BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ami Abdullah Fahmi, 2013

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunisme adalah ideologi dan gerakan yang bersifat internasional.

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

Sosialisme Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Tiga Komponen Marhaenisme

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai ideologi negara. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan suatu tinjauan terhadap teori, generalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

A. Pengertian Orde Lama

HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

Pancasila Idiologi dan Identitas Nasional. D.H.Syahrial/PPKn

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. pasca revolusi. Revolusi Indonesia yang juga dikenal sebagai revolusi nasional

POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

sherila putri melinda

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pemikiran Politik Soetan Sjahrir

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

Bung Karno dan Nasakom

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

BAB I PENDAHULUAN. spektrum politik yang berlawanan. Di Indonesia, istilah kiri 1

MAKALAH IDEOLOGI KOMUNISME Pendidikan Pancasila Adi Bayu Mahadian M. I. Kom.

BAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

TINDAK PIDANA TERHADAP PROSES KEHIDUPAN KETATANEGARAAN DALAM RANCANGAN KUHP BARU OLEH : PROF. DR. JUR. A. HAMZAH

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia

KISI-KISI UAS SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk masyarakat seperti kebebasan berpendapat atau freedom of

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

Komunisme dan Pan-Islamisme

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

Pancasila sebagai Ideologi Negara

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

Presiden Seumur Hidup

TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT

Gerwani dan Tragedi 1965

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia

Materi Bahasan. n Pengertian HAM. n Generasi HAM. n Konsepsi Non-Barat. n Perdebatan Internasional tentang HAM.

PEMIKIRAN POLITIK SOEKARNO, BUNG HATTA, DAN TAN MALAKA DALAM KEHIDUPAN POLITIK DI INDONESIA

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

4. Salah satu contoh negara yang menganut idiologi terbuka adalah... A. RRC B. Cuba C. Korea Utara D. Indonesia E. Vietnam

Pancasila sebagai Ideologi Negara

Ini Pesan Bung Karno Untuk Mereka Yang Anti-Komunis

Demokrasi. Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Penyunting A. Ubaedillah dan Abdul Rozak

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

ANGGARAN DASAR GERAKAN KOMUNIS PAPUA MERDEKA.

APA KOMUNISME BISA DIBASMI?

KONFLIK IDEOLOGI DI TUBUH PARTAI KOMUNIS INDONESIA PERIODE : MARXIS-LENINIS VERSUS REVISIONISME MODERN

KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

Transkripsi:

122 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan Aidit tentang komunisme di Indonesia, maka penulis menyusun kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut sebagai berikut : Komunisme menurut Musso adalah sebuah paham yang membawa masyarakat kedalam kesetaraan dengan jalan melakukan revolusi sosial untuk kemudian menguasai negara. Sedangkan menurut Aidit kesetaraan dapat dicapai tanpa menggunakan cara-cara radikal (revolusi), tetapi dapat dilakukan dengan cara kooperatif. Hal yang penting bagi Aidit adalah kesejahteraaan rakyat, sedangkan Musso menenitik beratkan perjuangannya pada perebutan kekuasaan. Pemikiran komunis Musso secara umum tertuju pada komintern. Sedangkan Aidit tidak tertuju pada komintern. Musso adalah seorang penganut Stanlinis dalam menekankan bahwa hanya ada satu partai kelas buruh. Hal ini mnyebabkan Musso menjadi seorang seorang dogmatis dari komunis dan komintern. Sedangkan Aidit merupakan seorang komunis yang lahir dari kondisi di Indonesia. Sehingga Aidit berusaha untuk melakukan penyesuaian-penyesuain teori komunis dengan kondisi di Indonesia. Secara garis besar Musso dan Aidit memiliki tiga perbedaan mendasar dalam memandang komunisme di Indonesia. Pertama, perbedaan pandangan akan pentingnya Ideologi Marxisme-Leninisme dalam perjuangan Partai. Musso

123 memandang bahwa ideologi sangat penting dan harus dipelajari oleh seluruh anggota partai. Sehingga kaum buruh mamahami tujuan dari Marxime-Leninisme. Hal ini dimaksudkan supaya kaum buruh dapat memahami gerakan yang dilakukan oleh komunis secara komprehensip. menurut Musso setiap anggota PKI harus memahami ideologi komunis sehingga mengakar kuat. Musso ideologi kumunis yang berdasar pada teori Marxis harus dipelajari oleh kelas buruh. Hal ini dimaksudkan supaya kaum buruh dapat memahami gerakan yang dilakukan oleh komunis secara komprehensip. Dengan begitu maka diharapkan kelas buruh akan mengalami kesadaran kelas dan melakukan revolusi. Karena menurut Musso Ideologi Marxis-Leninis merupakan sebuah ilmu yang tinggi dan harus dipelajari oleh kaum komunis. Ideologi meneguhkan keyakinan, menajamkan kewaspadaan, membesarkan keberanian dan memudahkan pekerjaan partai. Dengan begitu maka diharapkan kelas buruh akan mengalami kesadaran kelas dan melakukan revolusi. Sedangkan Aidit memandang bahwa ideologi Marxisme-Leninisme tidak terlalu penting dalam perjuangan partai. Aidit memandang bahwa rakyat tidak membutuhkan sebuah ideologi, yang dibutuhkan oleh rakyat adalah perbaikan tingkat kehidupan. Sehingga dalam perjuangnnya Partai berjuang sendiri tanpa dukungan dari rakyat. Aidit berpendangan bahwa ideologi komunis tidak teralu penting bagi rakyat. Hal ini bertolak pada bahwa rakyat tidak memerlukan ideologi, tetapi membutuhkan kebutuhan hidup yang kongkret. Selain itu Indonesia belum saatnya membicarakan teori marxis-leninis, yang penting bagi Indonesia adalah kemerdekaan sepenuhnya dari kaum kapitalis imprealis.

