BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. atau jawaban atau masalah yang diteliti.1. (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. masyarakat menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. selalu berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas atau ( PTK). Menurut, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. jawaban atas permasalajan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. fakta dan prinsip prinsip dengan sabar, hati hati dan sistematis untuk

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencermati dan mengetahui kegiatan belajar peserta didik di dalam kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan peningkatan kemampuan berbicara siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran cooperative script pada materi pembelajaran berbicara bahasa Inggris, sedangkan metode kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan. Peningkatan kemampuan berbicara tersebut diukur dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Karena dalam penelitian kualitatif memerlukan proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, maka penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif sebagai pengumpilan data statistik anak setelah di lakukan treatmen. Penelitian tindakan Kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok, yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Dari berbagai model PTK, penelitian Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe 32

33 Cooperative script Siswa Kelas V MI Roudhotul Islamiyah Sawo Cangkring Wonoayu Sidoarjo menggunakan model kurt lewin. Berikut langkah-langkah model kurt lewin : Gambar 3.1. Prosedur PTK menurut Kurt Lewin Sumber : Modul PTK tahun 2007 1. Identifikasi masalah (peneliti menetapkan permasalahan yang akan dikaji berdasarkan profesional judgment) 2. Perencanaan (peneliti menyusun rencana tindakan/solusi terhadap pemecahan masalah dalam bentuk rencana tindakan dikelas) 3. Tindakan (peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang actual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup)

34 4. Observasi (peneliti mengamati perilaku siswa siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran) 5. Refleksi (peneliti mencatat hasil observasi dan mengevaluasi hasil observasi) 6. Perencanaan ulang (untuk memperbaiki pada siklus pertama dan kegiatan ini menjadi awal siklus kedua, yang dilanjutkan dengan observasi, refleksi, dan perencanaan kembali. Apabila hasil pembelajaran telah sesuai dengan harapan peneliti maka dapat dihentikan namun jika belum maka dilanjutkan lagi siklus yang ada) B. Setting Penelitian 1. Tempat : Desa Sawo Cangkring Wonoayu Sidoarjo. 2. subbyek : Siswa kelas V MI Roudhotul Islamiyah. 3. waktu : Rabu, 22 Maret 2013 29 Juni 2013. C. Variabel yang diselidiki 1. Variable Input : Siswa kelas V MI Roudhotul Islamiyah 2. Variable Output : Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris. 3. Variable Proses : Model Pembelajaran Kooperatif tipe cooperative script. D. Rencana Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

35 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan. 2. Guru membagikan wacana atau materi kepada setiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalan ringkasannya. Sementara, pendengar menyimak atau mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. 5. Bertukar peran. Siswa yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Guru membuat kesimpulan. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan pada siklus I berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran pra siklus guru, kegiatan tersebut yaitu : a. Menentukan pokok bahasan b. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kegiatan pembelajaran yang berupa Morning conversation.

36 c. Merancang strategi dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Membuat dan menyiapkan tema, vocabularies dan pertanyaan pada media kertas yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. f. Membuat alat pedoman observasi untuk mengetahui kinerja peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai wujud dari pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dijelaskan, dan menetapkan indicator ketercapaian serta menyusun instrument pengumpulan data. g. Penyusunan evaluasi belajar peserta didik Perencanaan diatas adalah untuk pemecahan sebuah masalah yang terjadi di kelas. 2. Implementasi Tindakan Implementasi tindakan yaitu jabaran tindakan yang akan dilaksanakan, seknario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan ditetapkan.

37 3. Observasi Adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. 24 Agar dapat data dan hasil penelitian yang sesuai. Observasi tersebut: 1. Guru mencoba media kertas vocabularies dan questions apakah layak digunakan dalam pembelajaran. 2. Mengenalkan terlebih dahulu pembelajaran bahasa Inggris malalui kegiatan morning conversation. 3. Melaksanakan perbaikan pengajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang. 4. Mengamati proses pembelajaran, memberikan feed back kepada peserta didik serta menilainya sehingga diketahui hasilnya. Dari hasil tersebut dapat digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. 4. Refleksi Hasil observasi dan evaluasi akan dianalisis dengan statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran pencapaian masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Hasil analisis ini dan catatan-catatan deskriptif dari pengamat selama KBM akan direfleksi bersama antara guru dan dosen. 7-15 24 Teguh Budiharso, Penelitian tindakan kelas, (Surabaya: Lutfiansah mediatama 2004).hlm.

38 Selama kegiatan refleksi didiskusikan kelebihan dan kekurangan dalam melaksankan tindakan. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data dalam PTK ini adalah: a. Siswa Untuk mendapatkan data selama kegiatan belajar mengajar. b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode cooperative script terhadap kegiatan proses belajar. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Adapun kisi-kisinya sebagai berikut :

39 No I II III LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Aspek yang diamati Persiapan Guru menyiapkan RPP. Guru menyiapkan absensi siswa. Guru menyiapkan instrumen penilaian siswa. Pelaksanaan Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru membimbing siswa berdoa bersama. 3. Guru menyampaikan apersepsi. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru menunjukkan gambar daily activity 2. Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait dengan isi gambar. 3. Guru menyuruh siswa menyebutkan kosa kata pada gambar Elaborasi 1. Guru Membagi siswa menjadi dua kelompok. 2. Guru memasangkan siswa kelompok 1 dengan siswa kelompok 2. 3. Guru memberikan pertanyaan secara lisan kepada peserta didik. 4. Guru menyuruh siswa memperagakan percakapan di depan kelas beserta melakukan aktivitas yang di maksud dengan siswa pasangannya (missal : Clean the black board). Konfirmasi 1. Guru memberikan kesimpulan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan serta memberikan hadiah terhadap kelompok yang dapat mengerjakan tugas dengan kerjasama yang paling baik 2. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Penutup 1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut kepada siswa. Pengelolaan Waktu 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan dalam RPP 2. Guru tepat dalam menutup kesimpulan Nilai 1 2 3 4

