BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Rme Untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS inquiry dan Local Material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA MA AL MUSLIHUN TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP. Wahyu Hidayat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

DAFTAR PUSTAKA. Agus, N. A. (2008). Mudah Belajar Matematika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan dan Departemen Pendidikan Nasional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

STUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT IN DIGESTION SYSTEM CONTENT FOR GRADE VIII JUNIOR HIGH SCHOOL WITH SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA


SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH:

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN MODUL KONTRUKTIVISME DAN WEBSITE PADA MATERI LINGKARAN DAN BOLA

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

BAB III METODE PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN RPP DAN LKPD MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MACULTA PADA MATERI TRIGONOMETRI BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK) Nur Khalimah 1), Khoyimatul Isti Farin 2), Miftakhul Nikmah 3), Khomsatun Ni mah 4), Jatmiko 5) 1,2,3,4,5 Universitas Nusantara PGRI Kediri email: 1 nurkhalimah432@gmail.com, 2 khoyimatul10@gmail.com, 3 mifta744@gmail.com, 4 denayu.khomsah@gmail.com, 5 pakjatmiko100@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan LKS berbasis etnomatematika melalui pendekatan saintifik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R & D) dengan menggunakan desain pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Dengan subyek penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kediri. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen diantaranya lembar penilaian oleh ahli media dan ahli materi, serta angket siswa. Luaran yang diharapkan berupa modul LKS matematika berbasis etnomatematika melalui pendekatan saitifik, sehingga dapat diketahui hasil kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Kata kunci: Pengembangan LKS, Etnomatematika, Pendekatan Saintifik. PENDAHULUAN Hasil pendidikan matematika di Indonesia masih jauh dari harapan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil studi PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2012. Indonesia berada di peringkat ke 64 dari 65 negara yang ikut berpartisipasi, dan mendapatkan rata-rata skor 375 untuk kemampuan matematika. Hasil ini masih berada di bawah rata-rata yang ditetapkan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) yaitu sebesar 494. Berdasarkan hasil penelitian TIMSS (Thrends International Mathematics Sciency Study) tahun 2011. Penguasaan matematika siswa Indonesia kelas VIII SMP berada diperingkat 38 dari 42 negara, dan hanya mampu mengumpulkan 386 poin dari skor rata-rata 500. Hasil yang ditunjukkan oleh TIMSS maupun PISA tentu merupakan sebuah masalah bagi bangsa Indonesia untuk segera intropeksi dan berbenah diri. Hasil ini disebabkan karena kurangnya kemampuan matematika siswa dalam menyelesaikan soal penalaran dan pemecahan masalah. Pada tanggal 5 Juni 2013, Mendikbud M. Nuh mengubah kurikulum 2006 (KTSP) menjadi kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh 6.325 sekolah. Kurikulum 2013 dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2013/2014. Akan tetapi proses pelaksanaanya hanya berjalan satu semester, bagi sekolah yang berada di daerah pedesaan mengalami kesulitan dalam implementasi kurikulum 2013 karena guru dan siswa belum siap menerimanya, serta sarana prasarana yang kurang memadahi. Berdasarkan observasi, LKS kurikulum 2013 belum dikembangkan pada SMP wilayah Kota Kediri. Sekolah tersebut masih menggunakan buku Matematika kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan sebagian sekolah menggunakan buku tambahan matematika dari penerbit Erlangga. Salah satu pembelajaran yang inovatif dapat dilakukan melalui pendekatan budaya atau yang disebut dengan etnomatematika. Etnomatematika bisa didefinisikan sebagai cara-cara khusus yang dilakukan oleh suatu kelompok tertentu dalam melakukan 65

