BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

I. PENDAHULUAN. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar menurut Herdiana dan Saptani (2012, hlm. 1) mengemukakan bahwa :

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Engkos Koswara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

2015 PENGARUH GAWANG MINI TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERMAINAN EFTOKTON TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran, terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala (2008:61)

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan pemahaman terhadap gerak manusia. Pengembangan motorik melalui pendidikan jasmani dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pendidikan memiliki tujuan untuk menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan diajarkan di sekolah memegang peranan penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar seperti halnya melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih secara sistematis. Pandangan Lutan (2001, hlm.15) mengatakan bahwa: Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan, dimana secara sederhana pendidikan jasmani itu tak lain adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak, adapun tujuan belajar ialah menghasilkan perubahan perilaku yang melekat. Proses belajar dalam pendidikan jasmani bertujuan untuk menimbulkan perubahan perilaku, selain belajar melalui gerak hal tersebut berguna untuk mencapai tujuan pengajaran. Melalui pengalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya. Sedangkan menurut Ibrahim (2001, hlm.1) mengatakan bahwa: Pendidikan jasmani (penjas) merupakan suatu upaya pendidikan yang dilakukan terhadap anak-anak, agar mereka dapat belajar bergerak, dan belajar melalui gerak serta berkepribadian yang tangguh, sehat jasmani, dan rohani. Dalam proses pembelajaran penjas di sekolah, siswa merupakan subyek dan sekaligus merupakan titik sentral yang harus mendapatkan perhatiain sungguh-sungguh. 1

2 Tujuan utama pendidikan jasmani hendaknya diarahkan untuk menciptakan perubahan perilaku yang tercapai dalam jangka waktu lama. Perubahan jangka pendek dalam penjas, bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan anak dalam aktivitas jasmani, sehingga akhirnya terbentuk kebiasaan untuk aktif melakukan kegiatan jasmani. Perubahan ini juga terkait dengan perubahan aspek sikap, motivasi, yang menetap dalam diri anak-anak. Ibrahim (2001, hlm.40) Jadipendidikan jasmani merupakan suatu upaya pendidikan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena pendidikan jasmani erat kaitannya dengan gerak manusia. Secara sederhana pendidikan jasmani adalah proses belajar bergerak, dan belajar melalui gerak untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui gerak dasar. Dari pengalaman gerak tersebut diharapkan terbentuk perubahan perilaku dan keseimbangan aspek jasmani dan rohaninya secara utuh dan menyeluruh. Menurut Lutan (2001, hlm.9) mengemukakan bahwa: Proses pengajaran dalam pendidikan jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, adanya rumusan tujuan pengajaran yang mengandung harapan tentang perubahan perilaku yang di harapkan. Tujuan itu merupakan titik awal dari keseluruhan proses. Kedua, adalah materi atau substansi pengajaran. Materi ini berisi tugas-tugas gerak, aktivitas jasmani yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh siswa. Melalui pengalaman itu diharapkan terjadi perubahan. Ketiga, ada metode dan strategi yang diselaraskan dengan materi, siswa diantarkan untuk mengalami perubahan. Keempat, adanya evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan itu sungguh rumit, karena yang diharapkan bukan hanya dari segi keterampilannya. Namun juga penguasaan pengetahuan, penalaran, serta sikap dan mentalnya. Tidak ada cara lain yang dapat menggantikan proses perilaku, kecuali para siswa itulah yang mengalami dan melaksanakan sendiri tugas-tugas ajar. Dapat disimpulkan bahwa wujud dari pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar berpangkal pada gerak siswa yang menampakandirinya terutama dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya.melalui pendidikan jasmani diharapkan adanya peningkatan dan perkembangandalam aspek kemampuan jasmani (psikomotor), perkembangan pengetahuan dan nalar (kognitif), dan perkembangan sikap (afektif). Adapun dalam rangka mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani ditentukan pula oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru merupakan salah satu faktor

