BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah suatu sarana yang menghubungkan antar pihak pimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kota Medan telah menjadi kota yang

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. Banyaknya jumlah masyarakat yang memerlukan fasilitas rental mobil

BAB I PENDAHULUAN. dimilki oleh perusahaan, kemudian dilakukan penilainnya sesuai dengan. masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. PT. Oleochem And Soap Industri Medan didirikan pada tahun 1999 yang

BAB I PENDAHULUAN. istilah Sistem Informasi Keruangan, Sistem Analisis Data Keruangan, atau sistem

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan

BAB I PENDAHULUAN. antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna, Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) Geographic Information System

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membina mental dan kepercayaan diri. 3. Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta cred yang artinya kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis

BAB I PENDAHULUAN. geospasial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam. transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi (Lisa Ambarwati ;

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.

BAB I PENDAHULUAN. mempersingkat waktu dan menghemat biaya. satunya adalah kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. membantu para masyarakat dalam mengakses tempat-tempat yang ada di Kota

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi, tanpa membicarakan suatu benda yang

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa,

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengadaan atau order produk pada suatu perusahaan. Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang penjualan obat terbesar di Indonesia khususnya di kota-kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. flour atau tepung. Perusahaan distributor adalah salah satu aspek dari pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dan merupakan suatu jantung dari suatu perusahaan. Penjualan bisa

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kesesuian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis online. badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk yang berarti dan dalam unit uang tentang transaksi-transaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana,

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

BAB I PENDAHULUAN. stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan Komputer. Sistem informasi geografis lokasi kursus bahasa Inggris dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis adalah suatu komponen yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Biasanya pasar tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya dan target-target

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pencatatan atas persediaan, pembelian dan pengeluaran merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang cepat dan akurat. Seorang akuntan memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan merupakan indikator untuk pembentukan laba, Oleh karena. keuangan dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam perkembangan yang terjadi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan laporan keuangan yang akan dipakai untuk mengkomunikasikan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. yang mungkin masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kerjanya di PT.Balesman mengadakan lelang aset kredit yang macet

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. berubah sama sekali (konstan). Konsep produksi analisis produksi berfokus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan nilai suatu barang tersebut, hal tersebut menjadikan perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. munculnya perangkat perangkat teknologi informasi, hal ini seringkali dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan lokasi yang diinginkan atau sebaliknya dengan memilih informasi yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputeryang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. Algoritma ini bertujuan untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot terkecil dari satu titik ke titik lainnya. Misalkan titik mengambarkan gedung dan garis menggambarkan jalan, maka algoritma Dijkstra melakukan kalkulasi terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untukpegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun 1

2 PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuanjaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014. Pada saat ini, masyarakat kesulitan dalam mencari keberadaan lokasi klinik BPJS, kebutuhan masyarakat akan informasi lokasi dan mengenai klinik BPJS sangat diperlukan untuk melakukan perobatan dan perawatan kesehatan, selain mengalami kesulitan dalam pencarian lokasi klinik informasi yang diperoleh masyarakat tidak tepat dan akurat hal ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat dan menjadi penghambat kinerja perusahaan penyedia jasa klinik BPJS. Untuk mempermudah masyarakat dalam mencari lokasi klinik BPJS dan mengimplementasikan metode dijkstra dalam menentukan jarak terpendek dan terpanjang lokasi klinik BPJS maka penulis melakukan riset terhadap lokasi klinik BPJS pada kota medan dan merancang serta membangun aplikasi yang dapat mempermudah masyarakat dalam menemukan lokasi klinik BPJS. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada paragraf diatas, maka pada penelitian skripsi ini, penulis mengangkat judul Sistem Informasi

3 Geografis Pencarian Klinik BPJS Kesehatan di Kota Medan Metode Algoritma Djikstra dengan alasan tidak adanya sistem informasi geografis mengenai lokasi klinik BPJS di kota medan pada saat ini. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Sehubungan dengan penjelasan diatas dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya sistem informasi geografis klinik BPJS Kesehatan di Kota Medan. 2. Informasi mengenai lokasi klinik BPJS saat ini tidak efisien dan efektif dikarenakan informasi hanya didapatkan dari iklan dan sebaran brosur. I.2.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang ada pada lokasi klinik BPJS, yaitu: 1. Bagaimana merancang sistem informasi geografis lokasi Klinik BPJS Kesehatan khususnya di kota Medan? 2. Bagaimana mempermudah mengenai penyebaran lokasi Klinik BPJS Kesehatanmenjadi lebih efisien dan efektif?

4 I.2.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Data untuk masukan sistem yaitu data Klinik BPJS Kesehatan, data rincian lokasiklinik BPJS Kesehatan. 2. Informasi keluaran sistem di antaranya laporan daftar Klinik BPJS Kesehatan dan tampilan informasi lokasi klinik BPJS, informasi lokasi BPJS berupa kecamatan, alamat dan informasi mengenai waktu jam kerja klinik BPJS. 3. Metode pencarian jarak menggunakan Algoritma Djikstra 4. Pembuatan Mapping menggunakan Quantum GIS. 5. Basis data yang digunakan yaitu MySql. 6. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu Macromedia Dreamweaver 8.0. 7. IDE yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi yaitu PHP. 8. Pemodelan sistem dilakukan dengan UML 2.0. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat teori dan praktek. 2. Untuk mengetahui sistem informasi pencarian lokasi klinik BPJS Kesehatan. 3. Untuk merancang dan membangun aplikasi sistem informasi geografis. 4. Untuk menganalisis dan pengujian aplikasi sistem informasi geografis.

