BAB I PENDAHULUAN. yang telah dijanjikan. Demikian pengertian jual beli menurut pasal 1457 Kitab Undang-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap berbagai bidang baik sosial, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sambungan internet, orang-orang bisa menghasilkan uang. Salah satu jenis jual beli melalui internet adalah dropshipping online,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan memasaknya sendiri. Terlebih lagi

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. diuangkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Meskipun ada yang. Emas menarik dijadikan sarana investasi. Beberapa literatur

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. negosiasi diantara para pihak. Melalui proses negosiasi para pihak berupaya

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. informasi global yang serba transparan, menurut Toffler, adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Agar kebutuhan dan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan berbagai variasi barang dan jasa yang dapat dikonsumsi 1. Di

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju.

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE MELALUI REKENING BERSAMA (REKBER) PADA SITUS TOKO MEDIA KASKUS

II. TINJAUAN PUSTAKA. lain di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu tidak selamanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

BAB III PELAKSANAAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR. A. Proses Pelaksanaan Jual Beli Online yang Dilakukan oleh Anak

KEDUDUKAN HUKUM PENJUAL DAN PEMBELI DALAM BISNIS JUAL BELI ONLINE 1 Oleh : Novianto Languyu 2

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, perdagangan di atur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014.

BAB IPENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, maka perdagangan yang sebelumnya lebih banyak

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah

BAB I PENDAHULUAN. harga tanah dan bangunan yang terus naik dari tahun ke tahun. Tanah dan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia berlaku beberapa sistem hukum yang dianut oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. disebut e-commerce (electronic commerce) atau transaksi elektronik. E- serta tidak menggunakan tanda tangan asli (non-sign).

BAB I PENDAHULUAN. beragamnya jenis musik, terdapat salah satu jenis musik yang sedang

BISNIS JUAL BELI ONLINE VIA FJB KASKUS

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. mengenal adanya perikatan yang ditimbulkan karena undang-undang dan perikatan

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

KAJIAN YURIDIS KEABSAHAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk-bentuk wanprestasi dalam perjanjian costume maker dan cosplayer

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan pada. (APBN/APBD) yang jumlahnya tidaklah sedikit.

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( )

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempromosikan produknya. perjanjian itu sah, diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sebutan SV UGM terbentuk berdasarkan Peraturan Rektor UGM No.

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dan berdampak terhadap perubahan dalam kinerja manusia. Salah

BAB I PENDAHULUAN. lain adalah teknologi dunia maya atau biasa disebut internet (interconnection

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI ONLINE DI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan dewasa ini sangat pesat kemajuannya. Perkembangan

Perjanjian yang terjadi antara pedagang klitikan dengan Kantor. pemakaian los Pasar Klitikan Niten juga dipandang menarik untuk diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak sekali manfaat, yang mungkin dahulu hanya sekedar sederhana

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan strategi nasional untuk mencapai keuangan inklusif.

KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan komunikasi adalah berkembangnya penggunaan internet. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu globalisasi dunia. Fakta ketika batasan geografis yang membagi

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet, hampir semua barang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH. Dosen STIH Padang. Abstrak

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

Pemanfaatan pembangkit tenaga listrik, baru dikembangkan setelah Perang Dunia I, yakni dengan mengisi baterai untuk menghidupkan lampu, radio, dan ala

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. dan kondisi yang sesuai dengan keinginan, dalam jumlah yang tepat, pada waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sepatu Shop merupakan sebuah toko sepatu yang menjual bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. pihak konsumen, karena lebih mempunyai banyak pilihan dalam mendapatkan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya penipuan yang terjadi di beberapa komunitas online seperti Forum Jual

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk tempat tinggal merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Demikian pengertian jual beli menurut pasal 1457 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata atau dalam istilah Belanda dikenal dengan nama Burgerlijk wetboek (BW). 1 Dari pasal tersebut dapat dipahami bahwa transaksi jual beli merupakan suatu perjanjian yang terjadi antara 2 (dua) pihak yang saling mengikatkan dirinya. Pihak pertama atau yang biasa disebut dengan istilah penjual berkewajiban untuk menyerahkan barang, sedangkan pihak kedua atau yang biasa disebut dengan istilah pembeli berkewajiban untuk menyerahkan harga atau membayar harga yang telah diperjanjikan. Sejarah transaksi jual beli sejak dahulu hingga sekarang telah mengalami perubahan. Pada masa dahulu dikenal transaksi jual beli dengan menggunakan sistim barter (barang ditukar dengan barang) karena pada saat itu belum ada alat pembayaran berupa uang. Transaksi ini juga dapat disebut dengan istilah pertukaran innatura. Setelah uang muncul, transaksi jual beli tidak lagi dilakukan dengan sistim barter (pertukaran innatura) akan tetapi menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah. Seiring dengan perkembangan zaman, sistim transaksi jual beli di Indonesia pun semakin kompleks. Perubahan-perubahan tersebut salah satunya terdapat pada metode atau cara yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli. Metode atau cara transaksi jual 1 Subekti, KUHPerdata (BW)

