BAB V PEMBAHASAN. oleh masyarakat. Oleh sebab itu Bank Muamlat Indonesia KCP Tulungaung dan BMT

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS MEMBUKA RAHASIA BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Liabilitas dan Modal. Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Liabilitas dan Modal. Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1998/82, TLN 3790]

RAHASIA BANK. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH [LN 2008/94, TLN 4867]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

RAHASIA BANK THALIS NOOR CAHYADI, M.A., M.H., CLA

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472]

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia ada dua, yaitu lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan

SELUK BELUK PENGATURAN RAHASIA BANK SYARIAH. Rusdan Fakultas Ekonomi Islam IAI Nurul Hakim Kediri Lombok Barat

No. 13/ 14 /DKBU Jakarta, 12 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Nasabah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4824)

TINDAK-TINDAK PIDANA PERBANKAN INDONESIA Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H., FCBArb

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Bank

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN [LN 2004/96, TLN 4420]

Azas-Azas Perbankan. Oleh: IRDANURAPRIDA IDRIS, SH, MH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 /KMK.06/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH BAGI LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/6/PBI/2005 TENTANG TRANSPARANSI INFORMASI PRODUK BANK DAN PENGGUNAAN DATA PRIBADI NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA [LN 1999/66, TLN 3843]

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINDAK PIDANA DI BIDANG PERBANKAN DALAM BERBAGAI PERATURAN. A. Pengaturan dan Jenis-jenis Tindak Pidana Di Bidang Perbankan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Kelembagaan. Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Bank

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

SEKILAS ULASAN UU PERBANKAN SYARIAH Oleh: Arief R. Permana, S.H., M.H. 1 dan Anton Purba, S.H., LL.M 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UPAYA BANK MENJAGA KEAMANAN RAHASIA BANK DALAM RANGKA PERLINDUNGAN TERHADAP NASABAH SKRIPSI

Departemen Hukum Otoritas Jasa Keuangan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG

UU 10/1998, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lex et Societatis, Vol. I/No.3/Juli/2013

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/23/PBI/2001 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. penelitian ini menggunakan satu metode dalam mengumpulkan data yang. serta karakter dari masalah yang diteliti.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/20/PBI/2006 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Presiden Republik Indonesia,

3. Untuk kepentingan siapakah Rahasia Bank itu dilindungi oleh undangundang?

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal: Penyelesaian Pengaduan Nasabah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/15/PBI/2005 TENTANG JUMLAH MODAL INTI MINIMUM BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA [LN 2010/130, TLN 5168]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998

No.6/ 18 /DPNP Jakarta, 20 April Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal: Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017. RAHASIA BANK DALAM KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH (UU No. 21 TAHUN 2008) 1 Oleh: Reviyansyah J.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

BAB V PEMBAHASAN. kepada bank adalah dengan adanya undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 12/ 6 /DPbS Jakarta, 8 Maret Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

OPTIMALISASI PENELUSURAN HASIL TINDAK PIDANA PERBANKAN 1 Yenti Garnasih 2

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik. kesimpulan, yaitu :

BAB III TANGGUNG GUGAT BANK SYARIAH ATAS PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN RAHASIA BANK

BAB II TINJAUAN HUKUM HUBUNGAN BANK DENGAN NASABAH. Kemudian pihak bank menggunakan dana yang disetorkan tersebut untuk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PENYANDERAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BAB II RAHASIA BANK SECARA UMUM. boleh secara terbuka diungkapkan kepada pihak masyarakat. Dalam hubungan ini

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720]

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pemeriksaan oleh Otoritas Jasa Keuangan dapat dilakukan di luar jam kerja. Huruf a Yang dimaksud deng