aktivitas matematika. Etnomatematika yang akan dikembangkan pada LKS ini, dalam pembelajaran budaya kediri yaitu proses pembuatan tahu takwa. Melalui etnomatematika diharapkan siswa mampu memecahkan permasalahan. Selain itu, melalui etnomatematika siswa diharapkan memahami materinya. Secara umum artikel ini berjutuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) matematika berbasis etnomatematika melalui pendekatan saintifik kelas VIII SMP Negeri 5 Kediri METODE Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development/R&D). Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011). Penelitian pengembangan dibidang pendidikan merupakan suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produkproduk untuk kepentingan pendidikan atau pembelajaran yang diawali dengan analisis kebutuhan kemudian dilanjutkan dengan pengembangan produk, setelah itu produk dievaluasi dan diakhiri dengan revisi dan penyebaran produk. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis Etnomatematika pada Proses Pembuatan Tahu Takwa. Yang bertujuan untuk mengenalkan budaya kediri kepada siswa bahwa proses pembuatan tahu takwa dapat dihitung menggunakan ilmu matematika. Pada penelitian ini tahap penyebaran produk tidak dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu. Model Pengembangan Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan desain pengembangan model ADDIE. Model ini terdiri dari lima tahap utama yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Berikut penjelasan dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan berdasarkan model ADDIE. Analyze Implement Evaluation Design Development Gambar 1 ADDIE Model Berikut ini penjelasan dari langkahlangkah penelitian dan pengembangan penulis berdasarkan model ADDIE. 1. Analysis (Analisis): Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa. 2. Design (Perancangan): Menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan strategi pembelajaran. 3. Development (Pengembangan): Memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran. 66

4. Implementation (Implementasi): Melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran. 5. Evaluation (Evaluasi): Melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Prosedur Pengembangan Pada tahap analysis dilakukan analisis kurikulum dan analisis kebutuhan. Analisis kurikulum dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji kurikulum yang berlaku pada sekolah dan untuk menetapkan pada kompetensi yang mana bahan ajar akan dikembangkan. Analisis kebutuhan adalah langkah yang digunakan untuk menggali etnomatematik yang akan dikembangkan dan dipelajari. Pada tahap design dilakukan penetapan judul LKS yang akan disusun, menyiapkan sumber referensi, melakukan observasi dan wawancara dengan narasumber untuk menggali etnomatematik yang akan digunakan. Melakukan identifikasi terhadap kompetensi dasar serta merancang bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan etnomatematik. Mengidentifikasi indikator pencapaian kompetensi dan merancang bentuk dan jenis penelitian yang akan disajikan, dan merancang format penulisan LKS. Pada tahap development dilakukannya pengembangan LKS berbasis etnomatematik. Produk pengembangan divalidasi oleh validator. Validator yang dimaksud adalah ahli materi pembelajaran dan ahli media. Validasi dilakukan oleh dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri. Uji kevalidan dilakukan dengan memberikan angket kepada validator. Masukan dari validator digunakan untuk memperbaiki LKS yang dikembangkan. Tujuan dari validasi ini adalah untuk memeriksa kebenaran materi, tata bahasa dan kepraktisan LKS dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan Pada tahap implementation dilakukan setelah melalui tahap validasi, LKS yang dikembangkan diujicobakan kepada siswa. Siswa menggunakan produk dalam pembelajaran matematika dan memberikan penilaian dengan mengisi angket respon siswa. hal ini dilakukan untuk mendapat masukan atau koreksi terhadap produk yang dikembangkan. Pada tahap evaluation dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari LKS yang telah dikembangkan dan diimplementasikan. Evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menetukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagian mana yang belum dan apa sebabnya (Zein dan Darto, 2012). Evaluasi bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan kepraktisan LKS yang dikembangkan pada tahap implementasi dan melakukan revisi lanjutan berdasarkan evaluasi pada saat ujicoba lapangan. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan nalisis data, yaitu teknik analisis deskriptif ualitatif. Data kualitatif berupa Komentar dan saran perbaikan produk dari ahli media pembelajaran dan ahli materi pembelajaran bidang studi yang nantinya akan dideskriptifkan secara deskriptif kualitatif untuk merevisi produk yang dikembangkan. Pengolahan data akan melakukan beberapa langkah, Diantaranya sebagai berikut: 1. Mengolah hasil angket, meliputi angket validasi ahli materi, media dan pengguna lapangan (respon siswa). 2. Merevisi apabila ada perubahan atau perbaikan mengenai desain LKS berbasis etnomatematik melalui pendekatan saintifik. 3. Menguji cobakan LKS yang dikembangkan 4. Menganalisis hasil uji coba 5. Merevisi LKS berdasarkan hasil penelitian 67

