Bab ini menjelaskan dengan singkat definisi, fungsi, dan peran dari dokumen Renstra yang telah ditetapkan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Untuk menangani berbagai permasalahan lingkungan hidup dalam era Otonomi Daerah dengan kendala koordinasi yang sering belum dapat dijalankan secara baik, maka Institusi Lingkungan Hidup di Provinsi dan Kabupaten/Kota pada era Otonomi Daerah telah bersepakat serta menetapkan penanganan permasalahan lingkungan berbasis ekosistem DAS dengan melibatkan seluruh Stakeholders termasuk perwakilan masyarakat, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pengembangannya di lapangan. Proses dan mekanisme pengambilan keputusan dalam tahap perencanaan maupun pelaksanaan sejumlah kegiatan pada tiap DAS dijalankan melalui forum yang terus disempurnakan sesuai perkembangan dan kebutuhan di lapangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 84 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Bab II, Pasal 2 dan 3, maka Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1) Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan daerah di bidang lingkungan hidup. 2) Fungsi Pokok Badan Lingkungan Hidup meliputi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup; c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan kapasitas dan pengamanan lingkungan hidup, pengkajian dampak dan pengembangan teknologi lingkungan hidup, pengendalian Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 13
pencemaran lingkungan hidup, pengendalian kerusakan dan konservasi lingkungan hidup lingkup Provinsi dan Kabupaten/ Kota; d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup; e. Pelaksanaan kesekretariatan badan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 84 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1) Kepala Badan Lingkungan Hidup 2) Sekretariat, membawahkan 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : a. Sub Bagian Program b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3) Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengamanan Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Pengamanan Lingkungan Hidup 4) Bidang Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengakajian Dampak Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Pengembangan Sarana Teknis dan Teknologi Lingkungan Hidup 5) Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air dan Laut b. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara, Limbah Padat dan Bahan Berbahaya Beracun Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 14
6) Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Pesisir dan Laut Lingkungan Hidup 7) Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup (BPL2H) dengan susunan organisasi sebagai berikut : a. Kepala Balai b. Seksi Pengujian dan Analisis Air c. Seksi Pengujian dan Analisis Udara, Biologi dan Tanah d. Sub Bagian Tata Usaha Gambar 2.1 Struktur Organisasi BLH Provinsi Jawa Tengah KEPALA SEKRETARIAT SUB BAG PROGRAM SUB BAG KEUANGAN SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGAKAJIAN DAMPAK DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KERJASAMA LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DAN LAUT SUBBIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGEMBANGAN SARANA TEKNIS DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA, LIMBAH PADAT DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN SUBBIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI PESISIR DAN LAUT UPT Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 15
Sebagaimana Gambar 2.1 di atas, masing-masing unsur dari organisasi Badan Lingkungan Hidup memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1. Sekretaris Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. a. Subbagian Program Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan bidang program, meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Badan Lingkungan Hidup b. Subbagian Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Badan Lingkungan Hidup. c. Subbagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan bidang umum dan kepegawaian, meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Lingkungan Hidup. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 16
2. Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengamanan Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan kapasitas dan kerjasama lingkungan hidup dan pengamanan lingkungan lingkungan hidup. a. Subbidang Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Lingkungan Hidup. Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan kapasitas dan kerjasama lingkungan hidup, meliputi : penetapan kurikulum/materi ajar tambahan dan pengembangan pembelajaran di bidang lingkungan hidup sesuai dengan karakteristik dan permasalahaan Provinsi, penyelenggaraan pelayanan di bidang pengendalian lingkungan hidup skala provinsi, koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati, koordinasi pengelolaan kualitas air skala provinsi, pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil bidang lingkungan pada skala provinsi, perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan, pelaksanaan dan pemantauan penaatan atas perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan skala provinsi, penyelenggaraan bimbingan teknis hidup di bidang lingkungan sesuai permasalahan lingkungan hidup skala provinsi, pembinaan dan pengawasan penerapan standar kompetensi personil bidang lingkungan hidup. b. Subbidang Pengamanan Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengamanan lingkungan hidup, meliputi : penerapan paksaan pemerintahan atau uang paksa terhadap pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala provinsi pada keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 17
