BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

Cara seting winbox di mikrotik

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bandwidth Limiter RB750

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Instalasi & Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Server

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

/28

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. rancangan jaringan baru yang sesuai dengan kebutuhan PT. Cakrawala Lintas Media.

Muhammad wahidul

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK (2 MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24

Pengelolaan Jaringan Sekolah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

FIREWALL PADA MIKROTIK

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

ANALISIS JARINGAN KOMPUTER DAN OPTIMALISASI PENGELOLAAAN BANDWIDTH PADA PT ARMANANTA EKA PUTRA

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk Memanage Bandwidth di Pusdiklat PLN unit Assesment Center & Sertifikasi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

Mikrotik dapat di install di PC dengan menggunakan beberapa cara, yaitu:

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

Test running well di RB750 OS ver.4.9 ISP= SAPIDI EXECUTIVE 512 2M

Pada artikel ini kami menggunakan RB750 routeros versi 5.1 dengan kondisi sebagai berikut :

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE

Nama:Juri Anta Tarigan. Kelas:21 NIM: Tugas Elearning Jaringan Komputer. Prodi Teknik Informatika Universitas Mercubuan Yogyakarta

Mengenal Mikrotik Router

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL 5 KONFIGURASI MIKROTIK : DHCP SERVER

Mikrotik OS Untuk Bandwidth Management

PRATIKUM INSTALASI & JARKOM [Manajemen Bandwidth]

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME

KONSFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

LAN > Mikrotik RouterOS > Modem ADSL >

Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional. Kategori: Fitur & Penggunaan. Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:

MIKROTIK SEBAGAI NAT...

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

Cara Install User Manager Di MikroTik

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER TUGAS AKHIR

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS

ANALISIS DAN PENGATURAN POLICY JARINGAN KOMPUTER PADA GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER (TNCC) MABES POLRI

Mikrotik Indonesia - BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Ma...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Transkripsi:

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Rancangan Topologi yang Diusulkan Untuk mengatasi permasalahan jaringan yang ada di gedung TNCC (Trans National Crime Center) maka dilakukan perancangan jaringan menggunakan mikrotik. Dengan menggunakan mikrotik maka dapat dilakukan optimasi jaringan pada gedung TNCC (Trans National Crime Center) dengan menetapkan berbagai Policy serta memusatkan jaringan ke Lantai 4 di Divisi Teknologi Informasi Polri. Adapun rancangan topologi yang diusulkan adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Rancangan Topologi yang diusulkan 64

65 Setelah topologi jaringan baru telah dibuat maka tahap selanjutnya adalah skema IP addressing untuk jaringan gedung TNCC. Berikut adalah tabel ip addressing setiap lantai pada gedung TNCC: Tabel 4.1 Ip addressing Lantai Network address 1 192.168.10.0 2 192.168.20.0 3 192.168.30.0 4 192.168.40.0 5 192.168.50.0 6 192.168.60.0 7 192.168.70.0 8 192.168.80.0 9 192.168.90.0 10 192.168.100.0 11 192.168.110.0

66 4.2 Spesifikasi Hardware - RouterOS level 6 + IDE DOM Gambar 4.2 RouterOS level 6 + IDE DOM (Sumber : http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=8, 24/05/2012) Kategori : Lisensi (DOM) Kode : MKL6-DD Harga : (Sesuai dengan jumlah) 1 4 : Rp 2.350.000,00 5 10 : Rp 2.250.000,00 11 -... : Rp 2.150.000,00 yaitu: RouterOS level 6 + IDE DOM ini memiliki berbagai macam fitur-fitur

67 Firewall dan NAT. Routing static routing. Data Rate Management per IP /protocol /subnet /port /firewall mark. HotSpot. Ipsec. Web proxy FTP, HTTP and HTTPS caching proxy server. Caching DNS client name resolving for local use. DHCP DHCP server for interface. Tools bandwidth test, telnet, ping. Wireless Bridge VLAN

68 Switch Jaringan Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan. Gambar 4.3 Switch 24 Port 10/100 Mbps 3C16471B (Sumber : http://www.tokopedia.com/every-thing4u/3com-baseline- 2024-swicth-24-port-10100-mbps-3c16471b, 09/04/2012) Spesifikasi produk : Ports Qty : 24 x Ethernet 10Base-T, Ethernet 100Base-TX Data Transfer Rate : 100 Mbps Data Link Protocol : Ethernet, Fast Ethernet Communication Mode : Half-duplex, full-duplex Switching Protocol : Ethernet MAC Address Table Size : 4K entries Status Indicators : Port status, port transmission speed, port duplex mode, power

