KUAT TEKAN BETON YANG OPTIMUM DENGAN PENAMBAHAN BIO ENZIM Sofyan Ali Pradana, Tony Hartono Bagio, Koespiadi Program Studi Teknik Sipil, Universitas Narotama, Surabaya Email sofyanalipradana@gmail.com ABSTRAK Untuk membuat beton dengan kuat tekan yang tinggi dan memiliki spesifikasi beton tertentu selain bahan material utama beton juga dibutuhkan kontrol kualitas campuran beton dan juga bahan tambah lain sejalan dengan teknologi campuran beton saat ini yang menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu. Penambahan bio enzim pada lima campuran beton yang akan dibandingkan dengan beton normal dengan tujuan mengetahui kadar optimum bio enzim pada beton untuk menambah kekuatan beton tersebut. Beton degan bio enzim 200, bio enzim 400, bio enzim 600, bio enzim 800, bio enzim 1000 dan beton normal. Hasil dari keenam model beton dengan menggunakan regresi polynomial pangkat empat (leastquartic), f(x)= -17.9(x) 4 + 95.321(x) 3-145.044(x) 2 +83.007(x)+17.938, didapatkan mutu beton dari beton normal dengan fc =25 Mpa menghasilkan nilai optimum sebesar 33,98Mpa, dan penambahan bio enzim sebesar 509 ml. Kata Kunci kuat tekan optimum, bio enzim, leastquartic PENDAHULUAN Kualitas beton ditentukan oleh bahan-bahan penyusunan beton. Untuk membuat beton dengan kuat tekan yang tinggi dan memiliki spesifikasi beton tertentu tidak hanya diperoleh hanya dengan mencampurkan semen Portland atau jenis semen lain dengan agregat kasar, agregat halus, dan air. Tetapi perlu dilakukan juga kontrol kualitas campuran beton. Peningkatan kualitas campuran beton akan meningkatkan kuat tekan yang dihasilkan.teknologi campuran beton saat ini juga berkembang pesat, banyak teknologi aplikasi bahan tambah lain untuk menghasilkan beton dengan karakteristik yang diinginkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas campuran beton adalah dengan menggunakan bahan tambah, baik berupa chemical admixture seperti entraining, water reducing yang berupa sintetis ataupun organic seperti missal bio enzim maupun mineral admixture seperti slag, fly ash, dan silicafume. Penelitan ini dilakukan mempunyai tujuan, yaitu untuk mengetahui kekuatan tekan untuk setiap variasi penambahan bio enzim terhadap berat semen. Serta untuk mengetahui prosentase bio enzim yang optimum sehingga menghasilkan kuat tekan yang maksimal. METODE PENELITIAN Menurut referensi [4] Beton adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam struktur yang bahan utamanya adalah semen, air, agregat halus, agregat kasar dengan perbandingan tertentu. Dan terkadang menggunakan bahan campuran lain (admixture atau additive). Bahan atau material beton yang digunakan diantaranya 1. Semen Menurut referensi [3] Semen juga merupakan bahan campuran yang secara aktif setelah berhubungan dengan air. Definisi semen portland adalah semen hidraulis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidraulis bersama bahan-bahan yang biasa digunakan, yaitu gypsum. 2. Agregat Agregat adalah material granular (suatu bahan keras/kaku) yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau mortar. Agregat dapat berasal dari bahan organik dan an-organik. Volume agregat dalam beton
