,5 kw pada 3600 rpm : 3600 rpm : 23 BTDC : 26 kg

31 Gambar 7. Motor Diesel ROBIN FUJI DY23D 2. Alat yang digunakan Berikut adalah alat-alat yang digunakan selama penelitian a. Dinamometer Hidraulik Dinamometer hidraulik digunakan untuk mengukur torsi saat pengujian. b. Unit Instrumentasi TD 114 Unit instrumentasi TD 114 yang merupakan panel hasil pengukuran putaran mesin, torsi, temperatur gas buang, laju pemakaian bahan bakar dan laju pemakaian udara pembakaran. Susunan instalasi peralatan dan instrumentasi penguji tersebut ditunjukkan pada gambar 6.

32 Tachometer Torsimeter Pipette gelas bahan bakar Saklar On/off Katup bahan bakar ke mesin Katup bahan bakar dari tangki Input listrik utama Pengatur span dan zero untuk torsimeter Termometer gas buang Saluran udara masuk (Wadah Penampung Zeolit) Manometer aliran udara Soket 5-pin (tachometer) Soket 4-pin (transduser torsi) Gambar 8. Unit Instrumentasi TD 114 c. Tempat Zeolit Merupakan tempat zeolit yang diletakkan pada saluran udara masuk bagian luar. Adapun rangkaian dari motor diesel fuji DY23D dan Unit Instrumentasi TD 114 adalah sebagai berikut: Tangki Bahan Tempat Penampung Unit Intrumentasi Motor Dinamo Gambar 9. Rangkaian Alat uji dan Unit Instrumentasi

33 d. Cetakan Zeolit Pellet Cetakan zeolit pellet digunakan untuk membentuk zeolit menjadi bentuk pellet (tablet) seperti pada gambar 8. 10,5 mm 16 mm (a) (b) Gambar 10. (a) Cetakan zeolit pellet tekan bagian atas (b) Cetakan zeolit pellet tekan bagian bawah e. Beban Beban digunakan untuk menekan zeolit serbuk dari ketinggian 1 meter, sehingga dapat membentuk menjadi pellet (tablet). Gambar 11. Beban

34 f. Timbangan Digital Timbangan digital digunakan untuk mengukur berat zeolit sebelum dilakukan pengujian. Gambar 12. Timbangan Digital g. Sarung Tangan Karet Sarung tangan karet digunakan untuk melindungi zeolit dari kotoran pada saat dilakukan pengadukan zeolit dengan air aquades. Gambar 13. Sarung Tangan Karet h. Tachometer Tachometer digunakan untuk mengukur putaran mesin saat pengujian. Gambar 14. Tachometer

35 i. Alat Pengujian Kekerasan Leco MicroHardness Alat pengujian kekerasan Leco MicroHardness digunakan untuk menguji kekerasan zeolit pellet. Gambar 15. Alat Pengujian Kekerasan Leco MicroHardness (www. azom.com, 2009) j. Termometer Air Raksa Termometer air raksa ini digunakan untuk mengetahui temperatur ruangan saat pengujian. k. Gelas Ukur 500 ml. Gelas ukur 500 ml digunakan untuk mengukur volume air aquades sebelum dicetak. Gambar 16. Gelas Ukur

36 l. Oven Digunakan untuk melakukan aktivasi fisik zeolit pellet tekan. Gambar 17. Furnace m. Motor Pengaduk Digunakan untuk mengaduk campuran antara zeolit, aquades dan NaOH. 3. Bahan Utama a. Zeolit Alami Zeolit alami yang digunakan berbentuk bubuk dengan jenis clinoptilolite yang ditambang dari daerah Sidomulyo, Lampung Selatan, dengan komposisi kimia 76,95 % SiO 2 ; 8,9 % Al 2 O 3 ; 0,12% Fe 2 O 3 ; 1,5 % CaO; 1,21 % MgO; 1,88 % K 2 O; 2,02 % Na 2 O (Hendri, 2000). b. Air Aquades Air ini digunakan untuk campuran antara zeolit dengan NaOH dan penetral ph.

