*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

mengalami keracunan pestisida yang menyebabkan kematian antara orang. Di Indonesia diperkirakan terjadi kasus keracunan setiap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI BAWANG MERAH

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

Kata Kunci:Pengetahuan, Sikap, Lama Kontak, Masa Kerja, Tata Cara, Keterpaparan Pestisida

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber penghasilan utama daerah.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan.

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

Keywords: Pecticides, Cholinesterase, Poisoning, Risk Factor

Oleh : Rani Angreani Walangitan

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN (APD) ALAT PELINGDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA CURUT KEC.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DAN CARA PENYEMPROTAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

SUMMARY NURLAILA GAIB NIM :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Kadar Cholinesterase Darah, Petani Penyemprot Pestisida Padi Sawah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENYEMPROT DI KECAMATAN NGANTRU, KABUPATEN TULUNGAGUNG

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

THE BEHAVIOR IN USING OF PESTICIDES ON RICE FARMERS AT RJ VILLAGE BANDAR LAMPUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

: ALIF WIJAYANTI J

BAB I PENDAHULUAN. sistem pertanian di Indonesia. Pestisida digunakan untuk mengurangi

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

Analisis Media Audio terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Laboratorium Kesehatan Kota Banjar

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PADI DI DUKUH SODONG

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO AMURANG DI TERMINAL MALALAYANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DAN CARA PENYEMPROTAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

STUDI PREVALENSI KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA MENDONGAN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MASA KERJA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PETANI SAAT PENYEMPROTAN PESTISIDA DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR. Jacqualine N. N. Kaligis*, Odi Pinontoan*, Paul A. T. Kawatu*. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. ABSTRAK Petani merupakan pekerja yang sering terpapar dengan pestisida sehingga rentan terhadap bahaya pestisida yang dapat menimbulkan keracunan. Salah satu pengendalian dampak negatif pestisida yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan masa kerja dengan penggunaan APD petani saat penyemprotan pestisida di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. Jenis penelitian merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Responden berjumlah 67 petani yang melakukan penyemprotan pestisida selama bulan September 2015. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar checklist. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan APD (p value = 0, 015), tidak ada hubungan sikap dengan penggunaan APD (p value = 0,271) dan ada hubungan antara masa kerja dengan penggunaan APD (p value = 0,023). Saran bagi petani supaya lebih menambah wawasan tentang K3, sehingga lebih mengetahui bahaya dari penggunaan pestisida, petani dapat menyediakan APD dan lebih disiplin dalam menggunakannya saat penyemprotan pestisida. Kata Kunci: Petani, Penyemprotan Pestisida, Pengetahuan, Sikap, Penggunaan Alat Pelindung Diri. ABSTRACT Farmers are the workers are often exposed to pesticides that are susceptible to the dangers of pesticides that can cause poisoning. One of the ways to control the negative impacts of pesticides is using Personal Protective Equipment (PPE). This research is aims to knowing the relationship of knowledge, attitudes and working time with practice of using PPE when spraying pesticides at farmers in rurukan village east tomohon district. This type of research is an analytic survey with cross sectional design. The respondent amounted to 67 farmers spraying pesticides during September 2015. The data was collected by questionnaires and checklist sheets. Statistical tests were used to analyze the relationship between variables using chi-square test. The results show there is a relationship of knowledge with the use of PPE (p value = 0,015), there is no relationship attitude with the use of PPE (p value = 0,271) and there is a relationship working time with the use of PPE (p value = 0,023). The suggestion for farmer is more adds knowledge about K3, so it is more aware of the dangers of pesticides, famers can provide PPE and using more disciplined when spraying pesticides. Keywords : Farmer, Spraying Pesticides, Knowledge, Attitude, Practice of Use PPE. 119