3 yang dapat mempengaruhi para siswa dalam proses pembinaan dan meningkatkan keterampilan siswa serta kecerdasan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut dan mampu mencapai tujuan yang maksimal peran guru sangatlah penting dan guru diharapkan memiliki strategi serta metode mengajar yang baik dalam setiap materi yang akan disampaikan dari mulai konsep-konsep, alat peraga yang tepat, dan ideide kreatif agar dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap melaksanakan pembelajaran. Untuk itu perlu adanya suatu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, salah satunya dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pembelajaran agar memperoleh prestasi belajar siswa yang meningkat khususnya dalam pelajaran pendidikan jasmani. Misalnya melakukan pembelajaran yang dikemas kedalam permainan yang dirancang sedemikian rupa guna menjadikan anak mampu aktif dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diyakini dapat menghasilkan rasa senang, selain itu dapat pula membina kesehatan dan meningkatkan rasa percaya diri. Permainan merupakan bagian dari pada bidang studi pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan aktivitas gerak, seperti halnya pada kegiatan olahraga pada umumnya, dengan bermain akan memicu perkembangan manusia secara menyeluruh misalnya perkembangan jasmani koordinasi gerak, kejiwaan, dan sosial. Terdapat beberapa aspek dalam permainan dan olahraga diantaranya meliputi cabang olahraga dalam permainan bola besar salah satunya yaitu bola basket. Beberapa keterampilan dalam bola basket diantaranya yaitu lari, lompat, menggiring bola, mengoper bola, dan memasukan bola ke dalam ring. Hal ini merupakan pondasi dari keterampilan awal anak dalam bermain dan juga merupakan gerakan dasar dalam pembinaan olahraga.namun penguasaan pembelajaran bola basket khususnya di SD masih kurang mendapat perhatian, karena guru dalam menyampaikan pembelajaran pendidikan jasmani masih saja menggunakan cara yang monoton tanpa adanya kekreatifan dalam memodifikasi alat peraga untuk dijadikan media pembelajaran. Contohnya, seringnya anak hanya diberikan bola lalu membiarkannya bermain sendiri atau guru hanya memberikan materi ajar sesuai dengan ketentuan atau aturan baku saja, padahal untuk pembelajaran di SD bisa saja menggunakan aturan yang dibedakan atau

4 dirubah dalam bentuk yang lebih sederhana menggunakan permainan, yang terpenting konsep mengenai gerak dasar untuk anak dapat tersampaikan. Banyak guru mengerti mengenai pembelajaran permainan bola besar tetapi masih kurang dalam implementasinya. Bola basket merupakan olahraga bola berkelompok yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan (passing) operan dengan tangan atau dengan mendriblenya (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork (gerakan kaki) shooting (menembak), passing (operan), dan menangkap, drible, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan. Wissel (1996, hlm.2) Shooting adalah suatu keterampilan dalam menyerang yang paling ampuh dan terpenting di antara berbagai keterampilan teknis menyerang lainnya. Ini karena objek permainan basket tadi ialah memasukan bola ke dalam keranjang sebanyak mungkin. Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat di sasaran. Amber (2012, hlm.13) Salah satuaktivitasfisikdalam program pendidikanjasmaniyaitu permainan bola basket. Permainan bola basket didominasi oleh keterampilan melempar, menangkap, menggiring bola dan menembakan bola ke dalam jala keranjang atau shooting. Namun sebagian siswa belum menguasai keterampilan dasar dalam shooting bola basket. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman, latihan dan memasyarakatnya permainan bola basket di daerah pedesaan dan juga mudahnya siswa mengalami kebosanan dan kejenuhan pada saat melakukan tugas menembakan bola ke dalam jala ranjang karena sulitnya untuk ukuran siswa Sekolah Dasar dalam menembak diakibatkan target yang di tuju yaitu ring yang terlalu tinggi sehingga membuat kurangnya antusias siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cenderung akan membuat siswa cepat jenuh apabila dalam pelaksanaanya hanya terpaku pada rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, untuk itu perlu adanya alternatif agar pembelajaran penjas dapat meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan cara melalui modifikasi permainan, yang salah satunya untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dan inovasi baru bagi para guru atau pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran.