69 Compliant Standards : IEEE 802.3, IEEE 802.3u, IEEE 802.1D, IEEE 802.3x Features : Auto-sensing per device, auto-negotiation, auto-uplink (auto MDI/MDI-X), store and forward Interfaces : 24 x network - Ethernet 10Base-T/100Base-TX - RJ-45 Voltage Required : AC 120/230 V ( 50/60 Hz ) Power Consumption Operational : 10 Watt Width 17.3 in Depth 6.8 in Height 1.7 in Weight : 3.5 lbs Min Operating Temperature : 32o F Max Operating Temperature : 104o F Humidity Range Operating : 10-95% Warranty : 1 Year

70 4.3 Instalasi MikroTik Berikut adalah langkah langkah cara penginstalan PC DOM Mikrotik: Siapkan CD Instalasi Mikrotik RouterOS Disk 1. Download CD installation image dari http://www.miktotik.com Gambar 4.4 Download ISO

71 2. Burn ISO image ke disk, dibutuhkan PC dengan CD-ROM dan aplikasi untuk membaca file ISO ke CD. Setelah terinstal maka otomatis mempunyai Mikrotik RouterOS disk instalasi. Gambar 4.5 Burn file ISO ke disk

72 Router Preconfiguration 3. Aktifkan kotak x86, dimana ingin menginstal Mikrotik RouterOS, itu harus menggunakan CD-ROM juga. Masukan Mikrotik RouterOS disk instalasi ke CD-ROM dan diatur untuk boot dari CD-ROM di pengaturan BIOS. Gambar 4.6 Penggantian boot di BIOS

73 4. X86 akan melakukan booting dari disk instalasi Mikrotik RouterOS dan akan muncul pilihan untuk fitur-fitur paket RouterOS yang ingin diinstal. Gambar 4.7 Fitur-fitur Mikrotik RouterOS Package Selection 5. Pilih paket yang ingin diinstal, untuk memilih semua paket dengan a atau minimum dengan m, maka tekan i untuk mulai menginstal RouterOS.

74 Installation 6. Jika ingin kembali ke konfigurasi dan ingin reset konfigurasi, maka pilih no untuk pertanyaan Do you want to keep old configuration? dan klik y untuk memprosesnya. Gambar 4.8 Reset konfigurasi Mikrotik RouterOS

75 7. Proses instalasi paket berjalan. Router akan meminta reboot setelah instalasi selesai. Gambar 4.9 Proses instalasi Prosedur Post Instalasi 8. Mikrotik RouterOS berhasil diinstal, jangan lupa untuk mengeluarkan CD disk instalasi dan mengatur PC untuk boot dari Hard Drive. Gambar 4.10 Penggantian boot di BIOS

76 4.4 Konfigurasi Router dengan Winbox Berikut adalah aturan aturan policy jaringan sebelum melakukan konfigurasi router dengan winbox: 1. Pada saat jam kerja, jam 07.00 15.00, para personil hanya boleh menggunakan internet untuk mengakses informasi yang diperlukan untuk kepentingan pekerjaan saja. Jadi, akan ada beberapa situs yang akan di block sesuai kepentingan pekerjaan. 2. Diluar jam tersebut, para personil dibebaskan dari semua aturan yang ditentukan sebelumnya. 3. Website- website yang akan di block terdiri dari: facebook, kaskus, twitter. Dikarenakan website website tersebut diluar kepentingan pekerjaan. 4. Selain website website tersebut, adapun beberapa website yang akan di blok sepenuhnya. 5. Bandwidth yang diberikan kepada para personil terbatas. Berguna untuk tercapainya pengunaan bandwidth yang seimbang sesuai kebutuhan dan kepentingan pekerjaan saja. Di bawah ini penjelasan mengenai setting router Mikrotik. Setting router Mikrotik dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan menggunakan winbox yang berbasis GUI (Graphical User Interface). Cara kedua adalah dengan menggunakan terminal yang ada pada winbox. Cara menggunakannya cukup dengan mengunduh software winbox kemudian

77 menginstall nya. Winbox yang digunakan adalah winbox v2.2.18. Software ini dapat di unduh di situs www.mikrotik.co.id atau beberapa situs lainnya. Berikut langkah langkah pengaturan router mikrotik : Gambar 4.11 Tampilan Awal Winbox

