BAB I PENDAHULUAN. memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN. sumber ekonomi menjadi barang dan jasa agar dapat dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Good Corporate Governance mulai dikenal pada tahun Istilah

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah corporate governance. mempengaruhi pengungkapan informasi, apakah ukuran perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesejahteraan suatu penduduk dapat tercapai apabila di dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

Sub Sektor Bank BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen dan auditor. Terkuaknya skandal Enron Corporation dan WorldCom

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat perdagangan saham dari

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Sri Mulyati, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusakan ekosistem sebagai akibat dari ragam aktivitas ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Umumnya dalam pengelolaan perusahaan, laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang berkaitan dengan kondisi perusahaaan, keandalan dari informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laba perusahaan dapat digunakan untuk dua hal, yaitu untuk diinvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa wacana mengenai kinerja perusahaan secara umum,

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan stakeholder lainnya. Prinsip-prinsip yang tercantum dalam pedoman

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan informasi perusahaan dan reformasi corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan, khususnya oleh beberapa pihak seperti kreditor, investor,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi investor. Informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan kinerja optimal diperlukan suasana kerja dan hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, ekonomi berbasis pengetahuan menjadi tren dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan melibatkan banyak pihak-pihak terkait sebelum. apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate governance adalah salah satu faktor non keuangan perusahaan yang di Indonesia wajib dilaksanakan dan diungkapkan pelaksanaannya (Bapepam-LK, 2012). Meskipun begitu, Indonesia masih tergolong negara yang memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain yang tergabung dalam ASEAN Capital Market Forum (ACMF). Data tersebut mengacu pada ASEAN Corporate Governance Scorecard dan merupakan hasil riset dari badan pemeringkat domestik yang telah ditunjuk ACMF dan Asian Development Bank (ADB, 2014). Dalam laporan ADB (2014) mengenai laporan dan penilaian corporate governance negara ASEAN, Indonesia memperoleh nilai rata-rata corporate governance 54,55%. Sedangkan Philipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand yang berada di atas Indonesia berturut-turut memperoleh nilai 57,99%, 71,68%, 71,69%, dan 75,39%. Indonesian Institute for Corporate Directorship (2013) menyebutkan perusahaan publik di Indonesia belum menerapkan prinsip corporate governance yang berlaku secara internasional sehingga nilai yang didasarkan dengan scorecard ACMF ini rendah. Perusahaan publik di Indonesia kebanyakan hanya mengacu pada aturan yang diwajibkan oleh BAPEPAM-LK, dan bagaimanapun kepatuhan terhadap apa yang diwajibkan itu juga masih kurang. Sebagai contoh, 1

perusahaan publik masih gagal mengungkapkan kehadiran anggota dewan dalam rapat dewan yang merupakan item wajib pengungkapan dalam peraturan. Corporate governance bukan merupakan praktek baru bagi perusahaan, hanya istilahnya yang baru dikenal. Collins (1995) melakukan penelitian selama 6 tahun dan menemukan bahwa perusahaan raksasa seperti Hewlett-Packard, 3M, Motorola, Sony, Disney, Procter&Gamble, dan Wal-Mart memiliki kemiripan dalam beroperasi. Mereka dapat bertahan dalam rata-rata usia 100 tahun karena membangun perusahaan dalam ideologi, memiliki manajemen yang kuat, disiplin, dan memperlakukan entitasnya dengan baik. Artikel Collins juga menjelaskan kinerja saham perusahaan tersebut 15 kali lebih baik dari keseluruhan saham pasar. Djatmiko (2013) menyatakan bahwa prinsip good corporate governance sebenarnya secara implisit ada di dalam cara beroperasi perusahaan besar yang dijelaskan oleh Collins itu. Terlihat bahwa prinsip good corporate governance berdampak baik bagi kinerja. Corporate governance kini sudah melangkah semakin jauh dalam pelaksanaan maupun penilaiannya. ASEAN Corporate Governance Scorecard merupakan contoh perkembangan praktik corporate governance di regional ASEAN. Negara-negara ASEAN secara bersama menerapkan prinsip corporate governance sebagai upaya untuk mendukung rencana ASEAN Economic Community 2015. Beberapa penelitian kini telah mengungkapkan implementasi corporate governance serta pengaruhnya terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Nuswandari (2009) mengungkapkan bahwa corporate governance yang dinilai 2