5 Berkaitan dengan hal di atas, penulis mendapatkan beberapa permasalahan. Adapun permasalahannya diantaranya sebagai berikut: 1. Guru dalam menyampaikan materi kurang efektif atau monoton serta kurang memberikan variasi dan modifikasi dalam pembelajaran bola besar khususnya dalam permainan bola basket 2. Sebagian siswa belum memahami sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar shooting permainan bola basket. 3. Sebagian siswa belum menguasai keterampilan dasar dalam shooting Bola Basket dikarenakan kurangnya latihan dan memasyarakatnya permainan bola basket. 4. Minimnya fasilitas sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana sehingga proses pembelajaran pun terhambat. Sehubungan dengan hal tersebut, diharuskan untuk melakukan serangkaian penelitian mengenai teknik dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. Dikarenakan timbul masalah anak-anak yang kurang antusias dan kurang pemahaman serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan tes yang dilakukan terbukti bahwa pada pembelajaran shooting bola basket, ternyata sebagian siswa belum menguasai keterampilan ini. Hasil ini terinci dari data awal yang dipaparkan pada tabel 1.1 sebagai berikut:

6 Tabel 1.1 Data Awal Hasil Tes Keterampilan Shooting Bola Basket Aspek yang dinilai KET No Nama Gerakan kaki Gerakan tangan Sikap badan Pandangan Skor Nilai T T T 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1 M. Rizky S 5 41,6 2 Najwa Naila 7 58,2 3 Nur Ahmad 10 83,3 4 Puput A 4 3,33 5 Rahmat B S 10 83,3 6 Ratih Kania 5 41,6 7 Revan M P 10 83,3 8 Rifaldi S 6 49,9 9 Rikky N 7 58,2 10 Sofian M 5 41,6 11 Zatnika S 5 41,6 12 D. Julpikar 5 41,6 13 Ratu Bella S 4 3,33 14 Aldrick A 5 41,6 15 Altsanika A 10 83,3 16 Nawal Alfi S 6 49,9 17 Stephanie Y 10 83,3 18 Cinta Nurul 4 3,33 19 Fikry Sendi 6 49,9 20 Moh.Zidane 10 83,3 21 Raka Ferica 10 83,3 22 Lukas S 4 3,33 Jumlah 5 8 9-13 9 8 1 13 2 8 12 148 1112,12 7 15 Presentase % 23% 36% 41% - 59% 41% 36% 0,5% 59% 10% 36% 54% 67% 50,5% 32% 68% Dari data awal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ada 7 siswa (32%) dinyatakan tuntas, dan 15siswa (68%) dinyatakan tidak tuntas. Dengan demikian, kemampuan siswa kelas V SDN Cilengkrang dalam pembelajaran shooting dalam permainan bola basket masih rendah dan perlu diperbaiki. Permasalahan tersebut terjadi karena anak tidak terbiasa melakukan gerakan shooting dalam permainan bola basket serta dalam pembelajaran tidak dikemas dalam bentuk permainan.