37 c. NaOH NaOH yang digunakan berbentuk solid yang berada di laboratorium. B. Persiapan Zeolit Penelitian ini mengambil 3 variasi kerapatan zeolit pellet (dengan berat per pellet 2 gram, 2,3 gram, 2,5 gram) dan 3 variasi berat zeolit pellet yang diletakkan pada saringan di saluran udara masuk mesin (25 gram, 50 gram dan 100 gram), hal ini dilakukan untuk mengindikasikan kerapatan dari zeolit. Ukuran diameter zeolit pellet yang digunakan sesuai dengan ukuran cetakan, yaitu diameter 16 mm dan tebal pellet 5.5 mm. C. Prosedur Pengaktivasian Zeolit Berikut ini adalah langkah-langkah pengaktivasian NaOH-fisik: 1. Mempersiapkan zeolit, larutan NaOH, aquades, neraca, labu erlenmeyer, motor pengaduk, saringan, dan furnace. 2. Mencampur zeolit, aquades, dan NaOH dengan perbandingan 1:1:0,1, 100 gr zeolit, 100 ml dan 10 gr NaOH (aktivasi kimia). 3. Mengaduk campuran zeolit dan larutan NaOH dengan menggunakan motor pengaduk sampai rata. 4. Dibilas dengan aquades untuk menetralkan ph kembali. 5. Mengeringkan secara alami. 6. Menimbang dengan tiga varian berat (2, 2,3, 2,5 gr). 7. Mencetak zeolit menjadi bentuk pellet. 8. Mengeringkan zeolit pellet secara alami.

38 9. Memanaskan zeolit pellet dengan furnace pada temperatur 325 C selama 2 jam (aktivasi fisik). D. Pencetakan Zeolit menjadi Pellet Variasi kerapatan diperoleh yaitu dengan memberikan variasi berat zeolit per tablet sebesar 2 gram, 2,3 gram, dan 2,5 gram dengan pembebanan (dalam penelitian ini digunakan sebesar 5 kg) dan ketinggian (1 meter) yang sama tetapi lubang pada cetakan digunakan berdasarkan berat zeolit per tablet. Untuk pencetakan zeolit dengan berat per tablet 2 gram dengan 13 lubang atau seluruh lubang pada cetakan digunakan. Untuk zeolit dengan berat per tablet 2,3 gram, lubang cetakan yang digunakan hanya 4 lubang. Sedangkan untuk zeolit dengan berat per tablet sebesar 2,5 gram, lubang cetakan yang digunakan sebanyak 1 lubang. Hal tersebut dilakukan untuk mengindikasikan kerapatan zeolit per tablet yang dihasilkan. Kemudian akan didapatkan zeolit pellet dengan diameter 16 mm dan ketebalan 5,5 mm. Selanjutnya, zeolit pellet hasil cetakan diletakkan di temperatur ruangan (secara alami) hingga zeolit kering sebelum dipanaskan dengan furnace bertemperatur 325 C selama 2 jam.

39 Mulai Persiapkan Alat dan Bahan Pencampuran Zeolit dengan Air, Aquades dan NaOh (Aktivasi Kimia) Mencampurkan zeolit dengan air aquades dan Pembilasan dengan Aquades Pembentukan Pembentukan Zeolit menjadi Zeolit Pellet Pengeringan Zeolit secara Pellet secara Alami Pemanasan Zeolit Pellet dengan Furnace (Aktivasi Fisik) Penimbangan zeolit pellet tekan Penyimpanan Selesai Gambar 18. Diagram Alir Persiapan dan Pengaktivasian

40 E. Prosedur Pengujian pada Mesin Diesel 4-tak 1 Silinder 1. Pengkalibrasian Torsimeter TD114 Sebelum melakukan pengujian mesin, torsimeter harus dinolkan dan dikalibrasi terlebih dahulu. Adapun caranya adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan unit instrumentasi TD114 ini dengan arus listrik dan menghidupkan unit instrumentasi TD114 tersebut. 2. Memutar span control hingga posisi maksimum (searah putaran jarum jam). 3. Dinamometer diguncangkan untuk mengatasi kekakuan seal bantalannya. Vibrasi terjadi secara otomatis bila mesin berputar. 4. Memutar zero control hingga torsimeter terbaca nol. 5. Dinamometer diguncangkan lagi untuk memeriksa keakuratan posisi nol tersebut. 6. Menggantungkan beban sebesar 3,5 kg pada lengan dinamometer tersebut. 7. Memutar span control hingga torsimeter TD114 menunjukkan 8,6 Nm. 8. Dinamometer diguncangkan lagi hingga pembacaan torsimeter stabil. 9. Beban 3,5 kg tadi disingkirkan dan mengulangi langkah-2 hingga langkah-8 agar penyetelan zero control dan span control benar-benar akurat. 2. Variabel-Variabel Operasi Untuk berbagai kondisi, nilai parameter prestasi motor bakar akan bervariasi sehingga dapat menggambarkan karakteristik motor bakar tersebut. Variabelvariabel operasi yang dapat diukur dalam pengujian ini adalah:

41 a. Putaran mesin, rpm b. Torsi, Nm c. Pemakaian bahan bakar, kg/kwh d. Pemakaian udara, kg/jam e. Temperatur gas buang, C f. Temperatur udara masuk, C g. Tekanan udara masuk, Pa F. Prosedur Pengujian Leco Microhardness Dikarenakan alat uji kekerasan rockwell yang terdapat dilaboratorium material Teknik Mesin - Universitas Lampung terlalu besar (2 kg), sehingga zeolit pellet tekan tidak mampu menerima beban tersebut dan mengalami keretakan sebelum diperoleh nilai kekerasannya. Oleh karena itu, pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji MicroHardness yang terdapat dilaboratorium Metalurgi Fisika dan Keramik-Institut Teknologi Bandung dengan beban kecil (100 gram). Berikut ini prosedur pengujian Leco MicroHardness: a. Menghubungkan alat pengujian Leco MicroHardness dengan arus listrik 220 V. b. Mengatur pengukuran lensa objective pada 40x sebelum dan sesudah pengukuran. c. Memilih beban yang diperlukan (100 gram). d. Menempatkan spesimen uji dimeja objek. e. Memfokuskan dengan menaikan/menurunkan elevating handle.

42 f. Menempatkan indentor tepat diatas sample spesimen uji dengan cara memutar turret. g. Menekan tombol start (tunggu sampai loading lamp mati). h. Memutar kembali turret ke perbesaran semula, sehingga tampak lekukan hasil pengujian. i. Memutar knobs kiri kemudian putar knobs kanan, sehingga tampak lekukan hasil pengujian dengan dua garis dimasing-masing ujung sisi lekukan. j. Menekan d-input, kemudian putar d 2 dengan cara yang sama (arah measuring knobs vertikal). k. Mendapatkan nilai d 1, d 2 dan kekerasannya (HVN). l. Melakukan uji selanjutnya untuk variasi zeolit pellet yang lain. G. Pengambilan Data Setelah proses kalibrasi torsimeter TD 114 selesai, mesin dihidupkan selama kurang lebih 10 menit untuk proses pemanasan mesin hingga keadaan stabil. Pengambilan data dimulai dengan meletakkan beban pada dinamometer, beban yang digunakan adalah konstan, sebesar 2,5 kg. Dan variasi putaran mesin yang digunakan adalah 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm. Variasi berat zeolit per tablet yang digunakan dalam pengujian adalah sebesar 2 gram, 2,3 gram, dan 2,5 gram. Proses pengambilan data dilakukan sebanyak tiga tahap, yang tiap tahapnya ada lima variasi. Tahap pertama adalah pengambilan data menggunakan tanpa zeolit, zeolit granular dengan berat 100 gr, zeolit pellet aktivasi kimia-fisik berat per tablet 2 gr dengan tiga variasi berat (25, 50, 100 gr). Tahap kedua

43 adalah pengambilan data menggunakan tanpa zeolit, zeolit granular dengan berat 100 gr, zeolit pellet aktivasi kimia-fisik berat per tablet 2,3 gr dengan tiga variasi berat (25, 50, 100 gr). Tahap ketiga adalah pengambilan data menggunakan tanpa zeolit, zeolit granular dengan berat 100 gr, zeolit pellet aktivasi kimia-fisik berat per tablet 2,3 gr dengan tiga variasi berat (25, 50, 100 gr). Dalam hal ini zeolit granular dan pellet tekan diletakkan di saluran udara masuk sehingga udara yang masuk ke ruang bakar melewati zeolit dan mengalami proses adsorbsi yang dilakukan oleh zeolit pellet tekan, setelah torsi stabil dan putaran mesin stabil maka data diambil. Berikut ini adalah langkah-langkah pengambilan data: 1. Memanaskan mesin diesel kurang lebih 10 menit. 2. Mencatat data mesin normal atau tanpa menggunakan zeolit pada saluran udara masuk, pada putaran mesin 1500, 2000, 2500, 3000 rpm dengan bantuan tachometer. Data yang dimaksud adalah parameter-parameter yang terdapat pada bacaan instrumentasi TD 114 seperti torsi (mencatat setelah stabil), thermometer gas buang, manometer mmh 2 O, dan waktu pemakaian bahan bakar 8 ml dengan bantuan stopwatch. 3. Mengulang data sebanyak tiga kali pada tiap putaran mesin. Jadi, ada 12 data setiap variasi. 4. Melakukan pengambilan data kedua dengan memasang zeolit granular seberat 100 gr dan mencatat datanya dengan prosedur yang sama dengan pengambilan data yang pertama.

