BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Supriana, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resty Wijayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Era globalisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Elin Budiarti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kurikulum KTSP (2006) saat ini siswa dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan manusia lain. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Tarigan. bahasa tertentu sebagai alat komunikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendidik peserta didiknya untuk meyakini, memahami dan. mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat maupun bangsa. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dan

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Teguh Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkannya tradisi belajar yang dilandasi oleh semangat dan nilai. keragaman pendapat dan keterbukaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional (dalam Samino, 2010 : 36), disebutkan bahwa : tinggi dari komponen yang terkait dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ulin Ni mah, 2014 Metode tanya jawab untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa dalam pembelajaran sejarah

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

BAB I PENDAHULUAN. sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 4

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Melalui kegiatan menulis, para siswa dilatih untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar mencerminkan dua arah, bukan semata-mata memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. siswa, dan metode belajar mengajar. kegiatan belajar mengajar. Subyek didik selalu berada dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Hani Widiyanty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. matematika. Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat suatu masalah dalam pembelajaran sejarah di sekolah saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buldan Abdul Rohman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. berurutan. Dalam pembelajaran matematika, aspek-aspek pemahaman rumus

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam biologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TYPE TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN. itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu proses investasi

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan disemua jurusan yang di

BAB I PENDAHULUAN. guru dalam suatu proses belajar mengajar. Keluhan-keluhan tentang sulitnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjungsiang ini memfokuskan kajian pada upaya guru untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dalam mata pelajaran sejarah. Fokus kajian ini diambil berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pra penelitian terhadap siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjungsiang dalam proses pembelajaran di kelas. Dari hasil pengamatan di kelas, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas belajar di kelas, yaitu sebagai berikut: pertama, pada saat siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan pernyataan dan tanggapannya terhadap suatu peristiwa hanya ada satu siswa saja yang mengajukan pertanyaan, sedangkan siswa lainnya hanya diam dan memperhatikan saja. Padahal bertanya merupakan salah satu cara untuk mendapatkan suatu informasi, bahkan menurut Hasyimi (2001: 247) menyatakan bahwa bertanya adalah kunci ilmu pengetahuan karena bertanya merupakan bentuk dari usaha menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dirinya sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa, sulitnya siswa mengajukan pertanyaan, memberikan pernyataan dan tanggapannya dikarenakan siswa merasa malu dan canggung. Selain itu siswa juga kurang dilatih untuk bertanya, memberikan pernyataan ataupun memberikan tanggapannya, sehingga keterampilan siswa dalam bertanya, memberikan pernyataan ataupun tanggapannya sangat kurang. Kedua, pada saat siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, sebagian besar siswa hanya diam saja dan sebagian lagi membuka buku namun tidak ada yang memberikan jawaban sehingga guru harus menjawab pertanyaannya sendiri. Padahal siswa telah memiliki buku sumber yaitu buku paket yang dipinjam dari perpustakaan dan buku pegangan siswa, namun buku sumber tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa. Hal tersebut terbukti dengan tidak adanya siswa yang menjawab pertanyaan. Padahal

2 dengan memanfaatkan buku sumber dengan baik, siswa akan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa, alasan siswa enggan untuk menjawab pertanyaan karena tiga faktor. Pertama, siswa malu pada teman dan guru apabila jawaban yang diberikan salah. Kedua, siswa takut dimarahi oleh guru jika jawaban yang diberikan salah. Alasan yang ketiga adalah siswa kurang memanfaatkan buku sumber yang tersedia. Permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut lebih mengarah pada rendahnya kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat yang ditunjukkan dengan rendahnya kemampuan bertanya, menjawab, memberikan pernyataan dan tangapan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diperlukan suatu pemecahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. Kemampuan ini merupakan suatu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam diri siswa agar bermanfaat untuk dirinya di masa yang akan datang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hasan (1999): Tujuan pendidikan sejarah di masa mendatang hendaklah berkenaan dengan: Keterampilan sejarah yang dapat digunakan siswa dalam mengkaji berbagai informasi yang sampai kepadanya untuk menentukan kesahihan informasi, memahami dan mengkaji setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat di sekitarnya, dan digunakan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Kemampuan mengemukakan pendapat merupakan suatu keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa, karena kemampuan ini merupakan salah satu aspek dari keterampilan berpikir. Siswa perlu dilatih agar dapat mengemukakan pendapat supaya bisa memunculkan daya kritis dan memberikan pemahaman mengenai informasi yang didapatnya. Siswa juga perlu dilatih untuk menggunakan kata-kata yang tepat dan menyusunnya menjadi kalimat yang jelas agar pendapatnya tersebut dapat dimengerti oleh orang lain. Hal tersebut senada dengan pendapat yang disampaikan Parera (1984: 156) yaitu: Untuk dapat mengutarakan pendapat dengan jelas sehingga mudah dimengerti itu, orang perlu belajar dan melatih diri menggunakan kata-kata yang tepat dan menyusunnya menjadi kalimat yang baik di samping ia harus dapat pula mengutarakan gagasan itu dalam urutan yang logis.