PENDAHULUAN Petani merupakan salah satu pekerja di sektor informal yang perlu diperhatikan kesehatan dan keselamatan kerjanya. Faktor resiko kecelakaan akibat kerja yang dipengaruhi oleh cara dan posisi kerja yang salah serta faktor resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan kerja perlu dikendalikan serendah mungkin. Salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai pada petani adalah penggunaan pestisida yang sangat beresiko sehingga berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja petani. Menurut World Health Organization (WHO), di seluruh dunia diperkirakan per tahunnya terjadi 4 ratus ribu sampai 2 juta orang mengalami keracunan pestisida yang menyebabkan kematian antara 10.000-40.000 orang. Keracunan yang sangat tragis terjadi di Irak pada petani melarat yang telah diperlakukan dengan fungsida P- toluen sulfonanilida dan tercemarnya perairan oleh fungsida tersebut diperkirakan 5.000-50.000 orang telah meninggal dunia lebih dari 100.000 orang atau bahkan mungkin sampai 500.000 orang menjadi cacat seumur hidup. Menurut Setiono, di Indonesia diperkirakan terjadi 300.000 kasus keracunan setiap tahunnya, walaupun hanya sebagian kecil yang bersifat fatal. (Khamdani, 2009). Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) memiliki peranan penting dalam pengendalian dampak negatif pestisida, salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida (Kementerian Pertanian, 2011), jenis APD yang diperlukan bagi pengguna pestisida adalah pakaian yang menutupi tubuh, celemak, penutup kepala, pelindung mulut dan lubang hidung, pelindung mata, sarung tangan, sepatu boot. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Mokoagow (2013) di Kelurahan Rurukan memuat data dari Puskesmas Rurukan selama 1 tahun terakhir (2013) terdapat 109 orang dengan keluhan mual, muntah, dan pusing yang diduga ada hubungannya dengan keracunan pestisida. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada petani di Kelurahan Rurukan bulan Agustus 2015, ditemukan ada beberapa petani 120

penyemprot pestisida belum menggunakan APD yang lengkap, diantaranya sebagian petani tidak sering menggunakan masker dan sarung tangan saat pengaplikasian pestisida. Melihat gambaran di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan masa kerja dengan tindakan penggunaan APD petani saat penyemprotan pestisida di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon. METODE Jenis penelitian merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur pada bulan Agustus- Oktober 2015. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petani pengguna pestisida di Kelurahan Rurukan yang berjumlah 296 orang. Sampel dihitung menggunakan rumus N Slovin, n = 1+N(d 2 ) Selanjutnya dihitung hingga mendapatkan hasil sebagai berikut: 296 n = 1+296(0,1 2 ) n= 296 3,96 =74,74=75 Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu petani yang melakukan penyemprotan pestisida selama bulan September 2015 dan yang ada di lokasi bertani saat penelitian berlangsung sehingga responden yang diperoleh berjumlah 67 petani. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner dan lembar checklist. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan APD Petani Saat Penyemprotan Pestisida Keterangan: n : jumlah sampel N : jumlah populasi d : batas toleransi kesalahan (error tolerance) = 0,1 121

Tabel 1. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan APD Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Penggunaan APD Baik Tidak Baik Jumlah Nilai n % n % n % 18 26,9 14 20,9 31 47,8 5 7,5 12 17,9 17 25,4 3 4,5 15 22,4 18 26,9 p 0,015 Jumlah 26 38,8 41 61,2 67 100 Berdasarkan tabel diketahui bahwa 31 orang responden memiliki sebesar 0,015 (p value < 0,05), artinya ada hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan baik tentang antara pengetahuan dengan APD, 18 diantaranya memiliki penggunaan APD petani saat tindakan baik dalam menggunakan penyemprotan pestisida di Kelurahan APD atau 26,9% dan sisanya Rurukan. Hal ini sejalan dengan sebanyak 14 orang atau 20,9% penelitian yang dilakukan oleh memiliki tindakan tidak baik dalam Khamdani (2009) pada petani menggunakan APD. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 17 orang atau 25,4%, 5 diantaranya memiliki tindakan baik pengguna pestisida semprot di Desa Angkatan Kidul bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemakaian APD dengan nilai dalam menggunakan APD dan p 0,001 (p value < 0,05). sebanyak 12 orang atau 17,9% tidak Hasil penelitian ini juga baik dalam menggunakan APD. membuktikan pernyataan yang Responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 26,9% atau 18 orang hanya 3 orang atau dikemukakan Sunaryo bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang 4,5% yang memiliki tindakan tidak didasari oleh pengetahuan. penggunaan APD baik sedangkan Pengetahuan diperlukan sebagai sisanya 15 orang atau 22,4% memiliki dorongan psikis dalam menumbuhkan tindakan penggunaan APD tidak baik. sikap dan perilaku setiap hari, Hasil yang diperoleh dari uji sehingga dapat dikatakan bahwa chi square menunjukkan nilai p value pengetahuan merupakan stimulasi 122

