BAB IV PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI MI MIFTAHUS SHIBYAN NGADIRGO MIJEN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Asvie-one. Revitalisasi Gerakan Pramuka. Diperoleh 10 Maret 2013, dari

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMK Negeri 1

Melebihi batas waktu yang telah ditentukan panitia, dengan rincian sebagai berikut : Lebih 2 menit dari waktu yang telah ditentukan = - 15 point

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

TATA TERTIB SEKOLAH SD NEGERI 01 DUKUH

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PETUNJUK PELAKSANAAN KKMI SCOUT COMPETITION 2016

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beberapa data mengenai Implementasi Pendidikan Karakter

NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul) ARTIKEL JURNAL

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Nomor : 018/ / C Medan, 25 September 2016 Lampir : 1 (satu) Berkas Perihal : Edaran Kegiatan Lomba

dengan penuh hormat. rumah. mata.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

Jl. DC. Barito No. 3 Telp Medan Polonia 20157

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN LOMBA PENGGALANG KKM MTSN 1 TANGSEL TAHUN 2016


BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Hasil dari penelitian Peran Guru Agama Islam dalam Meningkatkan Nilai-niali

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENJELAJAHAN JAMBORE CABANG KLATEN 2015

tempat umum gambar 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

KISI KISI INSTRUMEN. a. Tidak sragam sesuai ketentuan. 2. b. Tidak memakai sepatu warna hitam. a. Mengenakan asesoris yang pentas 1

Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah Pencapaian Pengisian SKU:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kemandirian dan tanggung jawab merupakan pilar penting bagi terwujudnya

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

PERAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SD NEGERI JETISKARANGPUNG 1 KALIJAMBE TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

Pangkalpinang, 19 Januari 2017

JELAJAH SANTRI SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU JAWA TIMUR 2015

Pengembangan Sekolah Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LOMBA BINA TANGKAS PENGGALANG (LBTG) V SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

D. Peserta Peserta dari kegiatan ini adalah Penggalang SMP/MTs Sederajat se- Jabodetabek.

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan

PROPOSAL. : Pukul WIB s.d. selesai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang digunakan tidak memberikan dampak negatif. Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa:

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN KOTA BOGOR KWARTIR RANTING BOGOR BARAT PETUNJUK PELAKSANAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

Nomor : 01/SAKOMA.SBY/IX/ September 2016 Lampiran : 4 lembar Perihal : Pemberitahuan

Metode Pendidikan Nilai dan Moralitas. menurut Howard Kirschenbaum

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

Kejadian Sehari-hari

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

2. Tata tertib ini sifatnya mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh siswa

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

Nomor: 45/09.11/ / November 2017 Lamp : 1 Berkas Hal : Undangan Lomba

Pengaruh Kegiatan Pramuka Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Terusan Nunyai

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyajian hasil penelitian ini merupakan penjelasan mengenai data hasil

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

PENANAMAN KEDISIPLINAN MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI SMA N 1 KUTOWINANGUN a

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perumahan Graha Kuncara Eksekutif blok AB-1 Kelurahan Kemiri, Kecamatan

Transkripsi:

BAB IV PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI MI MIFTAHUS SHIBYAN NGADIRGO MIJEN SEMARANG A. Data Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MI Miftahus Shibyan Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap peserta didik memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang baik sebagai warga negara Indonesia. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir, strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah intervensi, pemberian keteladanan, habituasi/ pembiasaan, monitoring/ pendampingan dan penguatan. 1. Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di MI Miftahus Shibyan yang rutin dilaksanakan sekali setiap minggunya ditujukan bagi peserta didik kelas III, IV dan V. Pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sabtu mulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB di lingkungan madrasah, dan terdiri dari dua golongan, yaitu golongan siaga dan golongan penggalang. Tujuan diadakannya kegiatan ekstra tersebut adalah untuk menanamkan budaya 75

ketaatan, ketakwaan, moral, kemandirian, toleransi, tolongmenolong, tanggung jawab dan disiplin pada peserta didik. 1 2. Metode pendidikan kepramukaan di MI Miftahus Shibyan Dalam pelaksanaan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan menggunakan Metode pendidikan kepramukaan. Metode pendidikan kepramukaan yang di gunakan oleh Pembina Pramuka dalam kegiatan latihan Pramuka ada bermacam-macam. untuk metode kita terapkan macam-macam metode dalam latihan pramuka, semua metode kita pakai ada penugasan, kerjasama jadi kita pakai semua metode dalam kegiatan kita tidak hanya menggunakan satu metode saja. Intinya latihan pramuka tidak hanya teori tetapi ada prakteknya, 2 Dari hasil wawancara diproleh data bahwa dalam latihan Pembina pramuka menggunakan berbagai metode dalam pendidikan kepramukaan. Metode pendidikan kepramukaan yang digunakan diantaranya Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka (Darma Pramuka), Belajar sambil Melakukan (Praktik), Sistem Berkelompok, Sistem Among, dan Sistem Tanda Kecakapan. 1 Hasil wawancara dengan Bapak Istajib S.Pd.I Kepala Madrasah MI Miftahus Shibyan, Rabu tanggal 23 Maret 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 2 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 76

