KONSTRUKSI GARIS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG KINETIK PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : Bayu Murti NIM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. sesuatu yang luar biasa jika ada niat atau keinginan untuk mewujudkannya.

A. Judul: KONSTRUKSI GARIS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG KINETIK. Oleh: Bayu Murti NIM: Abstrak

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

GERAK FIGUR MANUSIA DALAM IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

SPIRIT KAUM DIFABEL DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

BAB V PENUTUP. oleh pemahaman dari aneka referensi. Bagi penulis, sebuah lukisan tetap memiliki

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

VISUALISASI ANTI GRAVITASI DALAM SENI PATUNG

BAB V PENUTUP. Lukisan merupakan wujud nyata dari jiwa pelukis, sehingga dalam

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

MENGANYAM RUPA PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : ARIF FIDIATMOKO NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu

PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN. Setiap manusia memiliki kesenangan tersendiri dalam mengabadikan

KERUSAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

EKSPRESI WAJAH ANAK - ANAK SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

GARIS EKSPRESI DI DALAM MONOPRINT

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

BAB I PENDAHULUAN. seni memiliki peran terpenting di alam kehidupan manusia sesuai dengan. diungkapkan oleh Soedarso SP sebagai berikut:

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: ENERJIK. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

AKTIVITAS MASYARAKAT MARJINAL SEBAGAI TEMA DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Disusun oleh : Eric Pradana

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

A. LATAR BELAKANG MASALAH

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

PERWUJUDAN RUANG WAKTU DI DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Yusuf Ferdinan Yudhistira NIM : PROGRAM STUDI SENI MURNI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. karyanya untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Suatu ide penciptaan karya keramik seni dengan figur bentuk kepala Rusa

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KELUARGA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Dwi Febri Sariyanto NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

TUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

GEBOGAN SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

IMAJINASI BENTUK AIR DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh. Untung Yuli Prastiawan NIM:

LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR SENI PATUNG SEMESTER I 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

KISAH ASMARA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian

HARMONI KELUARGA DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: VALENTINO FEBRI SETYA WIDADA UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

MONSTER DAN MAKHLUK HALUS SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI LUKIS

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAL RAJA-RAJA KASUNANAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB V PENUTUP. kreatif dalam melihat benda-benda vintage baik secara fungsi dan estetikanya.

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Transkripsi:

KONSTRUKSI GARIS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG KINETIK PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh : Bayu Murti NIM 0912061021 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 dalam bidang Seni Rupa Murni 2016 i

Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni berjudul: KONSTRUKSI GARIS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG KINETIK diajukan oleh Bayu Murti, NIM 0912061021, Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal 25 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. Pembimbing I / Anggota Drs. Dendi Suwandi, M.S. NIP. 19590223 198601 1 001 Pembimbing II / Anggota Yoga Budhi Wantoro, S.Sn., M.Sn. NIP. 19700531 199903 1 002 Cognate / Anggota Dr. Suwarno, M.Hum. NIP. 19620429 198902 1 001 Ketua Jurusan/ Program Studi/Ketua/Anggota Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Wiwik Sri Wulandari,S.Sn., M.Sn. NIP. 19760510 200112 2001 Dr. Suastiwi, M.Des. NIP. 19590802 198803 2 002 ii

Karya serta Penulisan Tugas Akhir ini adalah persembahan untuk Almarhum Ayahanda, Ibunda, Adik-Adiku tersayang serta seorang wanita yang akan menjadi Ibu bagi Anak-anaku kelak. Bayu Murti iii