e-issn 2460-3430 HALAMAN 43 menempati sekitar 70-75%, sehingga kualitas agregat akan sangat berpengaruh terhadap kualitas beton. Untuk agregat halus adalah agregat yang butirannya menembus ayakan dengan lubang 4.75 mm. Menurut referensi [2] yang juga dipakai Indonesia saat ini. Kekasaran pasir dapat dibagai menjadi 4 (empat) kelompok zone, zona 1, zona 2, zona 3, dan zona 4. Sedangkan agregat kasar yaitu agregat dengan butiran-butiran tertinggal di atas ayakan dengan lubang 4,8mm, tetapi lolos ayakan 40mm. 3. Air Air diperlukan dalam pembuatan beton agar terjadi reaksi kimiawi dengan semen untuk membasahi agregat dan untuk melumas campuran agar mudah pelaksanaanya (workability). Pada umunya air minum dapat dipakai untuk campuran beton. Karena pasta semen merupakan hasil reaksi kimiawi antar semen dengan air, maka yang menentukan adalah perbandingan antara air dengan semen. 4. Bahan Tambah Bio Enzim Salah satu produk bio teknologi atau bio enzim yang dapat diaplikasikan pada beton adalah Bioconc yang diproduksi oleh PT. Bangun Mukti Abadi. Bioconc merupakan suatu produk bio teknologi yang berbentuk cairan yang dibuat dari material organic denaturasi protein biopolymer surfactant dan organomineral yang telah difermentasikan oleh mikroba yang menguntungkan. Bioconc dapat meningkatkan sifat mekanis beton dengan meningkatnya kekuatan kompressif beton dengan mereduksi kadar semen hingga 20%-30%. Dan fungsi lain untuk menahan retak susut beton. Perencanaan Campuran beton (mix design) menggunakan pedoman DOE (Department of Environment). berasal dari Inggris (The British Mix Design Methode). Di Indonesia cara ini dikenal dengan DOE. Perencanaan dengan cara DOE dipakai sebagai standar perencanaan oleh Departemen Pekerjaan Umum di Indonesia dan dimuat dalam buku standar SK SNI T 15 1990-03 (Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal) dengan edisi terbaru tertuang di SNI 03-2834-2000 berdasarkan referensi [1]. Adapun langkah-langkahnya pada gambar 1 adalah sebagai berikut HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan uji fisik terhadap material yang digunakan, dibuat perencanaan adukan beton dengan metode Department of Environment (DoE) British Standard 8110 yang ditunjukan pada table 1 di bawah ini Tabel 1 Formulir Perencanaa Adukan Beton Normal (DoE) No. Uraian Nilai 1 Kuat tekan yang di syaratkan 25 Mpa pada 28 hari (silinder) 2 Deviasi Standart 6 Mpa 3 Nilai tambah (margin) 1,64 x SD =9.84 Mpa 4 Target Kuat tekan rata-rata 35 Mpa 5 Jenis semen portland Gresik OPC 6 Jenis Agregat kasar Batu Pecah, Mojosari, Mojokerto Jenis Agregat halus Alami, Lumajang 7 Faktor Air Semen (FAS) bebas 0.55 8 Faktor Air Semen Maksimum 0.60 9 Slump 150+/-2, (60-180) mm 10 Ukuran Agregat Maksimum 20 mm 11 Kadar Air Bebas 225 Ltr 12 Kadar Semen 409 Kg
e-issn 2460-3430 HALAMAN 44 No. Uraian Nilai 13 Kadar Semen Minimum 275 Kg 14 Fas yang di sesuaikan 225 Ltr 15 Susunan butir Agregat Zona II 16 Perbandingan agregat halus dan kasar 43 % 17 Berat Jenis Agregat Campuran 2.67 18 Berat Beton Segar 2380 19 Kadar Agregat Gabungan 1746 20 Kadar Agregat Halus 733 21 Kadar Agregat Kasar 1013 Sumber Hasil Perhitungan Proporsi campuran adukan beton normal di atas juga di gunakan untuk membuat dengan menggunakan bio enzim. Bio Enzim yang digunakan adalah merk Bioconc dari PT. Bangun Mukti Abadi. Berikut ini komposisi rencana per m 3 material penyusun beton yang digunakan Semen Air Agg. Halus Agg. Kasar Bio Enzim 409 225 733 1013 Beton A Beton B Beton C Beton D Beton E Beton F 0 200 400 600 800 1000 Setelah dilakukan pengujian dan evaluasi rata-rata kuat tekan beton masing-masing jenis beton, berikut ini rekapitulasi hasil kuat tekan beton, pada table 2 Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Kuat Tekan Beton Type Benda Hasil Hasil Berat Beton Uji (kn) (Mpa) Beton A sample 1 12.82 516.70 29.25 Normal sample 2 12.94 501.70 28.40 28.58 