terhadap tindakan seseorang (Kholid, 2014). Pengetahuan dapat mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan bertindak. Penggunaan APD yang lengkap dapat mencegah terjadinya penyakit atau dampak buruk pestisida dan mengurangi resiko dari bahaya penggunaan pestisida. 2. Hubungan Sikap dengan Penggunaan APD Petani Saat Penyemprotan Pestisida Tabel 2. Hubungan Sikap dengan Penggunaan APD Penggunaan APD Jumlah Sikap Baik Tidak Baik Nilai p n % n % n % Baik 15 22,4 18 26,9 33 49,3 Kurang 11 16,4 23 34,3 34 50,7 0,271 Jumlah 26 38,8 41 61,2 67 100 sebesar 0,271 (p value > 0,05), Berdasarkan tabel diketahui artinya tidak ada hubungan yang bahwa dari 33 orang atau 49,3% signifikan antara sikap dengan responden yang memiliki sikap baik, penggunaan APD petani saat 15 (22,4%) diantaranya memiliki penyemprotan pestisida di Kelurahan tindakan penggunaan APD baik, Rurukan. Hasil penelitian ini sesuai sebanyak 18 orang atau 26,9% dengan penelitian dari Shobib (2013) memiliki tindakan tidak baik dalam pada petani pengguna pestisida di menggunakan APD. Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak 34 Desa Curut (p value = 0,902) yang orang atau 50,7%, didalamnya menunjukkan ada kesesuaian dengan terdapat 11 orang (16,4%) yang teori yang diungkapkan Azwar dalam memiliki tindakan baik, dan 23 orang Kholid (2014) bahwa sekalipun atau 34,3% memiliki tindakan diasumsikan sikap merupakan penggunaan APD tidak baik. Hasil yang diperoleh dari uji predisposisi evaluasi yang banyak menentukan cara individu bertindak, chi square menunjukkan nilai p value 123

akan tetapi sikap dan tindakan seringkali jauh berbeda. Azwar menyatakan bahwa tindakan nyata ditentukan tidak hanya oleh sikap, akan tetapi oleh berbagai faktor eksternal lainnya. Sikap berbeda dengan perilaku, begitu pula perilaku tidak selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab seringkali terjadi seseorang menunjukkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya (Kholid, 2014). Salah satu faktor yang mempengaruhi tindakan penggunaan APD ialah faktor kenyamanan kerja. Sebagian petani menganggap APD yang dipakai saat bekerja dapat menganggu kenyamanan kerja serta dapat membatasi gerak petani saat mengaplikasikan pestisida. Sebagian petani juga masih menganggap remeh bahaya pestisida. Faktor lain yang mempengaruhi penggunaan APD ialah ketersediaan APD itu sendiri. Sebagian petani belum memiliki APD yang diperlukan seperti masker, sarung tangan, maupun penutup kepala. Mereka hanya menggunakan baju berlengan panjang dan celana panjang saat mengaplikasikan pestisida. 3. Hubungan Masa Kerja dengan Penggunaan APD Petani Saat Penyemprotan Pestisida Tabel 3. Hubungan Masa Kerja dengan Penggunaan APD Penggunaan APD Masa Jumlah Baik Tidak Baik Kerja n % n % n % Baru 11 16,4 7 10,4 18 26,9 Lama 15 22,4 34 50,7 49 73,1 Nilai p 0,023 Jumlah 26 38,8 41 61,2 67 100 Berdasarkan hasil statistik diketahui terdapat 18 orang atau 26,9% responden yang memiliki masa kerja baru, 11 diantaranya memiliki tindakan penggunaan APD baik atau 16,4 % dan sisanya sebanyak 7 orang atau 10,4 % memiliki tindakan tidak baik dalam menggunakan APD. Responden yang memiliki masa kerja lama sebanyak 49 orang atau 73,1% 15 diantaranya atau 22,4% memiliki 124