40 Keterangan : 1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat waktu). 2 = Tidak baik (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak sesuai waktu) 3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak sesuai waktu) 4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA No Aspek yang diamati Kegiatan awal 1 Siswa menjawab salam guru 2 Siswa berdoa 3 Siswa menerima apresiasi guru 4 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 5 Siswa dapat memahami gambar 6 Siswa dapat menjawab pertanyaan terkait gambar 7 Siswa dapat menyebutkan kosa kata terkait gambar 8 Siswa dapat dibagi dalam dua kelompok 9 Siswa dapat berpasangan 10 11 12 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa mempraktikkan percakapan dengan pasangannya di depan kelas beserta memperagakannya Siswa menerima kesimpulan dan penguatan serta menerima hadiah bagi kelompok yang mengerjakan tugas dengan kerja sama paling baik 13 Siswa bertanya tentang materi Penutup 14 Siswa membuat kesimpulan 15 Siswa mengerjakan tugas tindak lanjut Nilai 1 2 3 4

41 Keterangan : 1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat waktu). 2 = Tidak baik (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak sesuai waktu) 3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak sesuai waktu) 4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu) b. Metode wawancara Metode wawancara dilakukan untuk mengunmpulkan data tentang keterampilan berbicara siswa dalam Bahasa Inggris sebelum di berikan tindakan. Metode ini di laksasakan pada hari senin tanggal 20 mei 2013 di MI Roudhotul islamiyah dengan nara sumber pak Isfa'ul Adhim sebagai guru kelas V. (Daftar pertanyaan terlampir) c. Metode Non Tes (unjuk kerja) Dalam penelitian Ini metode non tes digunakan untuk mengumpulkan data tenteng peningkatan keterampilan berbicara siswa. Tingkat keterampilan berbicara siswa diukur dengan tehnik non tes dengan bentuk penilaian unjuk kerja. Instrumen yang di gunakan adalah rubrik penilaian unjuk keja, adapun kisi-kisi penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut :

42 Kompetensi Dasar Indikator Tehnik penilaian Bentuk Penilaian Merespon instruksi 1. Melafalkan kalimat Non Tes sangat sederhana dalam Bahasa secara verbal Inggris dengan tapat dan benar. 2. Melakukan percakapan sederhana pelafalan tepat. dengan yang 3. Memperagakan percakapan yang dilakukan di dalam kelas. 1. Unjuk Kerja 2. Penilaian Sikap Adapun rubrik penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut : Nama Penilaian Unjuk Kerja Ketepatan Kelancaran pelafalan Skor Nilai Keterangan : 1 = Sangat tidak tepat/ sangat tidak lancar. 2 = Tidak tepat/ tidak lancar. 3 = Tepat/ lancar. 4 = Sangat tepat/ sangat lancar.

43 F. Analisis Data Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis data kuantitatif deskriptifif Data hasil pengamatan pengelolaan kelas untuk pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran cooperative script dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif.data secara kuantitati fdeskriptif yakni berupa penilaian kemampuan siswa. 2. Analisis data aktifitas guru dan siswa a. Guru Data hasil pengamatan pengelolaan kelas untuk pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran cooperative script dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitaif. b. Siswa Hasil pengamatan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dianalisis dengan menggunakan presentase setiap indikator yang dihitung dengan rumus: 100% Keterangan : P = Prosentase ketuntasan F N = Jumlah siswa yang tuntas = Jumlah seluruh siswa

44 Dengan kriteria : 95% - 100% 75% - 94% 55% - 74% 35% - 54% = Sangat baik = Baik = Tidak baik = Sangat tidak baik 3. Analisis Data Hasil Penilaian Unjuk Kerja Siswa Dalam hal ini kemampuan siswa mengalami peningkatan dalam berbicara bahasa Inggris dari seluruh jumlah siswa di kelas dengan jumlah skor nilai rataa rata. Untuk menghitung rata-rata kelas digunakan rumus : Keterangan : = Nilai rata-rataa (mean) = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Dengan kriteria : 80 100 = Sangat baik 60 79 = Baik 40 59 = Tidak baik 0 39 = Sangat tidak baik

45 G. Indikator Kinerja Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Inggris dengan menggunakan metode cooperative script.maka diperlukan indikator sebagai berikut : 1. Skor rata-rata lebih dari sama dengan 75. 2. Prosentase jumlah siswa yang memenuhi KKM 75 adalah lebih dari atau sama dengan 80%. 3. Skor aktivitas guru lebih dari sama dengan 90. H. Tim Peneliti dan Tugasnya Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti (kolaborator). Dalam hal ini yang menjadi kolaborator (guru yang bersangkutan) adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris kelas V. Selain menjadi kolaborator, guru juga berperan sebagai observator bersama sama dengan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peneliti sendiri adalah seorang mahasiswa semester VIII jurusan S1 PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya bernama Muhammad Khafidin.