3. Kegiatan-kegiatan kepramukaan di MI Miftahus Shibyan Kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di MI Miftahus Shibyan diantaranya: a. Latihan Rutin Latihan rutin dilaksnakan sekali dalam seminggu, materi latihan berbeda pada tiap pertemuan. Untuk latihan rutin biasa materi yang disampaikan adalah materi teknik kepramukaan. Materinya macam-macam mbak. Ya ada Semaphore, pioneering, PBB, tali temali dan materi-materi tekhnik kepramukaan lainnya. 3 Dari hasil wawancara, adapun materi yang disampaikan meliputi: 1) Pengetahuan Umum Kepramukaan yang diantaranya ada Pengenalan Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka dan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka (Satya dan Darma Pramuka). a) Pengenalan Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka secara teoritis di sampaikan pada awal pertemuan latihan. Sedangkan penerapannya di pantau ketika kegiatan misalnya saat latihan rutin tiap peserta didik di cek kerapian dan kelengkapan atributnya. Dan saat upacara api unggun peserta 3 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 77

didik yang mengikuti upacara atribut seragam pramukanya harus lengkap. b) Pengetahuan kognitif Kode Kehormatan Gerakan Pramuka (Satya dan Darma Pramuka) di sampaikan dalam kelas. Dalam pengamalannnya di pantau dalam keseharian saat latihan dan pelaksanaan uji SKU (Syarat Kecakapan Umum). 4 2) Teknik Kepramukaan (Tekpram)/ Scouting Skill yang berisi membaca Kompas, Semaphore, Pionering, dan Tali temali. a) Ketika latihan membaca kompas dalam pelaksanaanya disampaikan mengenai arah mata angin dan derajad arah mata angina, karena kurangnya fasilitas yang dimiliki madrasah, madrasah tidak memiliki kompas sehingga Pembina menggunakan media gambar ketika latihan membaca kompas. 5 b) Latihan Semaphore dilakukan di lapangan. Sebelumya setiap peserta didik sudah diberi tugas untuk membawa bendera semaphore sendirisendiri. Untuk pelaksanaanya peserta didik di 4 Hasil Observasi terhadap kegiatan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan, sabtu tanggal 26 Maret 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 5 Hasil Observasi terhadap kegiatan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan, sabtu tanggal 2 April 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 78

bariskan dengan jarak satu lengan. Setelah peserta didik rapi, Pembina menyampaikan materi dan meberikan contoh menggunakan bendera semaphore. Selanjutnya peserta didik melakukan praktik menggunakan bendera semaphore, praktik pertama bersamaan dengan Pembina selanjutnya peserta didik melakukan tanpa dibarengi oleh Pembina. 6 c) Latihan tali temali dan Pionerring, sebelum latihan peserta didik telah diberi tugas untuk membawa tongkat dan tali. Pelaksanaan latihan dilakukan di luar kelas. Di awali dengan Pembina memberikan materi tali temali dengan memberikan contoh membuat simpul-simpul yang langsung diikuti oleh peserta didik. Setelah peserta didik dapat membuat simpul dilanjutkan dengan membuat pioneering. 7 3) Kedisiplinan yang berisi semangat regu, yel-yel, Upacara Penggalang, dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) 6 Hasil Observasi terhadap kegiatan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan, sabtu tanggal 9 April 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 7 Hasil Observasi terhadap kegiatan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan, sabtu tanggal 16 April 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 79

a) Yel-yel dilakukan di awal ataupun di sela-sela latihan untuk menambah semnagat saat latihan. Tiap regu biasanya sudah memiliki yel-yel tersendiri. Terkadang Pembina yang memberikan yel-yel untuk dilakukan bersama sebagai ice breaking. b) Upacara penggalang diantaranya ada upacara pembukaan latihan, upacara penutupan latihan, upacara pebukaan kegiatan, dan upacara penutupan kegiatan serta apel pembukaan dan penutupan latihan. Upacara pembukaan latihan atau apel pembukaan latihan dilakukan sebelum latihan dimulai dan Upacara penutupan latihan atau apel penutupan latihan dilakukan setelah latihan selesai. Di MI Miftahus Shibyan untuk mengawali dan mengakhiri latihan lebih sering mengunakan Apel daripada upacara. c) Setelah upacara atau apel pembukaan, biasanya peserta didik di beri waktu lima sampai lima belas menit untuk melakukan PBB. Pembina memeriksa kerapian barisan tiap regu, dengan berkeliling memperhatikan pelaksanaan latihan PBB tiap regu. Untuk peserta didik kelas kecil biasanya masih didampingi untuk melakukan PBB tetapi untuk 80