tindakan penggunaan APD baik sedangkan sisanya 34 orang atau 50,7% memiliki tindakan penggunaan APD tidak baik. Hasil yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan nilai p value dengan tingkat signifikansi 0,023 (p value < 0,05), artinya ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan penggunaan APD petani saat penyemprotan pestisida di Kelurahan Rurukan. Pengalaman untuk selalu waspada terhadap resiko bahaya dan kecelakaan di tempat kerja bertambah sesuai dengan usia dan lamanya bekerja di tempat kerja yang bersangkutan. Tenaga kerja baru biasanya belum mengetahui secara mendalam seluk beluk pekerjaan dan keselamatannya, selain itu tenaga kerja baru sering mementingkan selesainya sejumlah pekerjaan sehingga tidak terlalu memperhatikan keselamatan dalam bekerja. Menurut Silalahi (1985) yang dikutip dalam Mulyanti (2008), lama kerja seseorang dapat dikaitkan dengan pengalaman yang didapatkan di tempat kerja. Semakin lama seseorang bekerja, semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi pengetahuannya dan keterampilannya. Menurut Pandji (2001) tenaga kerja yang mempunyai masa kerja yang lama akan lebih terampil dan berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasilnya akan lebih baik dan aman. Petani yang sudah lama melakukan aktivitas penyemprotan pestisida, sudah lebih berpengalaman dan terampil dalam melakukan pekerjaannya. Semakin banyak pengalaman yang diperoleh, semakin mampu menguasai situasi pekerjaan termasuk cara bekerja dengan aman. KESIMPULAN 1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD petani saat penyemprotan pestisida di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. 2. Tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan penggunaan APD petani saat penyemprotan pestisida di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. 3. Ada hubungan antara masa kerja dengan tindakan penggunaan APD petani saat penyemprotan 125

pestisida di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. SARAN 1. Petani diharapkan lebih sering membuka wawasan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga lebih mengetahui bahaya dari penggunaan pestisida yang beresiko. Diharapkan petani dapat menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk dipakai saat menggunakan pestisida serta lebih disiplin dalam menggunakan APD. 2. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan program promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi petani pengguna pestisida lewat kerjasama dengan Puskesmas setempat serta melakukan pengawasan langsung pada petani baik saat mengaplikasikan pestisida maupun memantau kondisi kesehatan mereka sebelum dan setelah bekerja. 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan desain penelitian yang berbeda serta meneliti faktor lain yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri untuk memperoleh hasil penelitian yang mendalam dan kompleks. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Direktorat Pupuk dan Pestisida. Khamdani, Faris. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pestisida Semprot pada Petani di Desa Angkatan Kidul Pati. Skripsi: Universitas Negeri Semarang. Kholid, A. 2014, Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Mokoagow, D. 2013. Hubungan Antara Masa Kerja, Pengelolaan Pestisida dan Lama Penyemprotan dengan Kadar Kolinesterase Darah Pada Petani Sayur di Kelurahan Rurukan Kecamatan 126

Tomohon Timur Kota Tomohon. Jurnal: Universitas Sam Ratulangi Manado. Mulyanti, D. 2008. Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh. Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Pandji, A. 2001. Psikologi Kerja. Penerbit Liberty Yogyakarta. Shobib, M. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan FPraktik Pemakaian (APD) Alat Pelindung Diri Pada Petani Pengguna Pestisida di Desa Curut Kec. Penawangan Kab. Grobogan. Jurnal: Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 127