UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh DAHLAN SUGITO NIM : F

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN ROLL DEPAN PADA SENAM LANTAI ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HENDI GUNAWAN NIM F

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN OLEH: G A R N I S NIM: F

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP

PENGARUH METODE MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM - BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU SISWA SMPN 11 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Pengaruh Pendekatan Keterampilan Taktis Terhadap Ketepatan Smash Bulutangkis Di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

PENGARUH LATIHAN SEPAK SILA TERHADAP KONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE SEPAK BOLA KELAS VIII SMPN 6 PONTIANAK

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN PKN MATERI ORGANISASI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP TEKNIK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET SMPN 8 PONTIANAK

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH MODEL LEARNING COMMUNITY TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM SISWA IXA SMPK IMMANUEL II ARTIKEL PENELITIAN HENDRA AMENG NIM : F

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA KELAS X DI SMK PIUS X MAGELANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KARET DALAM SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: ERICK NUGRAHA NIM : F

III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING DAN STOPING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BOLA VOLI SERVIS BAWAH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GASANG 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA EKSTRAKURIKULER

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Journal of Elementary Education

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

Automotive Science and Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAK BOLA SISWA SMP NEGERI 4 TELUK KERAMAT

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

Journal of Sport Sciences and Fitness

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PERBEDAAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE BERMAIN TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR PENJAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH : EDWARD FRANCISKO NIM F

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM LANTAI ROLL BELAKANG DI SMP NEGERI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSADI PARYANTO NIM : F38008021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI Oleh RUSADI PARYANTO NIM : F38008021 Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II Drs. Imran, M.Kes NIP. 196511081986031006 Isti Dwi Puspita Wati, S.Or.M.PH NIP. 198301282008122001 Mengetahui, Dekan Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Dr. Aswandi NIP 195805131986031002 Prof. Dr. Victor Simanjuntak,M.Kes NIP 195505251976031002

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI Rusadi Paryanto 1, Imran 2, Isti Dwi Puspita Wati 3. FKIP, PJKR UNIVERSITAS TANJUNGPURA JALAN AYANI, e-mail: rusadiparyanto@ymail.com ABSTRACT: Efforts to improve the physical fitness of students through physical education. The study aims to determine how the effect of physical education on students' level of physical fitness. This study used an experimental method with pre-experimental design. Its population is grade X boy student at SMA Negeri 1 Sungai Tebelian totaling 69 students. Sampling technique uses random sampling technique to obtain a sample of 40 students. The study consisted of three stages: pre-test, providing treatment (treatment) for the provision of physical education learning as many as 12 time meetings, and post-test. The instrument used is a physical fitness test run Multi-Stage Fitnes Test. Date analysis techniques normality test, homogenity and test the effect (t-test). The results of this research is the influence of physical education on students' level of physical fitness. This is evident from t count (5.52058371) is greater than T Table (2.0315) and the average results of pre-test 30.71 ml / kg BB / min and a post-test 35.95 ml / kg BB / min or an increase of 17.06%. Keywords: Fitness, Physical Education. ABSTRAK: Upaya meningkatkan kebugaran jasmani siswa melalui pendidikan jasmani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan jasmani terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Pre-eksperimen design. Populasinya adalah siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sungai Tebelian yang berjumlah 69 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 40 siswa. Penelitian terdiri dari tiga tahapan yaitu pre-test, pemberian perlakuan (treatment) berupa pemberian pembelajaran pendidikan jasmani sebanyak 12 kali pertemuan, dan post-test. Instrumen yang digunakan adalah tes kebugaran jasmani lari Multi-Stage Fitnes Test. Analisis data menggunakan teknik uji normalitas, uji homogenitas dan uji pengaruh (Uji-t). Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh pendidikan jasmani terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Hal ini terbukti dari nilai t hitung (5,52058371) lebih besar daripada t tabel (2,0315) dan hasil rata-rata pre-test 30,71 ml/kg BB/menit dan posttest 35,95 ml/kg BB/menit atau mengalami peningkatan sebesar 17,06 %. Kata kunci : Kebugaran, Pendidikan Jasmani.

