BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputeryang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. Algoritma ini bertujuan untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot terkecil dari satu titik ke titik lainnya. Misalkan titik mengambarkan gedung dan garis menggambarkan jalan, maka algoritma Dijkstra melakukan kalkulasi terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untukpegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun 1
2 PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuanjaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014. Pada saat ini, masyarakat kesulitan dalam mencari keberadaan lokasi klinik BPJS, kebutuhan masyarakat akan informasi lokasi dan mengenai klinik BPJS sangat diperlukan untuk melakukan perobatan dan perawatan kesehatan, selain mengalami kesulitan dalam pencarian lokasi klinik informasi yang diperoleh masyarakat tidak tepat dan akurat hal ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat dan menjadi penghambat kinerja perusahaan penyedia jasa klinik BPJS. Untuk mempermudah masyarakat dalam mencari lokasi klinik BPJS dan mengimplementasikan metode dijkstra dalam menentukan jarak terpendek dan terpanjang lokasi klinik BPJS maka penulis melakukan riset terhadap lokasi klinik BPJS pada kota medan dan merancang serta membangun aplikasi yang dapat mempermudah masyarakat dalam menemukan lokasi klinik BPJS. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada paragraf diatas, maka pada penelitian skripsi ini, penulis mengangkat judul Sistem Informasi
3 Geografis Pencarian Klinik BPJS Kesehatan di Kota Medan Metode Algoritma Djikstra dengan alasan tidak adanya sistem informasi geografis mengenai lokasi klinik BPJS di kota medan pada saat ini. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Sehubungan dengan penjelasan diatas dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya sistem informasi geografis klinik BPJS Kesehatan di Kota Medan. 2. Informasi mengenai lokasi klinik BPJS saat ini tidak efisien dan efektif dikarenakan informasi hanya didapatkan dari iklan dan sebaran brosur. I.2.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang ada pada lokasi klinik BPJS, yaitu: 1. Bagaimana merancang sistem informasi geografis lokasi Klinik BPJS Kesehatan khususnya di kota Medan? 2. Bagaimana mempermudah mengenai penyebaran lokasi Klinik BPJS Kesehatanmenjadi lebih efisien dan efektif?
4 I.2.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Data untuk masukan sistem yaitu data Klinik BPJS Kesehatan, data rincian lokasiklinik BPJS Kesehatan. 2. Informasi keluaran sistem di antaranya laporan daftar Klinik BPJS Kesehatan dan tampilan informasi lokasi klinik BPJS, informasi lokasi BPJS berupa kecamatan, alamat dan informasi mengenai waktu jam kerja klinik BPJS. 3. Metode pencarian jarak menggunakan Algoritma Djikstra 4. Pembuatan Mapping menggunakan Quantum GIS. 5. Basis data yang digunakan yaitu MySql. 6. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu Macromedia Dreamweaver 8.0. 7. IDE yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi yaitu PHP. 8. Pemodelan sistem dilakukan dengan UML 2.0. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat teori dan praktek. 2. Untuk mengetahui sistem informasi pencarian lokasi klinik BPJS Kesehatan. 3. Untuk merancang dan membangun aplikasi sistem informasi geografis. 4. Untuk menganalisis dan pengujian aplikasi sistem informasi geografis.
5 I.3.2. Manfaat Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Mampu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan pada bangku perkuliahan kedalam praktek yang sebenarnya. 2. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi. 3. Sebagai bahan referensi bagi penulis penulis lain yang tertarik pada objek yang sama. 4. Terciptanya Sistem Informasi Geografis Lokasi Klinik BPJS Kesehatan akan meningkatkan persentase kinerja perusahaan. I.4. Metodologi Penelitian Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi klinik BPJS Kesehatan.