sample 3 12.91 496.00 28.08 Beton B sample 1 12.65 500.80 28.35 Bio Enzim sample 2 12.72 523.30 29.63 29.47 200 ml sample 3 12.67 537.40 30.43 Beton C sample 1 12.93 590.10 33.41 Bio Enzim sample 2 12.91 597.70 33.84 33.58 400 ml sample 3 12.91 591.60 33.49 Beton D sample 1 12.87 614.40 34.79 Bio Enzim sample 2 12.91 594.50 33.66 33.79 600 ml sample 3 12.95 581.60 32.93 Beton E sample 1 12.97 577.60 32.70 Bio Enzim sample 2 13.00 568.10 32.16 32.99 800 ml sample 3 12.96 602.60 34.12 Beton F sample 1 12.95 582.90 33.00 Bio Enzim sample 2 13.03 574.00 32.50 33.32 1000 ml sample 3 12.98 608.40 34.45 Rerata 3(tiga) Benda Uji
Kuat Tekan Beton (Mpa) Kuat Tekan Beton (Mpa) NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL e-issn 2460-3430 HALAMAN 45 34.00 33.00 33.79 33.58 33.32 32.99 32.00 31.00 30.00 29.00 28.00 29.47 28.58 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Kadar Bio Enzim (Liter) Gambar 2 Pola Perbandingan Kekuatan Beton SumberHasil Perhitungan Analisa statistik yang digunakan mencari kadar optimum campuran bio enzim untuk kuat tekan beton adalah analisis regresi polynomial pangkat empat, atau analisis leastquartic. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel (x) bebas adalah variasi kadar campuran bio enzim dan yang menjadi variabel terikat (y) adalah kuat tekan beton. Hasil analisis regresi pangkat empat disajikan pada gambar berikut Analisa Regresi Polynomial Pangkat Empat 34.5 34 33.5 33 32.5 32 31.5 31 30.5 30 29.5 29 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 Kadar Bio Enzim (Liter) Gambar 3 Analisa Regresi Pangkat Empat SumberHasil Perhitungan Regresi Kuat Tekan Dari gambar grafik di atas diketahui persamaan regresi pangkat empat sebagai berikut ( ) Mencari Xmax ( ) Untuk max ( ) Didapat X1= 0,509; X2=0,872; dan X3=2,613
e-issn 2460-3430 HALAMAN 46 Digunakan X1= 0,509 dan disubtitusikan pada rumus ( ) sebagai berikut ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Berdasarkan gambar 3 dan perhitungan persamaan di atas (Xmax) adalah sebesar 0.509 (Liter) atau 509 ml, dengan kuat tekan maksimum 33,98 Mpa. Maka dapat disimpulkan kadar pemakaian campuran bio enzim yang optimum untuk menambah mutu kekuatan tekan beton adalah sebesar 509. KESIMPULAN 1. Beton B dengan penambahan bio enzim 200 terdapat kenaikan 3.1% terhadap beton normal (beton A), beton C penambahan bio enzim 400 naik 17.5% terhadap beton normal, beton D penambahan bio enzim 600 naik 18.2% terhadap beton normal, beton E penambahan bio enzim 800 naik 15.4% dari beton normal dan mengalami penurunan mutu dari beton D sebanyak 2.4%, dan beton F penambahan bio enzim 1000 naik 16.6% dari beton normal. Dapat diketahui bahwa beton D dengan penambahan bio enzim 600 adalah kadar campuran bio enzim yang tepat untuk menghasilkan kuat tekan beton diantara variasi-variasi beton lainnya. 2. X maksimum beradasarkan analisa regresi adalah sebesar 0.509 (Liter) atau 509 ml, dengan kuat tekan maksimum 33,98 Mpa. Maka dapat disimpulkan kadar pemakaian campuran bio enzim yang optimum untuk menambah mutu kekuatan tekan beton adalah sebesar 509. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional, 2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI 03-2834-2000, adobsi SK-SNI T-15 1990-03. Kong FK. and Evans RH., 1994, Reinforced and Prestressed Concrete, 3 rd Edition, Chapman and Hall, London, UK Mulyono, T., 2004, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta Nawy, Edward G., 1998, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Refika Aditama