DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

PEMASANGAN AKDR. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

PENCABUTAN AKDR. Untuk menjarangkan kehamilan selama 10 tahun

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

KETERAMPILAN PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR

Lampiran 2

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSCM

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

SOP PENCABUTAN IMPLANT No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPTD Puskesmas Tanjungsari

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

KUNCI JAWABAN KUESIONER TENGAH PELATIHAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

PELATIHAN KLINIK IMPLAN

Cara Kerja : Mencegah masuknya spermatozoa / sel mani ke saluran tuba Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.

LAMPIRAN. Lampiran 1

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

1. Setiap hari kerja jam di Poliklinik KIA 2. Pasien ibu hamil dan nifas

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI TES PAP DAN IVA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

GAMBARAN UMUM PELATIHAN

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK

Surat Permohonan Pengambilan Data Awal Penelitian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATHOLOGI KEBIDANAN PERSALINAN SUNGSANG

STERILISASI & DESINFEKSI

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Penatalaksanaan Kasus Keguguran. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan serta Kepatuhan pada Standar Pelayanan menjadi Kunci Keberhasilan Asuhan APK

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik


Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

SISTEM UROGENITALIA PENUNTUN PEMBELAJARAN TEHNIK PEMERIKSAAN PROSTAT DENGAN COLOK DUBUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Instrumen yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau efisien (Suharsimi

Lab Ketrampilan Medik/PPD-UNSOED

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

PENUNTUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril


PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

Prosedur Pertolongan Persalinan Normal

PEMERIKSAAN IVA. : A/II/SOP-PKM/III/2016/001 Dokumen No.Revisi : 00 Tanggalterbit : 01 Maret 2016 Halaman : 1/2

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

Pengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

KERANGKA ACUAN PROGRAM KB

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

Transkripsi:

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah langkah atau Tugas sesuai dengan prosedur standar 3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan /diperagakan tetapi tidak benar oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji No Langkah / Tugas Tindakan Pra Pemasangan 1 Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan menayakan maksud kedatangan klien 2 Jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan 3 Memastikan klien telah mengosongkan kandung kemih 4 Mencuci tangan, lalu memakai sarung tangan 5 Periksa vulva untuk memeriksa apakah ada luka bernanah, pembengkakan kelenjar getah bening, kelenjar bartolini, kelenjar skene disekitar pangkal paha 6 Lakukan pemeriksaan speculum untuk memeriksa adanya cairan vagina dan serviks 7 Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan besar, posisi, konsistensi dan mobilitas uterus. Selain itu juga dapat memeriksa adanya nyeri gerak serviks dan massa tumor pada adneksa atau kavum douglas 8 Lakukan pemeriksaan bila ada indikasi untuk memeriksa adanya jamur trikomonas, klamidia, bakteri vaginosis, serta gonore Nama Mahasiswa Nilai 0 1 2 Max 10

9 Masukkan lengan IUD CU T 380 A didalam kemasan sterilnya : a. Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang b. Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter c. Letakkan kemasan dalam tempat yang datar d. Selipkan kertas pengukur dibawah lengan IUD e. Pegang kedua ujung lengan IUD dan pendorong tabung inserter sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat f. Setelah lengan melipat sampai menyentuh lengan inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan g. Angkat sedikit tabung inserter, pendorong dan putar untuk memasukkan lengan IUD yang sudah dilipat tersebut ke dalam tabung inserter Jumlah 18 Tindakan Pemasangan IUD 10 Pasang sarung tangan 11 Pasang spekulum vagina untuk melihat servik 12 Usap vagina dan servik dengan larutan antiseptik 2-3 kali 13 Jepit servik dengan tenakulum secara hati-hati 14 Masukkan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh yaitu secara hati hati memasukkan sonde kedalam rongga uterus dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding 15 Tentukan posisi dan kedalaman rongga uterus 16 Keluarkan sonde dan ukur kedalaman rongga uterus pada tabung inserter yang masih berada dalam kemasan sterilnya dengan menggesesr leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan 17 Keluarkan inserter dari tempat kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang steril, hati hati jangan sampai pendorongnya terdorong 18 Pengang leher biru dengan posisi horizontal (sejajr dengan IUD) kemudian masukkan tabung inserter secara hati hati kedalam uterus sampai leher biru tersebut menyentuh servik atau sampai terasa adanya tekanan 19 Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan 20 Lepaskan lengan IUD dengan menggunakan teknik withdrawal, yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong 21 Keluarkan pendorong dan tabung inserter didorong kembali ke servik sampai leher biru menyentuh servik atau terasa adanya tahanan 22 Keluarkan sebagian tabung dari inserter dan gunting benang IUD kurang lebih 3-4 cm 11