kelas besar Pembina hanya perlu memantau dan memberi masukan kepada peserta didik. 8 b. Jelajah Kegiatan jelajah dilaksanakan sekali dalam dua bulan, pada minggu awal atau akhir bulan. Rute penjelajahan adalah di sekiatar desa Ngadirgo. Untuk mengurangi kebosanan peserta didik karena terus diberi materi dan latihan, biasanya Pembina mengajak peserta didik untuk melakukan penjelajahan. Sebelum melakukan penjelajahan peserta didik dibariskan dan dicek terlebih dahulu apakah tiap peserta didik dapat mengikuti kegiatan jelajah atau tidak. Setelah peserta didik siap, peserta didik diberi penjelasan mengenai rute penjelajahan dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan selama penjelajahan. Tugas yang diberiakan seperti pesera didik harus menemukan tanaman toga, tanaman yang dapat dimakan dan lain sebagainya. Setelah semua peserta didik paham peserta didik diberangkatkan secsra beregu dan harus berjalan urut secara berbanjar. Akhir rute jelajah adalah di titik awal pemberangkatan, setelah seluruh peserta didik sampai di titik akhir dilakukan evaluasi dan sharing. 9 8 Hasil Observasi terhadap kegiatan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan, selama penelitian di bulan April 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 9 Hasil Observasi terhadap kegiatan latihan Pramuka di MI Miftahus Shibyan, sabtu tanggal 26 Maret 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 81

c. Perkemahan Perkemahan yang dilaksanakan di MI Miftahus Shibyan ada dua macam yaitu perkemahan mandiri dan perkemhan kegiatan partisipan. Perkemahan mandiri biasa dilaksanakan tiap akhir semester sedangkan perkemahan partisipan dilaksanakan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan partisipan misalnya kegitan Jambore tingkat Ranting dan Lomba Tingkat II. d. Kegiatan Partisipan 1) Pesta Siaga Kegiatan Pesta Siaga adalah acara pertemuan besar siaga. MI Miftahus Shibyan selalu aktif mengikuti pesta siaga tingkat ranting setiap tahunnya. 2) Jambore Ranting (JAMRAN) Pramuka Penggalang MI Miftahus Shibyan selalu aktif mengikuti Kegiatan Jambore tingkat ranting setiap tahunnya. Kegiatan Jambore dilaksnakan dalam bentuk perkemahan yang didalamnya terdapat kegiatankegiatan prestasi berupa lomba-lomba kepramukaan. 10 10 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 82

B. Analisis Penanaman Karakter Disiplin dan Mandiri Melalui Kegiatan Pramuka Penelitian ini memfokuskan kegiatan kepramukaan yang terkait dengan penanaan karakter disiplin dan mandiri. Karakter disiplin dan mandiri tersebut kemudian dijabarkan kembali kedalam beberapa aspek tersendiri. Berikut ini adalah hasilnya. 1. Penanaman Karakter Disiplin Dalam kepramukaan terdapat banyak kegiatan latihan. Dalam latihan-latihan tersebut tentunya dapat membantu membiasakan peserta didik untuk memiliki karakter disiplin. Dari hasil wawancara dengan salah seorang Pembina yang menerangkan bahwa Kegiatan yang dapat melatih disiplin anak itu ada PBB, Upacara entah itu Upacara pembukaan atau penutupan latihan. Kegiatan PBB dan Upacara merupakan kegiatan yang melatih kedisiplinan siswa, mulai dari disiplin waktu dan disiplin berpakaian. 11 Kegiatan dalam kepramukaan yang dapat menanamkan kedisiplinan peserta didik diantaranya adalah latihan PBB dan Upacara, serta kegiatan perkemahan. a. Disiplin Diri 1) Kegiatan PBB (Peraturan Baris Berbaris) Pelatihan PBB (Peraturan Baris Berbaris) sebagai wujud latihan fisik guna menanamkan 11 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 83

