MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FILOLOGI JAWA Panduan Lengkap Praktik Penelitian Filologi.

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, dan sastra (Baried, 1983: 4). Cipta sastra yang termuat dalam naskah,

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya naskah-naskah lama

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi syarat. Dilihat dari segi isinya, karya jenis tutur tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku, bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN FILOLOGI DAN ISI KITAB PIRASATING SUJALMA MIWAH KATURANGGANING WANITA

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MANFAAT STUDI FILOLOGI

BAB II LANDASAN TEORI

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) DAN BAHAN FILOLOGI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

KAJIAN FILOLOGI NASKAH PIWULANG PATRAPING AGÊSANG SKRIPSI

Etimologi Istilah Filologi

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT DWIKARÅNÅ

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

KAJIAN FILOLOGI DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SERAT AMBEK SANGA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian dan pembahasan naskah Sêrat Sêkar Wijåyåkusumå dan

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Konservasi naskah..., Yeni Budi Rachman, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara Indonesia ini banyak sekali terdapat benda-benda

METODE EDISI: STEMMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN STRUKTURAL DALAM SERAT PARARATON: KEN ANGROK

Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SULUK SUKSMA LELANA KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak masyarakat yang berburu naskah-naskah kuna

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

TINJAUAN FILOLOGI DAN ISI SERAT PRIMBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

PENELITIAN FILOLOGI SEBAGAI USAHA PENYELAMATAN NASKAH JAWA

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah

Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB II DESKRIPSI NASKAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

CERITA RAKYAT SI BORU SARODING KAJIAN: RESEPSI SASTRA

Transkripsi:

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI??? Peninggalan suatu kebudayaan yang berupa puing bangunan besar, semarak tapi belum cukup. Gambaran pikiran dan perasaan tersebut dapat dipahami lewat dokumen tertulis

Berbicara mengenai dokumen tertulis, bangsa Indonesia boleh berbangga karena kaya akan dokumentasi sastra lama yang setaraf bobotnya dengan hasil sastra peradaban lama lainnya (Baried, 1985: vii). Indonesia merupakan gudang khasanah raksasa bagi naskah kuna yang kebanyakan tertulis dalam bahasa dan huruf daerah (Surono, 1983/1984: 5).

FILOLOGI KUWI APA TA? PANGANAN APA TA KUWI? ENAK DIPANGAN ORA YA? NGAPA KOK NDADAK SINAU FILOLOGI? RA GAUL, JARE KUNO TUR KATROK WIS KATROK, ANGEL BANGET JARE REPOT.. TAK SOBEK-SOBEK WAE!!!

CARUBKANDHA-CIREBON

PENGERTIAN FILOLOGI Filologi berasal dari kata Yunani philos yang berarti cinta dan kata logos yang berarti kata. Pada kata filologi, kedua kata tersebut membentuk arti cinta kata, atau senang bertutur. Arti ini kemudian berkembang menjadi senang belajar, senang ilmu, dan senang kesastraan atau senang kebudayaan (Baried, 1985: 1).

Mario Pei dalam bukunya yang berjudul Glossary of Linguistic Terminology (1966) memberikan batasan bahwa filologi merupakan ilmu dan studi bahasa yang ilmiah seperti yang disandang oleh linguistik pada masa sekarang, dan apabila studinya dikhususkan pada teks-teks tua, filologi memperoleh pengertian semacam linguistik historis (Baried, 1985: 3).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 277) istilah filologi diartikan sebagai ilmu tentang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis

Soebadio (1991: 3) menyatakan bahwa filologi adalah teknik telaah yang menyangkut masalah-masalah dalam naskah lama. Filologi juga dapat diartikan sebagai telaah sastra (kesusastraan) dan ilmu (disiplin) yang berkaitan dengan sastra atau bahasa yang dipakai dalam karya sastra.

Sedangkan Morgan L. Walters dalam Mulyani (1996: 109) menyatakan bahwa filologi adalah: The study of the origin, relationship, development, etc. of language. penyelidikan tentang keaslian, hubungan, perkembangan, dan sebagainya dari bahasa.

Dalam Kamus Istilah Filologi (1977: 27), filologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya.

Djamaris (1977: 20) memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai filologi. Filologi diartikan sebagai suatu ilmu yang objek penelitiannya adalah manuskripmanuskrip kuna.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian filologi secara luas, adalah ilmu yang mempelajari perkembangan kebudayaan suatu bangsa yang meliputi bahasa, sastra, seni, dan lain-lain. Perkembangan tersebut dipelajari melalui hasil budaya manusia pada masa lampau berupa manuskrip-manuskrip kuna yang kemudian diteliti, ditelaah, difahami, dan ditafsirkan.