beli yang banyak dilakukan pada saat ini adalah jual beli dengan sistim online atau yang dikenal dengan istilah electronic commerce yang disingkat e-commerce. Pada masa sekarang, demam transaksi jual beli online sudah sangat marak dilakukan oleh masyarakat sehingga tak lepas dari kemungkinan bahwa setiap orang bebas untuk bertransaksi dengan orang lain secara online. Siapa saja bisa menjadi pihak dalam transaksi jual beli online baik itu orang yang sudah dewasa (cakap bertindak) maupun orang-orang yang belum cakap bertindak yaitu anak yang belum dewasa ( pasal 330 KUHPerdata), orang yang berada dibawah pengampuan (pasal 433 KUHPerdata). 2 Pada tahun 2014 tepatnya tanggal 11 Juli 2014 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2014 penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) di Kabupaten Sleman, tepatnya di Padukuhan (pedusunan) Jaban, Desa Tridadi. 3 Selama dalam kurun waktu hampir dua bulan penulis melaksanakan kegiatan KKN-PPM UGM, di sela-sela kegiatan penulis menyempatkan diri untuk berkumpul dengan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Setelah bercerita dengan masyarakat, penulis mendapati bahwa ada satu kebiasaan remaja yang rata-rata masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sudah pernah bahkan sering melakukan transaksi jual beli online. Ada yang melakukan transaksi melalui facebook, Blackberry Messenger, dan lainnya. Penulis sempat bertanya kepada salah satu remaja tersebut mengenai apa yang biasa dibeli secara online tersebut? Remaja tersebut mengatakan bahwa ia biasa membeli pakaian. Cara yang digunakan yaitu penawaran dilakukan dengan sistim 2 Ibid, pasal 330 dan pasal 433 3 KKN-PPM UGM AS.2014.SLM-16 (kode lokasi KKN penulis)

online, sedangkan penyerahan dilakukan dengan sistim tatap muka atau yang biasa dikenal dengan COD (Cash on Delivery). Kemudian muncul pertanyaan, apakah remaja tersebut yang notabene belum menginjak usia dewasa diperbolehkan melakukan perjanjian jual beli? Lalu bagaimana keabsahan perjanjian tersebut? Sedangkan dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata disebutkan bahwa untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan 4 (empat) syarat, yaitu: 4 1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab yang halal; Butir 2 (dua) pada pasal tersebut menyebutkan bahwa pihak yang membuat suatu perikatan haruslah orang yang cakap untuk bertindak. Jika tidak cakap, maka perjanjian menjadi tidak sah dan dapat dibatalkan. Penulis berasumsi bahwa jika perjanjian tidak sah, maka perjanjian tersebut tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat para pihak. Oleh karena uraian dan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengadakan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai transaksi jual beli dengan sistim online yang dilakukan oleh para pihak yang didalamnya terdapat pihak yang tidak cakap hukum (anak di bawah umur) di Kabupaten Sleman sebagai dasar penyusunan penulisan hukum dengan judul Pelaksanaan Transaksi Jual Beli Online yang 4 Subekti, KUHPerdata, pasal 1320

Dilakukan Oleh Anak dibawah Umur Menggunakan Media Sosial Di Kabupaten Sleman. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah akibat hukum yang timbul terhadap perjanjian jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman? 2. Bagaimana cara penyelesaian yang dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah kepada pihak-pihak yang terkait pada khususnya, dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

2. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui kapankah terjadinya kata sepakat dalam pelaksanaan perjanjian transaksi jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman b. Untuk mengetahui bagaimanakah cara penyelesaian yang bisa dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman. D. Keaslian Penulisan Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, penelitian yang dilakukan oleh penulis belum pernah diteliti dan ditulis oleh rekan mahasiswa lainnya, dan apabila terdapat penelitian yang membahas mengenai Pelaksanaan Transaksi Jual Beli Online yang Dilakukan Oleh Anak dibawah Umur Melalui Media Sosial, tentunya penelitian tersebut dilakukan di luar Kabupaten Sleman dan mempunyai judul dan rumusan masalah yang sangat berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Adapun penulisan hukum yang memiliki kemiripan tema seperti penulisan hukum yang disusun oleh penulis, yaitu : 1. Skripsi yang ditulis oleh Rahadhi Aji yang berjudul Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Trading Card Game melalui Internet yang dilakukan Anak di bawah Umur tahun 2010 dengan rumusan masalah sebagai berikut: 5 5 Aji, Rahadhi, 2010. Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Trading Card Game Melalui Internet Yang Dilakukan Anak Di Bawah Umur. Penulisan Hukum pada Fakultas Hukum UGM Yogyakarta: tidak diterbitkan

a. Apakah ada kesesuaian antara syarat-syarat sah perjanjian dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan syarat-syarat perjanjian pada transaksi elektronik? b. Bagaimana akibat hukum yang dapat timbul dari transaksi elektronik yang dilakukan oleh anak dibawah umur? c. Bagaimana bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh pihak yang dirugikan (pihak anak dibawah umur)? Adapun perbedaannya adalah bahwa rumusan masalah dan lokasi penelitian dalam skripsi tersebut berbeda dengan rumusan masalah dan lokasi penelitian yang penulis angkat untuk diteliti. Rumusan masalah yang penulis angkat adalah apakah akibat hukum yang timbul terhadap perjanjian jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman dan bagaimana cara penyelesaian yang dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman. Sedangkan lokasi penelitian dari skripsi yang penulis teliti adalah kabupaten Sleman. Berdasarkan hal tersebut, penulisan hukum yang penulis buat dapat dianggap asli dan layak untuk ditulis. 2. Skripsi yang ditulis oleh Aditia Setiawan yang berjudul Perjanjian jual beli online dengan menggunakan sistem pembayaran melalui rekening pihak ketiga (REKBER) penelitian pada PT. REKBER Indonesia tahun 2013 dengan rumusan masalah sebagai berikut: 6 6 Setiawan, Aditia, 2013. Perjanjian Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Pembayaran Melalui Rekening Pihak Ketiga (Rekber) Penelitian Pada PT. Rekber Indonesia. Penulisan Hukum pada Fakultas Hukum UGM Yogyakarta: tidak diterbitkan

a. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian jual beli online dengan menggunakan sistem pembayaran melalui rekening bersama jika ditinjau dari aspek hukum perdata? b. Bagaimana akibat hukum bagi para pihak apabila terjadi wanprestasi? Adapun perbedaannya adalah bahwa rumusan masalah, subjek dan juga lokasi penelitian dalam skripsi tersebut berbeda dengan rumusan masalah, subjek dan lokasi penelitian yang penulis angkat untuk diteliti. Rumusan masalah yang penulis angkat adalah apakah akibat hukum yang timbul terhadap perjanjian jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman dan bagaimana cara penyelesaian yang dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman. Kemudian subjek yang penulis teliti adalah anak dibawah umur. Sedangkan lokasi penelitian yang penulis teliti adalah kabupaten Sleman. Berdasarkan hal tersebut, penulisan hukum yang penulis buat dapat dianggap asli dan layak untuk ditulis. 3. Skripsi yang ditulis oleh Adhelya Riva Rachmawati yang berjudul Pelaksanaan Perjanjian jual beli online (e-commerce) antara Griya Cantik SPA dengan konsumen tahun 2010 dengan rumusan masalah sebagai berikut: 7 a. Bagaimanakah pelaksanaan jual beli online pada Griya Cantik SPA? b. Apakah upaya yang dapat dilakukan oleh pembeli apabila pihak penjual melakukan wanprestasi? 7 Rachmawati, Adhelya, 2010. Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Online (e-commerce) Antara Griya Cantik SPA Dengan Konsumen. Penulisan Hukum pada Fakultas Hukum UGM Yogyakarta: tidak diterbitkan