7 Berkaitan dengan hal di atas, ada beberapa faktor yang menjadi siswa siswi SDN Cilengkrang Kabupaten Sumedang tidak begitu menguasai teknik gerak dasar shooting pada permainan bola basket diantaranya sebagai berikut: 1. Kinerja guru a. Guru dalam menyampaikan materi kurang efektif dan terlalu monoton. b. Guru kurang mengkondisikan siswa pada saat memulai pembelajaran dan pembelajaran berlangsung. c. Guru kurang memberikan variasi dan modifikasi dalam pembelajaran bola besar khususnya dalam permainan bola basket. 2. Aktivitas siswa a. Siswa kurang antusias, semangat, disiplin, dan bekerjasama dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar shooting pada permainan bola basket. b. Kualitas siswa dalam melakukan gerak dasar shooting pada permaianan bola basket masih kurang maksimal. c. Siswa masih sulit untuk melakukan gerak dasar shooting pada permainan bola basket. 3. Fasilitas olahraga di sekolah a. Tidak adanya lapangan basket yang sesuai dengan standar peraturan permainan bola basket. b. Fasilitas yang tersedia masih terbatas, termasuk alat dan media yang kurang dikembangkan. c. Tidak adanya ring basket yang tetap menempel. Berdasarkan faktor yang menjadikan siswa tidak begitu menguasai teknik gerak dasar shooting pada permainan bola basket, maka perlu adanya target yang harus dicapai dalam penelitian ini yaitu memperbaiki kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar shooting bola basket di kelas V SDN Cilengkrang Kabupaten Sumedang. Dari uraian di atas peneliti akan memberikan tindakan dalam pembelajaran permainan bola besar khususnya bola basket, maka penulis mengambil judul Meningkatkan Gerak Dasar Shooting Bola Basket Melalui Modifikasi Permainan Target Pada Siswa Kelas V SDNCilengkrangKecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

8 B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target? b. Bagaimana proses pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target? c. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar shootingbola basket melalui modifikasi permainan target? d. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar shootingbola basket melalui modifikasi permainan target? 2. Pemecahan Masalah Setelah menemukan akar masalah diatas, maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif pemecahan masalah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukannya suatu upaya perbaikan pola dan strategi pembelajaran yang lebih menarik minat siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar untuk melaksanakan latihan keterampilan dasar shooting bola basket. Oleh karena itu upaya yang diterapkan adalah pembelajaran dengan menggunakan modifikasi permainan target untuk meningkatkan gerak dasar shooting. Modifikasi permainan target dipilih untuk alternatif agar lebih memudahkan siswa dalam mencapai target ketika melakukan gerak menembakan bola (shooting) dalam permainan basket. Untuk mempermudah penelitian tindakan kelas ini penulis mencoba memecahkan masalah dengan memodifikasi target yang akan dicapai serta media dan alat yang digunakan, bola yang diganti dengan ukuran lebih kecil dari bola basket asli, ring sebagai target yang dituju diganti dengan lingkaran sebagai media pencapaian targetnya, dan jarak tembak serta dengan menambahkan permainan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung yang peraturannya dimodifikasi dengan lebih sederhana karena siswa SD pada dasarnya tidak terlepas dari kata bermain dan aktif dalam melakukan segala hal. Modifikasi permainan target yang dipilih ialah mencapai target akhir dengan jarak yang dituju yaitu 2 meter, yang menjadi target yaitu ring bola basket mini kemudian

9 ditempelkan pada tiang dengan ketinggian sama seperti jarak akhir yang dituju 2 meter, adapun modifikasi permainan yang akan dilakukan yaitu : yang pertama sasarannya adalah memasukan bola ke dalam lingkaran yaitu ring bola basket mini dengan jarak 1 meter menggunakan bola karet, yang kedua memasukan bola ke dalam lingkaran yang ada pada dinding dengan jarak 1,5 meter dengan menggunakan bola basket mini, dan yang ketiga memasukan bola ke dalam ring bola basket mini dengan menggunakan bola basket mini dengan jarak 2 meter. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. 2. Untuk mengetahui proses pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. 3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar shootingbola basket melalui modifikasi permainan target 4. Untuk mengetetahui hasil pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. b. Membiasakan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, bertukar pendapat dan saling memberikan gagasan. c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam gerak dasar shooting bola basket. 2. Bagi Guru a. Dapat menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran inovatif. b. Mengetahui cara mengajar yang kreatif dan menyenangkan. c. Membantu guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam maupun di luar kelas.