kebiasaan tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya watak seorang agar memiliki disiplin yang tinggi, disinilah langkah awal para peserta didik untuk mengenal kedisiplinan. Dari tujuan latihan Peraturan Baris Berbaris yang menumbuhkan rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri. Dampak dari latihan PBB ini nantinya akan mengutamkan kepentingan tugas diatas kepentingan individu. Sehingga latihan PBB dapat menanamkan disiplin diri peserta didik, dengan latihan ini peserta didik dapat mengendalikan diri agar tertib dalam melaksanakan gerakan-gerakan yang harus dilakukan dalam PBB. Dari hasil observasi terlihat para peserta didik dapat mengikuti kegiatan latihan baris-berbaris dengan tertib. Barisan yang dilakukan para peserta didik kelas IV, V dan VI sudah rapi. Peserta didik dapat mengikuti aba-aba yang diberikan dengan benar. 12 Kegiatan PBB tidak hanya dilakukan saat ada latihan PBB saja. Akan tetapi kegiatan PBB ini sering dilakukan misalnya saat mengumpulkan peserta didik 12 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Sabtu tanggal 9 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang 84

atau katika akan menyampaikan pengumuman biasanya peserta didik dibariskan. 2) Kegiatan Upacara Dari hasil wawancara juga menerangkan bahwa kegiatan upacara pembukaan dan penutupan latihan dapat melatih disiplin peserta didik Kegiatan yang dapat melatih disiplin anak itu ada PBB, kemah, jelajah, dan Upacara entah itu Upacara pembukaan atau penutupan latihan. 13 Menurut penulis tujuan dilaksanakannya upacara adalah adalah mendisiplinkan peserta didik dalam suatu kegiatan. Sekaligus sarana menginformasikan hal-hal yang ada dalam kegiatan. Upaya mebentuk peserta didik disiplin perlu dilakukan dari tingkat dasar oleh karenanya upacara harus diikuti oleh seluruh peserta didik. Agar kedepannya para peserta didik sudah terbiasa dengan sikap disiplin. Dalam upacara sederet acara digelar yang semuanya bermuara pada kedisiplinan. Mulai dari anak-anak yang dibariskan dengan rapi. Sampai pembubaran barisan setelah selesai upacara. Saat upacara akan terlihat barisan yang rapih dan tidak rapih sehingga penekanan upacara tetap ada pada 13 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 85

disiplin. Ketika upacara dimulai, para peserta didik tidak boleh mengobrol atau melakukan aktivitas lain yang mengganggu jalannya upacara. Peserta yang memiliki disiplin diri yang baik pastilah akan berbaris dengan rapi pada barisannya. Di MI Miftahus shibyan rutin dilakukan kegiatan Upacara Bendera yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Para petugas upacara dipilih dari peserta didik kelas IV, V dan VI. Dari hasil observasi ketika pelaksanaan kegiatan Upaca hari senin, pada upacara kali itu (senin 11/4/2016) para peserta didik kelas IV yang bertugas sebagai petugas upacara. Para petugas upacara sudah terlihat baik dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Sedangkan peserta didik terlihat khidmat mengikuti acara demi acara dalam upacara, walaupun masih ada pesrta dari kelas kecil (kelas I, II dan III) yang kurang fokus saat kegiatan upacara berlangsung namun untuk peserta didik kelas besar ( kelas IV, V dan VI) sudah cukup disiplin dan tertib. 14 14 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Sabtu tanggal 9 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang 86

b. Kedisiplinan Waktu Kedisiplinan waktu memiliki 3 indikator yaitu pendidik datang tepat pada waktunya, peserta didik datang tepat pada waktunya, dan peserta didik mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Dalam konteks ini pendidik adalah guru dan Pembina pramuka. Hal ini di tunjukan dari hasil observasi, dimana guru atau Pembina selalu tiba di sekolah sebelum kegiatan pembelajaran atau latihan. Begitu juga dengan peserta didik yang tiba di sekolah sebelum kegiatan pembelajaran atau latihan. 15 Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan kepala sekolah yang berpendapat bahwa peserta didik kelas IV dan V sudah cukup memiliki kesadaran diri untuk tepat waktu ketika tiba disekolah dan mengikuti pelajaran serta kegiatan ekstrakurikuler. untuk anak-anak kelas IV dan V sudah cukup tertib misalnya ketika masuk kelas sudah tepat waktu kalaupun ada yang telat ada satu atau dua tetapi jarang ada yang telat 16 Kedisiplinan waktu peserta didik terlihat jelas ketika para peserta didik tiba di sekolah sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 15 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Senin tanggal 11 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 16 Hasil wawancara dengan Bapak Istajib S.Pd.I Kepala Madrasah MI Miftahus Shibyan, Rabu tanggal 23 Maret 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 87

