2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Urusan kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

BAB GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BOGOR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 61 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

Bab ini menjelaskan dengan singkat definisi, fungsi, dan peran dari dokumen Renstra yang telah ditetapkan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Untuk menangani berbagai permasalahan lingkungan hidup dalam era Otonomi Daerah dengan kendala koordinasi yang sering belum dapat dijalankan secara baik, maka Institusi Lingkungan Hidup di Provinsi dan Kabupaten/Kota pada era Otonomi Daerah telah bersepakat serta menetapkan penanganan permasalahan lingkungan berbasis ekosistem DAS dengan melibatkan seluruh Stakeholders termasuk perwakilan masyarakat, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pengembangannya di lapangan. Proses dan mekanisme pengambilan keputusan dalam tahap perencanaan maupun pelaksanaan sejumlah kegiatan pada tiap DAS dijalankan melalui forum yang terus disempurnakan sesuai perkembangan dan kebutuhan di lapangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 84 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Bab II, Pasal 2 dan 3, maka Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1) Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan daerah di bidang lingkungan hidup. 2) Fungsi Pokok Badan Lingkungan Hidup meliputi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup; c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan kapasitas dan pengamanan lingkungan hidup, pengkajian dampak dan pengembangan teknologi lingkungan hidup, pengendalian Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 13

pencemaran lingkungan hidup, pengendalian kerusakan dan konservasi lingkungan hidup lingkup Provinsi dan Kabupaten/ Kota; d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup; e. Pelaksanaan kesekretariatan badan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 84 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1) Kepala Badan Lingkungan Hidup 2) Sekretariat, membawahkan 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : a. Sub Bagian Program b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3) Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengamanan Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Pengamanan Lingkungan Hidup 4) Bidang Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengakajian Dampak Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Pengembangan Sarana Teknis dan Teknologi Lingkungan Hidup 5) Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air dan Laut b. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara, Limbah Padat dan Bahan Berbahaya Beracun Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 14

6) Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Pesisir dan Laut Lingkungan Hidup 7) Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup (BPL2H) dengan susunan organisasi sebagai berikut : a. Kepala Balai b. Seksi Pengujian dan Analisis Air c. Seksi Pengujian dan Analisis Udara, Biologi dan Tanah d. Sub Bagian Tata Usaha Gambar 2.1 Struktur Organisasi BLH Provinsi Jawa Tengah KEPALA SEKRETARIAT SUB BAG PROGRAM SUB BAG KEUANGAN SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGAKAJIAN DAMPAK DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KERJASAMA LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DAN LAUT SUBBIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGEMBANGAN SARANA TEKNIS DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA, LIMBAH PADAT DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN SUBBIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI PESISIR DAN LAUT UPT Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 15

Sebagaimana Gambar 2.1 di atas, masing-masing unsur dari organisasi Badan Lingkungan Hidup memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1. Sekretaris Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. a. Subbagian Program Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan bidang program, meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Badan Lingkungan Hidup b. Subbagian Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Badan Lingkungan Hidup. c. Subbagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan bidang umum dan kepegawaian, meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Lingkungan Hidup. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 16

2. Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengamanan Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan kapasitas dan kerjasama lingkungan hidup dan pengamanan lingkungan lingkungan hidup. a. Subbidang Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Lingkungan Hidup. Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan kapasitas dan kerjasama lingkungan hidup, meliputi : penetapan kurikulum/materi ajar tambahan dan pengembangan pembelajaran di bidang lingkungan hidup sesuai dengan karakteristik dan permasalahaan Provinsi, penyelenggaraan pelayanan di bidang pengendalian lingkungan hidup skala provinsi, koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati, koordinasi pengelolaan kualitas air skala provinsi, pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil bidang lingkungan pada skala provinsi, perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan, pelaksanaan dan pemantauan penaatan atas perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan skala provinsi, penyelenggaraan bimbingan teknis hidup di bidang lingkungan sesuai permasalahan lingkungan hidup skala provinsi, pembinaan dan pengawasan penerapan standar kompetensi personil bidang lingkungan hidup. b. Subbidang Pengamanan Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengamanan lingkungan hidup, meliputi : penerapan paksaan pemerintahan atau uang paksa terhadap pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala provinsi pada keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 17

terduga lainnya skala provinsi, penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah provinsi atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah, penegakan hukum lingkungan skala Provinsi, pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air skala provinsi, pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran pesisir dan laut, pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak skala provinsi, pengawasan terhadap penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara skala provinsi, pengawasan baku mutu emisi udara sumber bergerak dan tidak bergerak, pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 skala provinsi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah provinsi dalam rangka uji petik. 3. Bidang Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengkajian dampak lingkungan hidup, dan pengembangan sarana teknis dan teknologi lingkungan. a. Sub bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengkajian dampak lingkungan hidup, meliputi : penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di Provinsi sesuai standar, norma, prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah, pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di Kabupaten/Kota, pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi, pembinaan terhadap Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 18

pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota bagi jenis kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dan UKL/UPL dalam wilayah Provinsi, dan pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi. b. Subbidang Pengembangan Sarana Teknis dan Teknologi Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Sarana Teknis dan Teknologi Lingkungan Hidup, meliputi : pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang lingkungan, pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi bersih dan konsumsi yang berkelanjutan Laboratorium pada skala Provinsi, penunjukkan lingkungan yang telah diakreditasi/direkomendasi untuk melakukan analisis lingkungan, pembinaan Laboratorium lingkungan, penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi yang bersifat linbtas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, penetapan baku mutu udara ambien Nasional, penetapan baku mutu air lebih ketat dan/atau penambahan parameter dari kriteria mutu air skala Provinsi, penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau lebih ketat dari Pemerintah, penatapan baku mutu udara ambien daerah lebih ketat atau sama dengan baku mutu udar ambien Nasional, penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas emis gas buang kendaraan bermotor alam dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala Provinsi, penetapan baku mutu air laut skala Provinsi, penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut skala Provinsi, penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkunga hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 19

skala Provinsi yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan, penetapan kriteria Provinsi baku kerusakan lahan dan/atau tanah Provinsi untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman serta pertambangan berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah Nasional, dan pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi yang bersifat lintas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. 4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran air dan laut, pengendalian pencemaran udara, limbah padat dan bahan berbahaya dan beracun (B3). a. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Laut Mempunyai tugas, melaukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran air dan laut, meliputi : koordinasi pengelolaan kualitas air skala Provinsi, penetapan kelas air pada sumber air skala Provinsi, koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air skala Provinsi, penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber air skala Provinsi, pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air skala Provinsi, pengaturan pengendalian pencemaran wilayah pesisir dan laut skala Provinsi, dan penaggulangan pencemaran lingkungan akibat bencana skala Provinsi. b. Subbidang Pengendalian Perncemaran Udara, Limbah Padat dan Bahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran udara, limbah padat dan bahan berbahaya dan beracun, meliputi : pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran udara skala Provinsi, koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara skala Provinsi, pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara sumber bergerak dan tidak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 20

bergerak, pemantauan kualitas udara dalam ruangan, penanggulangan pencemaran lingkungan akibat bencana skala Provinsi, penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim skala Provinsi, pemantauan dampak deposisi asam skala Provinsi, pengendalian pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang dampaknya skala Provinsi, pengawasan atas pengendalian pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala Provinsi, pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 skala Provinsi, izin pemngumupulan limbah B3 skala Provinsi (sumber limbah lintas Kab/ Kota), rekomendasi izin pengumpulan limbah B3 skala Provinsi, pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 skala Provinsi dan pengawasan pelaksanan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 pada skala Provinsi 5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian kerusakan dan konservasi pesisir dan laut serta pengendalian kerusakan dan konservasi sumberdaya alam a. Subbidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Pesisir dan Laut Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian kerusakan dan konservasi pesisir dan laut, meliputi : pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala Provinsi, pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut skala Provinsi, penetapan lokasi dalam pengelolaan konservasi laut skala Provinsi, koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaankebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala Provinsi, pemantauan dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 21

pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekargaman hayati skala Provinsi dan pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data base keanekaragaman hayati skala Provinsi. b. Subbidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Sumberdaya Alam Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian kerusakan dan konervasi sumberdaya alam, meliputi : koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/ atau lahan skala Provinsi pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang dampaknya skala Provinsi, pengawasan akan pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala Provinsi, pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/ atau tanah untuk produksi biomasa skala Provinsi, penaggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana lingkungan skala Provinsi, penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana lingkungan, koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaankebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala Provinsi, pemantauan dan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekargaman hayati skala Provinsi. 6. Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup (BPL2H) Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Badan di bidang pengujian dan laboratorium lingkungan hidup. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 22

Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana teknis operasional pengujian dan analisis air, udara, biologi, dan tanah ; b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengujian dan analisis air, udara, biologi, dan tanah; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengujian dan analisis air, udara, biologi, dan tanah ; d. Pengelolaan ketatausahaan ; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2 SUMBERDAYA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 2.2.1 Susunan Kepegawaian Sebagai unsur yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dimilikinya, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah saat ini didukung oleh sumberdaya aparatur Pegawai Negeri Sipil yang memiliki latar belakang dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan formal. Tabel II.1 Distribusi Berdasarkan Status Pegawai No STATUS Jumlah 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 90 2. Tenaga Kontrak 19 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Total 110 Tabel II.2 Distribusi Berdasarkan Esselonering Pegawai No Unit Kerja Esselon Jumlah 1. Kepala Dinas Eselon II/a 1 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 23

I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d No Unit Kerja Esselon Jumlah 2. Sekretaris Eselon III/a 1 3. Kepala Bidang Eselon III/a 4 4. Kepala BPL2H BLH Eselon III/a 1 5. Kasubag/Kepala Seksi Eselon IV/a 14 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Total 21 Berdasarkan status dan golongannya, pegawai Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah didistribusikan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini : Grafik 2.1 Distribusi Berdasarkan Esselonering Pegawai 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Prosentase Jumlah Catatan : tabel diberi angkanya/nilainya Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Grafik 2.2 Distribusi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 24

SD 1% SLTP 6% Strata-2 (S2) 20% SLTA 18% Strata-1 (S1)38% D3 16% Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 2.2.2 Perlengkapan Sarana prasarana fisik yang mendukung kinerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, antara lain seperti tabel di bawah ini: Tabel II.3 Sarana Prasana Fisik No NAMA BARANG JUMLAH SATUAN 1 Alat-alat besar 8 Unit 2 Alat-alat angkutan 16 Unit 3 Alat-alat bengkel dan alat ukur 59 Unit 4 Alat-alat kantor dan rumah tangga 1677 Unit 5 Alat-alat studio dan komunikasi 38 Unit 6 Alat-alat laboraturium 907 Unit 7 Gefung dan bangunan/ bangunan air kotor/ipal 3 Unit 8 Buku dan Perpustakaan 650 Unit Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Selain sarana gedung perkantoran dan sarana mobilitas (kendaraan roda-2 dan roda-4) sebagaimana tersebut diatas, guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah didukung pula oleh berbagai peralatan dan perlengkapan kerja, seperti peralatan komputer, notebook, printer, perlengkapan-perlengkapan survey di bidang lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 25

2.3 KINERJA PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah terhadap masyarakat dimulai sejak tahap awal penyusunan rencana kegiatan melalui penyerapan aspirasi masyarakat, usulan Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan usulan masyarakat. Untuk rencana pembangunan usaha/kegiatan yang wajib menyusun AMDAL atau UKL-UPL, pelayanan dilakukan melalui penerbitan kelayakan lingkungan, sedang bagi yang sudah operasional diberikan pelayanan penerbitan Rekomendasi Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) atau Izin Pengumpulan Limbah B3 yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. Pelayanan yang lain berupa fasilitasi pembuatan percontohan pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) untuk industri kecil, fasilitasi percontohan pengelolaan sampah Rumah Tangga pelaksanaan pengujian sampel lingkungan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Badan (Balai Pengujian Laboaratorium Lingkungan Hidup) dan untuk pelayanan umum kepada masyarakat yang memerlukan informasi lingkungan disediakan dalam bentuk penyediaan buku perpustakaan, informasi melalui website, penerbitan buku Status Lingkungan Hidup Daerah, Statistik Lingkungan dan warta lingkungan serta menerima pengaduan terjadinya kasus/sengketa lingkungan maupun penanganan melalui mediasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Provinsi menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup mencakup : 1). Pelayanan informasi status mutu air; 2). Pelayanan informasi status mutu udara ambien, dan 3). Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup. Kinerja pelayanan yang dicapai Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 26

dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2008 2013 dan Rencana Kerja (Renja) adalah sebagai berikut : Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 27

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Tabel II.4 Review Pencapaian Kinerja Pelayanan BLH PROVINSI JAWA TENGAH Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- Indikator Lainnya 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1. Terlaksananya pengendalian dan pengawasan thd sumber pencemaran 10 klaster UMKM, 500 usaha dan/atau kegiatan menengah/besar dan 50 obyek domestik 2. Terlaksananya perbaikan kinerja pengelolaan B-3 dan limbah B-3 pada 300 usaha dan/atau kegiatan disesuaikan dengan PP yang Berlaku 3. Terlaksananya pengawasan dan penegakan hukum pada 100 usaha dan/ atau kegiatan 4. Terkuranginya penyimpangan aspek lingkungan dalam pemanfaatan ruang Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 28