KATA PENGANTAR Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Penguasa semesta alam, atas segala kenikmatan, kesehatan dan curahan inspirasi sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan tanpa hambatan. Dengan terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini, diharapkan apa yang telah diciptakan dan ditulis semoga dapat menjelaskan dan menyampaikan ide dan gagasan pemikiran kedalam sebuah karya. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan laporan panjang yang dibuat atas dasar konsepsi dan syarat menyelesaikan studi S-1 di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Selain itu juga diharapkan Tugas Akhir ini dapat dijadikan sebagai pembendaharaan inspirasi bagi yang membaca, melihat dan mengamati. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, banyak sekali kekurangan dalam laporan dan pembuatan karya. Oleh karena itu bimbingan dari dosen pembimbing yang selalu mendampingi hingga akhir penulisan Tugas Akhir ini sangat dibutuhkan, dan pihakpihak lain yang terus memberikan bantuan serta dukungannya, untuk itu pada kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada : 1. Drs. Dendi Suwandi, M.S., selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan serta motivasi yang luar biasa. 2. Yoga Budhi Wantoro,S,Sn., M.Sn., selaku pembimbing II, terima kasih atas kesabaran dan ilmu yang diberikan sampai Tugas Akhir ini terselesaikan. Baik dalam penulisan laporan serta kritik, saran dan wawasan dalam berkesenian. iv

3. Dr. Suwarno, M. Hum. Selaku Cognate yang telah memberikan kritik dan saran dalam perwujudan Tugas Akhir ini sehingga menjadikan sebuah motivasi baru agar menjadi lebih baik daripada sebelumnya. 4. Wiwik Sri Wulandari, S.Sn., M.Sn., selaku Ketua Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta yang telah membantu membimbing dalam Tugas Akhir ini. 5. Warsono, S.Sn., M.A., selaku Sekretaris Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta yang telah memberikan semangat yang luar biasa. 6. Lutse Lambert Daniel Morin, S.Sn., M.Sn selaku Dosen Wali pertama yang telah berjasa dalam proses pendidikan penulis selama berkuliah di ISI Yogyakarta sampai akhir. 7. Orang tua yang selalu mendukung dan membantu dalam seluruh proses Tugas Akhir. Beserta saudara/i 8. Dr. Suastiwi, M. Des., selaku Dekan fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. 9. Dr. M. Agus Burhan, M. Hum selaku Rektor ISI Yogyakarta. 10. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta. 11. Segenap keluarga besar Bpk Paryoto, Ibu Rini, Mas Tyas, dan Niken Pangastuti 12. Segenap saudara Tato Triwayanto,Arik Pastrana, serta teman-teman Cristopel Sarael, Rinalde Ade Putra, Siska Novita Sari, Hasan Agus W, Saikhu (Jabrik), Aa Haning, J. Ricco, Johan, Gandung, Zalika, Adi, Bita, Mustofa Bisri, Tama, Angga Fajri Syamsu Rizal dan semua pihak yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. v

Semoga segala upaya yang telah dilakukan dalam proses Tugas Akhir penciptan ini memberikan manfaat yang positif dan mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan atas bantuan doa, semangat dan motivasi dari berbagai pihak yang diberikan selama ini, dimana banyak sekali pembelajaran berharga yang penulis dapatkan selama pengerjaan Tugas Akhir ini. Bila dalam penulisan ini ada pihak yang belum tersebutkan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Yogyakarta, 25 Juli 2016 Bayu Murti Penulis vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERSEMBAHAN...iii KATA PENGANTAR......iv DAFTAR ISI.......vii DAFTAR GAMBAR.... ix DAFTAR LAMPIRAN....xi BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Penciptaan...3 B. Rumusan Penciptaan 7 C. Tujuan Manfaat 8 D. Makna Judul.9 E. Pengertian Judul..12 BAB II KONSEP PENCIPTAAN..14 A. Konsep penciptaan.14 B. Konsep Bentuk...28 vii

C.Konsep Penyajian.34 D. Acuan karya.....35 BAB III PROSES PERWUJUDAN 39 A. Bahan..40 B. Alat..42 C. Teknik.43 D. Tahapan Perwujudan...44 BAB IV TINJAUAN KARYA 46 BAB V KESIMPULAN..67 DAFTAR PUSTAKA..70 LAMPIRAN 73 viii

