DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI DESCENDANT S SPIRIT NI KADEK DWIYANI, S.S., M.HUM

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

DESKRIPSI KARYA PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER AIR SUMBER SEGALA KEHIDUPAN

DESKRIPSI KARYA PRASI DEWI SARASWATI IDA AYU KADE SRI SUKMADEWI, S.SN.,M.ERG

Kampanye Sosial Jangan Bugil di Depan Kamera

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

RANCAK KECAK PASOLA DI PURA LUHUR ULUWATU PERANG SAMBIL BERKUDA MEMBER OF INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR NOVEMBER 2017 NOVEMBER 2017

BAB V MODEL PELESTARIAN NYANYIAN MBUE-BUE PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Abstrak. Tjipto Juwono, Ph.D. November 23, Tjipto (SU) Abstrak Nov / 15

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

43 Pengertian Paradigma selanjutnya dijelaskan :Penulisan menggunakan paradigma konstruksivis untuk mengetahui pendapat para komunitas maupun penikmat

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan bertanggung jawab, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

Rest AREA Perupa Membaca Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak, yang dapat menyeret mereka

INSTITUT SENI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia. Keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak, masing-masing memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. untuk mengungkapkanya ke dalam karya seni grafis woodcut. Karya yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 7. Standar Kompetensi. Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok, kemudian dikembangkan menjadi suatu kebiasaan aktifitas turun-temurun.

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terkait fisik tetapi juga masalah kesehatan jiwa masyarakat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dialami perempuan, sebagian besar terjadi dalam lingkungan rumah. tangga. Dalam catatan tahunan pada tahun 2008 Komisi Nasional

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

Kata kunci : pendidikan keluarga, sikap kemandirian

TEPI ZAMAN Oleh I Nyoman Laba A. PENDAHULUAN

Pemaknaan Karikatur Karya Wahyu Kokkang, Mengkritisi Kehidupan Sosial Masa Kini

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

PENDIDIKAN SEBAGAI PEMERSATU DAN PEMBENTUK WATAK BANGSA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. Kampus adalah satu ikon penting sebagai tempat berlangsungnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

SISI GELAP PENELITIAN PENCIPTAAN KRIYA SENI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

ETIKA KERJA KARYAWAN purwati

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku mulia. Begitulah kutipan filsuf Yunani, Plato, SM (dalam

PENCIPTAAN KARYA SENI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nida Sholiha, 2015

BAB I PENDAHULUHAN. detail yang berbeda. Nilai berasal dari bahasa latin, dari kata value

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berkawan sehingga dia disebut social animal. Hal terpenting di dalam

DESKRIPSI KARYA INTERIOR WIJAYA RESIDENCE Warm Interior Space BY: NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dari suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

STRATEGI KOMUNIKASI VISUAL DALAM KEGIATAN BERBAGI KENANGAN PADA MASYARAKAT DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

Transkripsi:

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI DESCENDANT S SPIRIT NI KADEK DWIYANI, S.S., M.HUM 198101132006042001 PROGRAM STUDI SENI RUPA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR 2013 1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 ABSTRAK 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II DESKRIPSI.. 5 A. KONSEP. 5 B. HASIL KARYA. 6 BAB III PENUTUP 8 2

ABSTRAK Karya foto dengan judul Descendant s Spirit merupakan gambaran fenomena social yang dipresentasikan dalam secara metafora terkait dengan fakta bahwa di era sekarang ini, telah terjadi pergeseran-pergeseran norma social yang memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pemertahanan etika dan morak yang seringkali dapat memicu terjadinya gesekan-gesekan antar generasi yang satu dengan yang lainnya, yang tentunya berbeda dalam konsep berpikir dan pandangan terhadap sesuatu hal. Simbol kaki, pasir dan pantai memiliki kiasan yang mampu mewakili berbagai aspek yang memiliki peran sentral dalam fenomena pergeseran norma social yang terjadi saat ini. 3

BAB I PENDAHULUAN Tidak dapat dipungkiri bahwa di belahan dunia manapun, manusia tidak akan pernah bisa menjalani kehidupan sosial tanpa keberadaan mahkluk hidup lainnya di dunia ini. Dalam proses untuk berkembang dan bertahan hidup, manusia manapun akan membutuhkan pasangan hidup untuk regenerasi keturunan mereka, manusia memerlukan tumbuhan dan binatang untuk pemenuhan kebutuhan sandang mereka. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang memungkinkan manusia untuk menjadi individu yang lebih kompleks dengan peningkatan daya nalar dan rasa individualisme mereka, manusia cenderung untuk menunjukkan ego mereka dan merasa bahwa kedudukan manusia jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya, bahkan ada diantara mereka yang merasa bahwa mereka jauh lebih berharga dibandingkan manusia lain jika dalam kehidupan mereka, mereka memiliki derajat, harkat, kekuasan yang jauh lebih jika dibandingkan dengan manusia lainnya. Berbagai fakta yang terkait dengan fenomena inilah yang ingin divisualisaikan dalam bentuk metafora representasi dalam karya foto untuk menggambarkan bahasa visual yang tentunya tidak hanya mampu berbicara melalui tampilan gambar, melainkan juga pesan-pesan tertentu melalui simbol-simbol jejak kaki, pasir dan pantai 4