78 Pengubahan Password [admin@mikrotik]>password Old password:***** admin New password:***** Retype new password:***** Pada awalnya setiap router mikrotik mempunyai default user name dan password yaitu User name : admin Password : (kosong) Untuk menghindari perubahan konfigurasi oleh pihak lain, maka pengubahan password perlu dilakukan. Dengan menggunakan password yang hanya diketahui oleh admin, maka yang berhak mengubah konfigurasi adalah admin. Pengaturan Clock Hasil print sebelum pengaturan : [nn1@ro.maingw.polri.go.id] > system clock print time: 09:07:01 date: jan/02/1970 time-zone-name: Asia/Jakarta gmt-offset: +07:00

79 Pengaturan: [nn1@ro.maingw.polri.go.id] > system clock set date=may/24/2012 time=12:17:00 time -zone-name=asia/jakarta Hasil print setelah pengaturan: [nn1@ro.maingw.polri.go.id] > system clock print time: 12:17:54 date: may/24/2012 time-zone-name: Asia/Jakarta gmt-offset: +07:00 Pengaturan clock perlu dilakukan agar waktu pada PC sama dengan waktu yang ada pada router. Selain dari hal tersebut, pengaturan clock dilakukan agar rulerule yang telah di-set pada router berjalan sesuai dengan waktu yang sedang berjalan.

80 Pengaturan Interface Pengaturan interface dilakukan untuk menambahkan interface VLAN pada masing-masing lantai di gedung TNCC. Berikut adalah tampilan winbox sebelum dilakukan penambahan pada masing-masing interface yang ada. Gambar 4.12 Tampilan Awal Interface List

81 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 1 pada gedung TNCC dengan menggunakan interface ether2. Gambar 4.13 add VLAN tncc lt 1

82 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 2 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.14 add VLAN tncc lt 2

83 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 3 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.15 add VLAN tncc lt 3

84 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 4 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.16 add VLAN tncc lt 4

85 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 5 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.17 add VLAN tncc lt 5

86 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 6 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.18 add VLAN tncc lt 6

87 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 7 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.19 add VLAN tncc lt 7

88 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 8 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.20 add VLAN tncc lt 8

89 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 9 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.21 add VLAN tncc lt 9

90 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 10 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.22 add VLAN tncc lt 10

91 Berikut ini adalah tampilan layar add VLAN lantai 11 pada gedung TNCC dengan interface ether2. Gambar 4.23 add VLAN tncc lt 11

92 Berikut ini adalah Tampilan akhir pada Interface list setelah dilakukan penambahan interface VLAN untuk masing-masing lantai. Gambar 4.24 tampilan akhir interface list

93 Pengaturan Address List Pengaturan address list dilakukan untuk mengelompokkan ip address pada masing-masing lantai di gedung TNCC dari interface yang telah dibuat. Gambar 4.25 Tampilan Awal Address List

94 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 1 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 129-inter-tncclt 1. Gambar 4.26 add address VLAN tncclt 1 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 2 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 130-inter-tncclt 2. Gambar 4.27 add address VLAN tncclt 2

95 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 3 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 131-inter-tncclt 3. Gambar 4.28 add address VLAN tncclt 3 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 4 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 132-inter-tncclt 4. Gambar 4.29 add address VLAN tncclt 4

96 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 5 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 133-inter-tncclt 5. Gambar 4.30 add address VLAN tncclt 5 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 6 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 134-inter-tncclt 6. Gambar 4.31 add address VLAN tncclt 6

97 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 7 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 135-inter-tncclt 7. Gambar 4.32 add address VLAN tncclt 7 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 8 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 136-inter-tncclt 8. Gambar 4.33 add address VLAN tncclt 8

98 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 9 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 137-inter-tncclt 9. Gambar 4.34 add address VLAN tncclt 9 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 10 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 138-inter-tncclt 10. Gambar 4.35 add address VLAN tncclt 10

99 Berikut ini adalah tampilan layar add ip address lantai 11 pada gedung TNCC untuk interface VLAN 139-inter-tncclt 11. Gambar 4.36 add address VLAN tncclt 11 Berikut ini adalah tampilan akhir address list setelah interface VLAN pada masing-masing lantai di berikan ip address. Gambar 4.37 Tampilan akhir Address list

100 Pengaturan Mangle Mangle merupakan suatu fitur pada mikrotik yang digunakan untuk menandai aliran paket agar paket tersebut dapat dikenal oleh Queue tree. Gambar 4.38 Tampilan Awal Mangle

101 Pada tab general dimasukkan ip address yang akan di tandai pada kolom src address. Gambar 4.39 Tampilan Mangle tab general src address.