DAFTAR GAMBAR A. Daftar Gambar Gambar 01...16 Gambar 02.. 16 Gambar 03...17 Gambar 04. 17 Gambar 05..18 Gambar 06. 18 Gambar 07..18 Gambar 08. 18 Gambar 09..19 Gambar 10..19 B. Foto Acuan Gambar 11...35 Gambar 12...37 C. Foto karya Tugas Akhir Gambar 13. a Konstruksi I. 47 Gambar detail 13. b.48 Gambar 14. a Konstruksi II.50 Gambar detail 14. b. 51 Gambar 15. a Konstruksi III...53 ix

Gambar detail 15. b.54 Gambar 16 Konstruksi IV.... 57 Gambar 17.a Konstruksi V.58 Gambar detail 17. b..... 59 Gambar 18. a Konstruksi VI.... 60 Gambar detail 18.b. 61 Gambar 19 Konstruksi VII. 63 Gambar 20. a Konstruksi VIII 65 Gambar detail 20.b 66 x

DAFTAR LAMPIRAN A. BiodataPenulis...73 B. Dokumentasi proses kreatif...76 C. Dokumentasi suasana Pameran....78 D. Poster dan Katalog.....79 xi

BAB I PENDAHULUAN Sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan, hal yang lazim di dapatkan adalah sebuah pengalaman hidup. Setiap individu mempunyai cara sendiri untuk menangkap peristiwa yang kemudian menjadi hikmah dalam hidup. Tinggal bagaimana mengolah pengalaman serta memaknai dari gejala atau peristiwa sehingga menjadi sebuah pembelajaran. Seni yang mempunyai hubungan antara individu dan lingkungan memiliki nilai yang sangat dinamis. Karena aspek pribadi dari individu yang mendorong kemauan untuk menciptakaan sebuah seni. Aspek pribadi ini ada tiga yaitu berupa rasa, karsa dan cipta. Dalam dunia seni rupa penciptaan sebuah karya seni merupakan tujuan utama dari seorang seniman. Karya seni yang tercipta tentunya mempunyai maksud dan tujuan untuk disampaikan kepada khalayak umum. Tapi bukan hal itu saja, karya seni sebagaimana adalah penuangan ide dan gagasan memiliki perenungan yang panjang. Sehingga, untuk mengungkapkan ke dalam sebuah karya perlu mengingat kembali ingatan yang telah lampau untuk diaplikasikan ke dalam proses kreatif sebuah karya dalam kesatuan yang utuh. Hal hal yang ada pada lingkungan sekitar kita, baik misalnya sebuah benda, manusia atau masyarakat, keadaan alam, dapat menjadi sebuah pengalaman yang menarik jika mempunyai unsur estetika atau unsur keindahan dalam seni. Hal ini 1

serupa disampaikan oleh Soedarso Sp dalam bukunya yang berjudul Sejarah Perkembangan Rupa Seni Modern: Bahwa ide merupakan dasar penciptaan suatu karya. Seni adalah segala kegiatan dan hasil karya manusia yang mengutarakan pengalaman batinnya, yang karena disajikan secara unik dan menarik memungkinkan timbulnya pengalaman batin pula pada diri orang lain yang menghayatinya. 1 Pada kesempatan kali ini, pengalaman batin yang menginspirasi munculnya ide dan gagasan, untuk diwujudkan ke dalam sebuah karya seni patung diharapkan dapat memperlihatkan kesan tersendiri. Di mana kesan tersebut merupakan bagian dari unsur keindahan yang didapatkan dari pengalaman batin yang kemudian dijadikan sebagai salah satu dasar penciptaan. Misalnya kesan sederhana dari pemakaian material yang dipakai dalam mewujudkan karya, yang berasal dari benda benda atau material yang sering dijumpai dalam hidup sehari-hari yang dipakai untuk mewakili ide dan gagasan, yang ingin disampaikan. Pemakaian material yang dipakai dalam penciptaan karya Tugas Akhir ini mengutamakan unsur garis yang memiliki sebuah potensi garis secara nyata atau massa dan unsur garis semu yang terdapat dalam tiap-tipa material yang digunakan. Selain hal tersebut muncul sebuah kesan yang berkesinambungan karena pemakaian material yang di pakai kemudian digabungkan dengan komponen atau unsur seni yang lain, yang diterapkan dalam karya Tugas Akhir ini, sehingga menjadi karya yang tergabung dalam satu kesatuan utuh. 1 Soedarso Sp, Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Yogyakarta, Saku Dayar Sana, 1990, p.3-6 2

