Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ALAT UKUR TDS (TOTAL DISSOLVED SOLID) AIR DENGAN SENSOR KONDUKTIVITAS SECARA REAL TIME

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI KARAKTERISTIK

TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO

RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan Temperatur pada Beberapa Jenis Air

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SENSOR TDS PADA PROSES PENGENDAPAN CaCO 3 DALAM AIR DENGAN METODE PELUCUTAN ELEKTRON DAN MEDAN MAGNET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

REALISASI ALAT UKUR PH DAN TDS AIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

ALAT PENGUKUR RESISTANSI, KONDUKTIVITAS, DAN TOTAL DISSOLVED SOLIDS AIR DENGAN TEKNIK DORONG-TARIK

Perancangan Sistem Pendingin Air Menggunakan Elemen Peltier Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Menggunakan Metode Penginderaan Berat

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

Rancang Bangun Alat Pemurni Air MenggunakanMetode Fuzzy

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ALAT UJI KELAYAKAN AIR MINUM DENGAN PENGATUR OTOMATIS PADA PENGISIAN AIR MINUM ISI ULANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Air Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler [ ]

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

Rancang Bangun Sistem Kontrol Total Dissolved Solid Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa

TOTAL DISSOLVED SOLID (TDS) METER OF SOLUTION USING ATMEGA16 MICROCONTROLLER

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

Rancang Bangun Alat Ukur Getaran Mesin Sepeda Motor Menggunakan Sensor Serat Optik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB II. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

PENGONTROL TEMPERATUR CAMPURAN AIR DENGAN LOOK-UP TABLE BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. terampil mengolahnya, sehingga saat terjadi kesalahan dalam pengolahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

I. PENDAHULUAN. Berbagai bencana alam telah terjadi hampir diseluruh dunia bahkan, di Indonesia

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

ALAT UKUR KUALITAS AIR MINUM DENGAN PARAMETER PH, SUHU, TINGKAT KEKERUHAN, DAN JUMLAH PADATAN TERLARUT

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

UJI KARAKTERISASI SENSOR SUHU DS18B20 WATERPROOF BERBASIS ARDUINO UNO SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KUALITAS AIR. Imam Abdul Rozaq *1, Noor Yulita DS 1

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 1, Januari 2013 ISSN

Rancang Bangun Alat Ukur Salinitas dan Suhu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Data Logger yang Terintegrasi

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi

Sistem Kendali Berbasis PID untuk Nutrisi Tanaman Hidroponik

SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

PENENTUAN KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN KAJIAN KUALITAS AIR SUNGAI SIAK MENGGUNAKAN METODE JEMBATAN WHEATSTONE

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III. Perencanaan Alat

ANALISIS KUALITAS AIR 3

BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

Transkripsi:

Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas Harum Cahyani *, Harmadi, Wildian Jurusan Fisika, Universitas Andalas Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Universitas Andalas, Padang *harumcahyani@gmail.com ABSTRAK Pengembangan alat ukur total dissolved solid (TDS) berbasis mikrokontroler dengan beberapa variasi bentuk sensor konduktivitas telah dilakukan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bentuk elektroda sensor konduktivitas dalam pengukuran TDS. Bentuk elektroda yang digunakan yaitu silinder pejal, silinder berongga, dan plat tipis. Nilai error hasil pengukuran nilai TDS dengan menggunakan elektroda silinder pejal, silinder berongga dan plat tipis berturut-turut dibandingkan dengan alat acuan TDS meter EZ-1 adalah 6,65%, 8,69% dan 3,83%. Berdasarkan hasil uji dan analisis data diperoleh hasil pengukuran TDS dengan menggunakan elektroda berbentuk plat tipis lebih akurat dibandingkan dengan kedua bentuk elektroda lainnya. Perubahan temperatur (dari 25 C hingga 84 C) pada air minum kemasan yang digunakan sebagai sampel menyebabkan nilai TDS berfluktuasi antara 18 ppm hingga 24 ppm. Kata kunci : total dissolved solid (TDS), sensor konduktivitas, mikrokontroler. ABSTRACT A development of microcontroller-based total dissolved solid (TDS)-meter using various shapes of conductivity sensor has been conducted. This research aim was to investigate the influence of the shapes of conductivity sensor electrode in TDS measurement. The electrode shapes which were used are a solid cylinder, a hollow cylinder, and a thin plate. The error of TDS measurement using solid cylinder, a hollow cylinder and a thin plate compared to TDS meter type EZ-1 are 6.65%, 8.69% and 3.83% respectively. Result shows that the TDS measurement using the thin plate electrode is more accurate than the two other electrode shapes. The changes of temperature of the drinking water samples from 25 C to 84 C cause the value of the TDS fluctuated between 18 ppm to 24 ppm. Kata kunci : total dissolved solid (TDS), conductivity sensor, microcontroller. I. PENDAHULUAN Air minum yang sehat sangat diperlukan masyarakat. Saat ini banyak masyarakat mengkonsumsi air minum dalam kemasan plastik. Menurut YLKI (2011) sebagian air minum tersebut tidak memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (2010), yaitu tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum yang tidak sesuai dengan baku mutu tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker, gangguan pada bayi yang dilahirkan, kerusakan jaringan saraf pusat dan penyakit jantung (Sawyer, 1994). Salah satu faktor penting dalam menentukan kelayakan air untuk dikonsumsi adalah kandungan total dissolved solid (TDS) dalam air. TDS adalah jumlah material yang terlarut di dalam air. Material ini dapat berupa karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, senyawa koloid dan lain-lain (WHO, 2003). TDS dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air minum, karena mewakili jumlah ion di dalam air. Nilai baku mutu air terhadap parameter uji TDS yang diperbolehkan menurut standar nasional adalah 1000 mg/l (Kementerian Kesehatan, 2010). Untuk mengetahui nilai TDS dapat digunakan berbagai teknik pengukuran. Alat standar yang digunakan adalah TDSmeter, namun harganya mahal dan proses pengukurannya lama. Hal ini mendorong beberapa peneliti untuk mengembangkan alat pengukur TDS yang lebih murah dan dengan data real time. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur TDS dalam air adalah gravimetri dan konduktivitas listrik. Gravimetri merupakan metode pengukuran TDS yang paling akurat dibandingkan metode yang lainnya. Metode gravimetri dilakukan dengan cara memanaskan sampel sampai cairan sampel diuapkan hingga tersisa residu yang kemudian ditimbang secara langsung dengan menggunakan neraca digital. Dengan demikian didapatkan hasil TDS dari sampel tersebut (Devi dkk, 2013). Konduktivitas Listrik adalah ukuran 371