Sedangkan untuk indikator peserta didik menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, hasil observasi menunjukkan dalam observasi kelas IV dan V siswa dapat menyelesaikan tugas yang di berikan guru tepat pada waktunya. 17 Dan pada saat latihan rutin peserta didik mampu menyelesaikan tugas, misalnya ketika peserta didik di tugaskan membuat pioneering sebgian besar dari mereka dapat menyelesaiakan pioneering. 18 Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan guru kelas V sebagi berikut: peserta didik kelas V Alhamdulillah sebagian besar selalu tepat waktu saat mengumpulkan tugas, hanya ada satu atau dua yang kadang lupa. Kegiatan kepramukaan yang mengandung karakter disiplin waktu dalah ketepatan waktu saat upacara, 19 latihan rutin, dan kegiatan perkemahan. 1) Kegiatan Latihan Rutin Kegiatan latihan rutin di MI Miftahus Shibyan selalu dilaksanakan tepat waktu. Saat latihan rutin peserta didik harus sudah berkumpul pada waktu yang sudah disepakati. Pukul 08.00 WIB peserta didik 17 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Selasa tanggal 12 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 18 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Sabtu tanggal 16 April 2016 di Lapangan desa Ngadirgo. 19 Hudiyono, Membangun Karakter Siswa melalui Profesionalisme Guru dan Gerakan Pramuka, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2012), hlm. 74 88

harus sudah berada disekolah, peserta didik sudah cukup mengerti untuk tepat waktu ketika tiba disekolah. Dari hasil wawancara dengan peserta didik juga menunjukan jarang ada peserta didik yang sering terlambat. 20 Peneliti : apakah adik sudah berperilaku disiplin dan mandiri dalam hidup sehari-hari, misalnya datang ke sekolah tepat waktu? NS : ndak pernah telat lah kak AK : selalu datang pagi aku kak RD : aku selalu tepat waktu datang kesekolahnya LA : nggak pernah telat, walaupun sampe di sekolah mepet sama bel masuk, tapi aku nggak pernah telat LM : Aku datang ke sekolah sering pagi kak, jadi ndak terlambat Pras : hmm, ndak pernah kak ES : aku ndak pernah telat og kak SB : gasik terus aku ke sekolah.e kak Hasil wawancara dengan kepala sekolah menyatakan bahwa terkadang masih ada beberapa siswa yang terlambat datang ke sekolah untuk kegiatan pembelajaran, tetapi saat latihan pramuka tidak ada yang terlambat. Ini dikarenakan latihan pramuka dimulai pukul 08.00 jadi agak siang, 20 Hasil wawancara dengan beberapa peserta didik MI Miftahus Shibyan, Selasa tanggal 12 April 2016 di ruang kelas IV dan V MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 89

sedangkan pembelajaran dimulai pukul 07.00 kadang ada peserta didik yang terlamabat, akan tetapi tidak dalam waktu lama. Dari hasil observasi tidak ada peserta didik kelas IV dan V yang terlamabat datang ke sekolah untuk kegiatan pembelajaran, maupun latihan pramuka. 21 2) Kegiatan Upacara Melalui upacara peserta didik dituntut untuk cepat, tepat waktu dan mengikuti jalannya upacara dari awal sampai akhir. Saat upacara rutin hari senin seluruh peserta didik disiapkan untuk datang lebih pagi karena mereka harus menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan upacara. Dari hasil observasi peserta didik sudah terlihat bersiap dan berbaris dengan rapi setelah diumumkan akan dilaksanakan upacara bendera. 22 Dan ketika latihan pramuka juga kadang dilakukan kegiatan upacara pembukaan dan penutupan, saat upacara tersebut Peserta didik biasanya diberi aba-aba untuk berbaris dengan menggunakan peluit. Peserta didik harus segera 21 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 12 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 22 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Senin tanggal 11 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 90

bergegas memposisikan diri dalam barisan ketika mendengar aba-aba berupa suara peluit. Mereka harus sudah berada pada formasi barisan ketika peluit selesai dibunyikan. 23 3) Kegiatam Perkemahan Pramuka mengajarkan anak untuk dapat tepat waktu dalam menjalankan aktivitasnya baik ketika kemah maupun kegiatan lainnya. Sikap disiplin secara tidak langsung akan terbentuk pada diri seorang pramuka diperkemahan. Karena diperkemahan banyak kegiatan yang harus diselesaikan tepat waktu. Mulai dari bangun pagi, kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan, sampai dengan menjelang tidur lagi. Semua diikuti dengan penuh gembira dan semangat. Ketinggalan satu kegiatan saja akan membuat seorang pramuka kehilangan ilmu yang sangat berharga. Dari hasil wawancara dengan kepala madrasah menyampaikan: ya anak-anak sering ikut kemah, terakhir kemarin kemah jambore tingkat ranting, Alhamdulillah dapat piala. Kalo mereka ndak disiplin kan ndak mungkin dapat juara mbak 24 23 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Sabtu tanggal 16 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 24 Hasil wawancara dengan Bapak Istajib S.Pd.I Kepala Madrasah MI Miftahus Shibyan, Rabu tanggal 23 Maret 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 91

Paserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan perkemahan. Mereka juga aktif mengikuti semua cara dengan tertib. c. Kedisiplinan Berpakaian Pakaian yang rapi adalah pakaian yang enak dipakai dan enak dipandang oleh orang lain. Sehingga,bukan hanya pemakainya yang merasa nyaman, tetapi orang di sekitarnya yang memandang juga merasa nyaman. Menggunakan pakaian seragam yang rapi bertujuan untuk mempertahankan nama baik sekolah. Pemakain seragam yang sesuai dengan aturan kebijakan sekolah merupakan bagaian dari kedisiplinan berpakaian. Dalam kegiatan kepramukaan pemakaian seragam pramuka juga di atur dalam Keputusan Kwartir Nasional Geraka Pramuka Nomor: 174 tahun 2012 tentang Petujuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Didalam peraturan tersebut tercantum tata aturan bagaimana seorang pramuka berpakaian dan atribut-atribut yang harus dikenakan. 1) Kegiatan Upacara Api Unggun Pembiasaan dalam kedisiplinan berpakaian bisa diterapkan setiap saat. Akan tetapi penekanan kedisiplinan berpakaian selalu lebih ketat ketika pelaksaanaan upacara. Ketika upacara pesrta didik di wajibkan mengenakan seragam lengkap. Bagi peserta 92

didik yang tidak mengenakan seragam lengkap saat upacara pastinya akan mendapatkan sanksi. 25. Dari hasil dokumentasi kegiatan Upacara Api Unggun di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. Menunjukkan saat pelaksanaan unggun peserta didik harus mengenakan seragam pramuka lengkap. Keharusan tersebut dapat menjadi awal pembiasaan peserta didik untuk selalu mengenakan seragam sesuai aturan yang berlaku. 26 2) Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka Pada saat latihan pemakaian seragam pramuka juga diperhatikan mulai dari pemakaian sepatu dan kaos kaki yang harus berwarna hitam sampai pemakaian kolongan hasduk/setangan leher yang harus sesuai dengan tingkat golongannya masing-masing serta pemakaian atributatribut berupa tanda pengenal anggota gerakan Pramuka. Sebagai contoh untuk peserta didik golongan siaga semuanya memakai kolongan berwarna hijau dan untuk 25 peserta didik MI Miftahus Shibyan, Senin tanggal 11 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 26 Dokumentasi kegiatan Upacara Api Unggun dalam perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang 93

golongan penggalang memakai kolongan dengan warna merah. 27 d. Kedisiplinan Belajar Kegiatan pramuka di MI Miftahus Shibyan sering dilakukan di luar ruangan, akan tetapi suasan belajar masih tetap kondusif. Terbukti dari hasil observasi ketika latihan dilakukan di lapangan desa ngadirgo peserta didik dapat mengikuti latihan dengan tertib. 28 Keberhasilan pembiasaan disiplin belajar ini terlihat dari tersampaikannya materi latihan yang disampaikan Pembina kepada peserta didik. Kebiasaan memperhatikan walau dalam suasana belajar yang bebas saat latihan pramuka membuat peserta didik lebih dapat memperhatikan dalam pembelajaran sehari-hari. Dari hasil observasi terlihat suasana belajar di kelas IV dan V para peserta didik cukup disiplin ketika mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Adapun indikator disiplin belajar yang terlihat ketika kegiatan Latihan Pramuka dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diantaranya: 29 27 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 12 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 28 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 16 april 2016 di Lapangan desa Ngadirgo Mijen Semarang. 29 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 12 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 94

1) Peserta didik mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan tenang. 2) Peserta didik mampu memperhatikan ketika guru/pembina menjelaskan materi. 3) Peserta didik mampu mengerjakan tugas yang diberikan. 4) Peserta didik mampu mengumpulkan tugas yang diberikan tepat pada waktunya. e. Kedisiplinan Lingkungan Kegiatan penjelajahan pramuka ini melatih para peserta didik untuk menjadi seseorang yang mempunyai sifat cinta alam serta dapat melestarikan alam yang tercemar. 30 Dalam darma pramuka kedua yang berbunyi cinta alam dan kasih sayang sesama manusia jelas disebutkan bahwa sebagai seorang pramuka harus mencintai alam. Wujud cinta alam dapat diwujudkan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dari hasil observasi para peserta didik sudah terbiasa membuang sampah di tempat sampah, bahkan untuk semua peserta didik kelas besar yaitu kelas IV, V dan VI tidak ada yang membuang sampah sembarangan. 31 30 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 2 april 2016 di desa Ngadirgo Mijen Semarang. 31 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 12 april 2016 di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 95