10 3. Bagi Sekolah a. Sebagai bahan dasar tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di sekolah dasar. b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. c. Membantu tercapainya kompetensi dasar dan program yang sudah dibuat oleh sekolah. d. Menumbuhkan citra sekolah sehingga dapat mengangkat nama baik sekolah. e. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dalam menggunakan model pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan. 4. Bagi Peneliti Sebagai alat untuk memperoleh data mengenai peningkaatan hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar shooting bola basket. 5. Bagi Lembaga a. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat memberikan suntikan motivasi untuk menciptakan tenaga pengajar yang berkualitas dimasa yang akan datang. b. Dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam pembelajaran shooting bola basket. 6. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan modifikasi dalam pembelajaran. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan dalam pembelajaran sebagai tindakan. c. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuantemuan dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket lebih lengkap.

11 E. Batasan Istilah Untuk menghindari salah penafsiran terhadap pokok permasalahan yang diteliti ini, berikut ini akan dijelaskan istilah-istilah yang perlu diketahui kejelasannya, sebagai berikut: 1. Kata meningkatkan memiliki kata dasar dari suatu yang bersusun dengan imbuhan me-kan kata tingkat menjadi meningkatkan yang diartikan mengusahakan, dapat dinaikan ketingkat yang lebih baik, artinya ada kenaikan hasil belajar siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003, hlm.125) 2. Gerak dasar merupakan dasar untuk macam-macam keterampilan dan merupakan gerak alami yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan secara sadar dan akan menunjukkan keterampilan bertahap. (Gabberd dalam Sukintaka, 1992, hlm. 49) 3. Bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing regu terdiri atas 5 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan memasukan bola ke dalam keranjangnya serta mendapatkan bola. Bola boleh dilemparkan, digelindingkan,dipantul-pantulkan, dan didorong sesuai dengan peraturan (Syarifuddin, 1993, hlm.167) 4. Shooting adalah suatu keterampilan dalam menyerang yang paling ampuh dan terpenting di antara berbagai keterampilan teknis menyerang lainnya. Ini karena objek permainan basket tadi ialah memasukan bola ke dalam keranjang sebanyak mungkin. Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat di sasaran. (Amber, 2012,hlm.23) 5. Modifikasi yaitu menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini yang dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi (Suherman, 2000, hlm 1)

12 6. Permainan merupakan gejala umum yang terjadi di dunia hewan maupun manusia. Permainan tidak mengenal lingkungan dan stratifikasi sosial, bisa hinggap dimasyarakat kecil pedesaan maupun konglomerat perkotaan, disenangi anak-anak, pemuda maupun orang dewasa. Permainan merupakan kesibukan yang ditentukan oleh sendiri, tidak ada unsur paksaan, desakan atau perintah, dan tidak mempunyai tujuan tertentu (Ismail, 2006, hlm.5) 7. Permainan target atau biasa disebut permainan sentuh merupakansebuah bentuk permainan akurasi penyampaian objek pada sasaran atau target. Tujuan permainan ini adalah akurasi penyampaian objek pada sasaran. Skill yang dilibatkan dalam permainan ini pada umumnya dilakukan secara pasif atau cenderung bersifat close skill. Strategi dasar permainan target adalah membuat keputusan apakah memilih kesempurnaan atau memilih cara atau tingkatan yang aman (Suherman, 2000, hlm.24)

13 F. Struktur Organisasi MENINGKATKAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TARGET BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Struktur Organisasi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Pengertian Pendidikan Jasmani 2. Tujuan Pendidikan Jasmani 3.Manfaat Pendidikan Jasmani 4. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Penjas 5. Teori Bermain 6. Bola Basket 7. Teori Modifikasi 8. Modifikasi permainan target dalam pembelajaran Shooting bola basket BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian Metode dan Desain Penelitian Prosedur Penelitian Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Validasi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemaparan Data Pembahasan Data BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran B. Kajian yang Relevan C. Hipotesis Tindakan Gambar 1.1 Struktur Organisasi Skripsi