S ekolah merupakan suatu lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktivitasnya direncanakan dengan sengaja untuk melaksanakan kegiatan pendidikan. salah satu mata pelajaran yang ada adalah penjasorkes. Abdul Gafur (1983) (dalam Arma Abdullah dan Agus Manadji, 1994: 5) menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan watak. Pendidikan jasmani mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai di antaranya seperti yang dikemukakan oleh Agus Mahendra (2007: 8) yaitu untuk memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani siswa yang optimal sehingga siswa dapat melakukan tugas sehari-hari secara efektif, efisien serta terkendali. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain. Menurut Muhajir (2007: 57) kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuian (adaptasi) pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah masih kurang efektif karena alokasi waktu yang diberikan sangat terbatas yaitu 2 x 45 menit untuk setiap kelasnya untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil observari yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungai Tebelian Kabupaten Sintang yang menunjukan bahwa masih banyak siswa yang tidak mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dengan maksimal karena mereka mudah mengalami kelelahan. Hal tersebut menjadi suatu masalah tersendiri bagi mata pelajaran pendidikan jasmani karena pendidikan jasmani dituntut untuk meningkatkan serta mempertahankan tingkat kebugaran jasmani siswa. Sedangkan di lain pihak Djoko Pekik Irianto (1999: 13) mengatakan bahwa seseorang akan mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik apabila melakukan latihan minimal 3-5 kali seminggu. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti ingin meneliti masalah tersebut sekaligus untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan jasmani terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Kemudian bentuk penelitian ini menggunakan Preeksperimen design (nondesign). Dalam penelitian ini terdapat pre-test yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan post-test untuk mengukur hasil akhir (Sugiyono, 20012: 72). Maka dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui dengan akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan. Bentuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

O 1 => X => O 2 Keterangan: O 1 = Pre test yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan (treatment) X = Perlakuan (treatment) O 2 = Pos test yang dilakukan sesudah diberikan perlakuan (treatment) Menurut Sugiyono (2012: 38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh pendidikan jasmani terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Adapun variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan tes kebugaran jasmani yaitu Multi-Stage Fitnes test. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Berdasarkan uraian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang sebanyak 4 kelas dengan jumlah 69 siswa. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 174). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Sedangkan teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin ( Riduwan dan Akdon, 2006: 254) sehingga diperolah jumlah sampel sebanyak 40 siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sungai Tebelian Kabupaten Sintang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kebugaran jasmani multi-stage fitness test. Tes ini merupakan test yang dilakukan di lapangan, sederhana namun menghasilkan suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen maksimal untuk berbagai kegunaan atau tujuan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes perlakuan langsung pada sisawa kelas X SMA Negeri 1 Sungai Tebelian, Kab.Sintang dengan menggunakan Multi-Stage Fitnes Test. HASIL Penelitian eksperimen ini menggunakan tiga tahap dalam pelaksanaannya. Tahap pertama yaitu pre-test. Pada tahap ini dilakukan tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani masing-masing sampel menggunakan Multi- Stage Fitnes test. Tahap kedua setelah diperoleh hasil pre-test adalah pemberian perlakuan (treatment). Pada tahap ini siswa diberikan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan rencana program pembelajaran (RPP) yang telah dibuat kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 3 kali seminggu selama sebulan. Jadi total pemberian perlakuan sebanyak 12 kali pertemuan. Diharapkan perlakuan (treatment) yang diberikan pada tahap ini dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Selanjutnya tahap ketiga adalah post-test. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perlakuan yang diberikan pada tingkat kebugaran jasmani siswa. Adapun deskriptif hasil pre-test dan post-test dalam penelitian ini adalah sebagaimana tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Deskriptif hasil pre-test dan post-test. No Standarisasi Katagori Pre-test Post-test Jlh % Jlh % 1 2 3 4 5 > 51.0 45.2-50.9 38.4-45.1 35.0-38.3 < 35.0 Baik Sekali 0 0% 0 0% Baik 0 0% 1 2,5% Cukup 1 2,5% 13 32,5% Kurang 7 17,5% 9 22,5% Kurang sekali 32 80% 17 42,5% Jumlah 40 100% 40 100% Mean 30,71 35,95 Median 31,00 36,05 Modus 26,80 33,25 Maksimal 40,50 45,20 Minimal 21,45 23,05 Peningkatan kebugaran 17,06 % Dari seluruh sampel yang diberikan tes awal atau pre-test, maka diperoleh hasil pre-test yang bervariasi dengan mean yaitu 30,71, median yaitu 31, serta modus yaitu 26,80. Selanjutnya tahap terakhir yaitu post-test. Pada tahap ini dilakukan tes terakhir untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa setelah mendapatkan perlakuan. Pada saat dilakukan pre-test setiap sampel mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang bervariasi. Kebugaran jasmani siswa tertinggi berada pada katagori cukup yaitu 40,50 yang diperoleh sebanyak 1 orang atau 2,5%, sedangkan kebugaran jasmani siswa yang paling rendah berada pada katagori kurang sekali yaitu 21,45, serta rata-rata kebugaran jasmani siswa berada dalam katagori kurang sekali yaitu 30,71. Salah satu faktor yang menyebabkannya yaitu kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah sehingga siswa menjadi kurang aktif bergerak pada saat mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani. Selain itu pembelajaran pendidikan jasmani yang mereka terima sebelumnya kurang menekankan pada aktivitas jasmani