23 Keluarkan seluruh tabung inserter 24 Lepaskan tenakulum dengan hati hati 25 Periksa servik dan apabila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik 26 Keluarkan spekulum dengan hati-hati Jumlah 34 Tindakan Pasca Pemasangan 27 Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam klorin selama 10 menit untuk dekontaminasi 28 Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan sekali pakai) ketempat yang sudah disediakan 29 Untuk sarung tangan pakai ulang, celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin, kemudian lepaskan dengan cara membaliknya dan rendam dalam larutan klorin tersebut 30 Cuci tangan dengan air dan sabun 31 Buat rekam medik dan lengkapi kartu IUD untuk klien Jumlah 10 Total 62 Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100% 62 12

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PENCABUTAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah langkah atau Tugas sesuai dengan prosedur standar 3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan No Langkah / Tugas /diperagakan tetapi tidak benar oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji Tindakan Pra Pencabutan 1 Jelaskan apa yang dilakukan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan 2 Cuci tangan dengan air sabun, keringkan dengan kain bersih 3 Pakai sarung tangan baru (sekali pakai) atau sarung tangan (pakai ulang) yang steril atau DTT 4 Lakukan pemeriksaan bimanual : a. Pastikan gerakan servik bebas b. Tentukan besar dan posisi uterus c. Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa 5 Pakai spekulum vagina untuk melihat servik 6 Usap vagina dan servik dengan larutan antiseptik 2-3 kali 7 Jepit benang yang dekat servik dengan klem 8 Tarik keluar benang dengan hati-hati untuk mengeluarkan IUD 9 Tunjukkan IUD tersebut pada klien 13 Nama Mahasiswa Nilai 0 1 2 Max

10 Keluarkan spekulum dengan hati-hati Jumlah 20 Tindakan pasca pencabutan 11 Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin selama 10 menit untuk dekontaminasi 12 Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan satu kali pakai) ke tempat yang sudah disediakan 13 Untuk sarung tangan pakai ulang, celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin, kemudian lepaskan dengan membalikkan dan rendam dalam larutan klorin tersebut 14 Cuci tangan dengan air dan sabun 15 Buat rekam medik tentang pencabutan IUD Jumlah 10 Total 30 Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100% 30 14

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN KAPSUL IMPLANT Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah langkah atau Tugas sesuai dengan prosedur standar 3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan /diperagakan tetapi tidak benar oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji No Langkah / Tugas PERSIAPAN 1 Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur pemasangan kapsul implant 2 Periksa kembali rekam medik dan lakukan penilaian lanjut bila ada indikasi 3 Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anestesi 4 Periksa kembali untuk menyakinkan bahwa klien telah mencuci tangannya sebersih mungkin dengan sabun dan air, dan membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun 5 Bantu klien naik ke meja periksa 6 Letakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan klien dan atur posisi lengan klein dengan benar 7 Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas, dengan mengukur 8 cm diatas lipatan siku 8 Beri tanda pada tempat pemasangan dengan pola kipas untuk memasang 6 kapsul implant 9 Pastikan bahwa peralatan yang steril atau telah didesinfeksi tingkat tinggi (DTT) sudah tersedia 10 Buka peralatan steril dari kemasannya Nama Mahasiswa Nilia 0 1 2 Max 15