Adapun perbedaannya adalah bahwa rumusan masalah, subjek dan juga lokasi penelitian dalam skripsi tersebut berbeda dengan rumusan masalah, subjek dan lokasi penelitian yang penulis angkat untuk diteliti. Rumusan masalah yang penulis angkat adalah apakah akibat hukum yang timbul terhadap perjanjian jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman dan bagaimana cara penyelesaian yang dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman. Kemudian subjek yang penulis teliti adalah anak dibawah umur. Sedangkan lokasi penelitian yang penulis teliti adalah kabupaten Sleman. Berdasarkan hal tersebut, penulisan hukum yang penulis buat dapat dianggap asli dan layak untuk ditulis. 4. Skripsi yang ditulis oleh Zulaikha Ayu Febriani yang berjudul Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli online melalui Facebook ditinjau dari aspek hukum perdata pada komunitas online shop regional Yogyakarta tahun 2010 dengan rumusan masalah sebagai berikut: 8 a. Mengapa pelaksanaan perjanjian jual beli online melalui facebook rentan terhadap pembatalan perjanjian? b. Mengapa penjual/seller dalam pelaksanaan perjanjian jual beli online melalui facebook seringkali salah dan terlambat mengirim barang? Adapun perbedaannya adalah bahwa rumusan masalah, subjek dan juga lokasi penelitian dalam skripsi tersebut berbeda dengan rumusan masalah, 8 Febriani, Zulaikha. 2010. Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Online Melalui Facebook Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata Pada Komunitas Online Shop Regional Yogyakarta. Penulisan Hukum pada Fakultas Hukum UGM Yogyakarta: tidak diterbitkan

subjek dan lokasi penelitian yang penulis angkat untuk diteliti. Rumusan masalah yang penulis angkat adalah apakah akibat hukum yang timbul terhadap perjanjian jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman dan bagaimana cara penyelesaian yang dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman. Kemudian subjek yang penulis teliti adalah anak dibawah umur. Sedangkan lokasi penelitian yang penulis teliti adalah kabupaten Sleman. Berdasarkan hal tersebut, penulisan hukum yang penulis buat dapat dianggap asli dan layak untuk ditulis. 5. Skripsi yang ditulis oleh Aries Anoraga Sakti yang berjudul Transaksi jual beli melalui e-commerce di forum jual beli situs kaskus tahun 2010 dengan rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana keabsahan perjanjian jual beli melalui situs kaskus[dot]us? 9 b. Bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak dalam jual beli e- commerce di situs kaskus[dot]us? Adapun perbedaannya adalah bahwa rumusan masalah, subjek dan juga lokasi penelitian dalam skripsi tersebut berbeda dengan rumusan masalah, subjek dan lokasi penelitian yang penulis angkat untuk diteliti. Rumusan masalah yang penulis angkat adalah apakah akibat hukum yang timbul terhadap perjanjian jual beli online yang dilakukan oleh anak dibawah umur di Kabupaten Sleman dan bagaimana cara penyelesaian yang dilakukan terhadap wanprestasi yang terjadi antara pelaku jual beli online yang salah satu pihak 9 Sakti Anoraga, Aries, 2010. Transaksi Jual Beli Melalui E-Commerce Di Forum Jual Beli Situs Kaskus. Penulisan Hukum pada Fakultas Hukum UGM Yogyakarta: tidak diterbitkan

merupakan anak dibawah umur di Kabupaten Sleman. Kemudian subjek yang penulis teliti adalah anak dibawah umur. Sedangkan lokasi penelitian yang penulis teliti adalah kabupaten Sleman. Berdasarkan hal tersebut, penulisan hukum yang penulis buat dapat dianggap asli dan layak untuk ditulis. E. Kegunaan Penelitian Sesuai dengan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka hasil penelitian ini akan digunakan : 1. Bagi Ilmu pengetahuan, yakni diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan Ilmu Hukum pada umumnya dan dalam hukum perdata serta bagi pihak remaja-remaja yang berada di Kabupaten Sleman untuk mengetahui apakah anak yang belum cakap hukum dapat melakukan transaksi jual beli serta perlindungan hukum yang akan mereka dapatkan jika terjadi wanprestasi oleh pihak penjual. 2. Bagi Kepentingan Peneliti, yakni untuk mengembangkan pengetahuan di bidang hukum pada umumnya dan di bidang hukum perdata guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan pada tingkat strata satu ilmu hukum. 3. Bagi masyarakat, yakni untuk memberikan pandangan, wacana dan informasi kepada masyarakat pada umumnya khususnya para remaja dan pelaku usaha sehingga mengetahui dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai konsumen dan pelaku usaha dalam perspektif hukum khususnya aturan mengenai jual beli menurut hukum perdata, serta memahami bahwa untuk melaksanakan suatu perjanjian para pihak harus orang yang cakap hukum. Karena kalau tidak

dihiraukan, perjanjian tersebut dapat dimintakan pembatalan kepada Pengadilan Negeri.