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 5. Meningkatnya fungsi kawasan lindung di luar kawasan hutan sebesar 5% dari luasan 222.759 Ha di 31 Kab/Kota dan sebesar 10% tangkapan sumber air dapat terpelihara serta tertanamnya 360 jenis tanaman langka di sejumlah Daerah 6. Terlaksananya penanganan kawasan lahan kritis dengan komoditas perkebunan 350 ha per tahun 7. Meningkatnya penerapan intensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi dan civil teknis serta integrasi perkebunan ternak pada lahan kritis, DAS dan tangkapan waduk 8. Terlaksananya peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil serta terpeliharanya sumberdaya alam Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 29

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 9. Terlaksananya perluasan dan peningkatan kualitas ruang terbuka hijau sebesar 20% di 10 daerah 10. Tersusunnya hasil kajian penghitungan daya dukung dan daya tampung lingkugan pada 6 DAS/Sub DAS Jawa Tengah 11 Tertanganinya kerusakan lingkungan hutan dan lahan sebesar 10% dari seluruh area ekosistem DAS di 6 sub DAS Jawa Tengah 12 Terbangunnya sabuk pantai di wilayah pesisir Jawa Tengah sepanjang 3.000 m 13 Terbentuknya Ekosistem mangrove seluas 200 Ha 14 Terfasilitasinya pembelajaran 350 orang aparat pengelola lingkungan hidup, 500 anggota kelompok masyarakat, 100 orang guru dan 400 pelajar 15 Terfasilitasinya pelaksanaan program Adiwiyata Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 30

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 16 Terbangunnya basis data informasi sumberdaya alam dan lingkungan yang memadai serta mudah diakses oleh masyarakat, swasta dan lembaga pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Tengah 17 Informasi Status Mutu air 18 Informasi Status Mutu Udara Ambien 19 Tindaklanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup v 33,33% 50% 100% 100% v 71,43% 85,71% 100% 100% v 100% 100% 100% 100% 100% Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 31

Tabel II.5 Anggaran dan Realisasi No Jenis Dana 2009 2010 2011 2012 2013 1 Belanja Tidak Langsung 4.717.330.000 5.050.711.000 5.747.808.000 6.120.132.000 7.044.661.000 a Belanja Pegawai 4.717.330.000 5.050.711.000 5.747.808.000 6.120.132.000 7.044.661.000 2 Belanja Langsung 16.758.639.000 18.338.703.000 18.009.743.000 27.113.956.000 38.078.481.000 a Belanja Pegawai 1.678.763.000 1.174.124.000 1.119.800.000 2.435.855.000 3.396.950.000 b Belanja Barang dan Jasa 11.329.312.000 13.022.712.000 15.086.568.000 22.055.077.000 30.072.846.000 c Belanja Modal 3.750.564.000 4.141.867.000 1.803.375.000 2.623.024.000 4.608.685.000 TOTAL 21.475.969.000 23.389.414.000 23.757.551.000 33.234.088.000 45.123.142.000 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 32

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan bidang lingkungan hidup meliputi : Tantangan : 1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pembangunan bidang lingkungan hidup 2) Belum optimalnya koordinasi antar sektor dan daerah dalam rangka penyusunan perencanaan program kegiatan pengelolaan hidup lingkungan 3) Terbatasnya data dan informasi tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup 4) Rendahnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup 5) Terbatasnya luasan Ruang Terbuka Hijau di daerah perkotaan yang dapat digunakan untuk mempertahankan berlangsungnya proses alamiah dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup 6) Tingginya tingkat pencemaran yang disebabkan oleh usaha dan/atau kegiatan UMKM, menengah/besar, pertanian, hotel, transportasi maupun kegiatan lainnya domestik, rumah sakit, 7) Tingginya tingkat kerusakan lingkungan karena adanya kebakaran hutan dan lahan, kerusakan tanah untuk produksi biomasa, telah menurunkan daya dukung lingkungan dan mengancam keseimbangan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) 8) Luasnya kerusakan kawasan lindung dan cadangan sumber daya alam karena pengelolaan yang tidak sesuai dengan fungsinya mengancam ketersediaan sumber-sumber mata air 9) Kerusakan lingkungan pesisir dan laut serta kerusakan hutan mangrove akibat abrasi dan akresi 10) Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang laboratorium lingkungan Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 33

Peluang 1) Ketersediaan anggaran 2) Ketersediaan sarana prasana kegiatan 3) Kepedulian keterlibatan swasta dalam penanganan masalah lingkungan hidup melalui dana Corporate Social Responsibillity (CSR). 4) Kesadaran masyarakat dalam melakukan pelestarian lingkungan semakin meningkat 5) Dukungan SDM dan alat laboratorium yang memadai berdampak pada adanya peningkatan PAD dan laboratorium lingkungan hidup yang semakin membaik dalam pelayanan. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 34