BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba yang maksimal. Dalam menghadapi persaingan di era pasar bebas, perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang kuat dan professional agar dapat survive dan berkembang. Banyak perusahaan melakukan modernisasi dan mengupayakan berbagai kemajuan di bidang ekonomi dan berlomba-lomba untuk meningkatkan keberhasilannya sehingga memicu kemajuan bidang ekonomi. Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Harus ada hubungan timbal balik (resiprokal) antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat bisa dibilang pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Dua aspek ini haruslah diperhatikan agar tercipta kondisi yang sinergis antara keduanya sehingga perusahaan dapat membawa perbaikkan dan penigkatan taraf hidup masyarakat. Saat ini jumlah perusahaan manufaktur berkembang secara pesat tetapi tidak didukung oleh pengawasan secara ketat, hal ini dapat menimbulkan permasalahan didalam dunia manufaktur. Sebagaimana telah diketahui perusahaan manufaktur yang dalam kegiatannya menggandalkan modal dari investor, oleh karena itu perusahaan manufaktur harus dapat menjaga kesehatan keuangannya. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran 1
2 tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Mengingat besarnya pengaruh yang timbul bila terjadi kesulitan keuangan (financial distress) dan kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal. Salah satu tujuan penting lain dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Ada berbagai tolak ukur pencapaian kinerja, salah satu diantaranya adalah yang dikemukakan oleh (Denilson, 2006), bahwa jika suatu perusahaan dikatakan berkinerja baik dengan tolak ukur berpredikat baik yaitu pada keuntungan, kualitas, inovasi pasar, pertumbuhan penjualan, kepuasan para karyawannya. Untuk mencatat informasi kebutuhan yang mendasar bagi para investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan. Dibutuhkan informasi yang tepat, akurat serta tepat waktu yang akan mendukung investor untuk mengambil keputusan secara rasional sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Informasi-informasi yang diharapkan oleh perusahaan adalah kinerja keuangan perusahaan dan coporate social responsibility. Tanggung jawab social perusahaan merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan social dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai
3 akibat dari aktifitas operasional yang dilakukan perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap lingkungannya, maka semakin baik pula citra perusahaan, dan semakin tinggi juga loyalitas bagi konsumen. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen maka penjualan perusahaan akan membaik tingkat profitabilitas yang diharapkan perusahaan juga meningkat begitupula dengan hutang jangka pendek perusahaan, jika didalam penerapan CSR baik maka akan berdampak baik bagi perusahaan dan perusahaan akan dapat segera membayar hutang jangka pendeknya. Dengan penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) kita dapat melihat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan perusahaan maupun terhadap para stakeholder. Sehingga penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) akan memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun para stakeholder. Pada awalnya Corporate Social Responsibility (CSR) dikenal perusahaan dengan istilah Community Development (CD), Program Kemitraan, dan Program Bina Lingkungan yang hanya dianggap sebagai pemborosan bagi perusahaan karena tidak memberikan timbal balik terhadap keuntungan perusahaan. Sehingga tidak semua perusahaan melakukan CSR. Konsep awal CSR berawal dari (Howard. R. Bowen, 1953) dengan definisi jika CSR adalah suatu kewajiban atau tanggung jawab social dari perusahaan berdasarkan kepada keselarasan dengan tujuan objective dan nilainilai value dari suatu masyarakat.
4 Menurut (Kiroyan, 2006) Keberlangsungan dapat dicapai dengan lahirnya suatu konsep yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan social dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mendapat profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. Dalam era globalisasi saat ini, perusahaan semakin menyadari bahwa CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal melainkan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan karena dengan penerapan CSR perusahaan mampu memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Selain itu, kegiatan sosial dan lingkungan merupakan tingkat pengukuran untuk mengetahui apakah terdapat dampak positif ataupun negatif atas adanya perusahaan tersebut bagi masyarakat sekitar dan perusahaan juga perlu mendapatkan izin dari masyarakat sekitar sebagai legalitas bahwa perusahaan tersebut telah diterima masyarakat sekitar. Semakin tinggi bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungan sekitar maka citra perusahaan akan meningkat. Citra perusahaan yang baik di mata masyarakat maupun stakeholder lainnya dapat memberikan dukungan yang baik bagi kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat menghasilkan profitabilitas secara optimal dan secara tidak langsung nilai perusahaan juga akan meningkat. Oleh karena itu, para perusahaan menganggap bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sekarang ini menjadi tuntutan bagi perusahaan bukan
5 lagi sebagai suatu hal yang bersifat sukarela saja. Berdasarkan latar belakang di atas, akan dilakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas dan Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur PT. Tobacco Manufactures Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap profitabilitas? 2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap likuiditas? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap likuiditas
6 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi kepada pihak yang berkepentingan baik secara praktis maupun teoritis sebagai berikut : 1. Kontribusi Praktis a. Bagi Investor dan Calon Investor Bagi investor, dapat memberikan baru dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter. Bagi calon investor, dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan sehingga diajukan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. b. Bagi Pihak Perusahaan dan Manajemen Dalam manajemen perusahaan dapat memberikan pemikiran tentang pentingnya pertanggung jawaban social perusahaan yang diungkapkan didalam laporan keuangan tahunan yang disebut sustainability report dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepedulian dalam lingkungan social. c. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.
7 2. Kontribusi Teoritis a. Sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya. b. Dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana pengungkapan tanggung jawab social perusahaan dalam laporan tahunan. c. Dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan pemikiran tentang referensi di perpustakaan STIESIA Surabaya. 1.5 Ruang Lingkup Didalam ruang lingkup penelitian ada suatu pembatasan dari permasalahan yang akan dibahas agar tidak terjadi kesimpangsiuran dan untuk menghindari arah pembahasan yang terlalu luas dan tidak mengarah pada tujuan semula. Agar tujuan penelitian mencapai target yang telah ditetapkan. Ruang lingkup penelitian ini terbatas atas kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya : 1. Penelitian ini pada perusahaan Manufaktur sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Periode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu periode 2010 2014 secara berturut-turut untuk laporan keuangan. 3. Periode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu periode 2010 2014 secara berturut-turut untuk pengungkapan CSR dalam laporan tahunan.