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap analysis, dilakukan analisis kurikulum dan analisis kebutuhan. Berdasarkan analisis kurikulum, pembelajaran matematika menggunakan kurikulum 2013 yang sesuai dengan pendekatan saintifik. Menganalisis etnomatematika dari budaya kediri pada proses pembuatan tahu takwa, karena tahu takwa merupakan makanan khas Kota Kediri. Dengan cara melakukan observasi dan wawancara salah satu pengusaha tahu takwa di Kota Kediri. Melalui etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa, diharapkan siswa mampu menghubungkan materi pelajaran yang dirasa abstrak dengan kehidupan nyata. Pada LKS yang dikembangkan dapat memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya, sehingga siswa merasakan kebermaknaan dalam pembelajaran. Pada tahap design dilakukan beberapa desain yaitu mendesain cover, kata pengantar, daftar isi, kegiatan belajar. Pada tahap ini membuat soal matematika berdasarkan proses pembuatan tahu takwa. Selain itu pada tahap ini juga menyusun instrumen penilaian LKS yang digunakan sebagai alat ukur kualitas LKS yang dikembangkan. Tahap selanjutnya adalah development, yaitu mengembangkan LKS berbasis etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa pada submateri Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dan perbandingan. Selain itu LKS berbasis etnomatematika juga menggunakan pendekatan saintifik yang mengacu pada 5 kegiatan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Sehingga pembelajaran matematika yang diberikan akan terasa bermakna bagi siswa dan dapat mengembangkan idenya sendiri. Pada proses pembuatan LKS berbasis etnomatematika dengan pendekatan saintifik ini dibantu oleh dosen pembimbing dalam pengembangan LKS. Proses selanjutnya, penilaian isi LKS oleh ahli materi dari dosen prodi pendidikan matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri, dan desain LKS dinilai oleh ahli media dari dosen prodi teknik informatika Universitas Nusantara PGRI Kediri. Berikut hasil validasi oleh ahli materi: Tabel 1. Hasil Validitas oleh Ahli Materi No. Indikator Penilaian Validitas LKS Nilai Validitas Kriteria 1. Aspek Kelayakan Isi 92,85% Sangat Valid 2. Kesesuaian dengan Pendekatan Saintifik 85% Sangat Valid 3. Kebahasaan 100% Sangat Valid 4. Penyajian 87,5% Sangat Valid 5. Kegrafisan 100% Sangat Valid Rata-Rata 93,07% Sangat Valid Berdasarkan tabel 1, skor rata-rata penilaian LKS oleh ahli materi adalah 93,07% dengan kriteria sangat valid karena berada pada rentang 81% - 100%. Sehingga LKS berbasis etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa layak untuk digunakan. Namun, saran dari validator dari ahli materi dijadikan bahan perbaikan dalam penyempurnaan LKS ini. Beberapa saran yang diberikan oleh ahli materi antara lain adalah perbaiki contoh pada kegiatan mengumpulkan informasi. Berikut hasil validitas oleh ahli media. 68

Tabel 2. Hasil Validitas oleh Ahli Media No. Indikator Penilaian Validitas LKS Nilai Validitas Kriteria 1. Kebahasaan 95% Sangat Valid 2. Penyajian 92,85% Sangat Valid 3. Desain Kulit LKS (Cover) 95,83% Sangat Valid 4. Desain Isi LKS 97,5% Sangat Valid Rata-Rata 95,29% Sangat Valid Berdasarkan tabel 2, skor rata-rata penilaian LKS oleh ahli media adalah 95,29% dengan kriteria sangat valid karena berada pada rentang 81% - 100%. Sehingga LKS berbasis etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa layak untuk digunakan. Namun, saran dari validator dari ahli media dijadikan bahan perbaikan dalam penyempurnaan LKS ini. Beberapa saran yang diberikan oleh ahli media antara lain adalah perbaiki desain cover dan penekanan tujuan pada kata pengantar. Tabel 3. Hasil Validitas Secara Keseluruhan No. Indikator Penilaian Validitas LKS Nilai Validitas Kriteria 1. Ahli Materi 93,07% Sangat Valid 2. Ahli Media 95,29% Sangat Valid Rata-Rata 94,18% Sangat Valid Berdasarkan tabel 3 rata-rata penilaian LKS oleh ahli materi dan ahli media adalah 94,18% dengan kriteria sangat valid. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menurut ahli materi dan ahli media, LKS berbasis etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa yang dikembangkan telah valid. Pada tahap implementation, LKS etnomatematika yang dikembangkan diujicobakan kepada dua kelompok siswa yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. Berikut hasil uji coba kelompok kecil. Tabel 4. Hasil Analisis Respon Siswa Kelompok Kecil No. Indikator Penilaian LKS Nilai Validitas Kriteria 1. Sajian/struktur 90,23% Sangat Praktis 2. Penggunaan LKS 85,22% Sangat Praktis 3. Kekonsistenan Materi 81,16% Sangat Praktis 4. Bahasa 83,19% Sangat Praktis Rata-Rata 84,95% Sangat Praktis Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil responden dari kelompok kecil sebesar 84,95% dengan kriteria sangat praktis, namun terdapat beberapa saran perbaikan yang dijadikan bahan pertimbangan dalam penyempurnaan LKS. Saran yang diberikan antara lain bahasa yang digunakan masih sulit dimengerti, dan keterangan pada materi ada yang kurang jelas. Setelah direvisi berdasarkan saran-saran yang diterima, selanjutnya diujicobakan kepada kelompok besar. Berikut hasil uji coba kelompok besar. 69