A. LATAR BELAKANG Kemampuan daya cipta untuk mewujudkan sebuah karya seni oleh seniman berasal dari munculnya rangsangan atau keinginan yang berasal dari dalam dirinya. Ada dua faktor utama yang mendorong munculnya rangsangan ini, yaitu dorongan perasaan pribadi seniman dan dorongan kebenaran intuitif dari lingkungan, atau tempat tinggal. Proses berfikir kreatif seniman, merupakan proses melahirkan ide, gagasan dari pikiran dan perasaan atas segala sesuatu yang ditemui serta tindakan pengamatan yang dilakukan dari pengalaman hidup, kemudian dituangkan ke dalam medium seni sehingga tercipta sebuah karya seni. Soedarmadji dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Kritik Seni Rupa menjelaskan : Secara ilmu jiwa langkah pertama lahirnya suatu karya seni adalah dari sebuah pengamatan. Karena seorang yang mengamati obyek atau bentuk maka akan ada rangsangan atau stimulasi yang selanjutnya akan menangkap makna itu sendiri. 2 Penjelasan oleh Soedarmadji mengenai sebuah proses pengamatan terhadap objek tertentu yang kemudian dengan proses tersebut seniman dapat memunculkan rangsangan atau angan, sehingga hal tersebut menjadi bagian penting dalam proses mencipta. Rangsangan yang muncul dari dinamika kehidupan baik subjektif maupun objektif menjadikan sebuah potensi persepsi tersendiri bagi seorang seniman. Dengan kata lain lingkungan tempat tinggal memberikan sebuah ruang untuk berinteraksi secara terus menerus dan juga sebagai sumber inspirasi untuk pencarian gagasan 2 Soedarmadji, Dasar Dasar Kritik Seni Rupa, Dinas Musium dan Sejarah, Jakarta, 1979, p. 21 3

dalam berkarya seni. Dorongan kreatifitas dalam menemukan gagasan ini juga dijelaskan oleh Jakob Sumarjo dalam bukunya Filsafat Seni bahwa seniman yang kreatif adalah seniman yang peka terhadap lingkungan hidupnya, baik tradisi budaya maupun kekayaan faktual lingkungan. 3 Telah disinggung sebelumnya oleh penulis, bahwa munculnya sebuah kemampuan daya cipta untuk mewujudkan karya seni sangat berhubungan erat dari pengalaman pribadi diri pribadi pencipta. Adanya interaksi dengan alam lingkungan sekitar yang melibatkan perasaan atau emosi dan indrawi, adalah kemampuan seorang seniman memunculkan ide dan gagasan. Dengan kata lain, sebuah proses perwujudan karya melalui tahap dari sebuah pengalaman yang mempunyai nilai estetik yang dilakukan sebagai dasar penciptaan karya. Selanjutnya diteruskan ke dalam proses produksi atau proses mentransformasikan pengalaman estetik tersebut ke dalam bentuk karya seni. Dari berbagai unsur seni rupa, penulis mencoba mengangkat garis sebagai bagian menarik yang ingin ditonjolkan dalam karya Tugas Akhir ini. Ketertarikan terhadap elemen garis berawal dari pengamatan terhadap obyek-obyek di sekitar tempat tinggal penulis yang memberikan sebuah keinginan atau hasrat yang besar untuk mengeksplorasikan unsur tersebut ke dalam sebuah karya seni. Misalkan saat penulis melihat dan mengamati obyek alam dan buatan manusia seperti pohon bambu, pinus, galian tanah pembatas air di sawah, instalasi kabel listrik di jalan dan 3 Sumardjo, Jakob, Filsafat Seni, ITB, Bandung, 2000, p.11 4