3 Pemaparan di atas menegaskan bahwa kemampuan mengemukakan pendapat sangat penting diterapkan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran sejarah, karena pembelajaran sejarah kaya akan informasi mengenai peristiwa-peristiwa penting dan fakta-fakta masa lalu yang dapat melatih daya kritis siswa sehingga dengan banyaknya informasi dan fakta-fakta tersebut, kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat akan dapat dilatih. Salah satu tujuan pendidikan sejarah yang dikemukakan oleh Hasan (1999: 9) juga menjelaskan pentingnya suatu keterampilan yang dapat digunakan siswa dalam menentukan kesahihan informasi, mengkaji dan memahami perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Keterampilan tersebut peneliti kaitkan dengan kemampuan mengemukakan pendapat dalam pembelajaran sejarah, namun pada kenyataannya siswa sulit untuk mengemukakan pendapatnya padahal melalui kemampuan ini, siswa akan dapat mengkaji berbagai informasi yang sampai kepadanya. Berdasarkan penjelasan di atas, kemampuan mengemukakan pendapat merupakan keterampilan yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis karena berkaitan dengan cara berpikir yang dilakukan oleh siswa dalam mengkaji informasi yang diperolehnya. Keterampilan mengemukakan pendapat inilah yang harus dikembangkan untuk memperbaiki permasalahan di kelas XI IPS 1. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat pada siswa tersebut adalah menerapkan metode learning starts with a question. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan berdasarkan hal-hal yang tidak dipahami oleh siswa atau suatu informasi yang ingin diketahui oleh siswa. Hal tersebut diperjelas oleh Zaini (2008: 44) yang menyebutkan bahwa learning starts with a question merupakan salah satu cara untuk membuat peserta didik belajar secara aktif yaitu dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum adanya penjelasan dari pengajar. Selain itu, dalam metode learning starts with a question, siswa juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan mereka sendiri (Silberman, 2009: 146). Metode pembelajaran tersebut nampaknya merupakan salah-satu metode

4 pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk berperan aktif dan meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dalam proses belajar mengajar. Metode learning starts with a question merupakan suatu metode pembelajaran yang merupakan bagian dari Active Learning yang dikembangkan oleh Melvin L. Silberman (2009). Active Learning merupakan suatu strategi belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional, sehingga keterampilan yang dibentuk tersebut diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi yang kondusif untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa kelas XI IPS 1. Peneliti juga melihat hasil dari penelitian yang dilakukan Samsiah (2010) bahwa penggunaan metode learning starts with a question dapat meningkatkan kemampuan dan aktivitas siswa. Hal inilah yang menjadi landasan berpikir peneliti untuk mencoba menerapkan metode learning starts with a question dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Tanjungsiang dengan harapan dapat memperbaiki permasalahan yang terjadi di kelas XI IPS 1. Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk lebih memperdalam kajian mengenai Penerapan Metode Learning Starts with a Question dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjungsiang). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian dilakukan dengan perumusan masalah yaitu Bagaimana menerapkan metode learning Starts with a question dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas XI IPS 1?. Masalah pokok penelitian ini dirumuskan dengan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana guru sejarah merencanakan pengembangan metode learning starts with a question dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa?

5 2. Bagaimana guru sejarah menerapkan metode learning starts with a question dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa? 3. Apa kendala-kendala yang dihadapi oleh guru sejarah dalam mengembangkan metode learning starts with a question di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa? 4. Bagaimana pendapat guru dan siswa terhadap metode learning starts with a question dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa? C. Tujuan Penelitian Secara garis besar yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa pada mata pelajaran sejarah. Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengkaji dan mendeskripsikan desain perencanaan metode learning starts with a question dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. 2. Mendeskripsikan penerapkan metode learning starts with a Question dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. 3. Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi oleh guru sejarah dalam mengembangkan metode learning starts with a question di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. 4. Mengkaji dan mendeskripsikan pendapat guru dan siswa terhadap metode learning starts with a question dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 1 untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam bidang

6 pendidikan, khususnya pada pendidikan SMA dalam mata pelajaran sejarah. Adapun beberapa manfaat yang akan didapatkan dari penerapan metode learning starts with a question adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Sejarah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Metode learning starts with a question ini dapat dijadikan salah satu alternatif yang dimaksud. Selain itu metode ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga dapat pula meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Tanjungsiang. 2. Bagi Siswa Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir, terutama meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis sebagai calon pendidik dalam meningkatkan peranan siswa di dalam kelas serta dapat memantapkan usaha diri peneliti sebagai calon guru sejarah. selain itu, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam mengembangkan Metode Learning Starts with a Question pada pembelajaran sejarah. 4. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Selain itu, hasil penelitian ini dapat pula digunakan sebagai alternatif dalam mengembangkan pembelajaran sejarah.

7 E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pertama merupakan pendahuluan sebagai pengantar untuk menuju bab-bab selanjutnya. Dalam bab ini dibicarakan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab dua berisi konsep-konsep utama dan turunan yang berkaitan dengan judul skripsi tentang Penerapan Metode Learning Starts with a Question pada Mata Pelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa yang diambil dari berbagai literatur. Selain itu juga berisi sedikit gambaran mengenai penelitian terdahulu yang relevan dengan judul skripsi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terbagi dalam beberapa sub bab, yaitu: metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil-hasil penelitian dan pembahasannya yang didasarkan atas data yang diperoleh selama penelitian dilakukan. Pada bab empat ini terbagi ke dalam sub-sub bab sebagai berikut : deskripsi sekolah, deskripsi kelas/tempat dilaksanakan tindakan, deskripsi perencanaan penelitian, pengembangan program tindakan, evaluasi, kendala-kendala pada pelaksanaan penelitian, hasil Penelitian, Analisis pembelajaran sejarah dengan metode learning starts with a question. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan pembahasan kesimpulan yang terbagi-bagi ke dalam sub-sub bab yaitu: Kesimpulan dan saran.