11 Buka kemasan implant dan jatuhkan ke dalam mangkok kecil yang steril (atau biarkan dalam kemasannya bila tidak tersedia mangkok kecil steril) 12 Cuci tangan dengan air sabun, bilas dengan air bersih 13 Mengisi spuit 3 cc dengan obat anastesi 14 Pakai sarung tangan steril atau DTT, bila sarung tangan diberi bedak, hapus bedak dengan menggunakan kasa yang sudah dicelupkan ke dalam air steril atau DTT 15 Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan 16 Hitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap 6 buah 17 Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerekan ke arah luar secara melingkar seluas 8-13 cm dan biarkan kering 18 Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT disekeliling lengan klien Jumlah 36 PEMASANGAN KAPSUL IMPLANT 19 Suntikkan anastesi lokal 0,3-0,5 cc tepat dibawah kulit (intra dermal) pada tempat insisi yang telah ditentukan sampai kulit sedikit mengelembung. 20 Membuat insisi dengan skapel pada sisi yang tumpul untuk memastikan obat telah bekerja 21 Memegang skapel dengan sudut 45 derajat, buat insisi dangkal untuk sekedar menembus kulit (sekitar 0,4 cm) 22 Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya, masukkan ujung trokar melalui insisi dengan sudut kecil. Mulai dari kiri atau kanan pada pola kipas, gerakan trokar kedepan sampai ujung tajam seluruhnya berada dibawah kulit (2-3 mm dari akhir ujung tajam) 23 Mengangkat trokar ke atas hingga kulit terangkat, masukkan trokar perlahan-lahan dan lembut kea rah tanda 1 (dekat pangakal). Trokar harus harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari 24 Mencabut pendorong saat trokar masuk sampai tanda 1 25 Memasukkan kapsul pertama ke dalam trokar dengan ibu jari dan telunjuk atau dengan klem (satu tangan yang lain dibawah kapsul untuk menangkap bila kapsul tersebut jatuh). Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk kedalam trokar dan masukkan kembali pendorong. Bila kapsul diambil dengan tangan pastikan sarung tangan terbebas dari bedak dan partikel lain. 16

26 Menggunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke ujing trokar sampai terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa. 27 Memegang pendorong dengan erat, tempatkan dengan satu tangan. Tarik trokar kea rah luka insisi sampai tanda 2 muncul ditepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan pendorong> jaga pendorong agar tetap di tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan (teknik withdrawl) 28 Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, kapsul sekarang berada dibawah kulit terluar trokar. Raba kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar 29 Tanpa menggunakan seluruh trokar, geser sekitar 15 derajat, mengikuti pola seperti kipas yang terdapat pada tengah. Fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk tersebut. Hal ini memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar masuk kapsul yang dipasang sebelumnya 30 Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau ekspulsi, pastikan bahwa ujung kapsul terdekat tidak kurang dari 5 mm dari tepi luka insissi 31 Setelah memasang kapsul terakhir, cabut trokar dan pendorong. Raba kapsul untuk memastikan semua kapsul terpasang 32 Periksa apakah jarak ujung kapsul ke luka insisi sudah cukup (sekitar 5 mm). Apabila sebuah kapsul keluar atau dekat dari luka insisi, kapsul harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali ditempat yang tepat. 33 Dekatkan kedua tepi insisi kemudian tutup dengan menggunakan balutan atau plester dengan kasa steril untuk menutupi luka insisi. Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat menimbulkan jaringan parut. Periksa adanya pendarahan. 34 Tutup daerah pemasangan dengan pembalut untuk hemostatsi dan mengurangi memar (perdarahan subkutan). TINDAKAN PASCA PEMASANGAN 35 Sebelum melepas sarung tangan, masukan alat-alat berisi larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Sebelum mencelupkan jarum dan alat suntik, isi wadah 17

dengan larutan klorin. Pisahkan pendorong dan trokar dan rendam. Rendam semua alat 10 menit. 36 Dengan masih memakai sarung tangan, buang bahanbahan yang terkontaminasi dalam tempat sampah basah. Jika menggunakan sarung tangan sekali pakai, setelah membuang bahan-bahan tersebut lepas sarung tangan dengan hati-hati dengan cara terbalik dan buang ke dalam tempat sampah basah tersebut. 37 Jika sarung tangan akan digunakan kembali, melepas sarung tangan dengan keadaan terbalik dan merendamnya ke dalam larutan klorin. 38 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 39 Segera tulis catatan medis, tempat pemasangan kapsul dan hal-hal penting yang terjadi selama pemasangan. 40 Mengamati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari luka insisi. Beri petunjuk perawatan luka insisi pasca pemasangan. Jaga luka insisi tetap bersih dan kering selama minimal 48 jam. Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah luka insisi selama beberapa hari. Hal ini adalah normal. Klien dapat bekerja secara rutin, hindari benturan, luka, menambah tekanan tempat luka insisi, dan mengangkat beban berat. Jangan membuka pembalut, tekan selama 48 jam dan biarkan balutan atau plester ditempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari) Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan dengan tekanan normal. 41 Apabila tidak ada permasalahan atau pertanyaan, klien tidak perlu kembali sampai saat kapsul dicabut. Klien harus kembali ke klinik bila menemukan masalah. Terdapat tanda-tanda infeksi (demam, kemerahan dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari). Terjadi abses Haid yang terlambat setelah siklus haid yang teratur, terutama bila disertai rasa sakit pada perut bagian bawah. Perdarahan pervaginaan yang banyak 18