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 4, Oktober 2016 kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Konduktivitas Listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Konduktansi (G) merupakan kebalikan dari resistansi (R). Setiap bahan mempunyai sifat tertentu yang diungkapkan sebagai hambatan jenis (ρ), dengan satuan ohm meter. II. METODE 2.1 Alat dan Bahan Bahan dan alat yang digunakan dalam perancangan ini yaitu LM35, Arduino Uno atmega328, LCD 16 2 karakter, rangkaian pembagi tegangan, multimeter, termometer, elektroda sensor konduktivitas (silinder pejal, silinder berongga dan plat tipis). LM35 digunakan sebagai pendeteksi temperatur, Atmega328 digunakan untuk memproses keluaran sensor, LCD 16 2 karakter digunakan sebagai penampil nilai TDS dan temperatur. Elektroda sensor konduktivitas sebagai alat ukur nilai TDS. Sampel yang diuji pada penelitian ini yaitu sepuluh sampel yang merupakan air minum dalam kemasan. Untuk mengukur nilai TDS, masing-masing sampel tersebut divariasikan dengan cara menambahkan garam dapur (NaCl). Sampel yang digunakan divariasikan. 2.2 Perancangan Diagram Blok Sistem Prinsip kerja sensor konduktivitas yaitu dengan dua buah elektroda diberikan arus searah dan didapatkan perubahan nilai konduktivitas listrik dan dibaca nilai tegangan. Elektroda sensor konduktivitas dimasukkan ke dalam sampel air dan data nilai TDS yang terukur ditampilkan pada LCD 16 2 karakter. Alat ini juga dilengkapi dengan sensor temperatur LM35 untuk memonitor nilai temperatur sampel. Sensor LM35 dilapisi dengan lem silikon agar tidak terjadi hubungan pendek karena sensor akan dimasukkan ke dalam sampel air. Prinsip kerja sensor LM35 yaitu temperatur sampel air diindra oleh komponen LM35 yang peka terhadap temperatur yaitu thermistor lalu data temperatur sampel ditampilkan pada LCD 16 2 karakter. Tahapan kerja alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1. Mulai Inisialisasi Arduino Port A0 sebagai input nilai TDS Port A2 sebagai sebagai input nilai temperatur Port A4 dan A5 sebagai output ke LCD Baca nilai TDS Baca nilai temperatur Olah data di Arduino Tampilkan data di LCD Selesai Gambar 1 Tahapan kerja penelitian Apabila sistem dihidupkan maka arduino akan melakukan inisialisasi terhadap mikrokontroler. Mikrokontroler melakukan pembacaan terhadap nilai ADC yang akan menghasilkan data untuk diproses. Data diproses berdasarkan perhitungan error dan perubahannya pada sistem. Data yang dihasilkan dari keluaran mikrokontroler akan ditampilkan oleh LCD. 372

2.3 Rancangan Bentuk Fisik Alat Rancangan Sistem alat ukur TDS terdiri atas rangkaian pembagi tegangan, arduino, sensor konduktivitas, sensor temperatur, dan penampil LCD. Sumber tegangan yang dipakai pada arduino yaitu 5 volt. Rancangan bentuk fisik alat dapat dilihat pada Gambar 2. pipa probe Sistem Sensor LCD Arduino sampel Sensor LM35 Gambar 2 Rancangan bentuk fisik alat Nilai tegangan yang terbaca telah diubah kedalam desimal dengan program ADC pada arduino. Selanjutnya didapatkan fungsi transfer dari ketiga bentuk elektroda sensor konduktivitas. Fungsi transfer dari masing-masing elektroda dimasukkan ke dalam program lalu dilakukan pengambilan data. Data sampel yang diambil divariasikan sebanyak sepuluh data. Sampel yang dipakai yaitu sampel memiliki nilai TDS yang bervariasi. Nilai TDS pada sampel divariasikan dengan menambahkan garam dapur (NaCl) yang berbeda pada setiap sampel. III. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Hasil Rancang Bangun Alat Bentuk fisik alat yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 3. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor konduktivitas dan sensor temperatur yaitu berupa nilai TDS dan nilai temperatur air minum ditampilkan pada LCD secara bergantian. Nilai TDS didapatkan dari analisis nilai TDS yang terbaca pada TDS meter EZ-1 dengan nilai ADC pada arduino. Melalui pengolahan data baik secara pengukuran maupun secara perhitungan memberikan gambaran tentang karakteristik sistem yang dirancang. LCD Backpack LCD Sistem Sensor Konduktivitas Arduino Elektroda LM35 Gambar 3 Bentuk Fisik Alat Ukur TDS 3.2 Hasil Pengujian Sensor Temperatur Dalam melakukan pengukuruan temperatur sensor LM35 dilakukan karakterisasi temperatur terhadap tegangan yang terbaca pada keluaran temperatur. Tegangan keluaran dibaca dengan menggunakan multimeter digital. Temperatur air yang divariasikan dibaca menggunakan termometer digital. Hubungan temperatur pada termometer dan tegangan pada LM35 dapat dilihat pada Gambar 4. 373

