SISTEM INTEGRATED LAB DI LABORATORIUM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA. Endah Purnamasari Jurusan SI, Fakultas ILMU KOMPUTER Universitas Gunadarma, Depok ABSTRAKSI Integrated lab merupakan sebuah sistem baru yang digunakan untuk menggantikan sistem reguler lab yang selama ini berjalan di Universitas Gunadarma. Melalui integrated lab praktikan diharapkan menjadi lebih mandiri untuk melakukan. Perbedaan yang utama antara integrated lab dan reguler lab adalah bahwa di integrated lab dikerjakan secara terkomputerisasi dibandingkan reguler lab seperti dalam hal membuat laporan baik laporan pendahuluan maupun laporan akhir, sebagai penggantinya praktikan diwajibkan mengikuti proses yang disebut pre test dan post test, nilai di integrated lab lebih transparan dan sarana prasarana yang lebih baik Integrated lab ini sudah diujicobakan selama satu tahun dan rencananya akan menggantikan sistem reguler lab. Hasil utama yang di peroleh dari sistem integrated lab adalah waktu yang dibutuhkan oleh praktikan dalam mengerjakan laporan menjadi lebih singkat dan praktikan dapat langsung melihat nilainya, dan asisten yang dibutuhkan untuk mengontrol kelancaran menjadi lebih sedikit dikarenakan sebagian pekerjaan mereka digantikan sistem integrated lab. Kata Kunci : Sistem, Praktikum, Integrated Lab, Laboratorium, Sistem Informasi, Universitas Gunadarma. I. PENDAHULUAN Sistem Informasi merupakan laboratorium yang ada di Universitas Gunadarma. Bidang ini ada sejak tahun 1981 telah menjadi obyek pengabdian utama di Universitas tersebut. Praktikum yang terjadi di laboratorium itu pun masih secara manual. Tutor menjelaskan materi didepan lab dan asisten yang bertugas membimbing praktikan. Proses seperti itu lebih dikenal dengan istilah reguler lab. Praktikum di Laboratorium Sistem Informasi memiliki fasilitas yang sangat jauh dari standar yang baik untuk. Peralatan komputer yang digunakan sudah banyak yang rusak. Spesifikasi CPU untuk membuka software-software yang dibutuhkan sangat rendah. Saat membuka sistem operasi dan aplikasi komputer loading yang dibutuhkan cukup lama. Saat, praktikan diwajibkan membawa map yang berisi kartu, laporan pendahuluan dan laporan akhir. Map tersebut menurut laporan dari ketua dan asisten, isinya sering kali dilakukan kecurangankecurangan oleh praktikan. Kecurangan tersebut bisa berupa isi laporan yang sama percis dengan praktikan yang lain, laporan yang di fotocopy, laporan yang dikerjakan oleh orang lain dan bahkan sampai praktikan tidak mengerjakan laporan. 1
Setelah selesai, praktikan mengharapkan dapat mengetahui nilai yang diperolehnya, namun penilaian tidak transparan. Proses penilaian yang tidak transparan membuat praktikan selalu bertanya-tanya tentang nilai. Bahkan ada praktikan yang rajin mengikuti dan mengerjakan tugas tapi pada saat pembagian Daftar Nilai Semester (DNS) malah mendapat nilai E. Bertolak dari semua masalah tersebut Laboratorium Sistem Informasi menginginkan suatu sistem laboratorium yang berbasis web dan praktikan dapat melakukan secara mandiri. Sistem itu disebut sebagai integrated lab. Dengan adanya Integrated lab diharapkan segala masalah yang terdapat di sistem regular lab dapat diatasi. II. LANDASAN TEORI 1. Konsep Dasar Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2. Konsep Dasar E Learning Istilah E-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Definisi E-Learning sendiri sebenarnya sangatlah luas bahkan sebuah protal yang menyediakan informasi tentang suatu topik dapat tercakup dalam lingkup E-Learning ini. Namun, istilah E-Learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. 