PEMERINTAH LAMPIRAN 5 Program dan Kegiatan A. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Penyusunan Masterplan Air Limbah Memberi pedoman bagi pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana induk Sarana dan Prasarana bidang air limbah, agar proses dan produk perencanaan yang dihasilkan menjadi efektiff, efisien, terpadu dan berwawasan lingkungan. Tersedianya dokumen perencanaan air limbah domestik komunal dan skala kabupaten pada akhir tahun 2017 Tersusunya pedoman Rencana Induk/ Masterplan Air Limbah Tersusunnya masterplan Air Limbah akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam melaksanakan melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan air limbah domestic. Lingkup lokasi perencanaan air limbah domestik meliputi wilayah perkotaan dan perdesaan di dengan perioritas yang termasuk dalam area beresiko hasil studi EHRA Dinas Pekerjaan Umum Rencana Implementasi Tahun 2017-2020 1 Paket Perkiraan Biaya Rp 450.000.000,- Sumber Pendanaan APBD Propinsi PEMUTAKHIRAN SSK LAMPIRAN 227
PEMERINTAH Infrastruktur Air Limbah Sistem Komunal Tersedianya infrastruktur pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar teknis dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat Menurunnya prosentase kejadian BABS Studi EHRA pada tahun 2013 untuk BABS sebesar 25%. Dengan adanya kegiatan infrastruktur air limbah system komunal diharapkan jumlah kejadian BABS di bisa berkurang menjadi 0% pada akhir tahun 2018. Untuk lokasi kegiatan akan diarahkan pada pemukiman kumuh (bajo) dan juga mengacu pada area beresiko hasil studi EHRA tesebar Dinas Pekerjaan Umum Rencana Implementasi Tahun 2017-2020 Perkiraan Biaya Rp 5.550.000.000,- Sumber Pendanaan APBN PEMUTAKHIRAN SSK LAMPIRAN 228
PEMERINTAH Program Penyusunan Mater Plan Persampahan Menyediakan pedoman teknis dan rencana induk pengelolaan persampahan skala kabupaten Pembangunan sarana dan prasarana persampahan telah mengikuti pedoman teknis dan rencana induk mulai tahun 2017 Dengan adanya penyusunan masterplan persampahan, maka pembangunan sarana dan prasana persampahan akan lebih terarah dan mengikuti pedoman teknis dan rencana induk persampahan. Lingkup lokasi perencanaan persampahan meliputi wilayah perkotaan dan perdesaan di Rencana Implementasi Tahun 2017 Perkiraan Biaya Rp 500.000.000,- Sumber Pendanaan APBD Propinsi PEMUTAKHIRAN SSK LAMPIRAN 229
PEMERINTAH Program Pembangunan Saluran Drainase Primer, Sekunder dan Tersier Mengurangi luas genangan air di wilayah perkotaan Berkurangnya luas genangan di wilayah perkotaan dari 8 titik menjadi 0 titik genangan di tahun 2018 Dengan adanya program pembangunan saluran drainase maka diharapkan seluruh titik genangan yang ada dapat diatasi. Lokasi kegiatan meliputi Pongo, komala, wanci, mandati I, mandati II, mandati III Rencana Implementasi Tahun 2017-2020 Perkiraan Biaya Rp 13.600.000.000,- Sumber Pendanaan APBD dan APBN PEMUTAKHIRAN SSK LAMPIRAN 230
PEMERINTAH Program Pengembangan Lingkungan Sehat Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Komunitas yang masih buang air besar sembarangan (Open Defecation) Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan program tersebut, adalah dititikberatkan pada kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang dikukuhkan melalui Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008. Berdasarkan data Dinas Kesehatan presentase penduduk yang mempunyai Akses masyarakat terhadap jamban pribadi sebesar 70%, dan MCK dan MCK++ sebesar 5%. (sumber EHRA 2013 ) Pendekatan STBM dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan melalui 5 pilar STBM yaitu : a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF). b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga. c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar. Strategi yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan sehingga memunculkan demand, penciptaan lingkungan yang kondusif dan penyediaan sarana sanitasi dari masyarakat sehingga merubah perilaku masyarakat secara total. Rencana Implementasi Tahun 2017-2020 Perkiraan Biaya Rp 3.070.000.000,- Sumber Pendanaan APBD, APBD Propinsi dan APBN PEMUTAKHIRAN SSK LAMPIRAN 231