sebagainya. Penulis merasakan ada suatu hal yang sangat menarik yang dirasakan dalam obyek tersebut. Unsur garis yang kuat dengan berbagai jenis arah serta bentuknya seperti ukuran panjang dan pendek menimbulkan sebuah imajinasi tersendiri bagi penulis. Kemudian penulis berfikir untuk memanfatkan unsur seni tersebut menjadi sebuah ide gagasan yang akan diwujudkan ke dalam sebuah karya seni tiga dimensi. Pada karya Tugas Akhir ini, kinetik menjadi perhatian penulis selanjutnya.. Kinetik berasal dari bahasa Yunani. Kinesis yang berarti sebuah gerakan atau Kinetikos yang berarti bergerak. 4 Untuk Lebih memperjelas pengertian kinetik dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa: Kinetik seni merupakan jurusan dalam seni rupa yang menitik beratkan gerak sebagai inti dari sebuah karya seni. Ada kalanya gerak itu diciptakan dalam karya seni tersebut dengan suatu mekanik, ada pula yang gerakannya diciptakan oleh penonton misalkan dengan pemindahan udara. 5 Dalam rutinitas keseharian penulis, kinetik merupakan unsur yang tidak asing bagi diri pribadi penulis. Kinetik yang dimaksud oleh penulis adalah sebuah gerak dari sebuah benda. Kinetik atau yang biasa disebut dengan gerak bagi penulis merupakan suatu fenomena yang menarik untuk diamati. Ada semacam kesan artistik jika gerak tersebut diolah ke dalam sebuah karya seni yang dapat dinikmati. 4 Nikos-Stangos, Concept of Modern Art, From Fauvisme to Post Moderism, Thames & Hudson Ltd. London, 1994, p.212 5 Tim Dewan Penasehat, Ensiklopedia Indonesia, Han Kol, ed 3, p.1781 5

Pada dasarnya penulis sudah terobsesi dengan unsur gerak sejak masih anakanak. Hal ini berdampak sampai saat ini. Obsesi ini muncul ketika penulis waktu kecil senang bermain dengan mobil-mobilan yang memakai dinamo atau disebut mobil Tamiya. Mainan mobil ini menggunakan baterai sebagai sumber tenaga penggeraknya dengan bantuan baterai dan dinamo, gerak pada mobil mainan ini dapat bergerak dengan cepat. Selain itu, mainan tradisional gangsing dari bahan bambu yang sering dimainkan oleh penulis saat waktu kecil yang menggunakan elemen gerak juga menjadi kesenangan pada saat itu. Berlanjut saat menginjak remaja, penulis sempat sekolah disebuah Sekolah Menengah Kejuruan dan mengambil jurusan Teknik Otomotif. Dalam pembelajaran di Sekolah tersebut, banyak diantaranya pengetahuan yang dipelajari mengenai gerak pada sebuah rangkaian kendaraan bermotor. Pada karya Tugas Akhir ini, pembuatan karya oleh penulis mencoba memvisualisasikan karya dengan sederhana. Karya yang dibuat merupakan hasil interaksi penulis dengan lingkungan tempat tinggal ataupun obyek yang sering atau pernah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang menarik dari pengamatan mengenai gerak ini adalah adanya elemen waktu dalam pengartiannya bahwa waktu adalah dimensi ke empat. Dimensi ke empat adalah sebuah ruang yang berbeda dengan ruangan tiga dimensi yang biasa dikenal, karena ada tambahan satu dimensi. Dimensi ke empat ini tidak dapat digambarkan atau di visualisasikan, karena ruang 6