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 4, Oktober 2016 Gambar 4 Grafik hubungan tegangan terhadap temperatur pada LM35 Perbandingan nilai temperatur yang terbaca oleh LM35 dengan temperatur yang terbaca pada termometer acuan dilakukan setelah sensor LM35 dikarakterisasi dan fungsi transfernya dimasukkan ke dalam program yang ditanamkam ke mikrokontroler. Data hasil perbandingan sensor LM35 dengan termometer acuan dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan temperatur LM35 dengan termometer. Termometer ( C) Sensor LM35 ( C) Error 25,00 25,03 0,12% 30,00 29,97 0,10% 35,00 35,04 0,11% 40,00 40,02 0,05% 45,00 45,15 0,33% 50,00 50,16 0,32% 55,00 55,01 0,02% 60,00 60,15 0,25% 65,00 65,09 0,14% 70,00 70,00 0,00% Jumlah Error 1,44% Error rata-rata 0,14% 3.3 Hasil Perancangan Sensor Konduktivitas Sensor konduktivitas dirancang dengan 3 (tiga) variasi bentuk elektroda seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Nilai TDS yang diindera oleh masing-masing sensor dapat dibandingkan jika luas permukaan sentuhnya terhadap larutan dibuat sama. Oleh sebab itu nilai kedalaman elektroda yang dibenamkan ke dalam larutan harus dihitung terlebih dahulu. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk silinder pejal, silinder berongga, dan plat tipis didapatkan kedalaman pembenaman berturut-turut sebesar 4 cm, 1,33 cm, dan 3,51 cm dengan luas permukaannya sebesar 7,82 cm 2. Hubungan TDS terhadap nilai keluaran ADC (yang telah dikonversi ke bentuk desimal) dapat dilihat pada Gambar 6. Pengukuran nilai keluaran ADC yang terbaca pada alat penelitian dibandingkan dengan nilai TDS pada alat acuan. 374

(a) (b) (c) Gambar 5 Rancangan elektroda (a) silinder pejal, (b) silinder berongga, dan (c) plat tipis. Gambar 6 Grafik hubungan nilai TDS alat acuan terhadap nilai keluaran ADC Gambar 6 memperlihatkan bahwa hubungan nilai TDS terhadap nilai keluaran ADC berbentuk eksponensial. Fungsi transfer dan derajat korelasi antara data pengukuran dan kecenderungan garis fungsi yang paling cocok masing-masing diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel 2 Fungsi transfer dan derajat korelasi beberapa bentuk sensor konduktivitas. No. Bentuk elektroda sensor konduktivitas Fungsi transfer Derajat korelasi 1 Silinder Pejal TDS = 10527e -0.009x R 2 = 0,9537 2 Silinder Berongga TDS = 14785e -0.008x R 2 = 0,9941 3 Plat Tipis TDS = 193598e -0.009x R 2 = 0,9701 x = nilai keluaran ADC yang telah dikonversi ke bentuk desimal. 3.4 Hasil Akhir Pengukuran dan Pengolahan Data Pengukuran nilai TDS dilakukan dengan sepuluh variasi sampel dengan tiga bentuk elektroda sensor konduktivitas. Hasil ukur TDS pada masing-masing bentuk elektroda sensor konduktivitas dibandingkan dengan alat ukur acuan TDS meter EZ-1 dapat dilihat pada Tabel 3. 375