terduga lainnya skala provinsi, penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah provinsi atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah, penegakan hukum lingkungan skala Provinsi, pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air skala provinsi, pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran pesisir dan laut, pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak skala provinsi, pengawasan terhadap penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara skala provinsi, pengawasan baku mutu emisi udara sumber bergerak dan tidak bergerak, pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 skala provinsi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah provinsi dalam rangka uji petik. 3. Bidang Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengkajian dampak lingkungan hidup, dan pengembangan sarana teknis dan teknologi lingkungan. a. Sub bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengkajian dampak lingkungan hidup, meliputi : penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di Provinsi sesuai standar, norma, prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah, pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di Kabupaten/Kota, pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi, pembinaan terhadap Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 18
pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota bagi jenis kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dan UKL/UPL dalam wilayah Provinsi, dan pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi. b. Subbidang Pengembangan Sarana Teknis dan Teknologi Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Sarana Teknis dan Teknologi Lingkungan Hidup, meliputi : pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang lingkungan, pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi bersih dan konsumsi yang berkelanjutan Laboratorium pada skala Provinsi, penunjukkan lingkungan yang telah diakreditasi/direkomendasi untuk melakukan analisis lingkungan, pembinaan Laboratorium lingkungan, penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi yang bersifat linbtas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, penetapan baku mutu udara ambien Nasional, penetapan baku mutu air lebih ketat dan/atau penambahan parameter dari kriteria mutu air skala Provinsi, penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau lebih ketat dari Pemerintah, penatapan baku mutu udara ambien daerah lebih ketat atau sama dengan baku mutu udar ambien Nasional, penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas emis gas buang kendaraan bermotor alam dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala Provinsi, penetapan baku mutu air laut skala Provinsi, penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut skala Provinsi, penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkunga hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 19
skala Provinsi yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan, penetapan kriteria Provinsi baku kerusakan lahan dan/atau tanah Provinsi untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman serta pertambangan berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah Nasional, dan pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi yang bersifat lintas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. 4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran air dan laut, pengendalian pencemaran udara, limbah padat dan bahan berbahaya dan beracun (B3). a. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Laut Mempunyai tugas, melaukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran air dan laut, meliputi : koordinasi pengelolaan kualitas air skala Provinsi, penetapan kelas air pada sumber air skala Provinsi, koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air skala Provinsi, penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber air skala Provinsi, pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air skala Provinsi, pengaturan pengendalian pencemaran wilayah pesisir dan laut skala Provinsi, dan penaggulangan pencemaran lingkungan akibat bencana skala Provinsi. b. Subbidang Pengendalian Perncemaran Udara, Limbah Padat dan Bahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran udara, limbah padat dan bahan berbahaya dan beracun, meliputi : pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran udara skala Provinsi, koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara skala Provinsi, pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara sumber bergerak dan tidak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 20
bergerak, pemantauan kualitas udara dalam ruangan, penanggulangan pencemaran lingkungan akibat bencana skala Provinsi, penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim skala Provinsi, pemantauan dampak deposisi asam skala Provinsi, pengendalian pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang dampaknya skala Provinsi, pengawasan atas pengendalian pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala Provinsi, pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 skala Provinsi, izin pemngumupulan limbah B3 skala Provinsi (sumber limbah lintas Kab/ Kota), rekomendasi izin pengumpulan limbah B3 skala Provinsi, pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 skala Provinsi dan pengawasan pelaksanan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 pada skala Provinsi 5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian kerusakan dan konservasi pesisir dan laut serta pengendalian kerusakan dan konservasi sumberdaya alam a. Subbidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Pesisir dan Laut Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian kerusakan dan konservasi pesisir dan laut, meliputi : pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala Provinsi, pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut skala Provinsi, penetapan lokasi dalam pengelolaan konservasi laut skala Provinsi, koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaankebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala Provinsi, pemantauan dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 21
pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekargaman hayati skala Provinsi dan pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data base keanekaragaman hayati skala Provinsi. b. Subbidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Sumberdaya Alam Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian kerusakan dan konervasi sumberdaya alam, meliputi : koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/ atau lahan skala Provinsi pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang dampaknya skala Provinsi, pengawasan akan pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/ atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala Provinsi, pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/ atau tanah untuk produksi biomasa skala Provinsi, penaggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana lingkungan skala Provinsi, penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana lingkungan, koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaankebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati skala Provinsi, penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala Provinsi, pemantauan dan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala Provinsi, penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekargaman hayati skala Provinsi. 6. Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup (BPL2H) Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Badan di bidang pengujian dan laboratorium lingkungan hidup. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 22
Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana teknis operasional pengujian dan analisis air, udara, biologi, dan tanah ; b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengujian dan analisis air, udara, biologi, dan tanah; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengujian dan analisis air, udara, biologi, dan tanah ; d. Pengelolaan ketatausahaan ; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2 SUMBERDAYA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 2.2.1 Susunan Kepegawaian Sebagai unsur yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dimilikinya, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah saat ini didukung oleh sumberdaya aparatur Pegawai Negeri Sipil yang memiliki latar belakang dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan formal. Tabel II.1 Distribusi Berdasarkan Status Pegawai No STATUS Jumlah 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 90 2. Tenaga Kontrak 19 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Total 110 Tabel II.2 Distribusi Berdasarkan Esselonering Pegawai No Unit Kerja Esselon Jumlah 1. Kepala Dinas Eselon II/a 1 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 23
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d No Unit Kerja Esselon Jumlah 2. Sekretaris Eselon III/a 1 3. Kepala Bidang Eselon III/a 4 4. Kepala BPL2H BLH Eselon III/a 1 5. Kasubag/Kepala Seksi Eselon IV/a 14 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Total 21 Berdasarkan status dan golongannya, pegawai Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah didistribusikan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini : Grafik 2.1 Distribusi Berdasarkan Esselonering Pegawai 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Prosentase Jumlah Catatan : tabel diberi angkanya/nilainya Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Grafik 2.2 Distribusi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 24
SD 1% SLTP 6% Strata-2 (S2) 20% SLTA 18% Strata-1 (S1)38% D3 16% Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 2.2.2 Perlengkapan Sarana prasarana fisik yang mendukung kinerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, antara lain seperti tabel di bawah ini: Tabel II.3 Sarana Prasana Fisik No NAMA BARANG JUMLAH SATUAN 1 Alat-alat besar 8 Unit 2 Alat-alat angkutan 16 Unit 3 Alat-alat bengkel dan alat ukur 59 Unit 4 Alat-alat kantor dan rumah tangga 1677 Unit 5 Alat-alat studio dan komunikasi 38 Unit 6 Alat-alat laboraturium 907 Unit 7 Gefung dan bangunan/ bangunan air kotor/ipal 3 Unit 8 Buku dan Perpustakaan 650 Unit Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Selain sarana gedung perkantoran dan sarana mobilitas (kendaraan roda-2 dan roda-4) sebagaimana tersebut diatas, guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah didukung pula oleh berbagai peralatan dan perlengkapan kerja, seperti peralatan komputer, notebook, printer, perlengkapan-perlengkapan survey di bidang lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 25
2.3 KINERJA PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah terhadap masyarakat dimulai sejak tahap awal penyusunan rencana kegiatan melalui penyerapan aspirasi masyarakat, usulan Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan usulan masyarakat. Untuk rencana pembangunan usaha/kegiatan yang wajib menyusun AMDAL atau UKL-UPL, pelayanan dilakukan melalui penerbitan kelayakan lingkungan, sedang bagi yang sudah operasional diberikan pelayanan penerbitan Rekomendasi Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) atau Izin Pengumpulan Limbah B3 yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. Pelayanan yang lain berupa fasilitasi pembuatan percontohan pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) untuk industri kecil, fasilitasi percontohan pengelolaan sampah Rumah Tangga pelaksanaan pengujian sampel lingkungan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Badan (Balai Pengujian Laboaratorium Lingkungan Hidup) dan untuk pelayanan umum kepada masyarakat yang memerlukan informasi lingkungan disediakan dalam bentuk penyediaan buku perpustakaan, informasi melalui website, penerbitan buku Status Lingkungan Hidup Daerah, Statistik Lingkungan dan warta lingkungan serta menerima pengaduan terjadinya kasus/sengketa lingkungan maupun penanganan melalui mediasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Provinsi menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup mencakup : 1). Pelayanan informasi status mutu air; 2). Pelayanan informasi status mutu udara ambien, dan 3). Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup. Kinerja pelayanan yang dicapai Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 26