124 Kedua, kedudukan Komintern dalam partai. Dimana Musso berorientasi pada aturan dan anjuran dari pihak Komintern dalam melakukan pergerakannya di Indonesia dan tidak memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia. ia menyesuaikan garis partai dengan garis keras komintern. Dalam setiap langkahnya Musso selalu menyesuaikan pemikirannya dengan kebijakan komintern sebagai pemimpin komunisme dunia Sedangkan Aidit tidak menyesuaikan gerakannya dengan komintern yang radikal. Aidit memilih untuk kooperatif dengan pemerintahan dan mencoba untuk melakukan peng-indonesiaan komunisme namun tidak berpatokan pada Komintern. Aidit melakukan penyesuaian-penyesuain komunisme dengan kondisi di Indonesia. Hal ini menyebabkan Aidit melakukan kompromi-kompromi dengan siatuasi Indonesia seperti Aidit memilih untuk berjuang dengan dengan jalan berparleman seperti yang digariskan oleh kaum revisionis pada masa Demokrasi Parlementer. Sedangkan pada masa demokrasi Terpimpin Aidit mendekati Presiden Soekarno Hal ini berarti bahwa Aidit telah menggunakan para revisonis Marxis atau yang lebih dikenal dengan Neo Marxis yang menggunakan parlemen sebagai alat perjuangannnya walaupun Aidit mengunakan Marxisme-Leninisme sebagai pahamnya. Sedangkan Musso bergerak sesuai dengan Marxisme-Leninisme. Musso begitu patuh pada Komintern dalam melakukan pergerakannya. Pada masa Aidit PKI bergerak seperti partai-partai borjuis lainnya. Partai lebih sibuk mencari cara supaya rakyat bersimpati dan mendukung komunis. Namun melupakan dasar dari komunisme itu sendiri, yaitu anggota PKI kurang mendapat pemahaman mengenai komunisme.

125 Ketiga, corak pergerakan komunis. Musso berpendapat bahwa Komunisme harus diperjuangkan dengan melakukan gerakan radikal Musso berpendapat bahwa komunis dapat tercapai dengan melakukan revolusi yang bertindak radikal berusaha untuk menguasai pemerintahan, sebagaimana dokrin komunisme. Dalam konsepsi Musso revolusi Indonesia belum selesai dan harus diteruskan oleh orangorang progresif yaitu kelas buruh. Sedangkan Aidit berpandangan bahwa perjuangan dapat dilakukan dengan cara berpolitik praktis dan berjuang di parlemen. Hal ini terlihat ketika mas Demokrasi Parlementer PKI mengikuti pemilu 1955 dan ikut serta dalam pemerintahan parlementariat. Pemikiran Musso dan Aidit memiliki persamaan, yaitu perlu didrikannya Front Nasional. Kedunya berpendapat behwa perjuangn komunisme (PKI) tidak akan berhasil tanpa bekerja sama partai-partai lain. Namun yang membedakan keduanya adalah Front Nasional yang dibentuk Musso dipimpin oleh komunis/pki dan bertujuan untuk melakukan revolusi. Sedangkan Front Nasional Aidit berbentuk koalisi. Menurut Musso Front Nasional harus disusun dari bawah yang disokong oleh semua Partai dan golongan serta orang-orang yang progresif. Sedangkan Aidit menilai bahwa perjuangan komunis tidak akan berhasil tanpa kerjasama dengan partai-partai lain. Sehingga dibutuhkan sebuah Front Nasional untuk mnyelesaikan masalahmasalah negara. Front Nasional yang dilakukan Aidit lebih kepada koalisi antar patai politik. Aidit memandang Front Nasional merupakan konsep yang penting dalam perjuangan, walaupun pertentangan partai belum dapat diatasi. Kemudian Musso berpendapat bahwa bahwa Partai kelas buruh tidak dapat menyelesaikan

126 sendiri revolusi demokrasi burjuis ini dan oleh karena itu PKI harus bekerja bersama dengan partai-partai lain. Sedangkan menurut Musso Pemberntukan Front Nasional dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yang perlu dilakukan ialah pemimimpin semua partai harus mengadu otak dan membentuk kominte untuk mendirikan Front Nasional dan mempropagandakannya. Kemudian tahap kedua, anggota-anggota partai secara individu memasuki Front Nasional. Sehingga Front Nasional berakar dari bawah. Front Nasional dapat mengatasi permasalahan yang ada, seperti perselisihan-perselisihan dapat dikurangi demikian juga dengan oposisi. Selanjutnya menurut Aidit sebelumnya masyarakat disatukan terlebih dahulu berdasarkan kelas-kelas yang ada. Menurut Aidit Front naisonal harus berlandaskan pada persatuan kaum buruh dan kaum Tani. Tanpa penyatuan kaum buruh dan kaum petani menurut Aidit Front Nasional tidak akan berhasil.