5 I.3.2. Manfaat Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Mampu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan pada bangku perkuliahan kedalam praktek yang sebenarnya. 2. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi. 3. Sebagai bahan referensi bagi penulis penulis lain yang tertarik pada objek yang sama. 4. Terciptanya Sistem Informasi Geografis Lokasi Klinik BPJS Kesehatan akan meningkatkan persentase kinerja perusahaan. I.4. Metodologi Penelitian Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi klinik BPJS Kesehatan.

6 b. Sampel Mengambil contoh-contoh data lokasi Klinik BPJS Kesehatan yang berada di kota medan. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku panduan pembuatan aplikasi pengolah basis data MySQL dengan PHP, manajemen basis data, dan buku atau jurnal yang membahas tentang konsep pembuatan peta. Model pengembangan software yang diperkenalkan oleh Winston Royce pada tahun 70-an ini merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk tahap berikutnya. Pengembangan dengan model ini adalah hasil adaptasi dari pengembangan perangkat keras, karena pada waktu itu belum terdapat metodologi pengembangan perangkat lunak yang lain. Proses pengembangan yang sangat terstruktur ini membuat potensi kerugian akibat kesalahan pada proses sebelumnya sangat besar dan acap kali mahal karena membengkaknya biaya pengembangan ulang.waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan perangkat lunak berurutan/ linear Target/Tujuan Penelitian :

7 Gambar I.1.Metode Waterfall Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan. 1.1. Analisis Kebutuhan Tujuan utama tahap analisis kebutuhan sistem adalah untuk mengetahui syarat kemampuan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem agar keinginan

8 pemakai sistem dapat terwujud. Data yang dibutuhkan untuk merancang sistem adalah data Klinik BPJS Kesehatan, data rincian lokasi Klinik BPJS Kesehatan. 1.2. Design Sistem Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. 1. Spesifikasi Hardware a. Minimal QuadCore b. RAM2GB c. Hard Drive 80 Gb 2. Spesifikasi Software a. Bahasa pemrograman PHP. b. DatabaseMySQL 3. Pemodelan Sistem a. Perancangan sistem menggunakan pemodelan UML ( Unified Modelling Language). 1.3. Penulisan Sinkode Program Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem.dalam artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah

9 menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. a. Menganalisis beberapa kesalahan yang ada pada penyebaran informasi. b. Melakukan pengujian aplikasi yang baru untuk meminimalisir kesalahan yang ada serta melakukan perawatan aplikasi. 1.4. Pengujian Program Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan digunakan oleh user. a. Pengujian secara black box (interface) yaitu pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. 1.5. Pemeliharaan Sistem Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional. a. Setelah aplikasi dibuat maka selanjutnya akan dijalankan pada komputer apakah telah sesuai dan berjalan dengan baik. b. Melihat hasil informasi dari aplikasi yang dibuat dengan spesifikasi komputer yang digunakan.

10 I.5. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian berfungsi untuk melihat penelitian lainnya mengenai sistem informasi geografis tersebut. Tabel I.1. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Hasil 1. Wiwik Anisiyah (2011) 2. Diana Okta Pugas (2011) Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Menggunakan Metode Dijkstra Berbasis WebGIS Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra dan Astar (A*) pada SIG Berbasis WEB untuk Pemetaan Pariwisata Kota Sawahlunto Hasil dari perbandingan pencarian rute terpendek secara manual dan menggunakan sistem adalah sama, seperti tampak pada gambar 4.17 Dimana rute dari titik awal Puskesmas Baru Ulu menuju titik tujuan RSU Balikpapan adalah 5-4- 6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21- 18 dengan jarak tempuh 7455 meter. Pada sistem ini juga ditampilkan jalan yang dilalui dan angkutan umum yang dapat digunakan menuju pusat kesehatan yang telah dipilih. 1. Sistem informasi geografis pariwisata ini dapat menampilkan visualisasi data spasial peta wisata Kota Sawahlunto. 2. Aplikasi ini berhasil menemukan rute terpendek antar objek wisata yang ada di Kota Sawahlunto yaitu sebanyak 12 objek wisata menggunakan algoritma Dijkstra dan Astar. 3. Informasi pariwisata yang ditampilkan pada menu Wisata tidak terintegrasi dengan peta wisata dan rute terpendek yang ada pada menu Rute. 4. Dari hasil pengujian melalui host to host dengan 5 kali percobaan titik awal dan tujuan, disimpulkan bahwa pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan Astar menghasilkan rute jalan yang

11 sama. 5. Perhitungan jarak rute jalan terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan Astar menghasilkan jarak yang sama. 6. Perhitungan jarak rute jalan terpendek secara manual menggunakan peta analog berskala 1:40.000 sedikit berbeda dengan perhitungan menggunakan algoritma Dijkstra dan Atsar yaitu memiliki selisih jarak rata-rata 0,016 km. 7. Kecepatan pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra berbeda dengan algoritma Astar dimana Astar lebih cepat untuk proses pencarian rute terpendek dengan selisih waktu rata-rata 40 ms. I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalahsebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem informasi geografis, UML, ERD dan normalisasi.

12 BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.