6 b. Sampel Mengambil contoh-contoh data lokasi Klinik BPJS Kesehatan yang berada di kota medan. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku panduan pembuatan aplikasi pengolah basis data MySQL dengan PHP, manajemen basis data, dan buku atau jurnal yang membahas tentang konsep pembuatan peta. Model pengembangan software yang diperkenalkan oleh Winston Royce pada tahun 70-an ini merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk tahap berikutnya. Pengembangan dengan model ini adalah hasil adaptasi dari pengembangan perangkat keras, karena pada waktu itu belum terdapat metodologi pengembangan perangkat lunak yang lain. Proses pengembangan yang sangat terstruktur ini membuat potensi kerugian akibat kesalahan pada proses sebelumnya sangat besar dan acap kali mahal karena membengkaknya biaya pengembangan ulang.waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan perangkat lunak berurutan/ linear Target/Tujuan Penelitian :
7 Gambar I.1.Metode Waterfall Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan. 1.1. Analisis Kebutuhan Tujuan utama tahap analisis kebutuhan sistem adalah untuk mengetahui syarat kemampuan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem agar keinginan
8 pemakai sistem dapat terwujud. Data yang dibutuhkan untuk merancang sistem adalah data Klinik BPJS Kesehatan, data rincian lokasi Klinik BPJS Kesehatan. 1.2. Design Sistem Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. 1. Spesifikasi Hardware a. Minimal QuadCore b. RAM2GB c. Hard Drive 80 Gb 2. Spesifikasi Software a. Bahasa pemrograman PHP. b. DatabaseMySQL 3. Pemodelan Sistem a. Perancangan sistem menggunakan pemodelan UML ( Unified Modelling Language). 1.3. Penulisan Sinkode Program Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem.dalam artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
9 menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. a. Menganalisis beberapa kesalahan yang ada pada penyebaran informasi. b. Melakukan pengujian aplikasi yang baru untuk meminimalisir kesalahan yang ada serta melakukan perawatan aplikasi. 1.4. Pengujian Program Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan digunakan oleh user. a. Pengujian secara black box (interface) yaitu pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. 1.5. Pemeliharaan Sistem Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional. a. Setelah aplikasi dibuat maka selanjutnya akan dijalankan pada komputer apakah telah sesuai dan berjalan dengan baik. b. Melihat hasil informasi dari aplikasi yang dibuat dengan spesifikasi komputer yang digunakan.
10 I.5. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian berfungsi untuk melihat penelitian lainnya mengenai sistem informasi geografis tersebut. Tabel I.1. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Hasil 1. Wiwik Anisiyah (2011) 2. Diana Okta Pugas (2011) Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Menggunakan Metode Dijkstra Berbasis WebGIS Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra dan Astar (A*) pada SIG Berbasis WEB untuk Pemetaan Pariwisata Kota Sawahlunto Hasil dari perbandingan pencarian rute terpendek secara manual dan menggunakan sistem adalah sama, seperti tampak pada gambar 4.17 Dimana rute dari titik awal Puskesmas Baru Ulu menuju titik tujuan RSU Balikpapan adalah 5-4- 6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21- 18 dengan jarak tempuh 7455 meter. Pada sistem ini juga ditampilkan jalan yang dilalui dan angkutan umum yang dapat digunakan menuju pusat kesehatan yang telah dipilih. 1. Sistem informasi geografis pariwisata ini dapat menampilkan visualisasi data spasial peta wisata Kota Sawahlunto. 2. Aplikasi ini berhasil menemukan rute terpendek antar objek wisata yang ada di Kota Sawahlunto yaitu sebanyak 12 objek wisata menggunakan algoritma Dijkstra dan Astar. 3. Informasi pariwisata yang ditampilkan pada menu Wisata tidak terintegrasi dengan peta wisata dan rute terpendek yang ada pada menu Rute. 4. Dari hasil pengujian melalui host to host dengan 5 kali percobaan titik awal dan tujuan, disimpulkan bahwa pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan Astar menghasilkan rute jalan yang
11 sama. 5. Perhitungan jarak rute jalan terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan Astar menghasilkan jarak yang sama. 6. Perhitungan jarak rute jalan terpendek secara manual menggunakan peta analog berskala 1:40.000 sedikit berbeda dengan perhitungan menggunakan algoritma Dijkstra dan Atsar yaitu memiliki selisih jarak rata-rata 0,016 km. 7. Kecepatan pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra berbeda dengan algoritma Astar dimana Astar lebih cepat untuk proses pencarian rute terpendek dengan selisih waktu rata-rata 40 ms. I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalahsebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem informasi geografis, UML, ERD dan normalisasi.
12 BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.