PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SUMEDANG PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI)

Ulasan. Banten. Edisi 4 No. 4 Oktober Desember 2017, p. 1-7

ANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang

Ishak Musa. Widyaiswara Madya Provinsi Banten, Jln. Raya Lintas Timur KM.4 Karang Tanjung, Pandeglang- Banten

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN BELANJA DAERAH

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BENGKULU,

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 14 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG, PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 3/900/2017 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 17/900/2017 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

(LPSE) Jl. Sowi Gunung, Sowi. Manokwari Papua Barat

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 24/900/2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR :32/900/2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 14 /900/2017 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PELAKSANA KEGIATAN PEMBANGUNAN

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 29/900/2017 TENTANG

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

POLISI NUNUKAN TETAPKAN LIMA TERSANGKA BARU KASUS KORUPSI BUKU

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 11/900/2017 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

Ishak Musa. Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten, Jln. Raya Lintas Timur KM. 4 Karang Tanjung, Pandeglang, Banten.

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap;

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

Bagian Kedua Maksud Pasal 4

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENT ANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR7TAHUN2016 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jl. DT. SETIAMAHARAJA NO.2 KECAMATAN BUKIT RAYA TELP.(0761) 7873955 PEKANBARU - 28281 PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU A. TUJUAN Prosedur pengendalian ini disiapkan untuk memberikan pedoman pengendalian kegiatan di Dinas Perumahan Rakyat dan kawasan permukiman Kota Pekanbaru dalam rangka melaksanakan tugas dan wewenangnya sehingga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. B. TUJUAN a. Dalam rangka menjamin pelaksanaan tugas dan wewenang pengendalian kegiatan sesuai ketentuan. b. Pelayanan Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman diberikan kepada msyarakat yang membutuhkan sesuai ketentuan yang berlaku. C. DASAR HUKUM 1. UU No. 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. UU No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; 3. UU 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; 5. UU No. 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah; 6. PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa; 8. Permendagri No. 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 15 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2017; 10. Peraturan Walikota Pekanbaru No. 187 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2017; 11. Peraturan Walikota Pekanbaru No. 05 Tahun 2017 Tentang Penunjukan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan dan Pengurus Barang Dilingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2017.

D. TANGGUNG JAWAB 1. Pengguna Anggaran (PA) Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD. PA memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut: 1. menetapkan Rencana Umum Pengadaan; 2. mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website K/L/D/I; 3. Menyusun RKA OPD 4. Menyusun DPA / DPPA OPD 5. menetapkan PPK; 6. menetapkan Pejabat Pengadaan; 7. menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; 8. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja 9. Mengadakan ikatan / perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan 10. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran 11. Menandatangani SPM 12. mengawasi pelaksanaan anggaran; 13. menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 14. Mengelola barang milik daerah / kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab OPD yang dipimpinnya 15. menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/ Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat; dan 16. mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen Pengadaan Barang/Jasa. 17. Melaksanakan tugas tugas pengguna anggaran / pengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah Selain tugas pokok diatas, dalam hal diperlukan PA dapat: 1. menetapkan tim teknis; dan/atau 2. menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan Pengadaan melalui Sayembara/Kontes. 2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. KPA pada Pemerintah Daerah merupakan Pejabat yang ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul PA. KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan oleh PA.

3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Tugas pokok PPK : 1. Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi: a. Spesifikasi teknis Barang/Jasa; b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan c. rancangan Kontrak. 2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; 3. Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani Kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/surat perjanjian 4. Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa 5. Mengendalikan pelaksanaan Kontrak; 6. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA; 7. Menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan; 8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan 9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Selain tugas pokok diatas, dalam hal diperlukan PPK dapat : 1. mengusulkan kepada PA/KPA perubahan paket pekerjaan dan/atau perubahan jadwal kegiatan pengadaan; 2. menetapkan tim pendukung; 3. menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu pelaksanaan tugas ULP; dan 4. menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa. 4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. PPTK memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut: 1. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan; 2. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan 3. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan. 4. Berkoordinasi dengan pengawas lapangan dalam hal memeriksa dan menyetujui hal-hal sebagai berikut: a. mutu dan jumlah bahan selama pelaksanaan yang akan digunakan dalam pekerjaan dan dicatat setiap hari dalam Buku Laporan yang ditandatangani bersama dalam pelaksanaan kegiatan b. jumlah pekerja dan jumlah peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan; c. posisi dan dimensi pekerjaan dilapangan.

d. laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan-laporan lain yang berhubungan dengan tugas tugas pengawasan di lapangan. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berkaitan dengan tugas tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan; 6. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas lapangan bertanggung jawab kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 7. Melaksanakan tugas tugas lain yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Selain tugas pokok diatas, dalam hal diperlukan PPTK dapat : 1. Menyiapkan kelengkapan dokumen SPP LS berkaitan dengan pengadaan barang / jasa melalui pihak ketiga 2. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui oleh PPTK; 3. PPTK menyiapkan dokumen SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa untuk disampaikan kepada bendahara pengeluaran dalam rangka pengajuan permintaan pembayaran. 4. Surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan; 5. Dalam hal kelengkapan dokumen yang diajukan tidak lengkap, bendahara pengeluaran mengembalikan dokumen SPP-LS pengadaan barang dan jasa kepada PPTK untuk dilengkapi. 6. Bendahara pengeluaran mengajukan SPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pengguna anggaran setelah ditandatangani oleh PPTK guna memperoleh persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD. 5. Pengawas Lapangan Tugas dan kewajiban pengawas lapangan, antara lain: 1. Melaksanakan instruksi PPK dan PPTK sesuai kewenangannya; 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilapangan sehari hari untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai kualitas, kuantitas dan waktu sebagaimana yang dimaksudkan dalam kontrak; 3. Memeriksa posisi dan dimensi pekerjaan dilapangan; 4. Memeriksa mutu dan jumlah bahan selama pelaksanaan yang akan digunakan dalam pekerjaan dan dicatat setiap hari dalam Buku Laporan yang ditandatangani bersama dalam pelaksanaan kegiatan; 5. Memeriksa jumlah pekerja dan jumlah peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan; 6. Memeriksa laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan-laporan lain yang berhubungan dengan tugas tugas pengawasan di lapangan; 7. Menjaga lingkungan pekerjaan agar tidak terganggu akibat dari pelaksanaan pekerjaan; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang berkaitan dengan tugas tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan;

9. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas lapangan bertanggung jawab kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK); 10. Melaksanakan tugas tugas lain yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Selain tugas pokok diatas, pengawas berkewajiban : 1. Hadir dan Mendokumentasikan kegiatan dilapangan 2. Berkoordinasi dengan Konsultan Supervisi, PPTK dan PPK terhadap permasalahan yang terjadi dilapangan. 3. Bertanggungjawab terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan. 4. Tidak memberikan informasi dan pernyataan apapun diluar kewenangannya tanpa berkoordinasi dengan PPK dan PPTK. 6. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) mempunyai tugas pokok dan kewenangan untuk: 1. melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak; 2. menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melalui pemeriksaan/ pengujian; dan 3. membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan. E. KEWAJIBAN PELAKSANAAN KEGIATAN Dalam rangka pengendalian kegiatan, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, sebagai berikut: A. Laporan kegiatan Salah satu administrasi kegiatan yang paling penting adalah laporan kegiatan. Laporan kegiatan ini berfungsi untuk menyampaikan progres pekerjaan pada waktu tertentu. Laporan ini ditujukan kepada PPK. Hal ini penting dilakukan karena selain bahan evaluasi kegiatan juga dapat digunakan sebagai syarat pengajuan termin. 1. Laporan Harian Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh pelaksana lapangan yang kemudian diserahkan kepada PPTK. Laporan harian ini sangat simpel karena biasanya hanya 1 lembar kertas saja. Laporan ini memuat beberapa informasi penting yang harus ditulis antara lain Pekerjaan yang sedang dikerjakan termasuk lokasi pekerjaan. Cuaca pada hari tersebut, Berapa jam hujan dan berapa jam cerah. Alat-alat yang digunakan termasuk jumlah alat (alat berat, alat pendukung, dan alat bantu) Bahan-bahan material yang digunakan Tata cara penulisan laporan sebaiknya diisi dengan tulisan tangan bukan diketik sehingga diharapkan pelaksana selalu tertib mengumpulkan laporan harian ke PPTK yang bersangkutan sebagai dasar pembuatan laporan mingguan (Format Laporan harian terlampir)