visual yang tersedia hanya ruang tiga dimensi. Maksud dengan adanya dimensi ke empat yaitu elemen waktu adalah gerak itu sendiri. Pada dasarnya semua benda yang ada di bumi ini selalu dalam kondisi bergerak, gerak dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai berikut : Perubahan letak suatu benda dalam ruangan dengan berlalunya waktu, yang ditimbulkan dari adanya aktifitas atau kegiatan. Sebuah benda dikatakan bergerak relative terhadap benda yang lainnya jika benda tersebut melakukam perubahan dalam posisinya secara relative terhadap benda-benda diam yang ada di dalam sekitarnya dalam semesta jagad raya. 6 Dari berbagi unsur seni rupa penulis mencoba mengangkat garis dan gerak sebagai bagian menarik yang ingin ditonjolkan dalam karya Tugas Akhir ini. Sistem garis yang diterapkan untuk menampilkan gerak nyata maupun ilusi hadir melengkapi karya seni patung tersebut. Selain hal tersebut yang menarik bagi penulis adalah hadirnya tranformasi dari material garis ke dalam energi. Dari sinilah penulis berfikir untuk mengeksplorasi gagasan mengenai garis yang diperoleh melalui sebuah pengamatan dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah karya dalam seni patung kinetik. B. RUMUSAN PENCIPTAAN Dalam Tugas Akhir karya seni patung ini penulis ingin mengungkapkan hal hal yang menjadi ide dalam menciptakan karya patung kinetik baik dari perspektif personal maupun pengetahuan yang diterima dari lingkungan sekitar. Konstruksi 6 Tim penyusun, Pelajaran Fisika untuk SMA Kelas I Semester& II, GBPP 1987, Ganesha Exact Bandung 1989, p.40 7

garis menjadi bentuk abstrak yang dipilih untuk mewakili karya patung ini dipakai sebagai dasar penciptaan yang nantinya akan divisualisasikan melalui berbagai material. Dengan demikian hasil karya yang dihasilkan bersifat bebas dan bukan tiruan dari bentuk objek yang ada di alam. Sebagai penajaman perumusan masalah, penulis merumuskan beberapa masalah antara lain : 1. Bagaimana menciptakan karya seni melalui konstruksi garis menjadi sebuah karya seni patung kinetik? 2. Teknik konstruksi seperti apa yang dapat diaplikasikan untuk membuat karya patung kinetik dalam Tugas Akhir ini? C. Tujuan dan Manfaat Karya seni yang diciptakan mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Sama halnya dengan karya Tugas Akhir ini yang diciptakan berdasarkan dari sebuah pengamatan yang kemudian penulis ungkapkan menjadi sebuah karya seni patung. Tujuan dari proses penciptaan karya ini adalah sebagai berikut : a. Menciptakan konstruksi garis sehingga memiliki bentuk satu kesatuan utuh yang juga mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman serta gerak dari berbagai material yang bersifat elementer. b. Sebagai media, sarana ekspresi dan mengkomunikasikan gagasan kepada khalayak umum. 8

Manfaat dari proses penciptaan karya adalah sebagai berikut : a. Memberikan kontribusi kepada perkembangan seni murni di Indonesia khususnya seni patung. b. Sebagai bahan acuan bagi siapapun yang telah mengetahui karya seni ini, bahwa sebuah karya bisa tercipta dari hal-hal kecil yang diambil melalui pengalaman hidup sehari-hari dan tidak ada batasan dalam menciptakan suatu karya. c. Sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis dalam upaya menyelesaikan studi di jurusan Seni murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta serta untuk memperoleh gelar Sarjana Seni. D. Makna Judul Judul yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah Kontruksi Garis Sebagai Ide Penciptaan Seni Patung Kinetik. Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman tentang makna judul tugas akhir ini penulis akan memaparkan makna judul untuk menegaskan makna yang terdapat di dalamnya. 9