Tabel 5. Hasil Analisis Respon Siswa Kelompok Besar No. Indikator Penilaian LKS Nilai Validitas Kriteria 1. Sajian/struktur 89,57% Sangat Praktis 2. Penggunaan LKS 82,93% Sangat Praktis 3. Kekonsistenan Materi 79,46% Praktis 4. Bahasa 86,29% Sangat Praktis Rata-Rata 84,56% Sangat Praktis Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil responden kelompok besar adalah 84,56% dengan kriteria sangat praktis karena berada pada rentang 81%-100%. Tahap terakhir adalah evaluation (evaluasi). Pada tahap ini dilakukan revisi terhadap LKS yang telah dikembangkan. Perbaikan dilakukan berdasarkan hasil penilaian dari validator maupun siswa. Semua saran perbaikan yang diberikan terhadap LKS yang dikembangkan direvisi dengan baik. Penelitian pengembangan LKS berbasis etnomatematik ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut : 1. LKS matematika berbasis etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa hanya terdapat materi Sistem Persamaan Linier Satu Variabel (SPLDV) dan perbandingan. 2. LKS matematika berbasis etnomatematika menggunakan pendekatan saintifik dengan menggunakan 5 kegiatan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. SIMPULAN Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis Etnomatematika dengan contoh etnomatematika yang ada di wilayah kediri yaitu proses pembuatan tahu Takwa. Pada proses pembuatan tahu takwa dapat diangkat ke dalam permasalahan pada submateri Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dan Perbandingan melalui pendekatan Saintifik sebagai bahan ajar. Berdasarkan hasil penilaian validator pada setiap aspek dilembar validasi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan persentase berada pada selang 81% - 100% yang termasuk kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil analisis respon siswa dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan persentase berada pada selang 81% - 100% yang termasuk kriteria sangat parktis. LKS pengembangan ini dapat disimpulakan valid, praktis, dan efektif. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Fatchuliah, Ana. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Tingkat SMP. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri malang. Islamiah, Alfiah. 2016. Etnomatematika Transaksi Jual Beli yang Dilakukan Pedagang Sayur pada Lingkup Masyarakat Berbahasa Jawa (online), http://frepository.unej.ac.id, diakses pada 28 Juli 2016. Mulyatiningsih, Endang. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran (online), http://staff.uny.ac.id/sites/default/files /pengabdian/dra-endang mulyatiningsih-mpd/7pengembanganmodel-pembelajaran.pdf, diakses pada tanggal 28 Juni 2016. 70

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta: Bandung. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Suhardi, D. 2014. Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Sumarno, Alim (2012). Perbedaan Penelitian dan Pengembangan. (onlin), http://elearning.unesa.ac.id/myblog/al imsumarno/perbedaan-penelitian-danpengembangan, diakses pada 16 Juni 2016. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prestasi pustaka. Van den Akker J. (1999). Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers. Zein, M dan Darto. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Daulat Riau: Pekanbaru. 71