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 4, Oktober 2016 Silinder Pejal Tabel 3 Perbandingan nilai TDS alat acuan dengan alat penelitian TDS (ppm) TDS Error Error Silinder meter Silinder Silinder Plat Tipis Berongga (ppm) Pejal Berongga Error Plat Tipis 95,75 89,31 92,52 92,00 4,08% 2,92% 2,11% 180,70 163,43 180,84 171,00 5,67% 4,43% 11,99% 266,60 266,67 243,19 242,00 10,17% 10,19% 2,06% 355,93 374,81 365,74 307,00 15,94% 22,09% 3,36% 442,00 423,12 419,52 417,00 6,00% 1,47% 5,65% 475,07 471,79 522,58 547,00 13,15% 13,75% 2,54% 645,52 643,53 639,61 646,00 0,07% 0,38% 3,93% 773,04 737,88 770,03 769,00 0,53% 4,05% 2,80% 861,32 799,68 868,97 878,00 1,90% 8,92% 0,60% 985,97 880,63 1037,35 1083,00 8,96% 18,69% 3,23% Jumlah error 66,46% 86,89% 38,27% Error rata-rata 6,65% 8,69% 3,83% Data pada tabel dapat dilihat bahwa hasil nilai TDS yang paling mendekati nilai pada alat acuan yaitu sensor konduktivitas elektroda berbentuk plat tipis karena luas bidang yang berhadapan antar elektrodanya lebih besar dibandingkan dengan silinder pejal dan silinder berongga. Hal ini dibuktikan dengan error rata-rata yang didapatkan pada plat tipis sangat kecil yaitu sebesar 3,83% sedangkan error yang didapatkan pada silinder pejal dan silinder berongga berturut-turut yaitu 6,65% dan 8,69%. Nilai error yang kecil membuktikan bahwa nilai yang telah diukur mendekati nilai yang sebenarnya pada alat acuan. Gambar 7 dapat menjelaskan nilai TDS pada alat penelitian dibandingkan dengan alat acuan. Gambar 7 Grafik perbandingan nilai TDS pada alat acuan dengan alat penelitian Pada Gambar 7 terlihat bahwa pada grafik sensor konduktivitas elektroda berbentuk plat tipis dengan alat acuan hampir sama pada semua titik yang artinya memiliki nilai yang hampir sama. Pada grafik silinder pejal dan silinder berongga memiliki nilai yang jauh berbeda dengan nilai TDS pada alat acuan. 3.5 Hasil Pengujian Hubungan Temperatur Terhadap TDS Pada pengujian pengaruh temperatur terhadap TDS didapatkan hasil yang memperlihatkan bahwa nilai TDS berfluktuasi terhadap temperatur, seperti ditunjukkan Gambar 8. Variasi temperatur yang digunakan pada pengujian ini yaitu 25 C hingga 87 C. 376

Gambar 8 Grafik hubungan nilai TDS alat acuan terhadap temperatur. Nilai TDS yang terbaca bervariasi antara 18 ppm hingga 24 ppm. Hal ini terjadi karena transfer kalor pada zat cair bersifat konveksi dimana kalor mengalir bersama-sama dengan mediumnya. Dengan kata lain, jumlah zat terlarut yang diindera sensor juga fluktuatif tetapi dalam batas-batas tertentu. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa hasil yang diperoleh dari pengukuran nilai TDS dengan menggunakan alat ukur acuan TDS meter EZ-1 juga bersifat fluktuatif. IV. KESIMPULAN Hasil pengukuran TDS dengan menggunakan sensor konduktivitas dengan tiga bentuk elektroda didapatkan hasil yang paling mendekati nilai pada alat acuan adalah sensor konduktivitas elektroda berbentuk plat tipis. Error yang didapatkan untuk masing-masing bentuk elektroda silinder pejal, silinder berongga dan plat tipis berturut-turut adalah 6,65%, 8,69% dan 3,83%. Perubahan temperatur dalam air minum kemasan (dari 25 C hingga 84 C) menyebabkan nilai TDS berfluktuasi antara 18 ppm hingga 24 ppm. DAFTAR PUSTAKA Devi Luh PWK, Dharma P dan Bawa P. 2013. Efektifitas Pengolahan Air Reklamasi di Instalasi Pengolahan Air Limah Suwung Denpasar Ditinjau dai kandungan Kekeruhan, Total Zat terlarut (TDS), dan Total Zat Tersuspensi (TSS). Jurnal Kimi, Vol 7 No. 1, Hal 64-74. Kementerian Kesehatan, 2010, Undang-undang Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Jakarta. Sawyer, C. N., 1994. Chemistry For Environmental Engeneering, Fourth Edition. McGraw-Hill Inc, Singapore. WHO, 2003. Total dissolved solids in Drinking-water. World Health Organization, Geneva, Switzerland. YLKI, 2011, Waspadai Air Minum Dalam Kemasan, http://www.ylki.or.id, diakses Februari,2016. 377