SASRAN KERJA DAN OBJEK PENELITIAN FILOLOGI NASKAH ADALAH SASARAN KERJA FILOLOGI TEKS ADALAH OBJEK PENELITIAN FILOLOGI

PENGERTIAN NASKAH Naskah merupakan objek kajian filologi berbentuk riil, yang merupakan media penyimpanan teks. Baried (1994: 55), berpendapat bahwa naskah adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau.

Darusuprapta (dalam Surono 1983: 1), memberikan definisi, bahwa naskah adalah tulisan yang mengandung isi tertentu. Naskah juga dapat diberi pengertian sebagai semua peninggalan tertulis nenek moyang kita pada kertas, lontar, kulit kayu, dan rotan (Djamaris, 1977: 20).

Onions (dalam Darusuprapta 1984: 1), menyatakan bahwa naskah dapat dianggap sebagai padanan kata manuskrip. Jadi, naskah atau manuskrip Jawa adalah karangan tulisan tangan, baik yang asli maupun salinannya yang menggunakan bahasa Jawa, baik bahasa Jawa Kuna, Jawa Pertengahan, maupun Jawa Baru, yang ditulis dengan aksara Jawa, Arab Pegon, atau Arab Gondit, Latin pada bahan lontar, daluwang, dan kertas pada umumnya (Darusuprapta dalam Damayanti, 2000: 7-8).

MUMET YA???? Tua itu ukurannya bagaimana? Kertasnya sudah keriput??? Kertasnya sudah pikun??? Kertasnya sudah putih semua atau bagaimana???? Peninggalan nenek moyang yang bagaimana???

Menurut UU cagar budaya no. 5 tahun 1992 yang dimaksud naskah kuna adalah naskah atau manuskrip yang berumur minimal 50 tahun.

Naskah atau manuskrip, ditulis dengan bahan-bahan yang beragam. Baried (1985: 6), berpendapat bahwa bahanbahan yang digunakan untuk menulis naskah antara lain: (1) karas yaitu papan atau batu tulis dengan alat yang dipakai untuk menulisi tanah; (2) dluwang, atau kertas Jawa dari kulit kayu; (3) bambu yang dipakai untuk naskah Batak; (4) kertas Eropa yang biasanya ada watermark atau cap air.

Wahana teks-teks filologi Teks lisan dan teks tulisan Teks tulisan disebut dengan naskah Tulisan dapat tulisan tangan maupun cetakan Oleh karenanya dari tradisi penyampaiannya ada yang disebut filologi lisan, filologi naskah, dan filologi cetakan

BEDA NASKAH DAN TEKS Naskah merupakan bentuk fisik teks Media penyimpanan teks Berbentuk riil, konkret

TEKS Merupakan sesuatu yang abstrak Berupa kandungan, muatan naskah Hanya dapat dibayangkan saja. Merupakan isi yang berupa ide-ide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca

Jadi, sering ada istilah: NASKAH MUDA TEKS TUA TEKS TUA NASKAH MUDA

TEKS BERDASARKAN PENJELMAANNYA Teks lisan Teks naskah/ tulisan tangan/ carakan (untuk naskah Jawa) Teks cetakan (1450)

Jenis-jenis naskah berdasarkan kandungan isi (teksnya) Behrend (1990: v-vii), mengelompokkan naskah berdasarkan jenis sastranya, antara lain: (1) sejarah; (2) silsilah; (3) hukum; (4) bab wayang; (5) sastra wayang; (6) sastra; (7) piwulang; (8) Islam; (9) primbon; (10) bahasa; (11) musik; (12) tari-tarian; (13) adat-istidadat; (14) lainlain: teks-teks lain yang tidak dimuat di bawah kategori-kategori lainnya.

Tempat Penyimpanan Naskah Naskah Jawa yang memiliki keanekaragaman jenis tersebut berjumlah sangat banyak. Sebagian naskah tersimpan di bagian pernaskahan Perpustakaan Nasional Jakarta, gedung Kirtya Singaraja, Sanapustaka Kraton Surakarta, Reksapustaka Pura Mangkunegaran Surakarta, dan Museum Radya Pustaka Surakarta, Perpustakaan Fakultas Sastra UI, UNS, dan lain-lain.

Kalau di Yogyakarta? Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Balai Penelitian Bahasa, Jarahnitra, Rumah budaya Tembi Yogyakarta, Tepas Kapujanggan Widyabudaya Kasultanan Yogyakarta, Perpustakaan Pura Pakualaman, Museum Sanabudaya, Dewantara Kŗti Griya, perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya UGM, dan lain-lain.

Selain dimiliki oleh beberapa lembaga milik pemerintah maupun swasta, sebagian naskah lainnya masih tersimpan dalam koleksi pribadi yang tersebar luas di segala lapisan masyarakat (Darusuprapta, 1991: 2-3).

Kalau di luar negeri? Belanda di Perpustakaan Leiden Inggris Perancis dll