Penandatangan Laporan harian, terdiri dari: 1. Pengawas lapangan dari Pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru. 2. Pengawas dari Pihak Penyedia Jasa (Kontraktor) 3. Pengawas (Inspektor) dari Pihak Konsultan Pengawas. 2. Laporan Mingguan (Weekly Report) Laporan mingguan berbeda dengan laporan harian karena isi yang dilaporkan lebih lengkap. Laporan mingguan ini dibuat oleh PPTK berdasarkan kondisi lapangan saat itu. Format laporan mingguan ini biasanya mengikuti format RAB untuk item-item pekerjaan (Format Laporan mingguan terlampir). Isi dari laporan ini antara lain Volume RAB dan bobot dimasing-masing pekerjaan Volume yang sudah dikerjakan (Minggu lalu, minggu ini dan total) Bobot dalam persen di masing-masing item pekerjaan (Minggu lalu, minggu ini dan total) Nilai kumulatif progress pada minggu ini (dalam persen) Penandatangan Laporan mingguan, terdiri dari: 1. PPTK dari Pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru. 2. Kepala Teknik dari Pihak Penyedia Jasa (Kontraktor) 3. Supervisi Engineer dari Pihak Konsultan Pengawas. Catatan: penandatangan Laporan mingguan untuk dasar penagihan uang (termin), terdiri dari: 1. PPK dan PPTK dari Pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru. 2. Direktur dari Pihak Penyedia Jasa (Kontraktor) 3. Direktur dari Pihak Konsultan Pengawas. B. Back-up Data Back up data merupakan uraian dari realisasi volume pekerjaan lapangan, yang ditandatangani oleh PPTK dan Direktur dari Pihak Penyedia Jasa (Kontraktor). C. Laporan Progres Fisik dan Keuangan Laporan Progres Fisik dan Keuangan merupakan laporan realisasi pencairan keuangan dan bobot fisik per bulan, ditandatangani oleh PPK dan PPTK. (Format terlampir). Laporan Progres Fisik dan Keuangan dikumpulkan kepada Sekretariat Dinas cq. Kasubag Keuangan selambat-lambatnya tanggal 5 pada awal bulan berikutnya. Selain itu, PPTK wajib mengisi laporan progres secara online melalui aplikasi Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) pada hari senin disetiap minggunya.

F. PENUTUP Hal-hal lain yang belum diatur Prosedur Pengendalian Kegiatan Di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru, mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pekanbaru, 29 Mei 2017 DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU, ttd Ir. H. MULYASMAN, MT Pembina Utama Muda NIP. 19610907 199203 1 002

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jl. DT. SETIAMAHARAJA NO.2 KECAMATAN BUKIT RAYA TELP.(0761) 7873955 PEKANBARU - 28281 PAKTA INTEGRITAS Kami, Segenap Pimpinan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru, Mengajak seluruh karyawan/-i Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru untuk berpartisipasi memperbaiki masa depan kehidupan bangsa dengan turut serta menyatakan hal-hal sebagai berikut: 1. Berperan secara pro aktif dalam upaya pencegahan dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. 2. Tidak melakukan praktek pungutan liar (pungli) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 3. Bersikap disiplin, jujur dan objektif, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas. 4. Siap mencapai target kinerja yang sudah diarahkan oleh kebijakan pimpinan dalam rangka mencapai visi dan misi pemerintah Kota Pekanbaru. 5. Menghindari pertentangan kepentingan (Conflict Of Interest) dalam pelaksanaan tugas. 6. Bersedia memberikan respon cepat (Quick Response) terhadap pengaduan masyarakat. 7. Melaksanakan Prosedur Pengendalian Kegiatan di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru TA. 2017. 8. Pelanggaran atas Pakta Integritas ini membawa konsekuensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pekanbaru, 29 Mei 2017 DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Sekretaris Kepala Bidang Perumahan Kepala Bidang Kawasan Permukiman Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Umum (PSU) ttd ttd ttd ttd AFRIDAYANTI, ST., M.Si Ir. MARLINOF,MT SURYANA HAKIM, ST.,MM AFRIZAL ZAKIR, ST., MT 19720422 199903 2 005 19630721 199603 1 002 19740908 200212 1 003 19670407 199803 1 003 Mengetahui Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekanbaru ttd Ir. H. MULYASMAN, MT Pembina Utama Muda NIP.19610907 199203 1 002