3. Konsep Dasar Virtual Lab Virtual lab adalah merupakan sistem yang dapat digunakan untuk mendukung sistem yang berjalan secara konvensional. Virtual Laboratory ini biasa disebut dengan Virtual-Lab. Diharapkan dengan adanya Virtual-Lab ini dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa khususnya untuk melakukan melalui akses internet sehingga mahasiswa tersebut tidak perlu hadir untuk mengikuti ke Universitas Gunadarma. Hal ini menjadi pembelajaran efektif karena mahasiswa dapat belajar sendiri secara aktif tanpa bantuan instruktur ataupun asisten seperti sistem yang berjalan. Dengan format tampilan berbasis web cukup membantu mahasiswa untuk dapat mengikuti secara mandiri. 4. Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language) Menurut Sri Dharwiyanti dan Romi Satria Wahono (2003), pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam Object Oriented Analysis Design dengan satu bahasa yang konsisten untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan obyek-obyek dari sistem software untuk memodelkan bisnis dan komponennya (Ali Bahrami, 1999). Dengan menggunakan UML dapat membantu tim proyek berkomunikasi dalam perspektif obyek dan membantu melakukan permodelan secara visual, sehingga mempermudah penggambaran interaksi antar elemen dalam sistem, serta mempertahankan konsistensi antar disain dan implementasi dalam pemrograman. III. GAMBARAN UMUM LABORATORIUM Praktikum di Fakultas Ilmu Komputer terdiri atas 3 lab. yaitu Laboratorium SI Dasar, Laboratorium SI Menengah dan Laboratorium SI Lanjut. Bagi setiap 2
mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma, secara akademik diwajibkan mengikuti kegiatan sesuai dengan kurikulum yang bersangkutan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Reguler lab yaitu di Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Praktikan diharuskan membawa map berisi kartu, laporan pendahuluan, dan laporan akhir. Praktikan mengikuti dengan dibimbing oleh asisten dan tutor yang menjelaskan secara langsung didepan lab. Integrated Lab atau yang biasa disingkat dengan ILab, merupakan sebuah sistem baru yang digunakan untuk menggantikan sistem reguler lab yang selama ini berjalan di Universitas Gunadarma. Melalui ILab praktikan diharapkan menjadi lebih mandiri untuk melakukan. Tidak adanya lagi asisten yang bertugas untuk membimbing praktikan mengharuskan praktikan dapat melakukan secara mandiri. 1. Use Case Diagram Reguler Lab Integrated Lab 3
2. Sequence Diagram Reguler Lab Integrated Lab 4
3. ANALISIS SISTEM Prosedur Praktikum Tabel Perbandingan Praktikum Reguler Lab dan Integrated Lab No Prosedur Reguler Lab Integrated Lab 1 Masuk Membawa Map Membawa KTM ruang Praktikum berisi Kartu Praktikum, Pendahuluan, Laporan Akhir Mengumpulkan Laporan dan Map berdasarkan barisnya 2 Absensi Ketua mengabsen Praktikan satu-persatu di depan kelas login ke dalam sistem Asisten mengambil KTM praktikan satu-persatu 3 Kegiatan Tutor menjelaskan materi di depan kelas mengerjakan pre Tutor memberikan test latihan kepada praktikan mencoba Jika praktikan memiliki materi yang pertanyaan, dapat disediakan sistem bertanya kepada tutor dan asisten Jika memiliki praktikan 5
Untuk praktikan yang pertanyaan, dapat aktif, Tutor berhak menambahkan nilainya bertanya asisten kepada Tutor memberikan laporan untuk dibawa kembali minggu depan mengerjakan post test Laporan yang dikerjakan Soal-soal yang memiliki tenggang dikerjakan harus waktu 1 minggu untuk saat itu selesai dikerjakan 4 Praktikum mengambil log out berakhir map yang telah diperiksa dan di sistem nilai oleh asisten mengambil KTM masing-masing 5 Penanggung Ketua bertanggung Admin jawab jawab penuh terhadap bertanggung jawab jalannya penuh terhadap Tutor jawab bertanggung menyampaikan jalannya Asisten materi bertanggung jawab Asisten bertanggung terhadap absensi jawab terhadap nilai dan praktikan dan menjaga praktikan ketertiban kelancaran 6