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG

PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KORPORASI PERBANKAN DENGAN PERMA NO. 13 TAHUN 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Bank Muamlat Indonesia KCP Tulungaung dan BMT harapan Ummat Tulungagung merupakan lembaga keuangan yang sangat bergantung dengan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Oleh sebab itu Bank Muamlat Indonesia KCP Tulungaung dan BMT harapan Ummat Tulungagung menggunakan berbagai macam cara untuk melindungi nasabah mereka untuk tetap mempercayakan dananya pada Bank Muamlat Indonesia KCP Tulungaung dan BMT harapan Ummat Tulungagung. Salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan kepercayaan nasabah Bank Muamlat Indonesia KCP Tulungaung dan BMT harapan Ummat Tulungagung dengan cara menjaga rahasia nasabah. Menjaga data rahasia nasabah merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap lembaga keuangan khususnya lembaga keuangan perbankan. hal ini seperti yang dijelaskan dalan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/2014 tentang perlindungan konsumen jasa sistem pembayaran yang harus dipatuhi oleh setiap lembaga keuangan yang berhubungan dengan jasa pembayaran. Hal ini dicantumkan dalam bab 3 (tiga) pasal 2 (dua) tentang prinsip perlindungan dana melalui perlindungan data 1, yang dijelaskan dengan lebih luas dalam peraturan perundang-undangan perbankan baik yang diterbitkan oleh BI maupun Departemen Agama untuk bank syariah. Dalam menerapkan rahasia nasabah yang harus dilindungi Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung dan BMT Harapan Ummat Tulungagung sesuai dengan peraturan yang ada. Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungang melindungi data milik nasabah dengan baik, bahwasannya bank harus menjaga data nasabah penabung beserta tabungannya. 2 Bahkan dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung tidak mau menyampaikan jumlah 112 nasabah yang telah bergabung dengan bank untuk lebih berhati-hati dalam menjaga data 1 Paraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/2014 tentang Pelindungan konsumen jasan sistem pembayaran pasal 3 poit c. Hal.4 2 Abdul Ghofur Anshori, Penerapan Prinsip Syariah, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar,2008), hal.190

nasabah. Berbeda dengan BMT Harapan Ummat Tulungagung yang menyebutkan jumlah nasabahnya dengan tujuan untuk promosi dan menarik anggota baru. Hal ini tidak termasuk dalam pelanggaran karena dalam undang-undang disebutkan bahwa yang wajib dirahasiakan adalah nasabah penabung dan tabungannya. 3 Selain itu Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung dan BMT Harapan Ummat juga mewajibkan semua orang yang berkaitan dengan lembaganya untuk ikut serta dalam menjaga data rahasia nasabah termasuk juga karyawan yang pernah bekerja didalam bank. Hal ini sama dengan teori yang ada, bahwa semua pihak terafiliasi dilarang membuka rahasia nasabah. 4 Kecuali untuk kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya untuk kepentingan perpajakan, peradilan, dan juga kebutuhan nasabah yang bersangktan seperti halnya untuk kepentingan kewarisan. 5 Bahkan apabila ada pihak terafiliasi tersebut yang dengan sengaja membuka data rahasia nasabah maka mereka berhak untuk mendapatkan hukuman sesuai dengan ketentuan yang ada yang telah dicantumkan dalam undang-undang. 6 Dari ketentuan Pasal 47A Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 dapat diketahui bahwa akan dikenakan sanksi pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan maksimal 7 (tujuh) tahun serta denda minimal Rp.4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan maksimal Rp.15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) bagi: Anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai bank Yang dengan sengaja Tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42A dan Pasal 44A. Selain itu apabila ada pihak yang menginginkan untuk mengetahui kepentingan tertentu maka harus dengan syarat dan tahapan yang harus dipenuhi. Yaitu harus dengan persetujuan pihak-pihak yang berwenang dan dengan persetujuan nasabah yang 3 Dewi Fitri, Tinjauan Hukum Terhadap Prinsip Rahasia Bank dikaitkkan Dengan Sistem Perbankan di Indonesia, (Medan : FH-USU, 2004), hal 51. 4 Djoni s. Ghozali dan Rhmadi Usman,Hukum Perbankan,(Jakarta: Sinar Grafika,2012). Hal.502 5 Adrian Sutedi,Hukum Perbankan...hal.13 6 Djoni s. Ghozali dan Rhmadi Usman,Hukum Perbankan... Hal.520