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2008 2013 dan Rencana Kerja (Renja) adalah sebagai berikut : Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 27
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Tabel II.4 Review Pencapaian Kinerja Pelayanan BLH PROVINSI JAWA TENGAH Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- Indikator Lainnya 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1. Terlaksananya pengendalian dan pengawasan thd sumber pencemaran 10 klaster UMKM, 500 usaha dan/atau kegiatan menengah/besar dan 50 obyek domestik 2. Terlaksananya perbaikan kinerja pengelolaan B-3 dan limbah B-3 pada 300 usaha dan/atau kegiatan disesuaikan dengan PP yang Berlaku 3. Terlaksananya pengawasan dan penegakan hukum pada 100 usaha dan/ atau kegiatan 4. Terkuranginya penyimpangan aspek lingkungan dalam pemanfaatan ruang Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 28
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 5. Meningkatnya fungsi kawasan lindung di luar kawasan hutan sebesar 5% dari luasan 222.759 Ha di 31 Kab/Kota dan sebesar 10% tangkapan sumber air dapat terpelihara serta tertanamnya 360 jenis tanaman langka di sejumlah Daerah 6. Terlaksananya penanganan kawasan lahan kritis dengan komoditas perkebunan 350 ha per tahun 7. Meningkatnya penerapan intensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi dan civil teknis serta integrasi perkebunan ternak pada lahan kritis, DAS dan tangkapan waduk 8. Terlaksananya peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil serta terpeliharanya sumberdaya alam Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 29
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 9. Terlaksananya perluasan dan peningkatan kualitas ruang terbuka hijau sebesar 20% di 10 daerah 10. Tersusunnya hasil kajian penghitungan daya dukung dan daya tampung lingkugan pada 6 DAS/Sub DAS Jawa Tengah 11 Tertanganinya kerusakan lingkungan hutan dan lahan sebesar 10% dari seluruh area ekosistem DAS di 6 sub DAS Jawa Tengah 12 Terbangunnya sabuk pantai di wilayah pesisir Jawa Tengah sepanjang 3.000 m 13 Terbentuknya Ekosistem mangrove seluas 200 Ha 14 Terfasilitasinya pembelajaran 350 orang aparat pengelola lingkungan hidup, 500 anggota kelompok masyarakat, 100 orang guru dan 400 pelajar 15 Terfasilitasinya pelaksanaan program Adiwiyata Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 30
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 16 Terbangunnya basis data informasi sumberdaya alam dan lingkungan yang memadai serta mudah diakses oleh masyarakat, swasta dan lembaga pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Tengah 17 Informasi Status Mutu air 18 Informasi Status Mutu Udara Ambien 19 Tindaklanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup v 33,33% 50% 100% 100% v 71,43% 85,71% 100% 100% v 100% 100% 100% 100% 100% Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 31
Tabel II.5 Anggaran dan Realisasi No Jenis Dana 2009 2010 2011 2012 2013 1 Belanja Tidak Langsung 4.717.330.000 5.050.711.000 5.747.808.000 6.120.132.000 7.044.661.000 a Belanja Pegawai 4.717.330.000 5.050.711.000 5.747.808.000 6.120.132.000 7.044.661.000 2 Belanja Langsung 16.758.639.000 18.338.703.000 18.009.743.000 27.113.956.000 38.078.481.000 a Belanja Pegawai 1.678.763.000 1.174.124.000 1.119.800.000 2.435.855.000 3.396.950.000 b Belanja Barang dan Jasa 11.329.312.000 13.022.712.000 15.086.568.000 22.055.077.000 30.072.846.000 c Belanja Modal 3.750.564.000 4.141.867.000 1.803.375.000 2.623.024.000 4.608.685.000 TOTAL 21.475.969.000 23.389.414.000 23.757.551.000 33.234.088.000 45.123.142.000 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 32
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan bidang lingkungan hidup meliputi : Tantangan : 1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pembangunan bidang lingkungan hidup 2) Belum optimalnya koordinasi antar sektor dan daerah dalam rangka penyusunan perencanaan program kegiatan pengelolaan hidup lingkungan 3) Terbatasnya data dan informasi tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup 4) Rendahnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup 5) Terbatasnya luasan Ruang Terbuka Hijau di daerah perkotaan yang dapat digunakan untuk mempertahankan berlangsungnya proses alamiah dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup 6) Tingginya tingkat pencemaran yang disebabkan oleh usaha dan/atau kegiatan UMKM, menengah/besar, pertanian, hotel, transportasi maupun kegiatan lainnya domestik, rumah sakit, 7) Tingginya tingkat kerusakan lingkungan karena adanya kebakaran hutan dan lahan, kerusakan tanah untuk produksi biomasa, telah menurunkan daya dukung lingkungan dan mengancam keseimbangan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) 8) Luasnya kerusakan kawasan lindung dan cadangan sumber daya alam karena pengelolaan yang tidak sesuai dengan fungsinya mengancam ketersediaan sumber-sumber mata air 9) Kerusakan lingkungan pesisir dan laut serta kerusakan hutan mangrove akibat abrasi dan akresi 10) Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang laboratorium lingkungan Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 33
Peluang 1) Ketersediaan anggaran 2) Ketersediaan sarana prasana kegiatan 3) Kepedulian keterlibatan swasta dalam penanganan masalah lingkungan hidup melalui dana Corporate Social Responsibillity (CSR). 4) Kesadaran masyarakat dalam melakukan pelestarian lingkungan semakin meningkat 5) Dukungan SDM dan alat laboratorium yang memadai berdampak pada adanya peningkatan PAD dan laboratorium lingkungan hidup yang semakin membaik dalam pelayanan. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 34