4. HASIL ANALISIS Hasil Tabel Hasil Perbedaan Sistem Reguler Lab dan Integrated Lab No Perbedaan Reguler Lab Integrated Lab 1 Sarana dan prasarana OS Windows 98 Pentium II OS Linux Solaris Pentium IV Microfon, Keyboard, Microfon, dan mouse banyak yang Keyboard, dan rusak dan tak layak mouse baru pakai 2 Sistem Praktikum biasa di Sistem yang Praktikum 3 Laporan dalam lab (Manual) Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan laporan 1 minggu terkomputerisasi Laporan dikerjakan saat itu juga (lebih singkat) 4 Kebutuhan Dibutuhkan asisten yang Asisten yang Asisten banyak dibutuhkan lebih sedikit. 5 Waktu Satu shif Satu shif berlangsung selama 2 jam berlangsung selama 1 jam 7
5. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN REGULER LAB DAN INTEGRATED LAB Kelebihan Tabel Kelebihan Sistem Reguler Lab dan Integrated Lab No Kelebihan Reguler Lab Integrated Lab 1 Prosedur lebih Actor yang Praktikum mendalami materi digunakan lebih karena tutor sedikit menjelaskan secara Tidak diperlukan langsung lagi laporan2 2 Prosedur Penilaian Nilai yang dihasilkan bisa mengandung unsur objektif (kerajinan praktikan dalam mengerjakan laporan) Nilai diolah dengan lebih terkomputerisasi jadi lebih efisien 3 Prosedur Adanya denda bagi Tidak adanya Pengulangan praktikan yang tidak denda pernah mengikuti sehingga menyebabkan praktikan dapat belajar meringankan praktikan dari kesalahan 8
Kelemahan Tabel Kelemahan Sistem Reguler Lab dan Integrated Lab No Kekurangan Reguler Lab Integrated Lab 1 Prosedur Actor yang digunakan kurang Praktikum lebih banyak daripada integrated lab memahami materi, karena materi di Laporan yang sajikan secara 2 Prosedur Penilaian 3 Prosedur Pengulangan memberatkan praktikan Nilai masih diinput secara manual Waktu yang dibutuhkan untuk penilaian lebih lama Proses absensi yang masih manual dapat menyebabkan kesalahan garis besarnya saja Nilai harus selalu di monitor Prosedur pengulangan yang masih kurang jelas (human error) dan kadang membingungkan V. PENUTUP Kesimpulan Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan disarankan jika nanti kedepannya integrated lab ingin digantikan dengan rancangan integrated lab, agar terus dilakukan pengembangan. Penulis menemukan beberapa hal yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Hal tersebut antara lain adalah : Sistem dapat dikembangkan lebih lanjut dengan membuat tampilan atau desain yang lebih menarik. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan sebuah sistem laboratorium yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan praktikan itu sendiri. 9
DAFTAR PUSTAKA [1] Hartono, Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta, 2001. [2] http://elearning.gunadarma.ac.id/integrated-lab/indexfddb.html?id=52. [3] http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bwahyudi/index.html. [4] http://filkom.gunadarma.ac.id/sisinformasi/index.html. [5] Mc Leod, Raymond, Sistem Informasi Manajemen versi Bahasa Indonesia Edisi VII Jilid 1, Prenhallinndo, Jakarta, 2001. [5] Munawar, Pemodelan Visual Dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005. [6] Nugroho, Adi, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung, 2005. [7] Sholiq, Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006. 10