Perdarahan atau darah tempat pemasangan. Ekspulsi kapsul. Serangan migrant, sakit kepala atau ganguan penglihatan Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100% 82 19

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PENCABUTAN IMPLANT Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah langkah atau Tugas sesuai dengan prosedur standar 3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan /diperagakan tetapi tidak benar oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji No Langkah / Tugas PERSIAPAN KLIEN 1 Membimbing atau memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang keterangan yang telah diberikan dan tentang apa yang akan dilakukan pada dirinya 2 Meminta klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun dan air yang mengalir 3 Menutup tempat tidur klien atau penyangga lengan (meja samping bila ada) dengan kain bersih. 4 Meminta klien berbaring dengan lengan diletakkan lurus atau sedikit bengkok dan disangga dengan baik 5 Menentukan posisi keenam kapsul dengan meraba (tanpa sarung tangan) untuk menentukan tempat insisi. Jika tidak dapat diraba, lihat lokasi pada catatan medis klien. Nama Mahasiswa Nilia 0 1 2 Max PERSIAPAN KLIEN 6 Membuka dengan hati-hati pembungkus spuit untuk anestesi tanpa menyentuh spuit dan jatuhkan pada tempat yang steril 7 Membuka ampul obat anestesi 20

8 Masukkan ujung klem pemegang implant secara hatihati melalui luka insisi. Dengan teknik ini tidak perlu memisahkan jaringan secara tumpul seperti pada metode standar. 9 Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari telunjuk sejajar dengan panjang kapsul. 10 Memasukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh ujung kapsul, buka klem dan jepit ujung kapsul dengan sudut yang tepat pada sumbu panjang kapsul kurang lebih 5 mm diatas ujung kapsul. Setelah kapsul terjepit, Tarik kearah insisi dan balikkan pegangan klem 180 derajat kearah bahu klien untuk memaparkan ujung bawah kapsul 11 Membersihkan kapsul dari jaringan yag mengelilinginya dengan menggunakan kassa steril untuk memaprkan ujung bawah kapsul sehingga mudah dicabut. Bila tidak biasa dengan kasa, boleh menggunakan skapel pada sisi yang tidak tajam. Gunakan klem lengkung (mosquito atau crile) untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar. Lepaskan klem pemegang impalan dan cabut kapsul dengan pelanpelan dan hati-hati 12 Setelah kapsul dicabut, masukkan ke dalam kom yang telah diiisi dengan larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi. 13 Pencabutan kapsul beriutnya adalah yang tampak paling mudah dicabut. Gunakan teknik yang sama untuk pencabutan yang berikutnya. TINDAKAN PASCA PENCABUTAN 14 Sebelum melepas sarung tangan, masukkan alat-alat ke tempat berisi larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi. Sebelum mencelupkan jarum suntik, isi dengan larutan klorin. Pisahkan pendorong dan trokar dan rendam. Rendam semua alat selama 10 menit 15 Dengan masih memakai sarung tangan, buang bahanbahan yang terkontaminasi dalam tepat sampah basah. Jika menggunakan sarung tangan sekali pakai setelah membuang bahan-bahan tersebut, lepas sarung tangan dengan hati-hati dengan cara terbalik lalu buang ke tempat sampah basah tersebut. 21

16 Jika sarung tangan akan digunakan kembali, celupkan sarung tangan ke dalam lrutan klorin dan rendam dalam keadaan terbalik. 17 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir 18 Amati klien selama 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk perawatan luka insisi pasca pencabutan Jaga luka insisi tetap bersih dan kering selama 48 jam Mungkin akan terdapat memar, bengkak, atau sakit di daerah luka insisi selama beberapa hari. Hal ini merupakan hal normal. Tersedia ruang untuk konseling atau ruangan tertutup. Klien dapat bekerja secara rutin. Hindari benturan, luka menambah tekanan pada tempat insisi., dan mengankat bebna yang berat. Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan balutan ditempatnya sampai luka insisi sembuh (selama 3-5 hari). Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan dengan tekanan normal. 19 Bila tidak ada masalah atau pertanyaan klien tidak perlu kembali sapai saat kapsul dicabut. Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100% 38 22