siswa. Hal tersebut menyebabkan banyak siswa mudah sekali mengalami kelelahan dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dari seluruh sampel yang diberikan tes akhir atau post-test, maka diperoleh hasil post-test dengan mean yaitu 35,95, median yaitu 36,05, serta modus yaitu 33,25. Hal tersebut menunjukan bahwa setelah mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pemberian pembelajaran pendidikan jasmani 3 kali seminggu selama 12 kali pertemuan, maka hasil pos-test mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pre-tes. Ini terlihat dari hasil rata-rata post-test 35,95 lebih besar dibandingkan dengan hasil rata-rata pre-test 30,7135 atau mengalami peningkatan 5,24 atau 17,06%. Setelah mendapatkan perlakuan berupa pemberian pembelajaran pendidikan jasmani sebanyak 12 kali pertemuan, maka dilakukan tes akhir (post-test) untuk mengetahui kebugaran siswa setelah mendapatkan perlakuan. Kebugaran siswa tertinggi berada dikatagori baik yaitu 45,20 dan kebugaran jasmani siswa yang paling rendah berada dalam katagori kurang sekali yaitu 23,05 serta rata-rata kebugaran jasmani siswa berada dalam katagori kurang yaitu 35,95. Hal tersebut disebabkan oleh salah satu faktor yaitu pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang maksimal serta menekankan pada aktivitas jasmani siswa. Dengan demikian siswa akan lebih aktif bergerak sehingga mereka akan mempunyai kebugaran jasmani yang baik dan dapat mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan maksimal karena mereka tidak akan mudah mengalami kelelahan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani yang baik dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Sebelum suatu hipotesis diuji, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian prasyarat. Pengujian prasyarat analisis yang dilakukan didalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan program SPSS versi 18. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel data berdistribusi normal atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 71). Uji normalitas data dalam penelitian ini dengan deskriptif statistik menggunakan Kolmogorov-Simornov sebagaimana tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Hasil Uji Normalitas data Pre test dan Post test Variabel Signifikan Keterangan Pre-test 0,200 > 0,05 Normal Post-test 0,200 > 0,05 Normal Dari tabel 2 di atas diperoleh nilai signifikan untuk pre-test dan post-test sebesar 0,200 > 0,05, maka dapat disimpulkan data pre-test dan post-test pada tabel 2 di atas berdistribusi normal. Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Chi-Square dengan ketentuan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama (Duwi Priyatno, 2010: 76) sebagaimana tabel 3 berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas pre-test dan post-test Variabel Signifikan Keterangan Pre-test 1,000 > 0,05 Homogen Post-test 0,999 > 0,05 Homogen Setelah dilakukan uji homogenitas maka diperoleh data hasil pre-test yaitu 1,000 > 0,05, maka data hasil pre-test homogen dan data hasil post-test yaitu 0,999 > 0,05, maka data hasil post-test juga homogen. Selanjutnya dilakukan uji pengaruh (Uji-t) untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan mempunyai pengaruh atau tidak. Adapun hasil dari uji pengaruh (Uji-t) adalah sebagaimana tabel 4 berikut: Tabel 4. Hasil Uji Pengaruh (Uji-t) Data N Rata-rata (ml/kg BB/menit) Pre Test 40 30,71 Post-test 40 35,95 t hitung t tabel Keterangan 5,52058371 2, 0315 Signifikan Dari hasil uji-t pada tabel 4 di atas diperolah bahwa t hitung > t tabel yaitu 5,52058371 2,0315 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh pendidikan jasmani terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sungai Tebelian Kabupaten Sintang tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang sudah ada yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh Heri Pernando (2012) yang menggunakan metode eksperimen dengan bentuk penelitian Pre-eksperimen design yang meneliti tentang peningkatan kebugaran jasmani dengan bentuk tes kebugaran jasmani yang sama yaitu Multi-Stage Fitnes Test, hanya saja perlakuan atau treatment yang diberikan berbeda. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yaitu terdapat peningkatan kebugaran jasmani pada siswa yang melakukan latihan sirkuit dengan persentase peningkatan sebesar 4,59%. Selain itu juga hasil penelitian ini diperkuat oleh teori Djoko Pekik Irianto (1999: 13) yang mengatakan bahwa seseorang akan mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik apabila melakukan latihan minimal 3-5 kali seminggu. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian eksperiment yang dilakukan dengan memberikan perlakuan atau treatment berupa pemberian pembelajaran pendidikan jasmani kepada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sungai Tebelian yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan 3 kali dalam seminggu selama sebulan.

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sungai Tebelian, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pendidikan jasmani mempunyai pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa yaitu sebesar 17,06%. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil penghitungan uji-t, dimana taraf signifikan 0,05 diperoleh nilai t hitung (5,52058371) > nilai t tabel (2,0315). DAFTAR RUJUKAN Abdulah, Arma dan Agus Manadji. (1994). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Renika Cipta Irianto, Djoko Pekik (1999). Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Yogyakarta: Andi offset Mahendra, Agus. (2007). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta. Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas X. Jakarta: Erlangga Riduwan, dan Akdon. (2006). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D. Bandung: Alfabeta