dengan Corporate Governance Perception Index mempengaruhi kinerja operasional secara positif dan signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh Murwaningsari (2009) mengenai corporate governance dan kinerja dan menambahkan variabel corporate social responsibility. Corporate governance yang diproksikan melalui kepemilikan managerial dan institusional memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja demikian pula dengan corporate social responsibility. Corporate governance sebenarnya erat kaitannya dengan corporate social responsibility seperti yang diungkapkan oleh Murwaningsari (2009). Dari sisi peraturan, dalam KEP-134/BL/2006 disebutkan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dalam tata kelola perusahaan. Meskipun pada peraturan yang lebih baru, KEP-431/BL/2012, pelaporan tanggung jawab sosial telah dipisahkan pada bagian tersendiri namun kedua hal ini tetap memiliki kaitan yang erat. Sedangkan dari sisi teoritis, corporate governance dan corporate social responsibility sama-sama dilaksanakan perusahaan untuk menyejahterakan stakeholder. Kedua hal tersebut dilakukan agar perusahaan memiliki legitimasi yang kuat dari entitas dan lingkungan sosialnya. Penelitian ini berpijak pada model penelitian milik Murwaningsari (2009) namun dengan menambahkan pertanyaan penelitian dan pendekatan hipotesis yang sedikit berbeda. Selain itu, penelitian ini menggunakan proxy perhitungan berbeda untuk beberapa variabel. Corporate governance akan dinilai dengan acuan ASEAN Corporate Governance Scorecard. Penilaian ini akan mengarah pada implementasi corporate governance di level yang lebih tinggi oleh 3

perusahaan karena sebagian item dalam scorecard ini belum diwajibkan di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Implementasi corporate governance di Indonesia dinilai masih rendah dibandingkan negara ASEAN lain. Padahal implementasi praktik ini menurut beberapa penelitian dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Di sisi lain, kini isu corporate social responsibility menjadi penting dan digalakkan dengan berbagai kebijakan institusi swasta dan pemerintah untuk menyempurnakan pelaksanaan corporate governance. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil judul penelitian Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Mediator, Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah implementasi good corporate governance berpengaruh terhadap corporate social responsibility? 2. Apakah implementasi good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 4

3. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 4. Apakah implementasi good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara tidak langsung melalui corporate social responsibility? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh implementasi good corporate governance terhadap corporate social responsibility. 2. Menguji pengaruh implementasi good corporate governance terhadap kinerja perusahaan. 3. Menguji pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja perusahaan. 4. Menguji pengaruh implementasi good corporate governance terhadap kinerja perusahaan secara tidak langsung melalui corporate social responsibility. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis 5

Bagi perusahaan sebagai pelaku implementasi good corporate governance dan pelaksana corporate social responsibility, penelitian ini dapat digunakan pertimbangan untuk praktik ke depannya. Bagi investor dan kreditor, dapat memberikan pertimbangan baru terkait keputusan investasi dan pendanaan pada perusahaan yang memperhatikan isu corporate governance dan corporate social responsibility. 2. Manfaat Akademis Bagi penulis maupun akademisi, penelitian ini dapat menambah pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya mengenai hubungan good corporate governance, corporate social responsibility, dan kinerja perusahaan. Penelitian ini juga dapat dikembangkan di kemudian hari. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada objek pengamatan yaitu perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013. Satu sektor dipilih sehingga data lebih homogen. Peraturan mengenai corporate governance dan corporate social responsibility, lebih detail disebutkan melalui KEP- 431/BL/2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten, mulai berlaku untuk tahun buku yang berakhir pada 30 Desember 2012 dan setelahnya, sehingga tahun 2013 dipilih setelah implementasi peraturan selama satu tahun. Sedangkan variabel dependen dibatasi pada kinerja keuangan perusahaan. 6

1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan susunan penulisan penelitian sebagai berikut ini: Bab I adalah Bab Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ini merupakan bab pengantar penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab II adalah Bab Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis memberikan tinjauan pustaka terkait penelitian serta pengertian mengenai teori-teori yang mendasari hipotesis. Bab ini juga memberikan gambaran penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis. Bab III adalah Bab Metode Penelitian. Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, variabel, metode pengumpulan data, dan alat analisis dalam penelitian. Bab IV adalah Bab Analisis Data dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang olahan data menjadi informasi dan interpretasi hasil untuk menjawab rumusan masalah. Bab V adalah Bab Penutup yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian berikutnya. 7