Konstruksi Pengertian konstruksi menurut Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia adalah cara membuat (menyusun) bangunan (jembatan dsb). 7 Garis Pengertian garis secara umum dari Kamus Besar Bahasa Indonesia antara lain ; a. Gores, paraf, coreng pada kulit. b. Coretan panjang. c. Deretan titik yang berhubung-hubung. d. Batas yang ditandai coretan panjang. 8 Sedangkan menurut Hassan Saddly dalam Kamus Bahasa Inggris Indonesia, garis adalah bentuk ilmu ukur yang dilukiskan oleh sebuah titik yang bergerak. Garis hanya mempunyai satu dimensi yakni panjang. Garis ada 3 jenis yaitu : a. Garis Lurus. b. Garis Lengkung. c. Garis Ruang 7 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN, Balai Pustaka, Jakarta, 1985, p.510 8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, ed 3, 2005, p.336 10

Ide Dalam Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia diartikan bahwa ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran ; gagasan ; cita cita. 9 Penciptaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penciptaan adalah proses, cara, perbuatan mencipta. 10 Seni Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian istilah seni adalah bentuk yang memililki nilai - nilai artistik. 11 Patung Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian patung adalah bentuk seni rupa tiga dimensional yang menduduki ruang nyata. 12 Seni patung adalah bagian dari seni murni yang berbentuk karya seni tiga dimensi dan dapat dilihat dari sisi mana saja. Menurut Soedarso Sp yang menyatakan seni patung adalah: Bagian dari seni rupa yang merupakan pernyataan artistik lewat bentukbentuk tiga dimensional. Walaupun ada juga yang berupa seni pakai, tetapi 9 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985, p.369 10 Moelyono, Anton M. (ed). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1998, p.205 11 Ibid, p. 1102 12 Ibid, p. 1023 11

pada umumnya seni patung adalah seni murni dan karena seni patung adalah seni tiga dimensional atau tri matra dengan demikian tepatnya benar - benar berada di ruang, maka seni tidak ada masalah perspektif seperti halnya dalam seni lukis yang kadang timbul keinginan untuk membuat kreasi ke dalam dimensi tiga. 13 Kinetik Menurut Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia kinetik adalah sesuatu yang berhubungan dengan gerak. 14 Istilah Kinetik dari kata kinetika yang diambil dari bahasa Yunani. Kineos yang berarti bergerak merupakan sebuah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa memperhatikan penyebabnya. Uraian secara matematik dari gerakan. Kinetik menyatakan tempat kecepatan dan percepatan sebagai fungsi dari waktu. Keadaan gerak benda dinyatakan dengan persamaan gerak. Fungsi matematik antara posisi dan waktu, ataupun dengan grafik yang meluluskan atau menyatakan tempat benda pada setiap saat. 15 E.Pengertian Judul Hal yang ingin dijelaskan oleh penulis dari tema judul diatas adalah usaha menciptakan susunan garis ke dalam bentuk seni patung yang mempunyai volume dengan menggunakan teknik esembling atau susunan dari material bebas yang mengandung elemen garis kemudian dengan ditambahkan elemen gerak sehingga menjadikan sebuah karya patung kinetik. Gagasan inilah yang menjadi sumber ide 13 Soedarso Sp, Tinjauan Seni Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi Seni ( Yogyakarta: saku dayar sana, 1990) 14 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 2005, p.570 15 Tim Dewan Penasehat, Ensiklopedia Indonesia, Han kol, Volume 3, 2001, p. 34 12

dan selanjutnya diaplikasikan oleh penulis ke dalam sebuah tindakan penciptaan karya seni patung. Karya Tugas Akhir ini bersifat umum dan tidak menirukan bentuk bentuk yang ada di alam seperti manusia, hewan atau tumbuhan dan lain sebagainya. 13