Bentuk kedisiplinan lingkungan juga tercermin dari sikap peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas misalnya dengan melaksanakan piket. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala madrasah sebagaiberikut: Secara garis besar rata-rata peserta didik sudah cukup disiplin, apalagi peserta didik kelas besar sudah memiliki kesadaran sendiri untuk mematuhi tatertib sekolah untuk anak-anak kelas IV dan V sudah cukup tertib melaksanakan piket dengan kesadaran sendiri, dan membuang sampah sudah pada tempat sampah. 2. Penanaman Karakter Mandiri Kegiatan yang dapat menanamkan kebiasaan mandiri peserta didik diantaranya latihan praktik, perkemahan, dan penugasan. a. Kemandirian dalam Memenuhi Kebutuhan 1) Latihan Praktik Kegiatan kepramukaan tidak hanya mempelajari tentang teori-teori saja. Akan tetapi dalam mempelajari tekhnik kepramukaan peserta didik juga harus dapat mempraktikannya. Dalam latihan metode praktik sangat efektif untuk memahamkan peserta didik akan materi yang disampaian. Latihan praktik dapat membentuk kemandirian pesrta didik dikarenakan setiap peserta didik diwajibkan mencoba sendiri melakukan praktik dan menyelesaiakan tugasnya. Bahkan sebelum latihan dimulai kemandirian anak sudah harus ada, karena 96

ketika akan dilakukan latihan praktik setiap peserta didik diharuskan untuk menyiapkan sendiri peralatanperalatan yang akan mereka gunakan untuk latihan. Dari hasil observasi, karena keterbatasan alat yang disediakan sekolah para peserta didik sealu membawa perlengkapan latihan sesaui dengan yang di sampaikan pada latihan sebelumya, seperti membawa tongkat, tali atau bendera semaphore. 32 mereka ya sudah bisa, kalau dari pesrta didik tentunya wajib membawa alat tulis sedangkan untuk alat-alat lain sesuai dengan renvana kegiatan yang akan kita laksanakan jadi kalau rencana kegiatan lita akan pakai tali anak-anak di kasih tau untuk membawa tali. Yah.. kadang ada yang tidak bawa tali atau tongkat tapi banyak yang bawa. 33 Dari hasil wawancara dengan Pembina, diperoleh data bahwa hampir semua peserta didik sudah dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri untuk menyiapkan peralatan yang akan digunakan ketika latihan. 2) Kegiatam Perkemahan Berkemah yaitu kegiatan bermalam disuatu tempat dengan menggunakan tenda sebagai rumahnya. Di situlah pribadi pribadi mandiri akan terbentuk dari 32 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di halaman Sekolah MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang 33 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 97

seorang pramuka. Didalam perkemahan terdapat banyak sekali kegiatan baik yang menyenangkan, menantang maupun yang menarik. Dari hasil wawancara dengan Pembina dijelaskan bahwa peserta didik diperkemahan selalu berusaha mencukupi kebutuhan. Kebutuhan seperti bekal yang dibawa harus cukup selama perkemahan, sehingga didalam perkemahan tidak kelaparan dan perlengkapan pribadi misalnya pakaian, perlengkapan mandi dan lainnya. Anak-anak yang biasanya di rumah selalu meminta bantuan orang tua untuk melakukan sesuatu, tetapi di perkemahan tidak akan ada seperti itu lagi. Hal ini dikarenakan semua kegiatan dikerjakan sendiri atau bersama kelompoknya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur lagi. 34 Dikarenakan semua kegiatan dikerjakan sendiri atau bersama kelompoknya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing di perkemahan inilah yang nantinya dapat membentuk jiwa yang berkepribadian mantap, berani dan tegas. Bahkan yang tak kalah pentingnya adalah menumbuhkan kemandirian. Dengan demikian dari kegiatan berkemah secara tidak langsung 34 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 98

dapat menumbuhkan semangat dan jiwa kemandiran pada diri peserta didik. Kebiasaan bersikap mandiri dari perkemahan juga diterapkan oleh peserta didik dalam keseharian. Hal ini di tunjukkan dari hasil wawancara dengan peserta didik: 35 Peneliti : apakah adik sudah berperilaku disiplin dan mandiri dalam hidup sehari-hari, misalnya bangun tidur tanpa di bangunkan, merapikan tempat tidur sendiri, membersihkan kamar, mencuci pakaian dan menyetrika sendiri? NS : aku selalu bangun tidur tanpa di bangunkan, sering merapikan tempat tidur sendiri, kadang-kadang membersihkan kamar, jarang mencuci pakaian dan menyetrika sendiri AK : selalu bangun tidur tanpa di bangunkan, sering merapikan tempat tidur sendiri, membersihkan kamar juga sering kak, kadang-kadang mencuci pakaian dan menyetrika sendiri LM : aku selalu bangun tidur tanpa di bangunkan, sering merapikan tempat tidur sendiri, tapi kalo membersihkan kamar kadang-kadang, sering mencuci pakaian tapi ndak pernah menyetrika sendiri Prass : selalu bangun tidur tanpa di bangunkan, merapikan tempat tidur sendiri, membersihkan kamar, kadang- 35 Hasil wawancara dengan beberapa peserta didik MI Miftahus Shibyan, Selasa tanggal 12 April 2016 di ruang kelas IV dan V MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 99