102 Pada tab general selanjutnya dimasukkan ip address yang akan di tandai pada kolom dst address. Gambar 4.40 Tampilan Mangle tab general dst address.

103 Pada tab action yang berfungsi untuk menandai ip address yang telah di input pada src address dan dst address (Mark Packet). Kemudian diberikan identitas untuk masing masing src address dan dst address di setiap lantai (New Packet Mark). Gambar 4.41 Tampilan Mangle tab action src address dan dst address.

104 Berikut ini adalah tampilan akhir pada pengaturan Mangle. Gambar 4.42 Tampilan akhir pada pengaturan Mangle.

105 Pengaturan Queue Pengaturan Queue dilakukan untuk mengatur besarnya bandwidth yang di berikan pada tiap-tiap lantai di gedung TNCC. Dalam hal ini pembagian bandwidth dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu dengan Simple Queue dan Queue Tree. Berikut perbedaan Simple Queue dan Queue Tree: Simple Queue yaitu membagi bandwidth per ip address tiap client. Queue Tree yaitu membagi bandwidth lebih dari 1 ip address (melimit keseluruhan ip address). Penambahan Queue Type Penambahan Queue type berfungsi untuk membagi bandwidth download dan upload secara merata kepada user dengan fungsi pcq. Gambar 4.43 Tampilan Awal untuk Queue Type.

106 Berikut adalah tampilan pengaturan Queue Type agar setiap user mendapatkan hak download yang merata (pcq) dan menggunakan class dst address yang telah di input pada pengaturan mangle sebelumnya. Gambar 4.44 Tampilan pengaturan Queue type download.

107 Berikut adalah tampilan pengaturan Queue Type agar setiap user mendapatkan hak upload yang merata (pcq) dan menggunakan class src address yang telah di input pada pengaturan mangle sebelumnya. Gambar 4.45 Tampilan pengaturan Queue type upload.

Gambar 4.46 Tampilan akhir pada pengaturan Queue type. 108

109 Pengaturan Queue Tree Seperti yang dijelaskan sebelumnya pengaturan Bandwidth dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu simple queue dan queue tree. Berikut adalah tampilan pengaturan Queue tree untuk membuat parent download yang berfungsi sebagai induk dari semua proses download setiap lantai di gedung TNCC. Gambar 4.47 Tampilan pengaturan Queue tree untuk Parent Download.

110 Berikut ini adalah pengaturan Queue tree untuk pembagian bandwidth pada setiap lantai dengan menggunakan Parent All Download, Packet Marks yang dipilih adalah sesuai dengan ip address yang telah ditandai (Mark Packet pada pengaturan Mangle sebelumnya) dan Max Limit Download yang di atur setiap lantai sesuai dengan kebijakan pimpinan gedung TNCC Mabes Polri. Gambar 4.48 Tampilan pengaturan Queue tree download untuk Queue lantai 1. Pengaturan Queue tree download untuk lantai 2 sampai lantai 11 sama seperti gambar di atas tetapi berbeda pada pemilihan Packet Marks yang tergantung pada masing masing lantai.

111 Berikut ini adalah tampilan pengaturan Queue tree untuk membuat parent upload yang berfungsi sebagai induk dari semua proses upload setiap lantai di gedung TNCC. Gambar 4.49 Tampilan pengaturan Queue tree untuk Parent Upload.

112 Berikut ini adalah pengaturan Queue tree untuk pembagian bandwidth pada setiap lantai dengan Parent All Upload, Packet Marks yang dipilih adalah sesuai dengan ip address yang telah ditandai (Mark Packet pada pengaturan Mangle sebelumnya) dan Max Limit Upload yang di atur setiap lantai sesuai dengan kebijakan pimpinan gedung TNCC Mabes Polri. Gambar 4.50 Tampilan pengaturan Queue tree upload untuk Queue lantai 1. Pengaturan Queue tree upload untuk lantai 2 sampai lantai 11 sama seperti gambar di atas tetapi beda pada Packet Marks yang tergantung pada masing masing lantai.