BAB II DESKRIPSI A. Konsep Pembentukan moral dan karakter seseorang secara alami akan dibentuk dari lingkungan terkecil dimana ia dibesarkan, yaitu di tengah-tengah keluarganya. Dari sejak dilahirkan, setiap manusia akan diberkahi budi dan daya untuk tumbuh menjadi individu yang mampu berkembang dengan pola pikir dan tingkah laku yang mencerminkan etika dan intelegensi yang membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya di dunia ini. Ada kalanya, ketika seseorang tumbuh dalam lingkungan harmonis yang berlimpah kasih saying dan perhatian, sisi humanis individu tersebut akan sangat tertanam dan terbawa sampai ia tumbuh semakin dewasa. Individu yang masih berkembang pada awalnya akan sangat mudah menerima apa saja yang kiranya ia lihat dan dengar, untuk ia jadikan pegangan dalam menjalani kehidupan nya kedepan. Semakin banyak benih kebaikan yang tertanam dalam jiwa dan pikirannya akan sangat membantunya untuk menjadi generasi yang berahlak mulia. Tak pelak adalah menjadi kewajiban orangtuanya untuk dapat memposisikan diri mereka untuk menjadi suri teladan bagi anak dan cucu mereka nanti untuk meneruskan tonggak keluarga selanjutnya. Dan bukanlah tanggung jawab yang mudah bagi anak dan cucu untuk meneruskan tongkat estafet keluarga, jika pada kenyataannya apa yang mereka miliki dari pendahulu mereka bukanlah hal-hal yang baik untuk perkembangan moral dan karakter mereka. B. Hasil Karya Descendant s spirit dalam hal ini merupakan kondisi kontadiktif dimana gambaran jejak-jejak kaki pada pasir di bibir pantai, merepresentasikan betapa penuh resikonya keberadaan jejak-jejak kaki itu, akan kemungkinan jejak-jejak kaki itu tersapu ombak setiap saat saat. Secara metafora, gelombang air laut memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki kuasa atas jejak-jejak kaki yang hanya bisa pasrah jika si ombak datang untuk menghapus keberadaannya. Secara simbolik hal ini merupakan hal yang mewakili fenomena saat ini, dimana banyak dalam kenyataannya, seseorang mulai melupakan orang-orang terdekat mereka, khususnya keluarga yang banyak memberikan dukungan pada saat mereka mulai menapaki kehidupannya. Ketika kesuksesan mulai menggeluti kehidupannya, maka terbentuklah sifat egois mereka, 5

kesombongan dan hilangnya empati mereka terhadap sekeliling mereka. Pihak yang memposisikan dirinya sebagai the super power yaitu anak dan cucu, akan dengan mudahnya melupakan akar mereka, yang diwakili oleh jejak-jejak kaki pada pasir, jika dari awal pembentukkan moral dan karakter mereka, samasekali tidak dibekali dengan ahlak humanis yang penuh dengan budi dan daya yang mulia. 6

Dengan menggunakan media photoprint on paper, hasil yang ditampilan sengaja dibiarkan dengan latar belakang agak buram dan gelap, untuk lebih menampilkan kesahajaan akan rasa dan keegoisan dalam kultur warna yang terlalu sederhana. Hal ini tentunya diharapkan mampu dicerna secara literal oleh siapapun, sehingga setiap orang sadar bahwa sebagai individu kita harus hidup sebagai individu yang bersahaja dan harus dapat mengontrol ego kita sendiri, seperti pemaknaan harfiah dari descendant s spirit yang tak lain adalah semangat anak-cucu, sehingga kita sebagai anak cucu dapat meneruskan tonggak estafet keluarga kita dengan semangat positif untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya.. 7

BAB III PENUTUP Karya ini dipamerkan dalam Pameran Internasional bertempat di Culity Gallery, Perth yang berjudul Truly Bagus II Harmony in Diversity atas kerjasama antara University of Western Australia dengan ISI Denpasar, dimulai dari tanggal 22 September hingga 5 Oktober 2012. Demikianlah deskripsi karya ini dibuat, dengan tujuan sebagai penjelasan yang mengantarkan karya ini, sehingga mudah untuk dimengerti. 8

Lampiran Katalog Pameran 9