kadang mencuci pakaian dan menyetrika sendiri kak b. Kemandirian dalam Menyelesaiakan Tugas Dalam latihan pramuka di MI Miftahus Shibyan peserta didik juga dituntut untuk dapat menyelesaikan tugastugasnya. Dan peserta didik juga harus menyelesaiakan tugasnya sendiri atau dengan teman sekelompoknya, dengan kata lain mereka harus mandiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Dari hasil wawancara dengan salah seorang Pembina yang menerangkan bahwa Kemandirian anak-anak juga terlihat saat praktek latihan biasa, mereka melakukan praktek tanpa menunggu di bantu oleh kakak-kakak, mereka mau mencoba sendiri entah nanti jadinya benar atau kurang tepat. 36 1) Tugas Kelompok Dalam pramuka ada istilah sistem beregu dimana dalam kegiatan pramuka peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok, dan kelompok-kelompok tersebut dalam pramuka tingkat penggalang disebut regu. Metode pemberian tugas kelompok, pada latihan pramuka sering digunakan karena telah terbentuk reguregu. 36 Hasil wawancara dengan Kak Risqy Pembina Pramuka MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di Kantor MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang. 100

Ketika pemberian tugas kelompok peserta didik dituntut untuk menyelesaikan tugasnya dengan kelompoknya masing-masing. Biasanya materi disamapaikan terlebih dahulu, kemudian mereka di beri tugas kelompok untuk diselesaikan. Misalnya ketika membahas materi tentang pioneering, peserta didik ditugaskan untuk membuat menara pandang atau tiang bendera. Setelah diberi contoh semua peserta didik mencoba membuat pioneering dengan kelompoknya masing-masing tanpa dibantu oleh Pembina. Ada banyak kelompok yang mampu mempraktikan membuat pioneering sendiri tanpa di bantu oleh kakak Pembina. 37 2) Tugas Individu Tugas untuk individu juga terkadang diberikan ketika latihan pramuka. Jadi ketika tugas individu setiap peserta didik di tuntut untuk menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa bergantung pada kakak Pembina atau temanya. Ketika latihan praktik peserta didik diberi arahan dan contoh untuk mengenai materi yang dibahas. Dari hasil observasi ketika latihan semaphore peserta didik disiapkan untuk saling berpasangan, kemuadian seluruh 37 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 16 April 2016 di Lapangan desa Ngadirgo. 101

peserta didik diwajibkan untuk mencoba mepraktikan gerakan-gerakan dengan di awasi oleh temannya. 38 Tanpa menunggu dilatih oleh Pembina satu persatu peserta didik mencoba berlatih praktik semaphore sendiri, Pembina hanya mengawasi dan terkadang memberi bimbingan serta arahan jika terdapat kesalahan. Pemberian tugas individu dapat membentuk kemandirian pesrta didik dikarenakan setiap peserta didik diwajibkan mencoba sendiri melakukan praktik dan menyelesaiakan tugasnya. Dengan pemberian tugas individu kepada semua peserta didik dapat membiasakan peserta didik melaksanakan tugasnya sendiri, tidak ada kegiatan mencontek atau bergantung pada teman. Tentunya dengan di awasi agar tidak ada kegiatan mencontek. 38 peserta didik MI Miftahus Shibyan, tanggal 9 April 2016 di halaman Sekolah MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang 102

C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dapat dikatakan jauh dari kata sempurna, tapi setidaknyahasil penelitian ini dapat diambil manfaatnyadan bisa dijadikan referensi untuk dikembangkan lagi kearah yang lebih baik. Karena dlam penelitian yang penulis lakukan mempunyai banyak keterbatasan. Adapun keterbatan pada waktu penelitian yang dirasakan oleh peneliti dalam penelitian ini di antaranya sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan terbatas apada satu tempat yaitu di MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Mijen Semarang, tentunya ada perbedaan dengan sekolah-sekolah lain. 2. Penelitian ini hanya dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang singakat dalam penelitaian termasuk sebagai salah satu factor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. 3. Keterbatasan kondisi dan kemampuan peneliti untuk mengkaji masalah yang diangkat. 4. Pemilihan kata atau bahasa yang kurang sempurna. Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan diatas maka dapat dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penilitian ini yang penulis lakukan. Meskipun banyak hambatan dan keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan. 103