44 5. Melakukan pengambilan data ketiga dengan memasang zeolit pellet seberat 25 gr (berat per pellet 2 gr) dan mencatat datanya dengan prosedur yang sama dengan pengambilan data sebelumnya. 6. Melakukan pengambilan data ketiga dengan memasang zeolit pellet seberat 50 gr (berat per pellet 2 gr) dan mencatat datanya dengan prosedur yang sama dengan variasi sebelumnya. 7. Melakukan pengambilan data ketiga dengan memasang zeolit pellet seberat 100 gr (berat per pellet 2 gr) dan mencatat datanya dengan prosedur yang sama dengan pengambilan data sebelumnya. 8. Pada langkah pertama hingga ketujuh, mesin tidak boleh mati. Setelah pengambilan data terakhir selesai, maka mesin distirahatkan minimal 30 menit. 9. Mengulangi langkah 2-8 dengan perbedaan berat per pellet 2,3 gr. 10. Mengistirahatkan mesin minimal 30 menit. 11. Mengulangi langkah 2-8 dengan perbedaan berat per pellet 2,5 gr.

45 Mulai 42 Persiapan Motor Diesel dan Alat Instrumentasi Memasang beban 2,5 kg Mengatur Putaran mesin 1500,2000,2500 dan 3000 rpm Mengambil data tanpa zeolit, granular 100gr, zeolit pellet aktivasi kimia-fisik yang berat per pelletnya 2 gr, dengan variasi berat 25, 50, 100 gr. Mengambil data tanpa zeolit, granular 100gr, zeolit pellet aktivasi kimia-fisik yang berat per pelletnya 2,3 gr, dengan variasi berat 25, 50, 100 gr. Mengambil data tanpa zeolit, granular 100gr, zeolit pellet aktivasi kimia-fisik yang berat per pelletnya 2,5 gr, dengan variasi berat 25, 50, 100 gr. Menguji Kekerasan Menganalisa Data Kesimpulan Selesai Gambar 19. Diagram Alir Pengambilan Data

46 Data-data hasil pengamatan dicatat dalam tabel hasil pengujian seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Data hasil pengujian Zeolit : 0/25/50/100 gr (Tanpa zeolit/granular/aktivasi/aktivasi NaOH-fisik) Putaran Mesin, rpm : 1500/2000/2500/3000 Bahan bakar : Solar Beban : 2,5 kg Spesific grafity : 0,839 Diameter zeolit : 2,5-3/16 mm Nilai kalor bahan bakar : 42.700 kj/kg Tebal zeolit : 2,5-3/5,5 mm Berat zeolit, gram T. udara ruangan, C Putaran mesin,rpm Torsi,Nm Waktu pemakaian b.bakar,detik T. gas buang, C Bacaan manometer, mmh 2 O gr Rerata Rerata Rerata Rerata

47 H. Analisa Data Seluruh data hasil pengujian dianalisa dengan menggunakan persamaanpersamaan yang ada pada bab sebelumnya, untuk mendapatkan daya engkol dan pemakaian bahan bakar spesifik yang dihasilkan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan perbandingan prestasi mesin antara tanpa zeolit, zeolit granular, dan zeolit pellet aktivasi NaOH-fisik dengan variasi berat zeolit yang berbeda dan pengaruh prestasi mesin dengan variasi berat per pellet pada zeolit yang berbeda. Selain itu, nilai kekerasan dari zeolit pellet yang telah dicetak juga dianalisa terhadap prestasi mesin. Hasil analisa data ditampilkan dalam bentuk grafik dengan nilai yang dibandingkan pada grafik adalah prestasi mesin terhadap putaran mesin.