bersangkutan. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang bahwasannya Sehubungan dengan permintaan tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, pasal 5, dan pasal 6 Peraturan BI tersebut, maka harus ditunjukkan kepada Gubernur Bank Indonesia,u.p. direktorat Hukum Bank Indonesia Gedung Tipikal Lantai 10 Jl.MH Thamrin No.2 Jakarta 10110. Permintaan tertulis tersebut harus ditandatangani dengan membubuhkan tandatangan basah oleh: 7 Menteri keuangan, untuk kepentingan perpajakan, Kepala Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/Ketua Panitia Piutang Urusan Piutang Negara, untuk kepentingan penyelesaian piutang bank yang telah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang Dan Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara. Dan juga Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana. Selain memberikan perlindungan dengan menjaga data rahasia nasabah Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungaung dan BMT Harapan Ummat Tulungagung melakukan perlindungan dengan memberikan palayanan yang baik, pelayanan merupakan kegiatan standar yang dilakukan oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan orang lain dengan cara yang terbaik. Melayani adalah kesediaan seseorang untuk memberikan pada orang lain. 8 konsep pelayanan yang diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung dan BMT Harapan Ummat Tulungagung adalah dengan memberikan pelayanan sebagik mungkin, dengan standar-standar yang telah ditetapkan oleh masing-masinng lembaga, seperti pada Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung ada dengan senyum, salam, sapa, bertanya dengan baik, sopan, tidak boleh menyanggap dan lain-lain. Sedangkan BMT Harapan Ummat Tulungagung lebih menerapkan dengan sistem yang lebih memasyarakat dan lebih lues, yaitu dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang sopan, hal ini digunakan dengan maksud untuk memberikan kemudahan kepada anggotanya 7 Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/19/Pbi/2000 beserta Penjelasannya 8 Akh. Munafik Saleh, Public Service Comunication Praktik Komunikasi Dalam Pelayanan Publik,(Malang : UMM Press), hal.1

untuk bertanya atau menyampaikan sesuatu. Pada dasarnya hal ini sama dengan teori yang ada tentang pelayanan yang baik yang diungkapkan oleh Kasmir pada bukunya Etika Customer Service yang menyatakan bahwa seorang yang memberikan palayanan harus lah memiliki kemampuan seperti berikut: 9 a. Reliability, menunjukkan pada kemampuan untuk mengerjakan jasa secara akurat dan dapat dipercaya. b. Responsivines yaitu kemampuan menolong pelanggan dan menyediakan pelayanan yang cepat c. Assurance yaitu pengetahuan dan kesopanan para pekerja dan kemampuannya mendapat kepercayaan para konsumen. d. Empathy merupakan cara menempatkan diri dalam sudut pandang konsumen. Dalam memberikan palayanan yang terbaik kepada setiap nasabah/anggota Bank Muamalat Indonesia KCP tulungagung dan BMT Harapan Ummat Tulungagung melakukan pelayanan dalam beberapa bentuk, diantaranya dengan pelayanan berbentuk lisan dan tulisan pada umumnya. Selain itu Bank Muamalat Indonesia KCP tulungagung dan BMT Harapan Ummat Tulungagung juga memberikan palayanan yang sama kepada setiap nasabah yang datang pada lembaga. Sama dalam hal ini dimaksudkan bahwa pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan setiap nasabah, karena tingat pemahaman dan kebutuhan manusia tidaklah sama. Perlindungan semacam ini pun telah diakui oleh setiap nasabah bahwasannya pada Bank Muamalat Indonesia KCP tulungagung dan BMT Harapan Ummat Tulungagung memberikan pelayanan yang sangat baik, cepat, tetap waktu, sopan dan lainnya. Sedangkan selain memberikan perlindungan secara langsung Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungaung juga melakukan perlindungan secara tidak langsung. Perlindungan seara tidak langsung adalah perlindungan melalui pembentukan suatu lembaga yang menjamin 9 Eko Supriyanto,Budaya Kerja Perbankan Jalan Lurus Menuju Integritas,(Jakarta: Pustaka LP3ES,2006), hal. 149

simpanan masyarakat sehingga apabila bank mengalami kegagalan, maka lembaga tersebut yang akan mengganti dana masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut. 10 Bank Muamalat indonesia memberikan perlindungan tidak langsung melalui Lembaga Penjamin simapanan (LKS) hal ini sesuai adalah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan sebagai perwujudan amanat dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat. Oleh karena itu maka pada 22 September 2004 dibentuklah Undang-Undang yang menjadi dasar hukum bagi Lembaga Penjamin Simpanan yaitu Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. 10 Marulak Pradede,Likuidasi Bank dan Perlindungan Nasabah...Hal.31