Gambar 4.51 Tampilan akhir pada pengaturan Queue Tree. 113

114 Pengaturan Filter Rule Setelah pembagian Queue selesai maka tahap selanjutnya adalah pengaturan filter rule yang berfungsi untuk memblok situs-situs tertentu dimana para personil hanya diperbolehkan mengakses situs yang di blok sementara pada jam tertentu. Selain itu pada pengaturan filter rule adapun situs-situs yang di blok permanen dikarenakan tidak berhubungan dengan pekerjaan. Gambar 4.52 Tampilan Awal Filter Rule

115 Langkah pertama pada pengaturan Filter Rule, klik add new rule -> general. Pada tab general pilih chain forward. Gambar 4.53 Tampilan pengaturan Filter Rule pada tab general.

116 Langkah kedua pada pengaturan Filter Rule. Pada tab advanced tuliskan nama content yang akan di block. Gambar 4.54 Tampilan pengaturan Filter Rule pada tab advanced. Untuk seterusnya, content tersebut diisi dengan nama-nama situs yang akan di block.

117 Langkah ketiga pada pengaturan Filter Rule. Pada tab extra, masukan waktu dimana pada jam-jam tertentu firewall pada router akan mem-block situs yang di tentukan sesuai dengan kebijakan pimpinan gedung TNCC Mabes Polri. Gambar 4.55 Tampilan pengaturan Filter Rule pada tab extra.

118 Langkah keempat pada pengaturan Filter Rule. Pada tab action, pilih drop yang berfungsi untuk mem-block content yang telah dituliskan pada tab advanced sebelumnya agar tidak dapat di akses. Gambar 4.56 Tampilan pengaturan Filter Rule pada tab action.

119 Gambar 4.57 Tampilan akhir filter rule Pengaturan filter rule di atas dimaksudkan agar pengaturan policy khususnya untuk pemakai hak akses internet lebih terintegrasi. Dapat dilihat di tampilan akhir filter rule, blok situs dibagi menjadi 2: Blok sementara, dimaksudkan agar situs situs tersebut di blok selama jam kerja berlangsung, jam 07.00 15.00. Setelah jam kerja, situs situs tersebut boleh di akses. Blok Permanen, dimaksudkan agar situs situs tersebut di blok selamanya.

120 Penjelasan filter rule di atas sesuai dengan aturan policy jaringan yang ditetapkan berikut ini: 1. Pada saat jam kerja, jam 07.00 15.00, para personil hanya boleh menggunakan internet untuk mengakses informasi yang diperlukan untuk kepentingan pekerjaan saja. Jadi, akan ada beberapa situs yang akan di block sesuai kepentingan pekerjaan. 2. Diluar jam tersebut, para personil dibebaskan dari semua aturan yang ditentukan sebelumnya. 3. Website- website yang akan di block terdiri dari: facebook, kaskus, twitter. Dikarenakan website website tersebut diluar kepentingan pekerjaan. 4. Selain website website tersebut, adapun beberapa website yang akan di blok sepenuhnya.

121 4.5 Evaluasi Tes Bandwidth Bandwidth pada pada masing-masing lantai di gedung TNCC telah di limit sesuai dengan pengaturan policy yang telah dilakukan. Berikut adalah tabel hasil tes bandwidth perlantai. Tabel 4.2 Hasil tes bandwidth download Lantai Max Limit (Kbps) 1 15952 Kbps 2 16020 Kbps 3 15751 Kbps 4 21108 Kbps 5 15990 Kbps 6 15900 Kbps 7 16097 Kbps 8 15895 Kbps 9 15902 Kbps 10 16003 Kbps 11 15988 Kbps Total Bandwidth Download 182831 Kbps

122 Tabel di atas adalah hasil tes bandwidth untuk download per lantai setelah dilakukan pengaturan queue tree, dimana per lantai mendapatkan jatah bandwidth secara merata agar pengaturan policy berjalan dengan baik. Tabel 4.3 Hasil tes bandwidth upload Lantai Max Limit (Kbps) 1 6899 Kbps 2 6901 Kbps 3 7081 Kbps 4 10730 Kbps 5 7003 Kbps 6 6898 Kbps 7 6957 Kbps 8 6932 Kbps 9 7007 Kbps 10 6877 Kbps 11 6201 Kbps Total Bandwidth Upload 80993 Kbps

123 Tes Filter Rule Pada jam-jam yang telah ditentukan setiap personil tidak diizinkan mengakses beberapa website yang dianggap mengurangi kinerja personil. Dibawah ini merupakan testing filter rule pada website www.twitter.com dimana pada jam tersebut personil tidak dapat mengaksesnya. Gambar 4.58 Tampilan twitter di block.

124 Setelah melewati jam yang telah ditentukan maka personil dapat mengakses website tersebut. Gambar 4.59 Tampilan twitter connect.